Kajian Qur'an dan Sunnah
*Peringatan Bencana !*
1.Bencana datang disebabkan karena bermaksiat.
ﻣَّﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﻣِﻦْ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۖ ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﻣِﻦ ﺳَﻴِّﺌَﺔٍ ﻓَﻤِﻦ ﻧَّﻔْﺴِﻚَ
“Nikmat
apapun yang kamu terima, maka itu dari Allah, dan bencana apa saja yang
menimpamu, maka itu karena (kesalahan) dirimu sendiri”.
[an Nisaa/4 : 79].
2.Musibah karena perbuatan manusia.
ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﻣُّﺼِﻴﺒَﺔٍ ﻓَﺒِﻤَﺎ ﻛَﺴَﺒَﺖْ ﺃَﻳْﺪِﻳﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻌْﻔُﻮ ﻋَﻦ ﻛَﺜِﻴﺮٍ
“Dan
musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan
tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan
kesalahanmu)”.
[asy Syuura/42 : 30].
3.Azab ditimpahkan karena dosa-dosa manusia.
ﻓَﻜُﻠًّﺎ
ﺃَﺧَﺬْﻧَﺎ ﺑِﺬَﻧﺒِﻪِ ۖ ﻓَﻤِﻨْﻬُﻢ ﻣَّﻦْ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺣَﺎﺻِﺒًﺎ
ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢ ﻣَّﻦْ ﺃَﺧَﺬَﺗْﻪُ ﺍﻟﺼَّﻴْﺤَﺔُ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢ ﻣَّﻦْ ﺧَﺴَﻔْﻨَﺎ ﺑِﻪِ
ﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢ ﻣَّﻦْ ﺃَﻏْﺮَﻗْﻨَﺎ ۚ ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﻟِﻴَﻈْﻠِﻤَﻬُﻢْ ﻭَﻟَٰﻜِﻦ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﺃَﻧﻔُﺴَﻬُﻢْ ﻳَﻈْﻠِﻤُﻮﻥَ
“Maka
masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di
antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan
di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur
(halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi,
dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali
tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya
diri mereka sendiri”.
[al-Ankabut/29 : 40].
4.Perbanyak berdzikir,berdoa dan beristighfar.
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺎﻓْﺰَﻋُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺫِﻛْﺮِﻩِ ﻭَﺩُﻋَﺎﺋِﻪِ ﻭَﺍﺳْﺘِﻐْﻔَﺎﺭِﻩِ
“Jika kalian melihat hal itu, maka segeralah berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, berdo’a dan beristighfar kepadaNya”.
[HR al-Bukhari]
5.Saling menolong dalam kebaikan.
ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲ ﺣَﺎﺟَﺔِ ﺃَﺧِﻴﻪِ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﺣَﺎﺟَﺘِﻪِ
“Barangsiapa menolong saudaranya, maka Allah Azza wa Jalla akan menolongnya”
[Muttafaq ‘alaih].
*Pesan Ayat dan Hadits*
1.Berbagai macam ujian dan cobaan hidup adalah datang dariNya yang diakibatkan banyak perbuatan dosa manusia.
2.Allah
swt maha kuasa dan berkehendak sedangkan manusia punya nasib
masing-masing sehingga akan terbalas cara menyikapi nasib tsb.
3.Siapapun yang berbuat dosa lalu bertaubat dengan banyak beristighfar akan diampuni Allah swt.
4.Sejarah manusia terdahulu tertimpa musibah dan bencana disebabkan dosa-dosanya.
5.Allah
swt tidak pernah menganiaya berbuat zhalim kepada manusia melainkan
mereka sendiri yang berbuat kezhaliman terhadap dirinya dengan berbuat
maksiat dan dosa.
6.Bila musibah dan bencana menerpa suatu kaum maka bersegeralah memperbanyak berdzikir,berdoa,
beristighfar dan bertawakal kepada Allah swt.
7.Allah swt akan menolong kepada seseorang jika dia juga suka menolong kepada saudaranya yang lain.
*Pengajaran dari Bencana*
Al
Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan : “Pada sebagian waktu,
Allah Azza wa Jalla memberikan ijin kepada bumi untuk bernafas, lalu
terjadilah gempa yang dahsyat. Dari peristiwa itu, lalu timbul rasa
takut pada diri hamba-hamba Allah Azza wa Jalla, rasa taubat dan
berhenti dari perbuatan maksiat, tunduk kepada Allah Azza wa Jalla dan
penyesalan. Sebagaimana perkataan sebagian ulama Salaf, pasca gempa,’
Sesungguhnya
Rabb kalian mencela kalian’. Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu,
pasca gempa di Madinah menyampaikan khutbah dan nasihat; beliau
Radhiyallahu ‘anhu mengatakan,’Jika terjadi gempa lagi, saya tidak akan
mengijinkan kalian tinggal di Madinah’.”
Wallahu a'lam bisshawab
*Bencana menerpa kaum dahulu disebabkan perbuatan dosa-dosanya dan bisa menjadi pelajaran bagi kaum berikutnya*
Bagi yang selamat dari suatu bencana maka masih punya kesempatan untuk memperbanyak ibadah,beramal shalih dan beristighfar !!!
Wassalam
Anak bangsa
Shafar berTawakal
Kajian Qur'an dan Sunnah
*Mesteri Takdir*
1.Kebaikan datang dari Allah swt...
ﻣَﺎ
ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﻣِﻦْ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺔٍ
ﻓَﻤِﻦْ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﻭَﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎﻙَ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﺭَﺳُﻮﻟًﺎ ﻭَﻛَﻔَﻰ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ
ﺷَﻬِﻴﺪًﺍ
Artinya :
“Apa
saja kebaikan yang datang kepadamu, maka sesungguhnya itu adalah dari
Allah. Dan apa saja bencana yang datang kepadamu, maka itu berasal dari
perbuatanmu sendiri. Kami telah mengutusmu untuk menjadi rasul bagi umat
manusia dan cukuplah Allah sebagai saksi” .
(An-Nisaa:79)
(Apa
pun yang kamu peroleh) hai manusia (berupa kebaikan, maka dari Allah)
artinya diberi-Nya kamu karena karunia dan kemurahan-Nya (dan apa pun
yang menimpamu berupa keburukan) atau bencana (maka dari dirimu sendiri)
artinya karena kamu melakukan hal-hal yang mengundang datangnya bencana
itu. (Dan Kami utus kamu) hai Muhammad (kepada manusia sebagai rasul)
menjadi hal yang diperkuat. (Dan cukuplah Allah sebagai saksi) atas
kerasulanmu.
(tafsir jalalayn)
Sebagaimana
firman Allah yang artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpamu, maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan
sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.”) (Asy-Syuura: 30).
As-Suddi,
al-Hasan al-Bashri, Ibnu Juraij dan Ibnu Zaid berkata: fa min nafsika
(“Dari dirimu sendiri”.) Yaitu dengan sebab dosamu. Qatadah berkata
tentang ayat ini: fa min nafsika (“Dari dirimu sendiri”.) sebagai sangsi
bagimu hai anak Adam, disebabkan dosa-dosamu.
(tafsir ibnu katsir)
2.Allah swt sudah menetapkan takdir manusia...
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ
ﻋُﻤَﺮُ ﺑْﻦُ ﺣَﻔْﺺٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑِﻰ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻷَﻋْﻤَﺶُ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ
ﺯَﻳْﺪُ ﺑْﻦُ ﻭَﻫْﺐٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭَﻫْﻮَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ ﺍﻟْﻤَﺼْﺪُﻭﻕُ « ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ
ﻳُﺠْﻤَﻊُ ﻓِﻰ ﺑَﻄْﻦِ ﺃُﻣِّﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﻳَﻮْﻣًﺎ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻋَﻠَﻘَﺔً
ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺒْﻌَﺚُ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻣَﻠَﻜًﺎ ﺑِﺄَﺭْﺑَﻊِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ، ﻓَﻴُﻜْﺘَﺐُ ﻋَﻤَﻠُﻪُ
ﻭَﺃَﺟَﻠُﻪُ ﻭَﺭِﺯْﻗُﻪُ ﻭَﺷَﻘِﻰٌّ ﺃَﻭْ ﺳَﻌِﻴﺪٌ، ﺛُﻢَّ ﻳُﻨْﻔَﺦُ ﻓِﻴﻪِ
ﺍﻟﺮُّﻭﺡُ، ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﺣَﺘَّﻰ
ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﺫِﺭَﺍﻉٌ، ﻓَﻴَﺴْﺒِﻖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ ﻓَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻓَﻴَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ،
ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﺎ
ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﺫِﺭَﺍﻉٌ ﻓَﻴَﺴْﺒِﻖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ، ﻓَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻓَﻴَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ »
Artinya :
Telah
menceritakan kepada kami Abdullah, telah mencertikan kepada kami
Rasulullah saw : “Sesungguhnya salah satu dari kamu (sperma) dikumpulkan
dalam perut ibumu selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal darah
selama itu juga, kemudian menjadi segumpal daging selama itu juga,
kemudian Allah mengutus malaikat untuk menyerukan 4 hal. kemudian
malaikat itu menulis *amalnya, rezekinya, ajalnya, yang buruk maupun
yang baik.* Kemudian ditiupkan ruh ke dalam segumpal daging tersebut.
Maka sesungguhnya salah seorang diantara kamu mengerjakan amalan ahli
neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka itu tinggal satu hasta,
sampai melebihi apa yang telah ditetapkan padanya, tetapi kemudian ia
mengerjakan amalan ahli surga, maka ia masuk ke dalam surga. Dan salah
satu diantara kamu mengerjakan amalan ahli surga hingga jarak antara ia
dan surga tinggal satu hasta, sampai ia melebihi apa yang telah
ditetapkan padanya dan mengerjakan amalan ahli neraka, maka ia masuk ke
dalam neraka”.
(HR al-Bukhari)
3.Musibah di bumi dan pada diri manusia sudah tertera dalam kitab (lauh mahfudh)
ﻣَﺎ
ﺃَﺻَﺎﺏَ ﻣِﻦْ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﻟَﺎ ﻓِﻲ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﺇِﻟَّﺎ ﻓِﻲ
ﻛِﺘَﺎﺏٍ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞِ ﺃَﻥْ ﻧَﺒْﺮَﺃَﻫَﺎ ﺇِﻥَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺴِﻴﺮٌ
Artinya :
“Tiada
suatu bencanapun yang terjadi di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum
kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalh mudah bagi
Allah” .
(Al-Hadid:22)
4.Ada takdir baik dan buruk.
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ
ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺏِ ﺯِﻳَﺎﺩُ ﺑْﻦُ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺍﻟْﺒَﺼْﺮِﻯُّ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ
ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻣَﻴْﻤُﻮﻥٍ ﻋَﻦْ ﺟَﻌْﻔَﺮِ ﺑْﻦِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﻋَﻦْ
ﺟَﺎﺑِﺮِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ « ﻻَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﻋَﺒْﺪٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺆْﻣِﻦَ ﺑِﺎﻟْﻘَﺪَﺭِ ﺧَﻴْﺮِﻩِ
ﻭَﺷَﺮِّﻩِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻌْﻠَﻢَ ﺃَﻥَّ ﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻪُ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟِﻴُﺨْﻄِﺌَﻪُ
ﻭَﺃَﻥَّ ﻣَﺎ ﺃَﺧْﻄَﺄَﻩُ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟِﻴُﺼِﻴﺒَﻪُ » [ 8 ]
Artinya :
Dari
Jabir bin Abdullah berkata : Rasulullah saw bersabda :”Tidaklah beriman
seseorang diantara kamu sebelum ia beriman kepada takdir yang baik dan
yang buruk. Sehingga ia mengetahui bahwa apa saja yang ditetapkan akan
menimpanya, pasti tidak akan meleset darinya. Dan apa saja yang
ditetapkan meleset darinya, pasti tidak akan menimpanya”.
(HR at-Tirmidzi)
*Pesan Ayat dan Hadits*
1.Semua kebaikan datang dari Allah swt sedangkan keburukan dari olah manusia sendiri.
2.Empat perkara takdir manusia sudah ditetapkan yaitu amalnya,rezkinya,ajalnya dan nasib sengsara atau kebahagiaanya.
3.Takdir Tuhan tidak bisa dirubah kecuali Tuhan sendiri.
4.Manusia bisa merubah nasibnya dengan berdoa,berusaha dan sering bershilaturahim.
5.Semua yang terjadi di muka bumi dan pada diri manusia sudah tertera dalam kitab,lauh mahfuzh.
6.Ada takdir baik dan buruk. Kebaikan dinisbahkan kepada Allah swt sedangkan yang tidak baik ditujukan manusia sebdiri.
7.Dungguh Allah swt maha kuasa atas segala sesuatu,maha berkehendak dan maha berbuat apa yang dikehendaki.
*Macamnya Takdir*
1. At-Taqdiirul ‘Aam (Takdir yang bersifat umum).
ﺃَﻟَﻢْ
ﺗَﻌْﻠَﻢْ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ۗ ﺇِﻥَّ
ﺫَٰﻟِﻚَ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏٍ ۚ ﺇِﻥَّ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺴِﻴﺮٌ
“Apakah
kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang
ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam
sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah
bagi Allah”. [Al-Hajj/22 : 70]
2. At-Taqdiirul Basyari (Takdir yang berlaku untuk manusia).
ﻭَﺇِﺫْ
ﺃَﺧَﺬَ ﺭَﺑُّﻚَ ﻣِﻦْ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﻣِﻦْ ﻇُﻬُﻮﺭِﻫِﻢْ ﺫُﺭِّﻳَّﺘَﻬُﻢْ
ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪَﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰٰ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ ﺃَﻟَﺴْﺖُ ﺑِﺮَﺑِّﻜُﻢْ ۖ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺑَﻠَﻰٰ
ۛ ﺷَﻬِﺪْﻧَﺎ ۛ ﺃَﻥْ ﺗَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺇِﻧَّﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻋَﻦْ
ﻫَٰﺬَﺍ ﻏَﺎﻓِﻠِﻴﻦَ
“Dan
(ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman), Bukankah Aku ini Rabb-mu. Mereka menjawab, Betul (Engkau
Rabb kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb).” [Al-A’raaf/7
:172]
3. At-Taqdiirul ‘Umri (Takdir yang berlaku bagi usia).
ﺇِﻥَّ
ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻳُﺠْﻤَﻊُ ﺧَﻠْﻘُﻪُ ﻓِﻲْ ﺑَﻄْﻦِ ﺃُﻣِّﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﻳَﻮْﻣًﺎ،
ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻋَﻠَﻘَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻓِﻲْ
ﺫَﻟِﻚَ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳُﺮْﺳَﻞُ ﺍﻟْﻤَﻠَﻚُ، ﻓَﻴَﻨْﻔُﺦُ
ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺮُّﻭْﺡَ، ﻭَﻳُﺆْﻣَﺮُ ﺑِﺄَﺭْﺑَﻊِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ، ﺑِﻜَﺘْﺐِ ﺭِﺯْﻗِﻪِ،
ﻭَﺃَﺟَﻠِﻪِ، ﻭَﻋَﻤَﻠِﻪِ، ﻭَﺷَﻘِﻲٌّ ﺃَﻭْ ﺳَﻌِﻴْﺪٌ
“Sesungguhnya
salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya
selama mpat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah seperti itu pula
(empat puluh hari), kemudian menjadi segumpal daging seperti itu pula,
kemudian Dia mengutus seorang Malaikat untuk meniupkan ruh padanya, dan
diperintahkan (untuk menulis) dengan empat kalimat: untuk menulis
rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia(nya).”
[HR al-Bukhari]
4. At-Taqdiirus Sanawi (Takdir yang berlaku tahunan).
ﻓِﻴﻬَﺎ ﻳُﻔْﺮَﻕُ ﻛُﻞُّ ﺃَﻣْﺮٍ ﺣَﻜِﻴﻢٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” [Ad-Dukhaan/44 : 4]
ﺗَﻨَﺰَّﻝُ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻭَﺍﻟﺮُّﻭﺡُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺃَﻣْﺮٍ ﺳَﻠَﺎﻡٌ ﻫِﻲَ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻣَﻄْﻠَﻊِ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ
“Pada
malam itu turun para Malaikat dan juga Malaikat Jibril dengan izin
Rabb-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar.” [Al-Qadr/97 : 4-5]
5. At-Taqdiirul Yaumi (Takdir yang berlaku harian).
ﻛُﻞَّ ﻳَﻮْﻡٍ ﻫُﻮَ ﻓِﻲ ﺷَﺄْﻥٍ
“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.”
[Ar-Rahmaan/55 : 29]
Wallahu a'lam bisshawab
*Takdir rahasia Allah swt dan berlindunglah dan mintaklah hidayah awal-akhir kepadaNya !*
Berdzikir,berfikir,
berikhtiar,berdoa dan bertawakal kepada Allah swt niscaya mendapat pertolongan dariNya.
Wassalam
Anak bangsa
Shafar berTawakal
Kajian Qur'an dan Sunnah
Renungan Bersama
*Panggilan jiwa yang tenang !*
1.Panggilan khusus buat jiwa yang beriman.
ﻳَﺎ ﺃَﻳَّﺘُﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲُ ﺍﻟْﻤُﻄْﻤَﺌِﻨَّﺔُ
Hai jiwa yang tenang.
(Al-Fajr:27)
(Hai jiwa yang tenang) atau yang aman, dimaksud adalah jiwa yang beriman.
(tafsir jalalayn)
} ﻳَﺎ ﺃَﻳَّﺘُﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲُ ﺍﻟْﻤُﻄْﻤَﺌِﻨَّﺔُ ﺍﺭْﺟِﻌِﻲ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻚِ {
Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu .
(Al-Fajr: 27-28)
Yaitu ke sisi-Nya, ke pahala-Nya, dan kepada apa yang telah disediakan oleh-Nya bagi hamba-hamba-Nya di dalam surga-Nya.
} ﺭَﺍﺿِﻴَﺔً ﻣَﺮْﺿِﻴَّﺔً {
dengan hati yang puas lagi diridai . (Al-Fajr:28)
Yakni hati yang puas karena mendapat rida dari Allah Swt.
} ﻓَﺎﺩْﺧُﻠِﻲ ﻓِﻲ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ {
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. (Al-Fajr: 29)
Maksudnya, ke dalam golongan mereka yang diridai.
} ﻭَﺍﺩْﺧُﻠِﻲ ﺟَﻨَّﺘِﻲ {
dan masuklah ke dalam surga-Ku . (Al-Fajr: 30)
Hal
ini dikatakan kepada yang bersangkutan manakala dia menjelang ajalnya
dan juga disaat hari kiamat. Sebagaimana para malaikat menyampaikan
kepadanya berita gembira ini di saat ia menjelang ajalnya dan di saat ia
dibangkitkan dari kuburnya.
Al-Aufi
telah meriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa dikatakan kepada arwah yang
tenang di hari kiamat: Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu .
(Al-fajr: 27-28) Maksudnya kepada temanmu masing-masing, yakni badannya
masing-masing yang telah dihuninya ketika di dunia. dengan hati yang
puas lagi diridai-Nya . (Al-Fajr: 28)
2.Doa buat menjadi jiwa yang tenang.
Al-Hafiz
ibnu Asakir di dalam biografi Rawwahah binti Abu Amr Al-Auza'i, telah
meriwayatkan dari ayahnya, bahwa telah menceritakan kepadaku Sulaiman
ibnu Habib Al-Muharibi, telah menceritakan kepadaku Abu Umamah, bahwa
Rasulullah Saw. bersabda kepada seorang lelaki:
«
ﻗُﻞِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻧَﻔْﺴًﺎ ﺑِﻚَ ﻣُﻄَﻤْﺌِﻨَﺔً ﺗُﺆْﻣِﻦُ
ﺑِﻠِﻘَﺎﺋِﻚَ ﻭَﺗَﺮْﺿَﻰ ﺑِﻘَﻀَﺎﺋِﻚَ ﻭَﺗَﻘْﻨَﻊُ ﺑِﻌَﻄَﺎﺋِﻚَ »
Katakanlah,
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau jiwa yang hanya
tenang kepada Engkau, beriman kepada hari bersua dengan Engkau, dan rida
dengan keputusan Engkau dan menerima dengan tulus pemberian Engkau .
(tafsir ibnu katsir)
3.Perintah menyelamatkan diri dan keluarga dari siksa api neraka.
ﻳَﺎ
ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ
ﻭَﻗُﻮﺩُﻫَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺭَﺓُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔٌ ﻏِﻠَﺎﻅٌ ﺷِﺪَﺍﺩٌ
ﻟَﺎ ﻳَﻌْﺼُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ ﻭَﻳَﻔْﻌَﻠُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﻳُﺆْﻣَﺮُﻭﻥَ
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.
[at-Tahrîm/66:6]
Abdullah
bin Abbâs Radhiyallahu anhu berkata, “Lakukanlah ketaatan kepada Allâh
dan jagalah dirimu dari kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allâh, dan
perintahkan keluargamu dengan dzikir, niscaya Allâh Azza wa Jalla akan
menyelamatkanmu dari neraka”.
4.Beriman dan beramal shalih.
ﻣَﻦْ
ﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻣِّﻦ ﺫَﻛَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺃُﻧﺜَﻰ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ
ﻓَﻠَﻨُﺤْﻴِﻴَﻨَّﻪُ ﺣَﻴَﺎﺓً ﻃَﻴِّﺒَﺔً ﻭَﻟَﻨَﺠْﺰِﻳَﻨَّﻬُﻢْ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢْ
ﺑِﺄَﺣْﺴَﻦِ ﻣَﺎﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS an-Nahl 97)
Para
ulama tafsir telah menjelaskan maksud dari kalimat al-hayah
al-thayyibah (kehidupan yang baik) dalam ayat ini dengan sudut pandang
yang luas dan beragam. Imam al-Qurthubi, misalnya, dalam tafsir beliau
menerangkan bahwa ada beberapa pendapat mengenai makna dari kehidupan
yang baik dalam ayat ini.
#.Rezeki yang halal, menurut Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair, ‘Atha, dan al-Dhahhak.
#.Sifat
qana’ah (rasa puas), menurut Hasan al-Basri, Zaid bin Wahab, Wahab bin
Munabbih, Ikrimah, Ibnu Abbas, dan Ali bin Abi Thalib.
#.Taufik
Allah dalam berbuat ketaatan karena itu akan mengantarkannya kepada
keridaan Allah SWT menurut salah satu pendapat al Dhahhak.
#.Nikmat surga, menurut Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid.
#.Kebahagiaan, menurut Ibnu Abbas.
5.Muslim dan rezki cukup.
ﻗَﺪْ ﺃَﻓْﻠَﺢَ ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﻠَﻢَ ﻭَﺭُﺯِﻕَ ﻛَﻔَﺎﻓًﺎ ﻭَﻗَﻨَّﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺁﺗَﺎﻩُ
“Sungguh
beruntung, orang yang telah berislam, diberi rejeki yang cukup, lalu
Allah menjadikannya qana’ah atas apa yang Dia karuniakan kepadanya.”
(HR Muslim)
6.Istiqamah berdoa dengan ikhlas.
*Pesan Ayat dan Hadits*
1.Hanya
orang-orang beriman yang mendapat panggilan dari Allah swt melalui
malaikatNya saat sakaratul maut dan juga pada waktu dibangkitkan dari
alam kubur.
2.Jiwa yang tenang,jiwa yang beriman,jiwa yang ridha dan bersyukur kepadaNya dengan ikhlas beragama.
3.Kembali
kejalan yang diridhai Allah swt dengan rajin beribadah dan beramal
shalih serta istiqamah bertauhid sampai ajal menjemputnya dengan husnul
khatimah,mati dalam kaadaan beriman dan bertaubat.
4.Saat sakaratul maut bagi jiwa yang beriman dan tenang kembali pada Tuhannya dengan senang dan diridhai,bergabung dengan hamba-
hambaNya
yang shalih dan memasuki surga.
5.Agar bisa kembali kepadaNya maka diperlukan istiqamah berdoa tsb,
menyelamatkan diri dan keluarga dari api siksa neraka.
6.Dengan
beriman dan beramal shalih Allah swt berikan kehidupan yang
bahagia,rezki halal dan hidup qana'ah serta dijanjikan surga balasannya.
7.Allah
swt memberikan rezki yang halal dan cukup kepada orang-orang muslim
yang beriman dan bertaqwa serta bertawakal kepadaNya.
Wallahu a'lam bissgawab
*Hanya jiwa yang beriman dan bertaqwa yang mendapat panggilan saat sakaratul maut menjemput !*
Wassalam
Anak babgsa
Shafar berTawakal
Kajian Qur'an dan Sunnah
*Mengharap Husnul Khatimah...*
1.Patuh kepada Allah swt dan rasulNya.
ﻭَﻣَﻦ
ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ ﻓَﺄُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻣَﻊَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﻧْﻌَﻢَ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻴِّﻴﻦَ ﻭَﺍﻟﺼِّﺪِّﻳﻘِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟﺸُّﻬَﺪَﺍﺀِ
ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴﻦَ ۚ ﻭَﺣَﺴُﻦَ ﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﺭَﻓِﻴﻘًﺎ
“Dan
barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), maka mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
(yaitu) para Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan
orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baik-nya.”
[An-Nisaa’/4 : 69]
2.Memahami kalimat tauhid dan menjaganya serta surga balasannya.
ﻣَﻦْ ﻣَﺎﺕَ ﻭَﻫُﻮَ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ .
“Barangsiapa
yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar melainkan Allah, maka ia masuk Surga.”
[HR Muslim]
3.Tidak berbuat syirik(mempersekutukan) dalam beribadah.
ﻣَﻦْ ﻣَﺎﺕَ ﻻَﻳُﺸْﺮِﻙُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ .
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, ia masuk Surga.”
[HR Muslim]
4.Menjaga dua kalimat syahadat.
ﻣﻦ
ﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ، ﻭﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍً ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ، ﻭﺃﻥ ﻋﻴﺴﻰ
ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﻛﻠﻤﺘﻪ ﺃﻟﻘﺎﻫﺎ ﺇﻟﻰ ﻣﺮﻳﻢ ﻭﺭﻭﺡ ﻣﻨﻪ، ﻭﺍﻟﺠﻨﺔ ﺣﻖ، ﻭﺍﻟﻨﺎﺭ ﺣﻖ
ﺃﺩﺧﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻤﻞ
“
Barangsiapa yang bersyahadat (bersaksi) bahwa tidak ada ilah
(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan
‘Isa adalah hamba dan rasul-Nya, dan kalimat yang disampaikan-Nya kepada
Maryam serta ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa surga dan neraka benar
adanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, sesuai amal yang
telah dikerjakakannya ”
[HR al-Bukhari]
*Pesan Ayat dan Hadits*
1.Setiap
muslim mendambahkan akhir hayatnya husnul khatimah,mati dalam kaadaan
mukmin bertaubat dan mendapat ampunan dari Allah swt.
2.Husnul khatimah bisa didapat dengan rajin beribadah,banyak beramal shalih ikhlas dan istiqamah.
3.Banyak
jalan dan cara husnul khatimah,intinya beraqidah laa ilaaha illaAllah
dan beramal shalih,bersungguh-sungguh dijalan Allah swt seperti
istiqamah menuntut ilmu,mengamalkannya,
mendakwahkannya dan sabar menerima takdir dariNya.
4.Allah swt menjamin memberi kemudahan meniti jalan yang lurus yaitu al-Islam dengan mematuhi Allah swt dan rasulNys.
5.Orang-orang
muslim yang beriman dan bertaqwa nanti dihari pembakasan bersama dengan
para nabi,shiddiqiin,mati syahid dan orang-orang shalih.
6.Surga balasan buat orang-orang muslim yang memahami kalimat tauhid,memuliakannya,
menjaganya,
mengamalkannya lahir dan batin akan mendapatkan balasan dariNya surga.
7.Siapapun
laki maupun perempuan yang meninggal dunia dalam kaadaan husnul
khatimah,tidak mempersekutukan Allah swt dalam beribadah surga
balasannya.
8.Allah swt
akan memasukkan surga buat orang-orang muslim,bersyadat kepada Allah dan
bersyadat kepadat rasul serta membenarkan keberadaan surga dan neraka
sebagai bentuk balasa perbuatan manusia.
9.Husnul khatimah seseorang berada pada takdir Allah swt dan manusia sangat tergantung pada rahmat dariNya.
*Pertanda Husnul Khatimah*
1.Amal ibadah dan amal shalih menentukan akhir ajal seseorang.
ﺇﻧَّﻤَﺎ ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﺨَـﻮَﺍﺗِﻴْﻢُ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻏَﻴْﺮُﻩُ .
“Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya”. [HR Bukhari dan selainnya]
2.Istiqamah berlindung dan berdoa.
ﺳَﻤِﻌْﺖُ
ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﺇِِﻥَّ ﻗُﻠُﻮْﺏَ ﺑَﻨِﻲْ ﺁﺩَﻡَ ﻛُﻠُّﻬَﺎ ﺑَﻴْﻦَ
ﺃَﺻْﺒَﻴْﻦِ ﻣِﻦْ ﺃَﺻَﺎﺑِﻊِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻛَﻘَﻠْﺐٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﻳُﺼَﺮِّﻓُﻪُ
ﺣَﻴْﺚُ ﻳَﺸَﺎﺀُ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ : ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣُﺼَﺮِّﻑَ
ﺍﻟﻘُﻠُﻮْﺏِ ﺻَﺮِّﻑْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ .
“Saya
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya kalbu-kalbu keturunan Adam berada di antara dua jari dari
jari-jari Allah laksana satu hati, Allah membolak-balikannya sesuai
kehendakNya,” kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa: “Ya
Allah, Dzat yang membolak-balikan hati, palingkanlah hati-hati kami
kepada ketaatanMu”.
(HR Muslim)
3.Mati dalam kaadaan bertauhidkan Allah swt sebagai Tuhan yang maha Esa tidak punya sekutu bagiNya dan surga balasannya.
ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﺁﺧِﺮُ ﻛـﻼَﻣـِﻪِ : ﻻَ ﺇِ ﻟَﻪَ ﺇِ ﻻَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺩَﺧـَﻞَ ﺍﻟﺠـَــﻨَّﺔَ .
“Barangsiapa yang akhir ucapannya ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ , maka ia masuk surga”.
(HR Hakim)
Wallahu a'lam bisshawab
*Mewiridkan laa ilaaha
illaAllah...dengan
istiqamah dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari niscaya Allah
swt memberikan kemudahan husnul khatimah*
*Surga dipersiapkan hanya untuk orang-orang beriman yang bertaqwa kepada Allah swt*
Wassalam
Anak bangsa
Shafar berTawakal
*Semoga bermanfaat*
27/10/2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar