DERAJAT ORANG
MUKMIN DAN BERILMU ?
يا أيها الذين
آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح الله لكم و إذا قيل انشزوا
فانشزوا يرفع الله الذين آمنوا منكم و الذين أوتوا العلم درجات و الله بما تعملون
خبير
Hai
orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah dalam
majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah SWT akan melapangkan (tempat) untukmu.
Dan apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdiri, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
Ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Swt Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Qs. al-Mujadalah: 11)
و ما كان
المؤمنون لينفروا كآفة فلو لا نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا في الدين و
لينذروا قومهم إذا رجعوا إليهم لعلهم يحذرون
Tidak
sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin pergi semuanya (ke medan perang),
mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali kepada-Nya, supaya mereka itu dapat
menyadari dirinya. (Qs. at-Taubah:122)
Muqaddimah
sudahkah kita menjadi orang yang
berilmu dan beriman? Mengapa? Karena kedua hal tersebut akan bermanfaat bagi
diri kita di dunia maupun di akhirat nanti dan juga barang siapa yang berilmu
niscaya Allah SWT dekat dengannya seperti sabda Rasulullah SAW.
"Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat."
Sudahlah jelas firman dan sabda nabi-Nya, maka dari itu mari kita perbaiki iman dan ilmu kita untuk menjadi hamba Allah SWT yang dekat dan tinggi di sisi-Nya, dan akan mendapat surga Firdaus kelak di hari akhir nanti. Jadi tuntutlah ilmu mulai sekarang, kelak akan beguna bagi akhirat dan dunia kita di masa yang akan datang.
"Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat."
Sudahlah jelas firman dan sabda nabi-Nya, maka dari itu mari kita perbaiki iman dan ilmu kita untuk menjadi hamba Allah SWT yang dekat dan tinggi di sisi-Nya, dan akan mendapat surga Firdaus kelak di hari akhir nanti. Jadi tuntutlah ilmu mulai sekarang, kelak akan beguna bagi akhirat dan dunia kita di masa yang akan datang.
Islam, Iman dan
Ihsan ?
عن عمر بن
الخطاب رضي الله عنه قال : بينما نحن جلوس عند رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات
يوم إذ طلع علينا رجل شديد بياض الثياب شديد سواد الشعر , لا يرى عليه أثر السفر ,
ولا يعرفه منا أحد حتى جلس إلى النبي صلى الله عليه وسلم فأسند ركبته إلى ركبتيه
ووضح كفيه على فخذيه , وقال : يا محمد أخبرني عن الإسلام , فقال رسول الله صلى
الله عليه وسلم " الإسلام أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وتقيم
الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلا " قال صدقت
فعجبا له يسأله ويصدقه , قال : أخبرني عن الإيمان قال " أن تؤمن بالله
وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره " قال : صدقت ,
قال : فأخبرني عن الإحسان , قال " أن تعبد الله كأنك تراه , فإن لم تكن تراه
فإنه يراك " قال , فأخبرني عن الساعة , قال " ما المسئول بأعلم من
السائل " قال فأخبرني عن اماراتها . قال " أن تلد الأمة ربتها وأن ترى
الحفاة العراة العالة رعاء الشاء يتطاولون في البنيان " . ثم انطلق فلبث مليا
, ثم قال " يا عمر , أتدري
من السائل ؟" , قلت : الله ورسوله أعلم , قال " فإنه جبريل أتاكم يعلمكم
دينكم " رواه مسلم
Dari Umar bin Al-Khathab
radhiallahu 'anh, dia berkata: ketika kami tengah berada di majelis bersama
Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki
yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya
tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara kami yang
mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada
lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya
ia berkata," Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam "
Rasulullah menjawab,"Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada
Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau
mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan
mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya."
Orang itu berkata,"Engkau benar," kami pun heran, ia bertanya lalu
membenarkannya Orang itu berkata lagi," Beritahukan kepadaku tentang
Iman" Rasulullah menjawab,"Engkau beriman kepada Alloh, kepada para
Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan
kepada takdir yang baik maupun yang buruk" Orang tadi berkata," Engkau
benar" Orang itu berkata lagi," Beritahukan kepadaku tentang
Ihsan" Rasulullah menjawab,"Engkau beribadah kepada Alloh seakan-akan
engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti
melihatmu." Orang itu berkata lagi,"Beritahukan kepadaku tentang
kiamat" Rasulullah menjawab," Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu
dari yang bertanya." selanjutnya orang itu berkata lagi,"beritahukan
kepadaku tentang tanda-tandanya" Rasulullah menjawab," Jika hamba perempuan
telah melahirkan tuan puterinya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak
beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lomba
mendirikan bangunan." Kemudian pergilah ia, aku tetap tinggal beberapa
lama kemudian Rasulullah berkata kepadaku, "Wahai Umar, tahukah engkau
siapa yang bertanya itu?" Saya menjawab," Alloh dan Rosul-Nya lebih
mengetahui" Rasulullah berkata," Ia adalah Jibril, dia datang untuk
mengajarkan kepadamu tentang agama kepadamu" [HR.Muslim]
Iman dan Ilmu ?
IMAN Iman pula
melahirkan penyaksian mata hati (musyahadah) terhadap ketuhanan Allah s.w.t
pada setiap pandangan kepada segala perkara. Allah s.w.t berfirman: Wahai
orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan Rasul-Nya…
(Ayat 136 : Surah an-Nisaa’) Sabda rasulullah : “Allah tidak menerima iman
tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”…. [HR.
Ath-Thabrani]
Inilah iman, potensi yang Allah berikan pada setiap manusia, dan Allah tidak membeda-bedakan, antara pria dan wanita dalam hal ini. Hal ini sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya,
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan".(QS :16 :97)
Dalam Al Quran, orang beriman dijelaskan sebagaimana
ayat,
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar". (QS: 49:15)
Ayat ini menjelaskan kepada kita tentang ciri dari orang-orang yang beriman. Dalam hati mereka tidak ada lagi keraguan untuk percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan keyakinannya itu dibuktikan dengan kesungguhan mereka dalam hal yang berhubungan dengan harta dan jiwa mereka. Maka dikatakan dalam akhir ayat tersebut, mereka adalah orang-orang yang benar.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar". (QS: 49:15)
Ayat ini menjelaskan kepada kita tentang ciri dari orang-orang yang beriman. Dalam hati mereka tidak ada lagi keraguan untuk percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan keyakinannya itu dibuktikan dengan kesungguhan mereka dalam hal yang berhubungan dengan harta dan jiwa mereka. Maka dikatakan dalam akhir ayat tersebut, mereka adalah orang-orang yang benar.
ILMU Ilmu sesuatu yang sering
diutamakan. Tidak dipelihara dengan baik. Kadang ilmu hanya dijadikan sesuatu
yang nisbi. Ada tapi tidak ada atau Tidak ada tetapi ada? Tetapi yang pasti
adalh ilmu itu satu kewajipan yang tidak bole di pertikai kerana terdapat bukti
dan dalil yang pasti semua mengetahuinya. Akhir-akhir ini satu fenomena yang
ditemui, yang membuat kita ketahui bahawa kadang-kadang seseorang tidak faham
dengan ilmu yang dipelajarinya. Untuk apa ilmu itu digunakan? Akan bagaimana
bila mengamalkan ilmu itu? Fenomena klasik, tapi tetap membuat kita tidak habis
ber fikir. Belajar, mencari ilmu kadang di jadikan formula belaka. Kerana
maruah, harga diri, atau bahkan desakan dari pihak orang lain, orang tua,
suami, isteri, desakan majikan ,dan lain-lain lagi. Pada akhirnya ilmu tidak
meresapi dalam diri. Tidak meninggalkan bekas. Bahkan mungkin, tidak menjadikan
diri lebih baik.
AMAL Amal merupakan satu aplikasi yang
hasil dari gabungan ilmu dan iman kerana kebenaran iman dapat di lihat amal
soleh seseorng .Allah bersumpah demi sesungguhnya manusia itu rugi andai
beriman tanpa amal Allah SWT berfirman, "Demi masa. Sesungguhnya manusia
berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk
kesabaran." (Surah Al-Asr : 1-3). “Allah tidak menerima iman tanpa amal
perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”…. [HR.
Ath-Thabrani] Berdasarkan bukti dan dalil di atas tidak sempurna iman dan ilmu
seseorng itu melainkan dengan disulami dengan amal yang terhasil kefahaman dari
ilmu ,dan penyatuan yang hadir hasil penyaksian bahawa ianya benar dan hasilnya
, anggota badan itu yang bergerak demi merealisasikan ilmu dan iman dengan amal
nya .
Iman, Ilmu dan Amal ?
Tentang hubungan
antara iman dan amal, demikian sabdanya, “Allah tidak menerima iman tanpa amal
perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani]
kemudian dijelaskannya pula bahwa: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap
muslim”…. [HR. Ibnu Majah dari Anas, HR. Al Baihaqi] Selanjutnya, suatu ketika
seorang sahabatnya, Imran, berkata bahwasanya ia pernah bertanya, "Wahai
Rasulullah, amalan-amalan apakah yang seharusnya dilakukan orang-orang?".
Baginda Saw. menjawab: "Masing-masing dimudahkan kepada suatu yang
diciptakan untuknya"…. [HR. Bukhari] “Barangsiapa mengamalkan apa yang
diketahuinya, niscaya Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya.”….
[HR. Abu Na’im] ”Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu lisan, itulah hujjah Allah Ta’ala
atas makhlukNya, dan ilmu yang di dalam qalb, itulah ilmu yang bermanfaat.” ….
[HR. At Tirmidzi] ”Seseorang itu tidak menjadi ‘alim (ber-ilmu) sehingga ia mengamalkan
ilmunya.” …. [HR. Ibnu Hibban] Sekali peristiwa datanglah seorang sahabat
kepada Nabi Saw. dengan mengajukan pertanyaan: ”Wahai Rasulullah, apakah amalan
yang lebih utama ?” Jawab Rasulullah Saw.: “Ilmu Pengetahuan tentang Allah ! ”
Sahabat itu bertanya pula “Ilmu apa yang Nabi maksudkan ?”. Jawab Nabi Saw.:
”Ilmu Pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa Ta’ala ! ” Sahabat itu rupanya
menyangka Rasulullah Saw salah tangkap, ditegaskan lagi “Wahai Rasulullah, kami
bertanya tentang amalan, sedang Engkau menjawab tentang Ilmu !” Jawab Nabi Saw.
pula “Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan ilmu
tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan bermanfaat bila disertai kejahilan
tentang Allah”[HR. Ibnu Abdil Birr dari Anas]
Sumber:1.al-Qur’an Hadits
2.http://urusanulama-hl.blogspot.com
Jakarta 5/8/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar