ISLAM MENOLAK KEJAHATAN
?
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Artinya :
“Dan
tidaklah kehidupan dunia ini kecuali hanya sebatas senda gurau dan permainan,
dan sesungguhnya akhirat adalah kehidupan sejati. jikalau mereka mengetahui”.(AL-Angkabut:64)
حب الدنيا رأس كل خطيئة
Artinya :
“Cinta dunia
adalah pangkal segala kesalahan”. (HR.
Al-Baihaqy).
Muqaddimah
Hujjatul Islam Imam al-Ghazali mengatakan di dalam Ihya
Ulumiddin bahwa dunia adalah segala sesuatu yang memberikan keuntungan,
bagian, tujuan, nafsu syahwat, dan kelezatan kepada manusia yang diperoleh
secara langsung sebelum mati.
Allah SWT
berfirman dalam surat al-Ankabut ayat 64 :
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Artinya :
“Dan
tidaklah kehidupan dunia ini kecuali hanya sebatas senda gurau dan permainan,
dan sesungguhnya akhirat adalah kehidupan sejati. jikalau mereka mengetahui”.
Rasulullah
SAW. bersabda :
حب الدنيا رأس كل خطيئة
Artinya :
“Cinta dunia
adalah pangkal segala kesalahan”. (HR.
Al-Baihaqy).
Allah SWT
berfirman dalam surat Shad ayat 26 :
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ
Artinya :
“Janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu karena ia menyesatkanmu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat siksa yang
sangat pedih karena mereka melupakan hari perhitungan”.
1. Thama
Thama berasal dari bahasa Arab yang artinya serakah, rakus.
KH. Ahmad Rifa’I memberikan definisi at thama sebagai berikut : Yang
dimaksud thama menurut tarajumah adalah rakus hatinya. Sedang menurut
istilah kecintaan yang berlebihan terhadap dunia tanpa menghitungkan haram
maupun halal cara mendapatkannya.
Ciri-ciri dari orang yang thama adalah tidak
pernah bersyukur kepada Allah, selalu merasa kurang, terbiasa dengan kehidupan
mewah dan serba mahal, dan sebagainya. Allah SWT. berfirman dalam surat al
Adiyat tentang orang yang bersifat thama :
إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُوْدٌ * وَإِنَّهُ عَلىَ ذَالِكَ لَشَهِيْدٌ * وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ *
أَفَلاَ يَعْلَمُ إِذَابُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِ * وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِ *
إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيْرٌ
Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak
berterima kasih kepada Tuhannya (6). Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan
(sendiri) keingkarannya (7). Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya
kepada harta (8). Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa
yang ada di dalam kubur (9). Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada (10).
Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka (11).
أُنْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَأِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
Artinya :
“lihatlah kepada orang yang di bawah kalian, dan
jangan lihat orang yang di atas kalian, yang demikian itu lebih layak
bagi kalian untuk tidak memandang hina nikmat yang Allah limpahkan kepada
kalian.” (HR. Muslim)
2.Hasad
Hasad berasal dari kata hasada-yahsudu yang
berarti dengki, benci. Sedangkan menurut istilah ada beberapa ulama yang
berpendapat tentang pengertian hasad, diantaranya :
- Ø Imam al-Ghazali : membenci nikmat Allah SWT yang ada pada diri orang lain, dan mengharapkan hilangnya nikmat tersebut.
- Ø Imam Ibnu Hajar : berangan-angan hilangnya nikmat dari orang yang berhak.
- Ø Imam An-Nawawi : berangan-angan hilangnya nikmat dari saudaranya, baik nikmat agama ataupun dunia.
Hasad hukumnya adalah haram, dan orang yang memiliki
sifat hasad semua amal kebaikannya akan terhapus karena hasad seperti api yang
membakar kayu. Rasulullah SAW bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Artinya :
“hindarilah sifat hasad, karena hasad memakan kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar”.
Rasulullah pun secara terang-terangan dalam haditsnya
menyebutkan untuk jangan berbuat atau memiliki sifat hasad.
لاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً
“janganlah kamu saling membenci, saling mendengki,
sling membelakangi, dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara”.
3.Riya’
Riya’ merupakan perbuatan tercela dan merupakan syirik kecil yang hukumnya haram. Riya’ sebagai salah satu
sifat orang munafik yang seharusnya
dijauhi oleh orang mukmin. Simak QS. An Nisa’ : 142 :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا
قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ كُسَالَى يُرَآؤُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ
اللّهَ إِلاَّ قَلِيلاً
Artinya : “Sesungguhnya orang-rang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan jika mereka
berdiri untuk shalat mereka berdiri
dengan malas, mereka bermaksud riya’ (dengan shalat itu) dihadapan manusia, dan tidaklah
mereka dzkiri kepada Allah kecuali sedikit
sekali.”
Dalam sebuah hadis, Rasulullah bercerita, ”Di hari kiamat nanti ada orang yang mati syahid diperintahkan oleh
Allah untuk masuk ke neraka. Lalu orang
itu melakukan protes, ‘Wahai Tuhanku, aku ini telah mati syahid dalam perjuangan membela agama-Mu, mengapa aku dimasukkan ke neraka?’ Allah menjawab,
‘Kamu berdusta dalam berjuang. Kamu hanya
ingin mendapatkan pujian dari orang lain, agar dirimu
dikatakan sebagai pemberani. Dan, apabila pujian itu telah dikatakan oleh mereka, maka itulah sebagai
balasan dari perjuanganmu’.”
4.Dengki
surat Ali-Imran ayat 120:
“jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika
kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan
bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan
kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”.
Sifat dengki itu mendatangkan kemurkaan Allah. Ia
boleh membinasakan diri seseorang dan amalannya. Sebagaimana Rasulullah
bersabda: Takutlah kamu semua akan sifat dengki sebab sesungguhnya dengki itu
memakan segala kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. (H.R. Abu Daud)
Rasulullah saw bersabda bahwa Allah SWT berfirman
kepada Musa bin Imran (as): "Wahai putra Imran, jangan sekali-kali kamu
dengki pada manusia karena karunia yang Aku berikan kepada mereka. Jangan
memandang mereka dengan pandangan amarah pada mereka. Jangan kamu ikuti
prasangka dengki. Sesungguhnya orang yang dengki berarti jengkel pada nikmat-Ku
dan menggugat pembagian karunia-Ku yang Aku tetapkan di antara hamba-hamba-Ku.
Siapa yang demikian, Aku putuskan hubungan dengannya dan dia telah memutuskan
hubungan dengan-Ku." (Arba’ûna hadîtsan: hadis ke 5, hlm 106)
5.Takabur
وعن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه عن النبي صلىالله
عليه وسلم قال : لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ من كان فىقَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ
كِبْرٍ {رواه مسلم}
“Dari Abdillah ibn Mas’ud r.a dari Nabi SAW, beliau
bersabda : tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sifat
sombong, walaupun hanya sebesar atom”. (HR. Muslim)
Takabur artinya : sombong, congkak
atau merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, baik kedudukan, keturunan,
kebagusan, petunjuk, dan lain-lain.
Takabur itu terbagi atas 2 macam
yaitu :
Takabur batin : yang merupakan
pekerti di dalam hati
Takabur lahir : yang merupakan
kelakuan-kelakuan yang keluar dari anggota badan, kelakuan-kelakuan ini amat
banyak sekali bentuknya dan oleh karena itu sukar untuk dihitung dan diperinci
satu persatu.
6. Ghadab
Ghadab (pemarah) artinya
orang yang suka marah. Sedangkan marah artinya berontaknya jiwa dalam
menghadapi sesuatu yang tidak disenangi atau marah adalah luapan hawa nafsu,
baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan yang tidak terkendali.
Sabda Rasulullah SAW. “Janganlah kamu memutuskan suatu
perkara antara yang bersengketa ketika engkau dalam keadaaan marah.” (HR.
Bukhari)
Al Ghazali juga mengatakan bahwa
orng tyang sabar ialah orang yang sanggup bertahan dalam mengadapi gangguan dan
rasa sakit, yang sanggup memikul beban yang tidak disukainya, yang sanggup
mengendalikan kemarahan.
Firman Allah SAW. “Hai orang-orang yang beriman
mintalah pertolongan dengan sabar dan sesungguhnya Allah menyertai orang-orang
yang sabar.” (QS Al Baqarah: 153)
Jika terlajur marah, maka sikap yang
diajarkan Rasulllah SAW adalah “Sesungguhnya marah itu dari syetan dan
sesungguhnya setan itu dijadikan dari api dan pai akan mati dengan (disiram)
air, maka apabila marah seseorang di antara kamu, maka berwudhulah.” (HR Abu
Dawud)
7.
Namimah
Namimah atau
mengadu domba adalah usah atau perbuatan seseorang baik berupa ucapan atau
perbuatan yang bertujuan mengadu domba satu orang dengan orang lain, satu
golongan dengan golongan yang lain, dan lain sebagainya.Perbutan namimah adalah
perbuatan yang dibenci orang Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya.
وَلا تُطِعْ كُلَّ حَلافٍ-
مَهِينٍهَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ
“dan janganlah
engkau patuhi orang – orang yang suka bersumpah dan suka menghina , suka mencela, yang kian kemari
menyebarkan fitnah.” ( QS. Al Qalam : 10- 11)
Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya
Rasulullah Saw melewati dua kuburan, lalu Rasulullah bersabda penghuni kedua
kuburan ini telah disiksa bukan karena melakukan dosa besar. Yang satu tidak
membersihkan kencing dan yang lain berjalan untuk mengadu domba.”( H.R. Asy-
Syakhani )
Rasulullah SAW
bersabda: “ Dan Abu Darda berkata : “Rasulullah bersabda : setiap orang yang
menyebarkan pada seseorang dengan kalimat untuk melakukan di dunia, maka baginya
atas Allah siksa yang menghancurkan di neraka pada hari kiamat.”
( HR. At. Tabaini )
Ikhtitam
Allah SWT
berfirman dalam surat al-Qashas ayat 77 :
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Sumber:1.Al-Qur’an Hadits 2.http://tarbiyah-uirpekanbaru.blogspot.com
3.https://sahabatmajdi.wordpress.com
JAKARTA 8/4/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar