TAFSIR YASIN
AYAT 28 SD 32
وَمَا أَنْزَلْنَا
عَلَى قَوْمِهِ مِنْ بَعْدِهِ مِنْ جُنْدٍ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا كُنَّا
مُنْزِلِينَ (٢٨) إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ
خَامِدُونَ (٢٩)يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا
كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (٣٠)
أَلَمْ
يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لا
يَرْجِعُونَ (٣١) وَإِنْ كُلٌّ لَمَّا جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
(٣٢)
Terjemah
Surat Yasin Ayat 28-32
28.
[11]Dan
setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit[12]
kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya[13].
29.
Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka
seketika itu mereka mati[14].
30.
[15]Alangkah
besar penyesalan[16]
terhadap hamba-hamba itu[17],
tiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya[18].
31.
Tidakkah mereka[19]
melihat[20]
berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang
(yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka[21].
32.
Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada kami[22].
Tafsir Ayat Tersebut
[13] Karena tidak ada keperluan untuk itu. Kekuasaan Allah
Subhaanahu wa Ta'aala yang demikian hebat, sedangkan manusia begitu lemah cukup
dengan menimpakan sedikit azab yang dapat membinasakan mereka. Azab tersebut
adalah satu teriakan saja yang dilakukan oleh sebagian malaikat Allah, yaitu
malaikat Jibril ‘alahis salam.
[14] Mereka tidak bersuara dan tidak bergerak lagi setelah
sebelumnya bersikap angkuh dan sombong, serta menyikapi makhluk yang mulia
(para rasul) dengan sikap yang buruk.
[20] Yakni memperhatikan dan mengambil pelajaran dari umat-umat
sebelum mereka yang sama-sama mendustakan rasul, di mana Allah Subhaanahu wa
Ta'aala membinasakan mereka dan menimpakan azab-Nya.
[21] Maksudnya mereka semua binasa dan tidak akan kembali ke
dunia. Oleh karena itu, tidakkah mereka mengambil pelajaran.
[22] Di mauqif (padang mahsyar) setelah dibangkitkan untuk
dihisab dan diberikan keputusan yang adil yang tidak ada kezaliman sedikit pun.
Jika amalnya baik, maka Allah akan melipatgandakannya dan akan memberikan
pahala yang besar dari sisi-Nya, dan jika amalnya buruk, maka Dia akan membalas
dengan balasan yang sesuai.
وَمَا
اَنْزَلْنَا عَلَئ قَوْمِهِ مِنْ بَعْدِهِ مِنْ جُنْدٍ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا
كُنَّا مُنْزِلِيْنَ
Artinya: dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia [meninggal] suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
Artinya: dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia [meninggal] suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
Perjuangan
indah Habib an-Najjar telah selesai dan ia telah mendapatkan yang yang terbaik
dari Allah Swt. Ayat ke 28 surat ini merupakan ketetapan Allah Swt kepada
penduduk Antiokhiah setelah peninggalan Habib an-Najjar. Ketetapan tersebut adalah
bahwa Allah akan memperlihatkan hasil dari apa yang telah dilakukan oleh
penduduk Antiokhiah berupa azab. Karena memang tidak ada yang pantas untuk
mereka terima selain itu. Di samping itu Allah juga ingin memperlihatkan
kekuasaan-Nya kepada mereka dan umat-umat sesudahnya, kekuasaan yang di
perlihatkan kepada mereka adalah bahwa Allah tidak perlu mengerahkan kekuatan
langit [jundin min as-sama-i] untuk membinasakan mereka. Dan memang Kami tidak
layak untuk menurunkanya.
اِنْ كَانَتْ
اِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خَمِدُوْنَ
Artinya: tidak adalah siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja, maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
Artinya: tidak adalah siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja, maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
Shaihatan
sebagai mana telah penulis sebutkan diatas, dalam 13 kali kata tersebut diulang
pada dasarnya ia dapat dibagi menjadi dua pengertian. Pertama, shaihatan
bermakna azab dan yang kedua, tiupan sangkakala, baik sangkakal pertama
[menghancurkan] maupun kedua [membangkitkan]. Dalam ayat diatas konteksnya
adalah azab. Penggunaan kata shaihah sebagai azab hemat penulis lebih
memperlihatkan kepada betapa mudahnya Allah untuk membinasakan mereka. Karena
suara dalam pandangan umum manusia adalah sesuatu yang sangat lemah, apalagi
untuk membinasakan. Apa yang Allah perbuat terhadap penduduk Antiokhiah hemat
penulis sama dengan peristiwa yang menimpa pasukan Abrahah.
Kata
shaihatan dalam ayat diatas di perkuat lagi oleh kata waahidatan. Suara yang
menggambarkan sesuatu yang lemah, dan itu tidak perlu dilakukan dengan
berulang-ulang, cukup dengan satu teriakan saja tiba-tiba mereka semuanya mati.
Huruf Fa diatas, memberi kesan bahwa antara teriakan dan kematian berlangsung
dalam waktu yang sangat singkat.
Kata
khamiduun turut menambah kesan betapa dahsyatnya suatu teriakan tersebut yang
membuat mereka dengan cepat mati sebagaimana padamnya nyala api, bahkan dalam
surat al-Anbiya ayat 15 sebagaimana telah disebutkan diatas, Allah
menggambarkan mereka dengan hashiidan khaamidiin yaitu tanaman yang telah
dituai dan tidak mungkin hidup kembali.
يَحَسْرَةً
عَلَئ الْعِبَادِ مَا يَأ تِيْهِمْ مِنْ رَسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهِ
يَسْتَهْزِءُوْنَ
Artinya: alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tidak datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-oloknya.
Artinya: alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tidak datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-oloknya.
Ayat ini
menggambarkan betapa besarnya penyesalan yang akan diderita oleh penduduk
Antiokhiah karena perlakuan mereka memperolok-olok rasul. Mereka menolak
hidayah yang seharusnya menjadi penuntun dalam kehidupan, dan sarana untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kembali
kepada ayat diatas, kata yastahziun sebagaimana telah disebutkan di awal
terulang sebanyak 14 kali dalam al-Quran. Hal-hal yang menjadi objek untuk
mereka perolok-olok menurut informasi ayat-ayat diatas adalah, al-Quran, rasul,
hari akhir, Azab/balasan Tuhan dan ayat-ayat Allah.
Gambaran
penyesalan penduduk Antiokhiah sebagaimana di paparkan dalam ayat ke 30 diatas,
tidak hanya bermuatan cerita masa lalu, melainkan sebuah cara Tuhan untuk
mencegah manusia dari penyesalan yang tidak berguna. Penyesalan bisa menjadi
sesuatu yang produktif dan bermanfaat manakala kemunculannya lebih awal. Yang
perlu di lakukan adalah meninjau kembali apa saja yang telah, sedang dan yang
akan kita perbuat, apakah hal-hal tersebut benar-benar bermuara kepada kebaikan
yang kita inginkan atau sebaliknya.
Dari
ayat-ayat diatas dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Hal-hal yang
menjadi penyebab mereka dibinasakan yaitu, karena dosa-dosa mereka, mereka
berbuat zhalim/aniaya, melampaui batas, mereka tidak mau beriman, serta tidak
mau mengikuti orang-orang yang memberikan peringatan.
2. Tujuannya
adalah, menjadi pelita bagi manusia [basha-ir], petunjuk [hudan] rahmat dan
agar mereka mengingat dan mengambil pelajaran serta tanda-tanda [ayat] bagi
orang yang berakal. Lihat sajadah ayat 26 dan Thaha, ayat 128.
Annahum
ilaihim laa yarji’uun, sesungguhnya mereka tidak kembali kepada mereka. Mereka
penduduk Antiokhiah tersebut karena kebinasaan yang ditimpakan kepada mereka,
akibatnya tidak dapat kembali kepada rasul-rasul itu. Ini berarti bahwa mereka
tidak dapat kembali kepada kebenaran.
وَ ِانْ كُلٌّ
لَمَّا جَمِيْعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ
Artinya: dan tidaklah mereka semua kecuali dikumpulkan kepada Kami lagi di hadirkan
Artinya: dan tidaklah mereka semua kecuali dikumpulkan kepada Kami lagi di hadirkan
Ayat ini
merupakan ancaman bagi para pendurhaka, bahwa mereka baik yang telah mati
maupun yang hidup sekarang nanti di padang Mahsyar mereka semuanya akan
dikumpulkan dan dihadirkan untuk di mintai pertanggung jawaban terhadap apa
yang telah mereka lakukan.
Kata
muhdharun adalah isim maf’ul dari hadhara, yang berarti orang-orang yang di
hadirkan. Kesan yang dimunculkan oleh kata ini sama dengan ayat-ayat sebelumnya
dengan menyebutkan turja’un/ kalian akan dikembalikan. Karena mereka para
pendurhaka tidak mungkin dengan kesadaran mau kembali kepada Allah, melainkan
harus dikembalikan. Ini sebagaimana telah penulis sebutkan sebelumnya
disebabkan karena mereka menganggap dunia dengan segala isinya lebih baik dari
pada akhirat.
Sumber:1.https://jasdibahrun.wordpress.com
JAKARTA 26/8/2016
Kalau bahas masalah kubuh jadi ngeri. mudah udahan kita selamat dari kengerian akhiran aamiin ,
BalasHapushttp://www.obatmaagkronisampuh.web.id/khasiat-gamat-emas/
Kunjungi website kami sangat bermanfaat https://goo.gl/bXBWzE
BalasHapushttp://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
BalasHapushttp://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/
http://tokogamat.com/2017/01/09/penyebab-asam-lambung/