Dengan nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Karena
kesenangan orang – orang Quraisy.
2. (yaitu)
kesenangan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas,
3. Maka
hendaklah mereka menyembah Rabb Pemilik Rumah ini ( Ka’bah).
4. Yang
telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan
mereka dari ketakutan.
Dinamakan
surat Al Quraisy karena dengan kaum Qurasiy yang di sebutkan di awal surat,
untuk mengingatkan mereka akan segala nikmat Allah Subhanahuwata’ala pada
mereka
Sebab turunnya surat ?
Al hakim mengeluarkan sebuah hadist, demikian
pula Al Baihaqy mengerluarkannya dari Al Hakim pada kitab Khilafiyyat dari Ummu
Hani binti Abu Thalib, ia berkata :
Rasul
bersabda : “ Allah mengutamakan Qurasiy dengan tujuh hal ( lalu beliau
menyebutkan hadist tersebut secara lengkap, diantaranya) turun surat yang tidak
di sebutkan pada seorang selain mereka.”
Keutamaan surat ini ?
Al Hakim
mengeluarkan sebuah hadist dan Al Baihaqy mengeluarkannya dari Al Hakim pada
kitab Khilafiyyat dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata : Rasul shollallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“ Allah
Subhanahuwata’ala mengutamakan Quraisy dengan tujuh hal : saya berasal dari
mereka, kenabian ada pada mereka, mahkamah ( pemberi keputusan ) dan pemberi
minum ( bagi jama’ah haji ) adalah dari mereka, Allah Ta’ala menolong
mereka atas pasukan gajah, meraka menyembah Allah Subhanahuwata’ala
sepuluh tahun ( saat mana ) tidak ada yang menyembah Allah selain mereka, Allah
menurunkan sebuah surat dalam Al Qur’an tentang mereka. Lalu Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam
membaca “ Li iilaafi Qurasiyin….dan seterusnya.”
Imam Ibnu
Katsir menyatakan hadist ini gharib ( hanya diriwayatkan oleh satu perawi
dengan lafazh seperti ini )
Tafsir Ayat ?
Karunia bagi Kaum
Quraisy
Allah telah membinasakan ashabul fiil (para penunggang
gajah yang ingin menghancurkan Ka’bah) dan memenangkan kaum Quraisy, lalu
memberikan rasa aman kepada mereka, juga memberi maslahat untuk mereka. Allah mengatur perjalanan mereka di musim
dingin ke Yaman dan musim panas ke Syam. Perjalanan tersebut dilakukan untuk
maksud berdagang dan mencari nafkah.
Allah Memerintahkan untuk Bersyukur
Atas nikmat
tersebut, Allah memerintahkan untuk bersyukur seraya berfirman,
فَلْيَعْبُدُوا
رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ
“Hendaklah mereka menyembah Rabb Pemilik rumah
ini (Ka’bah).” Yaitu hendaklah mereka menyembah Allah semata dan
memurnikan ibadah hanya untuk-Nya. Inilah yang disebutkan oleh Syaikh As Sa’di.
Di sini
Allah menyebut, Dia adalah Rabb Ka’bah. Itu menunjukkan kemuliaan rumah Allah
tersebut. Namun Allah bukan hanya Rabb Ka’bah, Dia adalah Rabb segala sesuatu.
Ini juga dikatakan oleh Syaikh As Sa’di.
Rasa Aman dan Nikmat Rezeki
Ayat
selanjutnya disebutkan,
الَّذِي
أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
“Yang telah memberi makanan kepada mereka
untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.”
(QS. Al Quraisy: 4). Yaitu Allah yang telah memberi rezeki makanan dan rasa
aman. Syaikh As Sa’di berkata bahwa rezeki makanan dan rasa aman adalah
sebesar-besarnya nikmat duniawi yang patut disyukuri.
Sumber:1.http://rumaysho.com
2.http://salafy.or.id
Jakarta 6/11/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar