Pengertian, Tujuan dan Fungsi i’jaz
Al-qur’an
1. Pengertian, tujuan dan fungsi i’jaz al-qur’an
a. Pengertian
-Dari segi
etimologi berasal dari kata
ﻤﻋﺟﺰﺍ- ﺍﻋﺟﺍﺰﺍ - ﻴﻋﺟﺰ -ﺃﻋﺟﺰ
Yang artinya: melemahkan,
ketidak mampuan, mengalahkan lawan atau musuh.
-Dari segi
terminologi:
Menyatakan
kebenaran nabi dalam segi dakwah kerasulannya itu dan menyatakan kelemahan orang arab untuk menentangnya.
b. Tujuan
- untuk
melemahkan dan mengalahkan usaha orang-orang yang menentang seruan para rasul
- Mendorong
orang berfikir dan membuka pintu-pintu ilmu pengetahuan
- Menyeru
dan memanggil untuk memasuki gudang ilmu
- untuk
menyempurnakan ajaran-ajaran kitab fardlu
c. Fungsi
- Al-qur’an kitab yang universal
Al-qur’an
tidak menghususkan pembicaraannya kepada bangsa tertentu seperti bangsa arab
atau kelompok tertentu, seperti kaum muslimin. Akan tetapi, ia berbicara kepeda
seluruh manusia, baik umat islam maupun non islam, termasuk orang-orang kafir,
musyrik, yahudi, nasrani, maupun bani israil. Al-qur’an menyatu kepada semua
penghuni alam tanpa membedakan setatus dan golongan
- Al-qur’an kitab yang sempurna
Tujuan
al-qur’an akan dapat di capai dengan pandangan realistik terhadap alam dan
dengan melaksanakan pokok-pokok akhlak serta hukum-hukum perbuatan.
- Al-qur’an kitab yang abadi
Al-qur’an
adalah kitab yang abadi sepanjang masa. Suatu perkataan yang sepenuhnya benar
dan sempurna maka tidak mungkin ia
terbatas oleh zaman
- Al-qur’an mengandung kebenaran
Al-qur’an
menjadi bukti kebenran nabi muhammad saw. Bukti kebenaran tersebut dikemukakan
dalam bentuk tantangan yang sifatnya bertahap
2. Macam-Macam mu’jizat
Secara umum
mu’jizat di bagi menjadi dua klasifikasi:
a. Indrawi(hissiyah)
Mu’jizat
yang tampak dan dapat di tangkap oleh panca indera, seperti tongkat nabi musa yang
dapat berubah menjadi ular dan dapat membelah lautan, mu’jizat nabi nuh membuat
perahu yang sangat besar dalam waktu yang cepat dan singkat dan masih banyak
yang lainnya.
b. Rasional(aqliyah)
Mu’jizat
yang hanya dapat di pahami oleh akal pikiran(rasional) seperti al-qur’an
sebagai mukjizat nabi muhammad atas umatnya yaitu dari segi keindahan sastranya
tidak ada seorangpun yang dapat menandinginya karena itulah mu’jizat al-qur’an
ini bisa abadi sampai hari kiamat.
3. Segi-segi kemu’jizatan al-qur’an
Segi bahasa
dan susunan redaksi
Al-qur’an
menggunakan bahasa bangsa arab quraisy yang mengandung sastra arab yang sangat
tinggi dan meliputi segala segi bahkan al-qur‘an mempnyai gaya bahasa khas yang
tak dapat di tiru pada sastrawan arab sekalipun
Al-qur’an
dalam gaya bahasanya yang menakjubkan mempunyai beberapa keistimewaan:
- Al-qur’an
menggunakan bahasa yang lembut
- Bahasa
al-qur’an sesuai dengan orang awam ataupun kaum cendikiawan
-Al-qur’an
sesuai dengan akal dan perasaan, al-qur’an memberikan doktrin pada akal dan
hati yang mengandung kebenaran dan keindahan
-Al-qur’an
kaya akan perendahan kata, padat akan makna, serta sangat indah dan bijaksana
dalam mengungkapkan isinya
Sejarah
telah menyaksikan bahwa bangsa arab pada saat turunya al-qur’an telah mencapai
tingkat yang belum pernah di capai oleh bangsa satu pun yang ada di dunia ini
baik sebelum atau sesudah mereka dalam bidang kefasihan bahasa(balaghoh).
Mereka juga mencapai kesempurnaan menyampikn penjelasan, keserasian dalam
menyusun kata-kata, secara kelancaran logika.
Oleh sebab
itulah al-qur’an menentang mereka
Segi syariat
ilmiah
Dorongan
serta stimulasi al-qur’an kepada manusia untuk selalu berfikir keras atas
dirinya sendiri dan alam semesta yang mengitarinya. Al-qur’an memberikan
ruangan sebebas-bebasnya pada pergaulan ilmu pengetahuan
Segi
pemberitaan yang goib
Kapabilitas
al-qur’an dalam memberikan informasi-informasi tentang hal goib seakan menjadi
persyaratan utama menopang eksistensinya sebagai kitab mu’jizat, akan tetapi
pemberian iformasi akan segala hal yang ghoib tidak memonopoli aspek
kemu’jizatan al-qur’an itu sendiri
Segi
petunjuk penetapan hukum syara’
Hal-hal yang
tidak mampu di fikir oleh akal dan tak mungkin di cari penyebabnya selain bahwa
al-qur’an adalah wahyu allah yang terkandung syariat paling ideal bagi umat
manusia
A. Kesimpulan
-Jadi pengertian i’jaz adalah
menyatakan kebenaran nabi dalam segi dakwah kerasulannya itu dan menyatakan
kelemahan orang arab untuk menentangnya
-Mukjizat
indrawi adalah mukjizat yang dapat di tangkap oleh panca indra seperti tongkat
nabi musa
-Mukjizat
rasional yaitu mukjizat yang hanya dapat di pahami oleh akal fikiran seperti
mukjizat nabi muhammad ialah al-qur’an
B. Saran
Untuk para pembaca jangan terlalu
terpacu dengan makalh ini karena kami tau bahwa para pembaca pasti ingin
mengetahui dn mendalami materi ini
C. Penutup
minta maaf Demikian makalh ini kami
buat apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini kami
DAFTAR
PUSTAKA
-Manna’ Khalil
al Qattan, Mabahits fi Ulum al Qur’an
-Suyuthi,
jalal al bin Abdurrahman, al itqan fi ulum al qur’an
JAKARTA
13/8/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar