SEDEKAH YANG MENGUNTUNGKAN ?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقْنَاكُم ﴿254﴾ سورة البقرة
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari
rezki yang telah Kami berikan kepadamu. (QS.2:254)
« نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ »
“Sebaik-baik harta yang shalih (baik) yang berada pada seorang yang shalih
(pula)” (HR. Al-Bukhari).
Muqaddimah
Ada salah
satu Hadist Rasulallah SAW yang di riwayatkan oleh Imam Muslim :
"Dahulu aku melihat para sahabat datang kepada Rasulallah SAW, mereka berkata: Yaa Rasulallah. mengapa mereka yang mempunyi harta seolah olah memborong semua kekayaan itu? sedangkan solat kami sama sebagaimana ia solat, puasa kami juga sama sebagaimana ia solat?. Kemudian Rasulallah berkata: sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid juga sedekah, tahlil kalian juga sedekah, amal makruf nahi mungkar juga sedekah, mendatangi istri kalian juga termasuk sedekah."
"Dahulu aku melihat para sahabat datang kepada Rasulallah SAW, mereka berkata: Yaa Rasulallah. mengapa mereka yang mempunyi harta seolah olah memborong semua kekayaan itu? sedangkan solat kami sama sebagaimana ia solat, puasa kami juga sama sebagaimana ia solat?. Kemudian Rasulallah berkata: sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid juga sedekah, tahlil kalian juga sedekah, amal makruf nahi mungkar juga sedekah, mendatangi istri kalian juga termasuk sedekah."
Hadist di atas menceritakan tentang beberapa sahabat nabi yang merasa seolah olah mereka tidak ada apa apanya di bandingkan dengan mereka yang mempunyai harta lebih. Padahal solat mereka sama, puasa mereka sama hanya yang membedakan mereka adalah sedekah mereka. Kemudian meraka bertanya kepada Rasulallah, Ya Rasulullah bagaimana agar derajat kami sama. Lalu Rasulullah menjawab bahwa setiap tasbih, takbir, tahmid tahlil kalian adalah sedekah.
Dalam hadits lain yang dinarasikan oleh Abu Hurairah (r.a.), Nabi (S.A.W.) pernah bersabda: "Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, sala satunya berkata: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq. Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata: "Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya)." (H.R. Bukhari - Muslim)
Anjuran Bersedekah ?
Allah Jalla wa ‘Ala berfirman:
وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ… ﴿195﴾ سورة البقرة
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah …… (QS.2:195)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقْنَاكُم ﴿254﴾ سورة البقرة
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari
rezki yang telah Kami berikan kepadamu. (QS.2:254)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَنفِقُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ ﴿267﴾ سورة البقرة
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik. (QS.2:267)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنفِقُوا خَيْراً لأَنفُسِكُمْ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿16 ﴾ سورة التغابن
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah
serta ta`atlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa
yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung. (QS.64:16)
Tingkatan Bersedekah ?
1. Memberi air minum dan penggalian sumur-sumur. Berdasarkan sabda Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
« أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ سَقْيُ الْمَاءِ »
“Sebaik-baik sedekah adalah memberi air minum.” (HR. Muslim).
2. Memberi makan. Sesunggunya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam ketika
ditanya bagaimana islam yang baik itu. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam
menjawab :
« تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ »
“Engkau beri makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal
maupun yang tidak kamu kenal.” (Terdapat dalam Ash-Shahihain).
3. Membangun masjid. berdasarkan sabda beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam
:
« مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ »
“Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari wajah Allah, niscaya Allah
bangunkan rumah baginya di surga” (Terdapat dalam Ash-Shahihain).
Dari Jabir bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
« مَنْ حَفَرَ مَاءً ، لَمْ يَشْرَبْ مِنْهُ كَبِدٌ حَرَّى ، مِنْ جِنٍّ ، وَلاَ إِنْسٍ ، وَلاَ طَائِرٍ ، إِلاَّ آجَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ بَنَى مَسْجِدًا كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ ، أَوْ أَصْغَرَ ، بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
“Barangsiapa yang menggali sumur, (kemudian) tidaklah setiap yang memiliki
ruh, baik dari kalangan manusia, jin, dan burung yang minum dari sumur
tersebut, melainkan Allah (pasti) akan membalasnya kelak di hari Kiamat.” Dan
barangsiapa yang membangun masjid karena Allah (semata), sekalipun (hanya)
sebesar lubang bertelur burung tekukur, niscaya Allah bangunkan rumah baginya
di surga” (Terdapat dalam Ash-Shahihain).
4. Berinfak dalam menyebarkan ilmu, dan membagikan mushhaf al-Qur`an, serta
membangunkan tempat-tempat singgah bagi para musafir yang membutuhkan
pertolongan. Dan yang setaraf dengannya seperti anak yatim, para janda, dsb.
Dari Abu Hurairah Berkata, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
«إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ»
“Sesungguhnya termasuk amalan dan kebaikan orang mukmin yng masih mengalir
pasca kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, atau anak
shalih yang ditinggalkannya, atau mushhaf al-Qur`an yang diwariskannya, atau masjid
yang dibangunnya, atau rumah singgah bagi para musafir yang dibangunnya, atau
sungai yang dialirkannya, atau sedekah yang dkeluarkan dari hartanya saat
sehatnya dan di masa hidupnya, (semua itu) masih mengalir kepadanya pasca
kematiannya. ” (HR. Ibnu Majah; Shahih at-Targhib).
Sekedar untuk diketahui oleh saudaraku, bahwa sedekah di waktu-waktu
tertentu lebih utama daripada di masa yang lainnya, seperti sedekah di bulan
Ramadhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas :
«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ »
“Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan
beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk
membacakan kepadanya Al Qur`an. Jibril menemui setiap malam pada bulan
Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al Qur`an. Rasulullah Shallallahu `Alahi Wa
Sallam ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang
berhembus.” (Terdapat dalam Ash-Shahihain).
Demikian pula sedekah di sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah, karena
sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
«مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ»
“Tiada hari-hari dimana amal shalih di dalamnya lebih disukai oleh Allah
daripada hari-hari sekarang yaitu sepuluh hari pertama (di bulan Dzulhjjah).”
Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah meskipun jihad fi sabilillah?” Jawab Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Meskipun jihad fi sabilillah, kecuali jika
seseorang yang keluar (jihad) dengan (mengorbankan) jiwa dan hartanya, lalu
tidak kembali dengan apa pun.” (HR. Al-Bukhari).
Keutamaan Bersedekah ?
Pertama, sedekah dapat meredakan murka Allah Subhanahu wa
Ta’ala, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
« إِنَّ صَدَقَةَ السِّرِّ تُطْفِيءُ غَضَبَ الرَّبِّ »
“Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi, (dapat) meredam murka Allah Ta’ala”
(Shahih at-Targhib).
Kedua, sedekah menghapuskan kesalahan dan memadamkan
percikan apinya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
« وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ »
“Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api” (Shahih
at-Targhib karya Asy-Syaikh Al-Albani).
Ketiga, sedekah menjaga pelakunya terhindari dari api
neraka, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
« فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ »
“Maka peliharalah (diri) kalian dari api neraka, sekalipun dengan sebiji
buah kurma (yang disedekahkan).”
Keempat, pelaku sedekah berada dalam naungan sedekahnya pada
hari kiamat nanti, sebagaimana hadits ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘Anhu
menuturkan, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
« كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ »
“Setiap orang berada di bawah naungan amalan sedekahnya, hingga digelar
pengadilan di antara manusia”
Yazid berkata :
وَكَانَ أَبُو مَرْثَد لاَ يُخْطِئُهُ يَوْمٌ إِلاَّ تَصَدَّقَ فِيهِ بِشَيْءٍ وَلَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً أَوْ كَذَا
“Tidaklah satu hari Abu Martsad berbuat suatu kekeliruan, melainkan ia
(segera) bersedekah dengan sesuatu apa saja di hari itu (juga). Meskipun hanya
dengan sepotong kue (ka’kah) atau bawang putih atau semacamnya.” (Terdapat
dalam ash-Shahihain).
Kelima, pada amalan sedekah terkandung penawar untuk
berbagai jenis penyakit jasmani, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam:
“Obatilah penyakit-penyakit kalian melalui sedekah.”
Ibnu Syaqiq menuturkan, “Aku mendengar Ibnul Mubarak ditanya oleh seorang
pria mengenai nanah yang terus keluar dari lututnya sejak tujuh tahun lalu.
Sebenarnya ia telah berobat dengan bermacam-macam pengobatan, dan ia pun telah
berkonsultasi dengan banyak dokter, namun belum membuahkan hasil. Maka beliau
menjawab, “Pergilah dan galilah sumur di daerah yang membutuhkan air. Maka
sungguh aku berharap di sana akan muncul mata air dan (dengan usaha itu dapat)
menghentikan darah yang keluar dari lututmu. Maka pria itu melakukannya, lalu
sembuh.” (Shahih at-Targhib).
Keenam, penawar berbagai jenis penyakit hati, sebagaimana
sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada orang yang mengeluhkan
kekerasaan hatinya kepada beliau :
« إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِينَ قَلْبِكَ فَأَطْعِمْ الْمِسْكِينَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ »
“Jika kamu hendak melembutkan hatimu, maka berilah makan orang miskin dan
usaplah kepala anak yatim.” (HR. Ahmad)
Ketujuh, bahwa Allah menolak berbagai macam musibah dengan
sedekah, sebagaimana dalam wasiat Yahya kepada Bani Israil :
« وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ فَأَوْثَقُوا يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ فَقَالَ أَنَا أَفْدِيهِ مِنْكُمْ بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ فَفَدَى نَفْسَهُ مِنْهُمْ »
“Allah memerintahkan kepada kalian bersedekah, maka perumpamaan hal itu
seperti ibarat seorang laki-laki yang ditawan oleh musuh, kedua tangannya
diikat ke lehernya, lalu mereka membawa pria tersebut untuk mereka penggal lehernya.
Lalu tawanan ini berkata: ‘Saya tebus (diriku) dari kalian dengan (tuntutan
tebusan) sedikit dan banyak’. Lalu ia pun menebus dirinya dari mereka.”
(Shahihul Jami’ ).
Ikhtitam
Rasulullah (S.A.W.) juga pernah bersabda, "Sedekah dari seorang Muslim menigkatkan (hartanya) dimasa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan saat maut (Sakratulmaut), dan melauinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois. (Fiqh-us-Sunnah vol. 3, hal 97)
Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana." (H.R. Ath-Thabrani)
Rasulullah (S.A.W.) bersabda "Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya." (HR. Ahmad)
Sumber:1.Al-Qur’an
Hadits 2.http://keajaiban-shodaqoh.blogspot.com
3.http://faisalchoir.blogspot.com
JAKARTA 10/4/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar