Senin, 07 November 2016

AMALAN ASMAUL HUSNA...


Seputar Asmaul Husna (2)
1. Perintah berdoa/berdzikir dengan Asmaul Husna

ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻷﺳْﻤَﺎﺀُ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﻩُ ﺑِﻬَﺎ
“Hanya milik Allah al-asmaul-husna (nama-nama yang indah), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-asmaul-husna itu”
[QS. Al-A’raaf : 180].
2. Surga balasannya
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda:
ﺇِﻥَّ ﻟِﻠَّﻪِ ﺗِﺴْﻌَﺔً ﻭَﺗِﺴْﻌِﻴﻦَ ﺍﺳْﻤًﺎ ﻣِﺎﺋَﺔً ﺇِﻟَّﺎ ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺼَﺎﻫَﺎ ﺩَﺧَﻞَ
ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
“Sesungguhnya Allah mempunyai 99 (sembilan puluh sembilan) nama, seratus kurang satu. Barangsiapa
yang menghitungnya , niscaya ia masuk surga”
Dalam lain riwayat:
3. Menghafalnya
ﻣَﻦْ ﺣَﻔِﻈَﻬَﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
“Barangsiapa yang menghapalnya, niscaya ia masuk surga ”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 6410 dan Muslim no. 2677, dari hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu ].
*KAJIAN surat al Hasyr ayat 23*
ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻤَﻠِﻚُ ﺍﻟْﻘُﺪُّﻭﺱُ ﺍﻟﺴَّﻼﻡُ
ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ﺍﻟْﻤُﻬَﻴْﻤِﻦُ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ﺍﻟْﺠَﺒَّﺎﺭُ ﺍﻟْﻤُﺘَﻜَﺒِّﺮُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻤَّﺎ
ﻳُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ
“ Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci,
Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan
keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki
segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa
yang mereka persekutukan”
[QS. Al-Hasyr : 23]
Tafsir surat tsb.
(Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja
Yang Maha Suci) dari semua apa yang tidak
layak bagi keagungan dan kebesaran-Nya
(Yang Maha Selamat) artinya Yang Bebas dari
segala sifat-sifat kekurangan (Yang Maha
Mengamankan) para rasul-rasul-Nya dengan
menciptakan mukjizat bagi mereka (Yang Maha
Memelihara) berasal dari lafal haimana-
yuhaiminu, dikatakan demikian apabila
seseorang selalu mengawasi sesuatu. Makna yang dimaksud ialah, Dia Maha Menyaksikan
amal perbuatan hamba-hamba-Nya (Yang
Maha Perkasa) yakni Yang Maha Kuat (Yang
Maha Kuasa) untuk memaksa makhluk-Nya
supaya menuruti apa yang dikehendaki-Nya
(Yang Maha Agung) dari semua sifat yang tidak
layak bagi keagungan-Nya. (Maha Suci Allah)
Dia memahasucikan Zat-Nya sendiri melalui
ayat ini (dari apa yang mereka persekutukan)
dengan-Nya. ( tafsirq.com)
23. Dialah Allah, tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Dia. Maha Raja, Yang Mahasuci[9] , Yang Mahasejahtera [10] , Yang Memberikan keamanan [11] , Yang Maha Mengawasi, Yang Mahaperkasa [12] , Yang
Mahakuasa [13] , Yang memiliki segala
keagungan [14] . Mahasuci Allah dari apa yang
mereka persekutukan [15] .
Bayan
[9] Dari segala yang tidak layak bagi-Nya.
[10] Yang selamat dari aib dan kekurangan;
yang diagungkan dan dimuliakan.
[11] Bisa juga diartikan yang membenarkan
para rasul-Nya dengan ayat dan mukjizat,
dengan hujjah dan bukti.
[12] Dia tidak dapat dikalahkan, bahkan Dia
menundukkan segala sesuatu dan segala
sesuatu tunduk kepada-Nya.
[13] Dia menundukkan semua makhluk,
menutupi hati orang yang sedih dan
mengkayakan orang yang fakir.
[14] Dia memiliki kebesaran dan keagungan,
Dia bersih dari segala aib, kekurangan dan
kezaliman.
[15] Ini adalah pensucian-Nya secara umum
dari segala sifat yang diberikan orang-orang
musyrik untuk-Nya.(tafsir.web.id)
Makna ayat ke 23
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah adalah Satu-satunya Penguasa terhadap apapun juga. Dia-lah yang menggerakkan segala sesuatu tanpa ada yang mampu
menghalangi dan menolaknya. Dia terhindar dari segala sesuatu yang tercela dan hal-hal yang
menunjukkan kekurangan, yang mengamankan
makhlukNya dari sesuatu yang mendzaliminya dan Dia pula yang mengintainya. Dia pula yang memuliakan
terhadap sesuatu yang dinilai rendah, yang mampu
mengalahkan sesuatu melalui keagungan dan daya paksaNya.
Kata ( al-Malik) terdiri dari huruf (mim) dan (lam) dan
(kaf) yang rangkaiannya mengandung makna kekuatan dan keshahihan. Ia pada mulanya berarti ikatan dan penguatan.kata ini berulang terulang didalam al-Quran
sebanyak 5 kali.
Al-Malik mengandung arti penguasaan terhadap
sesuatu disebabkan oleh kekuatan pengendalian dan
keshahihannya. Malik biasa diterjemahkan raja adalah
yang menguasai dan menangani perintah dan
larangan, anugerah, dan pencabutan dan karena itu
biasanya kerajaan terarah kepada manusia dan tidak
kepada barang yang bersifat tidak dapat menerima perintah dan larangan.
Faedah dari ayat tsb
1.Meyakini bahwa Allah swt Maha mengetahui yang ghaib (bathin) maupun yang syahadah (tampak)
2.Meyakini bahwa Allah swt Maha merajai. Maha suci. Maha menyelamatkan. Maha mengamankan. Maha menjaga. Maha mengalahkan. Maha Kuasa. Maha memiliki keagungan.
3.Meyakini bahwa Allah swt Maha Suci apa yang manusia sekutukan.
*Amalan Asmaul Husna*
bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman