MUSLIM YANG BAIK
Muqaddimah
Selamat
orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah
orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah .” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40 )
Dan
dalam riwayat Tirmidzi dan An Nasa’i,
و المؤمن من
أمنة الناس على دمائهم و أموالهم
“Seorang
mu’min (yang sempurna) yaitu orang yang manusia merasa aman darah mereka dan
harta mereka dari gangguannya.”
Dan
tambahan dalam riwayat lain,
و المجاهد من
جاهد نفسه في طاعة الله
“Dan
yang disebut dengan orang yang berjihad adalah orang yang bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah .”
لَا إِيْمَانَ
لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ
“Tidaklah
sempurna iman seseorang yang tidak menjaga amanah .” (HR. Ahmad 3/135, Ibnu Hibban 194. Dishahihkan oleh syaikh
Al Albani dalam shahiihul jaami ’)
Karakter Muslim Terbaik
1. Salimul Aqidah
(Aqidah yang bersih)
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan
matiku, semua bagi ALLAH tuhan semesta alam” (QS. Al-An’aam [6]:162).
Karena aqidah yang
bersih merupakan sesuatu yang amat penting, maka pada masa awal da’wahnya
kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah,
iman dan tauhid.
2. Shahihul Ibadah
(ibadah yang benar)
Shahihul ibadah
merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya,
beliau bersabda:
“Shalatlah kamu
sebagaimana melihat aku shalat”.
3. Matinul Khuluq
(akhlak yang kokoh)
Rasulullah SAW diutus
untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita
akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di dalam Al Qur’an.
ALLAH berfirman yang artinya:
“Dan sesungguhnya
kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. Al-Qalam [68]:4).
4. Qowiyyul Jismi
(kekuatan jasmani)
Karena itu, kesehatan
jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit
jauh lebih utama daripada pengobatan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal
yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Mukmin yang kuat
lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim)
5. Mutsaqqoful Fikri
(intelek dalam berfikir)
Katakanlah: “samakah
orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”‘, sesungguhnya
orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS. Az-Zumar [39]:
9)
6. Mujahadatul
Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Tidak beriman
seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku
bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)
7. Harishun Ala
Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Oleh karena itu
setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik
sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia.
Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima
perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat
sebelum datang sakit,muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum
miskin.
8. Munazhzhamun fi
Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Dengan kata lain,
suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan,
profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat,
berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang
mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.
9. Qodirun Alal Kasbi
(memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri)
Qodirun alal kasbi
merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan
sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang
menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian
terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang
telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.
Karena, pribadi
muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang
harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq,
shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah
mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu
memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
10. Nafi’un
Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Nafi’un lighoirihi
merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu
saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya
merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak
menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Ini berarti setiap
muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal
untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam
kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir)
Sumber:1.http://www.pusatalquran.com
2.https://muslimah.or.id
jakarta 9/8/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar