PERSAHABATAN DENGAN JIN
?
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
Artinya :
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang
kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al A’raf : 27).
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
Artinya :
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah
bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin : 6)
Muqaddimah
Adapun Nabi
Sulaiman ‘alaihis salam, Allah
taklukkan jin untuk tunduk di bawah kerajaan beliau. Allah halangi mereka,
sehingga tidak bisa menyimpang atau melakukan kerusakan. Allah berfirman:
وَمِنَ الشَّيَاطِينِ مَن يَغُوصُونَ لَهُ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَكُنَّا لَهُمْ حَافِظِينَ
“Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman)
segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan
mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan Kami yang menjaga mereka itu.”
(QS. Al-Anbiya: 82)
Al-Hafidz
Ibnu Katsir mengatakan:
“Maksud
ayat, Allah lindungi Sulaiman sehingga tidak terkena tindakan jahat setan,
bahkan sebaliknya, semua setan berada di bawah genggamannya dan kekuasaannya.
Tidak ada satupun setan yang mampu mendekatinya. Beliau mengusai mereka, jika
beliau mau, beliau bisa lepaskan setan atau sebaliknya, beliau bisa penjarakan
setan. Allah berfirman,
وَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الأصْفَادِ
“Setan yang lain yang terikat dalam belenggu.”
(QS. Shad: 38)
(Tafsir Ibn Katsir, 5:359)
Status Jin
dalam Al-Qur’an ?
a. Jin
diciptakan dari api dan diciptakan sebelum manusia
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam)
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan
Kami telah menciptakan jin sebelumnya dari api yang sangat panas. (Al-Hijr:
26-27).
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ، وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ، وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ. رواه مسلم
Malaikat telah diciptakan dari cahaya, jin diciptakan
dari nyala api, dan Adam diciptakan dari tanah (yang telah dijelaskan kepada
kalian). (Muslim)
b. Jin
adalah makhluk yang berkembang biak dan berketurunan
Dan (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia
adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu
mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari
Allah) bagi orang-orang yang zhalim. (Al-Kahfi: 50).
c. Jin dapat
melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat jin
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu
oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu
tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
(Al-A’raf: 27).
d. Bahwa di antara bangsa jin ada yang beriman dan ada
pula yang kafir, karena mereka diberikan iradah (kehendak) dan hak memilih
seperti manusia.
Dan sesungguhnya di antara kami ada jin yang taat dan
ada (pula) jin yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka
mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun jin yang
menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahanam.
(Al-Jin (72): 14-15).
Berhubungan dengan jin adalah salah satu pintu
kerusakan dan berpotensi mendatangkan bahaya besar bagi pelakunya. Potensi
bahaya ini dapat kita pahami dari hadits Qudsi di mana Rasulullah saw
menyampaikan pesan Allah swt:
وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ، وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمْ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ، وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ، وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا. رواه مسلم
Dan sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku
semua dalam keadaan hanif (lurus), dan sungguh mereka lalu didatangi oleh
setan-setan yang menjauhkan mereka dari agama mereka, mengharamkan apa yang
telah Aku halalkan, dan memerintahkan mereka untuk menyekutukan-Ku dengan
hal-hal yang tidak pernah Aku wahyukan kepada mereka sedikit pun. (Muslim)
Hukum Bekerja sama dengan Jin ?
Jin menurut Al-Quran memiliki kesamaan dengan manusia dalam beberapa hal yaitu (a) sama-sama berakal; dan (b) sama-sama mukallaf atau kewajiban untuk menjalankan syariah Islam (ومَا خَلَقْتُ الجِنَّ والإنسَ إلاَّ لِيَعْبُدُونِ), (أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي ويُنذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنفُسِنَا); (c) memiliki aktivitas seperti manusia antara lain makan, minum, bangun, tidur, menikah, dll (أَفَتَتَّخِذُونَهُ وذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِي وهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ)
Tidak ada ayat Quran atau hadits Nabi yang melarang atau membolehkan secara
tegas pertemanan dengan jin. Itulah sebabnya ulama berbeda pendapat mengenai
hukumnya. Yang membolehkan berpedoman pada pandangan Ibnu Taimiyah di atas.
Namun perlu dicatat bahwa jin adalah makhluk halus yang dapat menampakkan diri
pada manusia dalam berbagai bentuk seperi ular, anjing, dan hewan-hewan lain
atau dalam bentuk manusia. Karena itu, ada baiknya tidak terlalu dekat dengan
jin karena kalau pun kita dapat mengendalikannya, tidak menjamin kita dapat
selamat dari tipu dayanya.
Syaikhul Islam dalam Majmu
al-Fatawa, memberikan rincian yang sangat apik, terkait hukum bekerja
sama dengan jin:
1. Manusia
menyuruh jin untuk
melakukan apa yang Allah dan rasul-Nya perintahkan, seperti beribadah kepada
Allah semata, atau menaati Nabi-Nya shallallahu
‘alaihi wa sallam, dan sebaliknya, jin menyuruh manusia untuk
melakukan yang sama, maka jin dan manusia ini termasuk wali Allah yang mulia,
di samping itu, dia merupakan penerus dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Manusia
yang bekerja sama dengan jin dalam masalah yang mubah, sementara dia tetap
berusaha menyuruh melakukan kewajiban syariat atau meninggalkan larangan
syariat, dan dia meminta jin untuk melakukan sesuatu yang mubah, maka dalam
kasus ini sama seperti penguasa yang menyuruh bawahannya untuk melakukan
sesuatu.
3. Manusia
memerintahkan jin untuk
melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam,
baik untuk melakukan kesyirikan, membunuh orang yang tidak bersalah, mengganggu
orang namun tidak sampai membunuh, misalnya mengirim penyakit, membuat gila,
atau kezaliman lainnya, atau membantu dalam perbuatan maksiat yang diminta oleh
manusia, berarti dia telah meminta tolong jin untuk melakukan perbuatan dosa
dan melampaui batas. Jika dia minta tolong jin untuk melakukan kekafiran maka
manusia itu kafir, dan jika dia meminta tolong jin untuk melakukan kemaksiatan
maka dia orang fasik atau pelaku perbuatan dosa… (Majmu’ Fatawa, 11: 307 – 308)
Didalam al
Mausu’ah al Fiqhiyah (14/18) : “Adapun meminta pertolongan kepada selain Allah
swt, baik kepada manusia atau jin, apabila meminta pertolongan kepada jin maka
hal ini terlarang, karena bisa mengakibatkan kemusyrikan dan kekufuran, sebagaimana firman Allah ta’ala :
Artinya :
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah
bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin : 6)
Syeikh al Albani didalam kitabnya “As Silsilah ash Shahihah”
(pada hadits no. 2760) mengatakan,”Dan sisi ini, sebagian orang secara
demonstratif mengobati manusia, yang umumnya mereka disebut dengan “Dokter
Rohani” baik dengan cara-cara kuno berupa berhubungan dengan kawannya dari
golongan jin—sebagaimana pernah dilakukan pada masa jahiliyah—atau dengan cara
yang saat ini dikenal dengan menghadirkan arwah, dan sejensinya, menurutku,
“Hipnotis”, maka sesungguhnya itu semua merupakan sarana yang tidak
disyariatkan karena hal itu kembali kepada permintaan tolong kepada jin yang merupakan sebab kesesatan orang-orang
musyrik.
Imam At-Thabari dalam tafsirnya menyebutkan: “Ada
penduduk kampung dari bangsa Arab yang menuruni lembah dan menambah dosa mereka
dengan meminta perlindungan kepada jin penghuni lembah tersebut, lalu jin itu bertambah berani mengganggu
mereka.
Ikhtitam
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Iblis berkata, “Karena Engkau (ya Allah) telah menghukumku untuk tersesat, maka sungguh aku akan menghalanghalangi manusia dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi (menggoda) mereka dari hadapan dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. [al-A`râf/7:16-17]
Iblis berkata, “Karena Engkau (ya Allah) telah menghukumku untuk tersesat, maka sungguh aku akan menghalanghalangi manusia dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi (menggoda) mereka dari hadapan dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. [al-A`râf/7:16-17]
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
Dan katakanlah: “wahai Rabbi, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan godaan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Rabbi, dari kedatangan mereka kepadaku”. [al-Mukminûn/23:97-98]
Dan katakanlah: “wahai Rabbi, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan godaan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Rabbi, dari kedatangan mereka kepadaku”. [al-Mukminûn/23:97-98]
Sumber:1.http://www.dakwatuna.com 2.http://www.alkhoirot.net
3.http://www.eramuslim.com
4.http://www.konsultasisyariah.com
JAKARTA
21/4/2015
Boleh berteman dengan JIN apabila di manfaatkan untuk kebaikan dan taat kepada Allah SWT.
BalasHapusMohon maaf baru tahu komentar anda. Terima kasih kunjungannya. Berteman dengan jin muslim dalam kebaikan dan ketaqwaan boleh jadi sebagaimana nabi Sulaiman as dimana beliau seorang nabi dan rasul tentu mendapat bimbingan dan ridha dariNya. Kita manusia biasa hati hati jika berteman dengan jin,takutnya kita yang kalah dan akhirnya berbuat dosa karenanya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusminta tolong sama jin bisa membahayakan, bisa bikin mudharat diri dan keluarga kita.yg gratis tanpa ada udang dibalik batu sulit ditemukan. tipu daya jin agar kt tersesat masuk neraka begitu indah mereka tawarkan dan berikan dgn bantuan2 dan pertolongan2
HapusBagus tetapi saran aq sih sebum jauh melangkah mendingan berhenti aj... Contoh nya qt pergi menyjenguk orang sakit dan qt mengobatinya niat qt sih bersih semata mata karenah Allah swt karena qt perantaran saja yg menyembukan tu Allah swt, tetapi takut nya orang yg qt bantu itu mengangap qt orang pintar bisah menyembuhkan orang sakit, dalam tidak sadar qt sudah menyjerumuskan mereka dalam kesirikan
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusApakah boleh berteman dengan makhluk halus yang baik,tetapi non muslim
HapusSaya sering mengobati orang yang dikerjai jin yg diperintah manusia lain (santet, teluh, dll yg sejenis)dan setiap jin yang sy temui emang serem-serem dan kebanyakan non agama, kadang kala ketika buntu "gimana ngobatinnya", saya panggil raja jin-nya biar diangkut tuh jin yang ngeyel. cem-macem aja... Alhamdulillah santri sy dari golongan jin udah lumayan lah (lebih dari hitungan jari), mencoba mengajari praktek agama Islam yang benar, eit maaf ya sebelumnya sy juga punya santri beneran dr bangsa Wong (SD, SMP, SMA ampe pengangguran, termasuk preman-preman kampung yang bertato mau ngaji Alhamdulillah) walaupun Batik di badannya belum dihilangkan total.
BalasHapusKesimpulannya, yang pasti bangsa Jin itu ada, dan beragam suku bangsa pula. tapi ingat Sebaik-Baik se-ekor Jin = 1 Orang Jahat di bangsa manusia. (Maaf pakai se-ekor karena tidak tepat kalau pakai seorang,kan bukan orang). kenapa pakai se-ekor, ya yang saya lihat meskipun jd wujud Cantik bikin ngiler tetep aja ada buntutnya si Jin itu. gk tau lah. Sekian pengalaman dari saya, dan Alhamdulillah sy masih Manusia tidak akan berevolusi menjadi Jin mau Pakek Botol tetep gk ngaruh).
Mas Bayu.. salam kenal
HapusAndai kalo deket saya pasti mnjadi santri mas bayu
HapusApakah jin itu tidak meninggal?
HapusMengapa ada manusia yg diganggu oleh jin?
HapusYa benar mas bayu..saya juga punya kawan seekor jin muslim yg lebih taat dr manusia..kamibsering mengaji dan berdialog maslah agama dan perilaku manusia2 yg maaf kurng taat dlm beragama..dan jin kwanku itu merupakan santri dari mbah kiyai jin di pesantren sumbing...spt di pondok2 mengaji berpuasa dan sholat..alhamdulillah sgl kesulitanku mrk bs bantu atas seijin Alloh..krn jin hny spt manusia seorng dokter yg bs mengobati dan perantara pertolongan Alloh..amin kami dah setahun sll dialog dab baik2 saja keluarga kami..amin ya robbi
Hapussaya gk bs liat jin jadi sy gk punya temen dari bangsa jin. sy pikir sih intinya Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan Allah ingin kita membuktikan kecintaan kita kepada-Nya dengan cara nyata yaitu Mencintai Seluuuruuhhh mahluk ciptaannya ... (tentu cara mencintainnya harus sesuai tuntunan agama-Nya).. Bagaimana sih cara yg sesuai itu ? ... Jawabnya adalah sebuah pertanyaan .. Berapa menit dalam 24 jam diriku belajar ilmu Agama ? ... jangan sia siakan umur kita ya ikhwan .. salam.
HapusAlhamdulillah... Bapak telah mengunjungi blog semesta bertasbih. Bapak banyak menolong orang yang diganggu bangsa jin dan itu merupakan kelebihan dan amal shalih bapak. Semoga kebaikan bapak dibalas olehNya dengan sebaik baik balasan. Aamiin. Terima kasih kunjungannya
BalasHapusBbissmillahirrahmannirrahim.maaf ikhwan, apakah baginda nabi juga berdakwah kepada bangsa jin?
HapusWah...aku mendapat berita bahwa ada orang yang disukai jin dan sedikit memaksa orang tersebut dan akhirnya orang tersebut berteman dengan jin. Sedangkan orang terebut aku lihat sholat, dan disaMping itu beliau melakukan pengobatan dengan bantuan jin tsb, lalu apakah ini terlarang baik yang mengobati atau yang berobat...
BalasHapusMemerintah kan hnya utk taat kpd Allah SWT dan bukan minta bantuannya..disurat alfateha sudh di jelaskan
HapusWahai anak adam (termsuk saya) banyak banyaklah kalian memohon ampun dan sabar dalam segala hal
BalasHapusSemoga kita semua dirahmati oleh Allah Swt. Amin
Wahai anak adam (termsuk saya) banyak banyaklah kalian memohon ampun dan sabar dalam segala hal
BalasHapusSemoga kita semua dirahmati oleh Allah Swt. Amin
Alangkah baiknya kita memohon kepada Allah SWT dari pada berteman dengan jin, karena ILMU Allah diatas segalanya. Apabila kita termasuk orang yang mendapatkan petunjuknya niscaya akan ada cara lain selain berteman dengan jin. Karena kita tidak bisa melihat sifat asli dari jin, apakah dia benar benar taat atau tidak. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatu.
BalasHapusAssalamu'alaikum wr wb saya mau tanya jika belajar bahasa asing di pondok pesantren dengan waktu yang relatif singkat bisa membuat kita mahir dengan bahasa asing tersebut, dalam proses nya kita di suruh minum air dan membaca wirid apakah cara belajar seperti itu mengunakan jin atau tidak, kalaupun itu menggunakan jin apa hukumnya ?
BalasHapusTrmksh...
Jelas salah hukumnya dan berdosa jika itu dengan bantuan jin
HapusPengalaman saya pernah nganter om saya berobat keorang pintar emang orang pintar trsebut penganut islam kejawen orang pintar trsebut meminta bantuan jin untuk menyembuhkan om saya yg terkena santet... Alkhamdulilah dalam satu minggu om saya sembuh total... Lha pertanyaan saya apakah pengobatan trsebut diperbolehkan dalam islam?
BalasHapusTidak di perbolehkan..karna meminta bantuan atau pertolongan selain Allah..
HapusAssalamualaikum wr wb.. Maaf saya telat komennya karna sya juga baru mencari artikel tentang ini,, karna saya juga menagalami hal" aneh setelah di ruqiah,,ada jin titipan kakek datuk saya yg ke 7 ngakunya tapi dia juga jelaskan tentang silsilah saya yang bapak saya juga ngak tau, trus saya diajari sholat,.maaf karna saya sebelumnya ngk trlalu mengeri sama islam cuma KTP aja, kelakuan saya juga hal hitam semua.dari mabuk perempuan semua hal tntang maksiat. Mkanya saya bingung harus kemana saya bertanya.sekarang saya ngk mimpi atau menhayal.,bisa melihat siapa aja yang datang kesaya termasuk sunan kalijaga. Dia yg membimbing saya mengajarkan sholat, puasa, amalan. Tata krama sesama manusia. Banyak hal lah yg saya alami klo saya critakan nanti saya dibilang gila. Yang saya mau tanyakan apakah yg datang kesaya itu beliau atau jelmaan atau bagaimana.. Terima kasih dan mohon jawabanya.. Karna saya dalam kebingungan wassalam
BalasHapusMenurut sy Itu jin yg menjelma atau mengaku2.. Karena sy jg pernah melihat ustad berbicara dengan sosok yg mengaku kh.ahmad dahlan, memang sosok itu mengajarkan kebaikan.. Tapi ustad itu kemudian bilang org yg sudah meninggal tidak bisa kembali ke dunia. Atau ( arwahnya berkeliaran ) akhirnya sosok itu mengaku adl santri sebangsa jin kh.ahmad dahlan semasa kyai hidup.. Meskipun jin itu mengajarkan kebaikan. Kita hrs tetap waspada kepada tipu daya mereka atau kebohongan mereka.. Krn sebaik2nya jin adl seburuk2nya manusia..
HapusWallahualam semoga bermanfaat..
thank nice infonya sangat menarik, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2qix4Hb
BalasHapusAssalamualaikum,, ustad, sy termasuk orang yg sangat bodoh dan awam mengenai hukum n interaksi dg alam jin,,, sy ingin bertanya, bolehkah kita memberi makan kepada jin,, dan dari hadist yg sya baca makanan mereka adalah tulang n kotoran, akan tetapi sya diminta makanan oleh jin berupa bunga melati dan bawang merah,, bolehkah saya memberikanya ? terima kasih.. mhon penjelasannya...
BalasHapusKnp harus di umpani..berilah makanan sesama manusia kpd fakir atau yh TDK mampu..yg jelas2 nyata wujudnya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusapakah boleh berteman dengan makhluk halus yang baik,tetapi non muslim
BalasHapusBerteman dengan jin boleh dengan syarat dia adalah jin muslim yang jelas keislamannya dan memiliki perilaku yang salih. Ini sama dengan kewajiban kita untuk bergaul dengan manusia yang salih agar tidak membawa kita pada perilaku maksiat dan kemungkaran.
HapusYg nyata wujudnya aja masih bisa bohongi...knp berteman yg TDK nyata wujudnya
BalasHapusAswkm wrbkth
BalasHapusDi obati dengan metode baca ayat ayat suci Al quran an..lalu ada yang masuk ke dalam tubuh..setelah itu..pesan nya jangan lupa tinggal kan shalat ..setelah sehat..itu aja
Gmn pendapat para leluhur ku..atau ustazdh tolong info nya
Aswkm wrbkth
BalasHapusDi obati dengan metode baca ayat ayat suci Al quran an..lalu ada yang masuk ke dalam tubuh..setelah itu..pesan nya jangan pernah tinggal kan shalat ..setelah sehat..itu aja
Gmn pendapat para leluhur ku..atau ustazdh tolong info nya
Balas
Jin islam itu juga jahat? Karna sbaiak baik jin sejahat2 manusia,br arti jin baik sejahat fir'au d manusia..
BalasHapus