Selasa, 12 Mei 2015

MAU SEHAT





AKIBAT DENGKI DAN SOMBONG ?


قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Ayahnya berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Yusuf: 5)
Muqaddimah
الْحَسَدَ هُوَ الْبُغْضُ وَالْكَرَاهَةُ لِمَا يَرَاهُ مِنْ حُسْنِ حَالِ الْمَحْسُودِ
“Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad.” (Majmu’ Al Fatawa, 10: 111).
Demikian kecil dan sepelanya hasud itu, namun ia dapat menyebabkan keburukan yang luar biasa. Bagaimana tidak, karena hasud dapat merusak berbagai pahala amal kebaikan. Pahala mengaji, shalat, puasa, sedekah, haji, juga pahala umrah semuanya kebakar ludes oleh dosa hasud. Sebagaimana api melahap kayu bakar.
Hasud merupakan salah satu penykait hati yang paling susah dihindari oleh manusia. Hasud dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan istilah dengki atau iri hati. Akan tetapi dalam kenyataan hidup ini, hasud tidaklah sesingkat keterangan linguistis tersebut. Karena, bisa jadi hasud memiliki kekayaan dalam bentuk praktis tak terhingga. Dan hasud juga memiliki dampak yang luar biasa, secara fisik maupun psikis. Tidak hanya terbatas dalam ranah kehidupan sacral (agama), tetapi juga dalam realita kehidupan yang profane.
Ibarat kata, hasud bagaikan setitik nila yang dapat menyebabkan rusaknya susu sebelanga. Demikianlah gambaran  kecilnya hasud yang memiliki dampak sangat besar. Bagaimana tidak, karena hasud dapat merusak berbagai pahala amal kebaikan. Pahala mengaji, shalat, puasa, haji, juga pahala umrah semuanya kebakar ludes oleh dosa hasud. Sebagaimana api merusak kayu bakar. Demikianlah cara kerja hasud merusak segala macam amal kebaikan.
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816). (Lihat Majmu’ Al Fatawa, 10: 111-112).
Dengki/Hasud Terganggu Jiwanya ?
Pada hakikatnya, penyakit ini mengakibatkan si penderita tidak ridha dengan qadha’ dan qadar Allah Azza wa Jalla, sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim rahimahullah : “Sesungguhnya hakikat hasad adalah bagian dari sikap menentang Allah Azza wa Jalla, karena ia (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah Azza wa Jalla atas hamba-Nya; padahal Allah Azza wa Jalla menginginkan nikmat tersebut untuknya. Hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah k benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya. Jadi, hasad itu hakikatnya menentang qadha’ dan qadar Allah Azza wa Jalla.” Penyakit ini sering dijumpai di antara sesame teman sejabatan, seprofesi, seperjuangan, atau sederajat. Oleh sebab itu, tak jarang dijumpai ada pegawai kantor yang hasad kepada teman sekantornya, tukang bakso hasad kepada tukang bakso lainnya, guru hasad kepada guru, orang ahli ibadah atau Ustadz atau kyai hasad kepada yang sederajat dengannya. Jarang dijumpai hasad tersebut pada orang yang beda kedudukan dan derajatnya, seperti tukang bakso hasad kepada kyai atau tukang becak hasad kepada Ustadz, meskipun tidak menafikan kemungkinan terjadinya. Penyakit hasad hendaknya dijauhi oleh setiap Muslim, karena madharatnya sangat besar, terutama bagi si penderita baik madharat dari sisi agama maupun dunianya. Tidakkah kita ingat, kenapa Iblis dilaknat oleh Allah Azza wa Jalla?
Al-Ghazali memandang bahwa keabnormalan mental indetik dengan akhlak yang buruk. Akhlak yang baik dikategorikan sebagai sifat para rasul Allah, perbuatan para al-Shiddiqin paling utama. Sedangkan akhlak yang buruk dinyatakan sebagai racun yang berbisa yang dapat membunuh, atau kotoran yang bisa menjauhkan seseorang dari Allah SWT. Disamping itu akhlak yang buruk juga termasuk ke dalam langkah setan yang bisa menjerumuskan manusia masuk dalam perangkapnya.
Gangguan mental dalam Islam berkaitan dengan penyimpanan-penyimpangan sikap batin. Inilah yang menjadi dasar dan awal dari semua pendarita batin. Ada aspek penting yang menjadi ciri-ciri gangguan mental menurut islam yaitu qalb dan af’al (hati dan perbuatan). Gejala-gejala gangguan mental semacam ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)      Hati yang menyimpang dari keikhlasan dan ketundukan kepada Allah sehingga menjadi lupa terhadap posisinya sebagai hamba Allah. Wujud dari penyimpangan  ini bisa dalam bentuk ria, hasad, ujub, takabur, tamak dan sebagainya.
2)      Perilaku yang terbiasa dengan pelanggaran ajaran agama disebabkan oleh dominannya peran nafs al-ammarah dalam kehidupan.
Penghuni Surga ?
QS. Al-'A`raf [7] : 42
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَآ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
QS. Al-'A`raf [7] : 43
وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ ۖ وَنُودُوٓا۟ أَن تِلْكُمُ ٱلْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan".
QS. Al-Hijr [15] : 45
إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّٰتٍ وَعُيُونٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).
QS. Al-Hijr [15] : 46
ٱدْخُلُوهَا بِسَلَٰمٍ ءَامِنِينَ
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman"
QS. Al-Hijr [15] : 47
وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَٰبِلِينَ
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
Bersih dari Kedengkian ?
QS. Al-Hashr [59] : 10
وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".
Larangan Sombong ?
Al-Ghazali menyebutkan bahwa penyebab utama dari penyakit hati ini terdiri dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebab pada orang yang menyombongkan diri, yakni Ujub, kemudian menyangkut orang yang disombongkan, yakni dendam dan dengki, dan yang berkaitan dengan yang lain dari keduanya, yakni riya’. Singkatnya, sebab-sebab sombong itu ada empat, yaitu ujub, dendam, dengki dan riya’. Namun al-Ghazali pun mengklasifikasikan bahwa sumber-sumber kesombongan itu ada 4 macam[2], diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Mengerti, dalam arti banyak orang-orang yang alim yang mengerti banyak hal, akan tetapi ia tak luput dari kesombongan. Karena ilmu merupakan keutamaan paling tinggi di sisi Allah, maka tak sedikit orang yang berilmu melihat dirinya lebih unggul daripada orang lain. Rasulullah Saw. Bersabda: “ Bahaya mengerti adalah sombong.” Hadis lain mengatakan, “ Janganlah kalian termasuk orang-orang alim yang sombong, sebab ilmumu tidak sebanding dengan kebodohanmu.” Orang alim yang sombong memiliki karakter yang menganggap dirinya di sisi Allah lebih hebat daripada orang lain, atau menganggap bahwa hak-haknya merupakan kewajiban orang lain, bahkan merasa heran jika orang-orang tidak tunduk kepadanya.
  2. Wara’ (Waspada) dan Ibadah, bahwa sesungguhnya ahli ibadah pun tidak kedap dari takabur. Dengan ketekunan mereka dalam menjalankan ibadah, orang-orang ini mennganggap bahwa diri mereka seolah lebih hebat dan utama daripada Nabi, dan barangsiapa yang telah berani menyakitinya maka akan dianggap lebih hina daripada orang-orang kafir.
  3. Sombong karena faktor keturunan. Orang yang menyombongkan asal- usul keturunannya akan semakin sombong dengan perlakuan khusus dari orang lain.
  4. Sombong yang disebabkan oleh harta dan pengikut. Sesungguhnya takabur semacam ini adalah merupakan ketersimpangan dari jati diri. Mereka berbangga akan banyaknya harta yang mereka miliki, atau dengan rupa wajah mereka yang cantik maupun tampan.
QS. Al-'Isra' [17] : 37
وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا
Kementrian AgamaDan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
QS. Al-Furqan [25] : 63
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا
Kementrian AgamaDan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
Orang-Orang Sombong ?
QS. An-Nisa' [4] : 36
۞ وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Kementrian AgamaSembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
QS. Luqman [31] : 18
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Kementrian AgamaDan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
QS. Al-Hadid [57] : 23
لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Kementrian Agama(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
Orang Sombong Masuk Neraka ?
QS. Ghafir [40] : 60
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Kementrian AgamaDan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
Ikhtitam
Darah tinggi, setruk, kolestrol, jantungan penyebab utamanya adalah kesombongan, tamak dan iri hati. Betulkah itu ? Semoga kita terhindar dari penyakit hati. Amiin...
Sumber:1.http://alquranalhadi.com 2.https://hidrosita.wordpress.com
4.http://psikologi-islam-antasari.blogspot.com
JAKARTA 12/5/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman