MENJADI MUSLIM
YANG TERBAIK ?
كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : « أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ». قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: « أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ ».
Maksud: Aku bersama dengan Rasulullah, kemudiannya datanglah kepadanya seorang lelaki dari kalangan al-Ansar dan memmberi salam ke atas Nabi SAW, kemudian berkata: Wahai Rasulullah, siapakah mukmin yang terbaik? Nabi menjawab: “Mereka yang terbagus akhlaknya.” Dia bertanya lagi, “Maka siapakah mukmin yang paling cerdik?” Nabi menjawab: “mereka yang paling banyak mengingati mati dan yang terbaik ialah yang melakukan persediaan untuk selepas itu. Itulah orang yang paling cerdik.” (Muhammad bin Yazid, Sunan Ibn Majah, Dar al-Fikr, Beirut, jil. 2, hlm. 1423, No. hadith: 4259)
Muqaddimah
Dari Umar bahwa ia berkata, “Ketika
kami sedang duduk bersama Rasulullah, tiba-tiba muncul seorang sahabat Anshar.
Setelah mengucap salam kepada beliau, ia bertanya, “ Ya Rasulullah, siapakah orang mukmin yang terbaik itu?” Beliau menjawab, “Yang paling baik akhlaknya.” Ia bertanya, “Siapakah orang mukmin yang paling pintar?” Beliau menjawab, “Yang paling sering ingat kematian dan yang punya persiapan terbaik untuk menyambut apa yang terjadi sesudahnya. Mereka itulah orang yang paling pintar". (HR Ath Thabrani, Ibnu Majah & Malik)
Dalam hadist lain, ”Org pintar adalah orang yang mau mengoreksi dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat nanti. Dan orang bodoh ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya, tetapi berharap-harap kepada Allah.”(HR At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
SubhanAllah, bagaimana ngga cerdas karena ingat mati terus... semangat belajar ilmu yang mendekatkan dirinya kepada Allah dan iapun semangat beribadah dan beramal soleh untuk keselamatan akhirat.
Setelah mengucap salam kepada beliau, ia bertanya, “ Ya Rasulullah, siapakah orang mukmin yang terbaik itu?” Beliau menjawab, “Yang paling baik akhlaknya.” Ia bertanya, “Siapakah orang mukmin yang paling pintar?” Beliau menjawab, “Yang paling sering ingat kematian dan yang punya persiapan terbaik untuk menyambut apa yang terjadi sesudahnya. Mereka itulah orang yang paling pintar". (HR Ath Thabrani, Ibnu Majah & Malik)
Dalam hadist lain, ”Org pintar adalah orang yang mau mengoreksi dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat nanti. Dan orang bodoh ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya, tetapi berharap-harap kepada Allah.”(HR At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
SubhanAllah, bagaimana ngga cerdas karena ingat mati terus... semangat belajar ilmu yang mendekatkan dirinya kepada Allah dan iapun semangat beribadah dan beramal soleh untuk keselamatan akhirat.
Tanda-tanda
Muslim yang Terbaik ?
Pertama,
tidak ingkar melunasi hutang
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ عن رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أنه فَقَالَ «
خَيْرُكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً » متفق عليه
Artinya:
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik
dalam membayar hutang.” Muttafaqun ‘alaih
Kedua, belajar Al-Quran dan mengajarkannya
عَنْ
عُثْمَانَ – رضى الله عنه- عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ
«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» رواه البخاري
Artinya:
“Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar
al-Quran dan mengajarkannya.” Hadits riwayat Bukhari.
Ketiga,
yang paling diharapkan kebaikannya dan
paling jauh keburukannya
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَقَفَ
عَلَى أُنَاسٍ جُلُوسٍ فَقَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِكُمْ مِنْ شَرِّكُمْ
». قَالَ فَسَكَتُوا فَقَالَ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ فَقَالَ رَجُلٌ بَلَى يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنَا بِخَيْرِنَا مِنْ شَرِّنَا. قَالَ « خَيْرُكُمْ مَنْ
يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ …» رواه الترمذى
Artinya:
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam berdiri di hadapan beberapa orang, lalu bersabda: “Maukah
kalian aku beritahukan sebaik-baik dan seburuk-buruk orang dari kalian?”
Mereka terdiam, dan Nabi bertanya seperti itu tiga kali, lalu ada seorang yang
berkata: “Iya, kami mau wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami
sebaik-baik dan buruk-buruk kami,” beliau bersabda: “Sebaik-sebaik
kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya
terjaga…” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam
Shahihul Jami’ (no. 2603)
Keempat,
menjadi suami yang paling baik terhadap
keluarganya
عَنْ
عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى. رواه الترمذى
Artinya:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallau ‘alaihi
wasallam berasabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik
terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” Hadits
riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Ash Shahihah (no.
285).
Kelima,
yang paling baik akhlaqnya dan menuntut
ilmu
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «خَيْرُكُمْ
إِسْلاَماً أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاَقاً إِذَا فَقِهُوا» رواه أحمد
Artinya:
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian islamnya adalah yang
paling baik akhlaq jika mereka menuntut ilmu.” Hadits riwayat Ahmad dan
dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3312)
Keenam, yang memberikan makanan
Keenam, yang memberikan makanan
عَنْ
حَمْزَةَ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ رضي الله عنه قَالَ: فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- قَالَ «خَيْرُكُمْ مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ» رواه أحمد
Artinya:
“Hamzah bin Shuhaib meriwayatkan dari bapaknya radhiyallahu ‘anhu yang
berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan.” Hadits riwayat Ahmad
dan dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3318)
Ketujuh,
yang panjang umur dan baik perbuatannya
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ «مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ» رواه
الترمذى
Artinya:
“Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa ada seorang
Arab Badui berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai
Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” beliau menjawab: “Siapa yang
paling panjang umurnya dan baik amalannya.” Hadits riwayat Tirmidzi dan
dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihut Targhib wat Tarhib (no. 3363).
Kedelapan,
yang paling bermanfaat bagi manusia
عَنِ
جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه
وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya:
“Jabir radhiyallau ‘anhuma bercerita bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia.” Hadits dihasankan oleh al-Albani di dalam
Shahihul Jami’ (no. 3289).
Mukmin yang Baik ?
Secara
spesifik sifat Mukmin yang utama itu Allah Ta’ala uraikan dalam Surah Al-Furqan
ayat 63 hingga ayat 67.
Pertama, Mukmin yang utama itu memiliki sifat rendah
hati alias tidak sombong, sehingga lisan dan tangannya tidak mungkin akan
berbuat jahat.
خَاطَبَهُمُ
الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَاماً
“Orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati,” (QS. 25: 63).
Menurut Ibn
Katsir, yang dimaksud adalah orang Mukmin yang hidup dengan ketentraman dan
kewibawaan, tanpa otoriter dan kesombongan, seperti Allah tegaskan dalam Surah
Luqman ayat 18, “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.”
Kedua, tidak mengatakan apa pun, bahkan terhadap
orang bodoh sekali pun selain kebaikan (keselamatan.
وَعِبَادُ
الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْناً وَإِذَا
“Dan apabila
orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan.” (QS. 25: 63).
Ketiga, senantiasa bangun di tengah malam.
وَالَّذِينَ
يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّداً وَقِيَاماً
“Dan orang
yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka” (QS. 25: 64). Mukmin yang paling utama itu
senantiasa bangun di malam hari untuk bersujud, taubat, dan memohon pertolongan
kepada Allah Ta’ala.
Keempat, senantiasa memohon kepada Allah agar
dijauhkan dari adzab neraka Jahannam. “Dan orang-orang ang berkata;
وَالَّذِينَ
يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ
غَرَاماً
“Ya Rabb
kami, jauhkanlah adzab Jahannam dari kami, sesungguhnya adzab-Nya itu adalah
kebinasaan yang kekal.” (QS. 25:
65).
Kelima, senantiasa berinfak di jalan Allah dengan
prinsip pertengahan, yakni tidak terlalu sering atau banyak namun juga tidak
terlalu jarang atau sedikit. “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan
(harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir” (QS. 25: 67).
Menurut Ibn
Katsir yakni tidak terlalu boros dalam mengeluarkan infak, melainkan selalu
diatur sesuai kebutuhan, tidak membiarkan keluarga mereka, menurunkan hak-hak
keluarga mereka, mereka berlaku adil dan baik, dan sebaik-baik perkara adalah
pertengahan, tidak boros (berlebihan) dan tidak kikir (kurang).
Mukmin ala Rasulullah saw ?
Sebagai
seorang Muslim, maka kita telah dianjurkan untuk menjadi pribadi yang baik lagi
terpuji. Tidak hanya kepada kalangan terdekat (keluarga dan sesama Muslim)
saja, melainkan kepada semua manusia yang hidup disekitar kita.
1.“Orang Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik
akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik
perlakuannya kepada perempuan” (HR.
At-Tirmidzi, dari riwayat Abu Hurairah RA dengan predikat Hasan Shahih)
2.“Mukmin itu ialah orang yang dapat mengamankan manusia yang lain,
dan muslim ialah yang dapat menyelamatkan orang-orang Islam lain dari gangguan
lidahnya dan tangannya, al-Muhajir itu ialah yang meninggalkan kejahatan. Demi
Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman tangan-Nya, tidak sempurna iman seorang
hamba yang tidak mengamankan tetangganya dari gangguan kejahatannya” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Bazar, dari
riwayat Anas bin Malik RA)
3.“Barang siapa beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, hendaklah
ia tidak mengganggu tetangganya. Jagalah pesanku tentang kaum perempuan agar
mereka diperlakukan dengan baik. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk
yang bengkok. Tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika
engkau berusaha untuk meluruskannya, tulang itu akan patah. Jika engkau
membiarkannya, tulang itu tetap bengkok. Oleh karena itu, jagalah pesanku
tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan dengan baik” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari riwayat Abu
Hurairah RA)
4.“Tolonglah saudaramu, baik dia zalim dan di zalimi” para sahabat kemudian berkata, “Wahai
Rasulullah, kita boleh menolong kalau dia di zalimi, lalu bagaimana mungkin
kami memberikan pertolongan kalau dia berlaku zalim? Rasulullah SAW lalu
bersabda: “Cegahlah dia untuk tidak
melakukan kezaliman, karena sesungguhnya hal itu merupakan pertolongan baginya”
(HR. Al-Bukhari, Ahmad, dan Tirmidzi)
Sumber:1.http://www.hidayatullah.com
2.http://muslim.or.id
Jakarta 21/8/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar