(عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ الله : أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: (إِيْمَانٌ بِاللهِ وَ رَسُوْلِهِ)، قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ)، قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (حَجٌّ مَبْرُوْرٌ
"Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu ia berkata:
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ditanya: ‘Amal ibadah apakah yang paling
utama?’ Beliau bersabda: ‘Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya’. Dikatakan
(kepadanya): ‘Kemudian apa?’ Beliau bersabda: ‘Jihad dijalan Allah’. Dikatakan
(kepadanya): ‘Kemudian apa?’ Beliau bersabda: ‘Haji yang mabrur.’"( HR.
Al-Bukhari dan Muslim, lihat Shahih at-Targhiib wat Tarhiib oleh al-Albani 3/3
hadits No. 1093. )
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
"Barangsiapa yang mengerjakan ibadah haji dan dia
tidak melakukan jima' dan tidak pula melakukan perbuatan dosa, dia akan kembali
dari dosa-dosanya seperti pada hari ketika ia dilahirkan ibunya." ( HR. Al-Bukhari,
Muslim, an-Nasa-i, Ibnu Majah dan at-Tirmidzi )
الْعُمْرَِةُ إِلَى الْعُمْرِةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَ الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةَ
"Umrah (yang pertama) kepada umrah yang
berikutnya sebagai kaffarat (peng-hapus) bagi (dosa) yang dilakukan di antara
keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya, melainkan
Surga." ( HR. Malik, al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa-i dan Ibnu
Majah). Lihat Shahih at-Targhiib No. 1096. )
Muqaddimah
Haji merupakan
rukun Islam kelima yang diwajibkan atas setiap muslim yang merdeka,
baligh, dan mempunyai kemampuan, dalam seumur hidup sekali . namun dari kalangan umum atau
masyarakat banyak mulai dari golongan petani , pedanganng , pengawai dan lain
sebagainya masih banyak yang masih belum mengerti tentang apa yang harus saya
lakukan dalam melakukan umrah atau haji , sehingga dengan demikian maka dengan
semestinya bila kita menjelaskan dengan sedikit pendapat yang di ambil dari
beberapa pendapatnya para imam- imam madhab yang telah menjadi suri tauladan
dan pengangan untuk di jadikan rujukan bagi kita kalangan awam , sehingga kita
dalam melaksanakan ibadah haji tidak hanya sekedar pergi begitu saja ketanah
Mekkah dengan menelan biaya jutaan rupiah atau hanya sekedar nikmatnya
mengendarai pesawat terbang atau jalan-jalan di tanah suci Mekkah atau Madinah.
Dalam hati setiap Muslim yang taat sudah dapat di pastikan merindukan tanah Haram. Baik Makkah maupun Madinah, kerinduan ini muncul dari ruhiyah atau hubungan yang kuat antara pribadi seorang muslim dengan Sang Pencipta. Hubungan tanpa hijap (tirai) ini merupakan sebuah proses yang dilakukan secara berkala dan istiqomah.
Dalam hati setiap Muslim yang taat sudah dapat di pastikan merindukan tanah Haram. Baik Makkah maupun Madinah, kerinduan ini muncul dari ruhiyah atau hubungan yang kuat antara pribadi seorang muslim dengan Sang Pencipta. Hubungan tanpa hijap (tirai) ini merupakan sebuah proses yang dilakukan secara berkala dan istiqomah.
Aktifitas untuk menjaga intensitas hubungan antara manusia dan sang
Pencipta saat di tanah Haram sendiri, adalah aktifitas Haji dan Umrah. Haji dan
umrah biasa dilakukan umat Muslim seluruh dunia. Berbeda dengan ibadah Haji
yang dilakukan selama 1 tahun sekali pada bulan dzulhijah, Ibadah Umrah dapat
dilaksanakan setiap saat.
Rukun haji
Rukun haji
Rukun yaitu sesuatu perbuatan apabila tidak melakukan
menyebabkan tidak sahnya haji. Perbuatan itu tidak boleh diganti dengan dam.
Rukun haji terdapat enam macam yaitu :
1.Ihram yaitu berpakaian ihram dan niat ihram dan haji.
2Wukuf di arafah pada tanggal 9 zulhijjah; yakni
hadirnya sesorang yang berihram untuk haji sesudah tergelincir matahari yaitu
pada hari ke-9 zulhijjah.
3.Thawaf atau thawaf ifadhoh
4.Sa’i yaitu lari-lari kecil antara sofa dan marwah 7
kali.
5.Tahallul artinya mencukur atau mengunting rambut
sedikitnya 3 helai.
6.Tertib.
Kewajiban haji
Kewajiban haji berbeda lagi dengan rukun haji, Wajib
yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tetapi sahnya haji itu tidak tergantung
atasnya, karena boleh diganti dengan dam yaitu menyembelih binatang.
Ada beberapa kewajiban haji yang harus dijalankan:
1.Ihram dari miqat
2.Bermalam dimuzdalifah sesudah wukuf
3.Bermalam dimina selama 2 atau 3 malam pada hari
tasyrik
4.Melempar jumrah aqobah 7 kali dengan batu
5.Melempar jumrah ketiga-tiganya yaitu jumrah ula,
wustho, dan aqabah.
6.Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram
Hukum Dan Wajib Umrah
Rukun ‘umrah ada 5 yaitu :
1.Ihram dengan
niat masuk manjalani ‘umrah
2.Thawaf
3.Sa’i
4.Tahallul
5.Tertib
Wajib umrah ada dua yaitu :
1. Ihram dari
miqat
2.Meninggal
larangan karena ihram
Keutamaan Umrah
1. Umrah adalah
jihad sebagaimana ibadah haji.
‘Aisyah berkata,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ
قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ ».
“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib
berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib
berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.”
(HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani).
2.
Menghapus dosa di antara dua umrah.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan
menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya
melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)
3. Umrah menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa.
Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا
يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ
وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ
الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya
menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan
karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang
mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad
1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
4.Umrah Jihadnya Kaum Wanita dan
Usia Lanjut
Dalam riwayat Ibnu Khuzaimah, 'Aisyah d berkata:
قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ هَلْ عَلَى النِّسَاءِ مِنْ جِهَادٍ؟ قَالَ: (عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيْهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ)
"Aku bertutur: 'Ya Rasulullah, apakah ada kewajiban berjihad bagi kaum wanita?' Beliau berkata: 'Bagi wanita adalah jihad yang tidak ada peperangan padanya (yaitu) haji dan umrah.'" (Dishahihkan oleh al-Albani, lihat Shahih at-Targhiib No. 1099).
5.Dosanya diampuni seperti anak yang
baru dilahirkan
من حج ، فلم يرفث ولم يفسق ، رجع من ذنوبه كيوم ولدته أمه (رواه البخاري ومسلم وغيرهما)
“Barang siapa yang menunaikan haji, dengan tidak
berbicara kotor dan tidak mencaci maka diampuni dosanya seperti bayi yang baru
dilahirkan”(HR. Bukhari, Muslim dan lainnya)
6.Sebagai tamuNya Allaj swt
الحجاج والعمار وفد الله ، إن دعوه أجابهم ، وإن استغفروه غفر لهم ( رواه النسائي ، وابن ماجة ، وابن خزيمة وابن حبان في صحيحيهما)
“Jamaah haji dan umrah adalah utusan Allah, apabila
mereka berdo’a, Allah akan mengabulkannya, dan apabila mereka beristighfar/minta
ampun Allah akan mengampuninya.”(HR.an-Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu
Khuzaimah dalam kitab shahih mereka berdua.
Hikmah Haji dan Umrah
a. Merupakan rihlah muqaddasah (perjalanan suci) sehingga seluruh kegiatan
yang dilaksanakan dalam umroh merupakan ibadah yang akan mendapat pahala dan
ridho Allah SWT.
b. Sebagai syi'ar untuk menyucikan dan membesarkan nama Allah seperti yang
tercantum dalam kalimat talbiyyah.
c. Sebagai sarana agar manusia lebih mengintrospeksi dirinya sendiri.
d. Mencitrakan diri sebagai hamba Allah SWT yang patuh dan taat pada segala
perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Pesan Moral dari Haji dan Umrah
a. Hikmah pakaian ihram: lebih menonjolkan kesederhanaan diri, kesucian
hati dan jiwa (dimana warna putih sangat dianjurkan), rendah hati, dan tidak
ada unsur sombong serta berlebihan.
b. Hikmah thawaf: dalam thawaf kegiatan berputar yang melambangkan
perputaran alam semesta, juga jumlah putaran sebanyak 'tujuh' yang melambangkan
bilangan 7 hari, 7 lapis langit dan bumi, dan 7 lapis surga dan neraka. Ka'bah
sebagai pusat thawaf adalah miniatur bangunan suci Baitul Maqdis yang ada di
atas langit dengan dikelilingi puluhan ribu malaikat (sebagian riwayat
menyebutkan 70.000 malaikat) yang berthawaf setiap harinya.
c. Hikmah wuquf di Arafah: perenungan diri atas segala amal perbuatan
manusia, miniatur digiringnya manusia di padang mahsyar dengan amalan yang
dilakukan ketika di dunia, keinsyafan sebagai hamba Allah yang penuh dosa hingga
harus dibersihkan, dan sebagai simbol pembebasan manusia.
d. Hikmah sa'i: lambang kasih sayang seorang ibu pada anaknya. Jama'ah haji
diingatkan perjuangan Siti Hajar (istri nabi Ibrahim as) ketika mencari air
dengan berlari antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali.
e. Melempar jamrah: simbol penentangan manusia terhadap setan. Melempar
jamrah (kerikil) adalah simbol yang di dalamnya mengingatkan manusia untuk
melempar (nafsu setan) sejauh-jauhnya dari jiwa mereka.Wallah al-Musta’an
Jakarta 23/12/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar