BERSIHKAN DOSA-DOSA KITA
?
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allâh tidak akan mengampuni (dosa) karena melakukan perbuatan syirik. Dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa menyekutukan Allâh, maka sungguh dia telah melakukan dosa besar [an-Nisa'/4:48]
Muqaddimah
Diantara
jalan bagi penghapus dosa bagi seorang muslim dan mukmin, diantaranya, pertama,
membaca istighfar (memohon ampun), kedua, taubat, ketiga, mengerjakan amal-amal
kebaikan yang menghapuskan dosa, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya :
إِنَّ
الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
“Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk. Itlah peringatan bagi orang-orang yang ingat”. (QS : Hud :114)
Berlindung dan Memohon AmpunanNya ?
Keempat,
berbagai musibah yang menimpa diri manusia yang lemah karena dosa yang telah
dilakukannya. Yang paling berat adalah musibah yang mengantarkannya pada
kematian dan yang paling ringan adalah duri yang menusuk dirinya serta teriknya
sinar matahari yang menyengat.
kelima, doa
orang-orang mukmin shalih yang diperuntukkan bagi yang bersangkutan. Keenam,
kerasnya rasa sakit saat meregang nyawa dan kesulitan yang dialami oleh orang
yang bersangkutan saat menghadapi kematiannya yang kepedihan dan rasa sakitnya
tak terperikan. Semoga Allah meringankan penderitaannya bagi diri kami dan juga
bari diri anda pada saat yang kritis itu. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas
segala sesuatu.
Ketujuh,
Adzab khubur. Tahukah anda apakah adzab khubur itu? Adzab khubur pasti akan
mencabut kalbu orang-orang yang mengesakan dan pasti akan terasa hampir
melayangkannya, jika mereka mempunyai sedikit keyakinan tentangnya.
Kedelapan,
ketakutan yang sangat pada hari menghadap kepada Allah Ta’ala pada hari Kiamat
nanti. Itulah saat kita keluar dari khuburan kita dalam keadaan menangis karena
berdosa seraya memilkul semua kesalahan dan kedurahakaan yang telah kita
lakukan, lalu kita datang untuk dihadapkan kepada peradilan Allah Ta’ala.
Kesembilan,
syafa’at Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, syafaat para wali, dan syafaat
orang-orang yang shalih. Sesungguhnya hal ini telah dinyatakan kebenarannya
oleh kalangan ulama ahli sunnah.
Sepuluh,
rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. Saat semua rahmat
telah habis, semua pintu telah tertutup, dan habislah semua kemampuan para
hamba. Saat itulah datang pertolongan dari Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Membalas dan datanglah rahmah dari Allah Ta’ala, lalu Dia merahmati, menolong,
dan menyayangi. Maka rahmat-Nyaadalah akhir dari segalanya,yaitu rahmat dari
Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.
Meraih Kasih Sayang Allah swt ?
Sekalipun dosa anak Adam itu sangat banyak, tetapi kasih sayang Allâh sangat luas terhadap hamba-Nya. Oleh sebab itu Allâh Azza wa Jalla memerintahkan hambanya untuk melakukan ketaatan sehingga dosa-dosanya dapat diampuni. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia bersabda:
مَنْ لَقِيَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطِيئَةً لَا يُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَقِيتُهُ بِمِثْلِهَا مَغْفِرَةً
Barangsiapa menjumpai-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi sedangkan dia tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, maka Aku akan menjumpainya dengan ampunan sepenuh bumi. [HR. Muslim]
Itulah tauhid. Tauhid memiliki pengaruh dan peran penting dalam penghapusan dosa-dosa bagi orang yang merealisasikannya dengan benar.
Sekalipun dosa anak Adam itu sangat banyak, tetapi kasih sayang Allâh sangat luas terhadap hamba-Nya. Oleh sebab itu Allâh Azza wa Jalla memerintahkan hambanya untuk melakukan ketaatan sehingga dosa-dosanya dapat diampuni. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia bersabda:
مَنْ لَقِيَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطِيئَةً لَا يُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَقِيتُهُ بِمِثْلِهَا مَغْفِرَةً
Barangsiapa menjumpai-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi sedangkan dia tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, maka Aku akan menjumpainya dengan ampunan sepenuh bumi. [HR. Muslim]
Itulah tauhid. Tauhid memiliki pengaruh dan peran penting dalam penghapusan dosa-dosa bagi orang yang merealisasikannya dengan benar.
تُفْتَحُ أبْوابُ الجَنَّةِ يَوْمَ الإثْنَيْنِ ويَوْمَ الخَمِيْسِ ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئاً ، إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بينهُ وَبَيْنَ أخِيهِ شَحْناءُ فَيُقَالُ : أنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا !
Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis; Setiap hamba yang tidak menyekutukan Allâh dengan suatu apapun, maka dia akan diampuni dosanya, kecuali seorang yang bermusuhan dengan saudaranya maka dikatakan, ”Tangguhkanlah dua orang ini sampai mereka berdamai”. [HR Muslim].
Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ المُؤَذِّنَ : أشْهَدُ أنْ لاَ إلَه إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبّاً ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً ، وَبِالإسْلامِ دِيناً ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ
Barangsiapa membaca doa (berikut ini) saat mendengar adzan muadzzin, maka dosanya akan diampuni (yaitu) :
أشْهَدُ أنْ لاَ إلَه إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبّاً ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً ، وَبِالإسْلامِ دِيناً
Dalam hadits lain Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلَاةِ الَّتِي تَلِيهَا
Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu ia menyempurnakan wudhunya dan melaksanakan shalat, kecuali Allâh akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukannnya antara shalat yang dia kerjakan itu sampai dengan shalat berikutnya. [Muttafaqun ’alaihi].
مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ المُؤَذِّنَ : أشْهَدُ أنْ لاَ إلَه إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبّاً ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً ، وَبِالإسْلامِ دِيناً ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ
Barangsiapa membaca doa (berikut ini) saat mendengar adzan muadzzin, maka dosanya akan diampuni (yaitu) :
أشْهَدُ أنْ لاَ إلَه إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبّاً ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً ، وَبِالإسْلامِ دِيناً
Dalam hadits lain Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلَاةِ الَّتِي تَلِيهَا
Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu ia menyempurnakan wudhunya dan melaksanakan shalat, kecuali Allâh akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukannnya antara shalat yang dia kerjakan itu sampai dengan shalat berikutnya. [Muttafaqun ’alaihi].
Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا دَامَ يَنْتَظِرُهَا ، وَلاَ تَزَالُ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي الْمَسْجِدِ : اللهم اغفرْ له ، اللهمَّ ارْحَمْه ، ما لم يُحْدِثْ
Senantiasa salah seorang dari kalian terhitung dalam keadaan shalat selama ia menunggunya, dan senantiasa para malaikat mendo'akan salah seorang diantara kalian selama dia masih berada dalam masjid, "Ya Allâh ampunilah dia ! Ya Allâh sayangilah ia ! Selama ia tidak berhadats (dalam keadaan suci)
لاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا دَامَ يَنْتَظِرُهَا ، وَلاَ تَزَالُ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي الْمَسْجِدِ : اللهم اغفرْ له ، اللهمَّ ارْحَمْه ، ما لم يُحْدِثْ
Senantiasa salah seorang dari kalian terhitung dalam keadaan shalat selama ia menunggunya, dan senantiasa para malaikat mendo'akan salah seorang diantara kalian selama dia masih berada dalam masjid, "Ya Allâh ampunilah dia ! Ya Allâh sayangilah ia ! Selama ia tidak berhadats (dalam keadaan suci)
Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا أَمَّنَ الإِمَامُ، فَأَمِّنُوا، فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ المَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Apabila imam mengucapkan amiin, maka ucapkanlah amin ! Karena barangsiapa yang aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. [Muttafaqun’alaihi].
إِذَا أَمَّنَ الإِمَامُ، فَأَمِّنُوا، فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ المَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Apabila imam mengucapkan amiin, maka ucapkanlah amin ! Karena barangsiapa yang aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. [Muttafaqun’alaihi].
Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
dalam kitab shahihnya :
مَنْ سَبَّحَ اَللَّهَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَحَمِدَ اَللَّهِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَكَبَّرَ اَللَّهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ , وَقَالَ تَمَامَ اَلْمِائَةِ : لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ , غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ , وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اَلْبَحْرِ
Barangsiapa bertasbih setelah shalat 33x, bertahmîd (membaca alhamdulillâh) 33 x, dan bertakbîr (membaca Allâhu Akbar) 33x maka semuanya berjumlah 99 dan apabila ia menggenapkannya hingga menjadi 100 dengan mengucapkan :
لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Niscaya ia akan diampuni dosa-dosanya sekalipun dosa-dosanya itu sebanyak buih dilautan. [HR. Muslim]
مَنْ سَبَّحَ اَللَّهَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَحَمِدَ اَللَّهِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَكَبَّرَ اَللَّهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ , وَقَالَ تَمَامَ اَلْمِائَةِ : لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ , غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ , وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اَلْبَحْرِ
Barangsiapa bertasbih setelah shalat 33x, bertahmîd (membaca alhamdulillâh) 33 x, dan bertakbîr (membaca Allâhu Akbar) 33x maka semuanya berjumlah 99 dan apabila ia menggenapkannya hingga menjadi 100 dengan mengucapkan :
لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Niscaya ia akan diampuni dosa-dosanya sekalipun dosa-dosanya itu sebanyak buih dilautan. [HR. Muslim]
Sumber:1.http://almanhaj.or.id
2.http://www.eramuslim.com
Jakarta 18/11/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar