AMALAN YANG
DISUKAI
أحبُّ الناسِ
إلى اللهِ تعالى أنفعُهم للناسِ وأحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سرورٌ
يُدخلُه على مسلمٍ أو يكشفُ عنه كُربةً أو يقضي عنه دَينًا أو يطردُ عنه جوعًا
ولأن أمشيَ مع أخٍ في حاجةٍ أحبُّ إليَّ من أن أعتكفَ في هذا المسجدِ ( يعني مسجدَ
المدينةِ ) شهرًا
ومن كفَّ غضبَه ستر اللهُ عورتَه ومن كظم غيظَه ولو شاء أن يمضيَه أمضاه ملأ اللهُ
قلبَه رجاءَ يومِ القيامةِ ومن مشى مع أخيه في حاجةٍ حتى تتهيأَ له أثبت اللهُ
قدمَه يومَ تزولُ الأقدامُ
“manusia
yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia.
Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau
masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan salah satu kesusahannya,
atau engkau membayarkan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Dan aku
berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai
daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Dan siapa yang
menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang menahan
marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan
keridhaan di hari kiamat. Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia
memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika
banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka” (HR. Ath Thabrani 6/139,
dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/575).
Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda: “tangan di atas lebih
baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari 1429, Muslim 1033).
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan kepada umatnya agar memiliki
jiwa yang gemar memberi manfaat dan tidak bersandar kepada orang lain. Oleh
karena itu juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “bersemangatlah
kalian kepada apa yang bermanfaat bagi kalian, mintalah pertolongan Allah dan
jangan malas” (HR. Bukhari 3591, Muslim 2664). Seorang mukmin selalu
memikirkan bagaimana agar hidupnya bermanfaat.
Orang
yang punya kelebihan harta, ia berpikir bagaimana memberi manfaat dengan harta
saya. Siapa yang memiliki kelebihan ilmu, ia berpikir bagaimana ilmunya bisa
memberi manfaat kepada manusia. Siapa yang memiliki tenaga ia berpikir
bagaimana agar tenaganya bisa bermanfaat kepada manusia. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda: “engkau membantu seseorang menaikan barang ke atas
kendaraannya, itu adalah sedekah” (HR. Muslim, 1009). Demikianlah Islam
menganjurkan umatnya agar menjadi orang yang bermanfaat.
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam amalan yang dicintai Allah selanjutnya, “..
atau engkau membayarkan hutang untuknya”.
Dahulu,
ada seorang laki-laki yang suka berbaik hati memberikan hutangan kepada orang
lain. Kemudian ia berkata kepada pelayannya, “wahai pelayan coba kamu lihat,
adakah diantara mereka yang sulit membayar hutang? Jika ada bebaskan saja
hutangnya”. Maka kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentang lelaki
ini, pada hari kiamat Allah akan berkata kepadanya, “Aku lebih berhak kepadanya
dari engkau, wahai Malaikat bebaskan ia dari api neraka” (HR. Muslim 1560).
Imam
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata:
”Sesungguhnya sebab-sebab yang dapat mendatangkan kecintaan dari ALLAH ada sepuluh (yaitu):
”Sesungguhnya sebab-sebab yang dapat mendatangkan kecintaan dari ALLAH ada sepuluh (yaitu):
1. Membaca
dan mentadabburi Al-Qur’an serta memahami makna-maknanya dan maksud yang
terkandung didalamnya.
2.
Mendekatkan diri kepada ALLAH dengan menjalankan amalan-amalan yang sunnah
sesudah amalan-amalan yang wajib.
3.
Terus-menerus berdzikir kepada ALLAH dalam setiap kondisi, baik dengan lisan,
hati, perbuatan maupun keadaan, karena kadar kecintaan tergantung pada
dzikirnya. (Semakin cinta berarti semakin banyak dzikr/ingat kepada yang
dicintai -pent).
4.
Mengutamakan apa-apa yang ALLAH cintai daripada apa yang engkau cintai ketika
hawa nafsu berkuasa.
5. Hati
senantiasa menela’ah serta memperhatikan nama-nama ALLAH dan sifat-sifat-NYA,
dan mendalaminya di taman dan medan ilmu pengetahuan ini.
6.
Menyaksikan berbagai kebaikan dan nikmat ALLAH yang lahir dan batin.
7. Merasa
rendah dan tunduk hatinya di hadapan ALLAH, dan ini merupakan sebab yang sangat
menakjubkan.
8.
Menyendiri untuk beribadah pada sepertiga terakhir dari waktu malam dan membaca
kitabNYA (Al-Quran Al-Karim), lalu menutup (bacaan)nya dengan istighfar dan
taubat.
9.
Bermajelis dengan orang-orang yang mencintai ALLAH dengan jujur, mengambil buah
yang baik dari perkataan mereka, dan engkau tidak berbicara kecuali tampak kuat
adanya maslahat dalam berbicara, serta engkau tahu akan manfaat bagi dirimu dan
orang lain.
10. Menjauhi
setiap sebab yang menjadi penghalang antara hati dengan ALLAH.
Dan dari
sepuluh sebab inilah, orang-orang yang mencintai (ALLAH) telah sampai pada
kedudukan kecintaan (dari ALLAH yang sangat tinggi).
» (Lihat kitab Madarijus Salikin, karya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah
III/17-18).
Jakarta 1/8/2016
sabung ayam live
BalasHapusDahulu, ada seorang laki-laki yang suka berbaik hati memberikan hutangan kepada orang lain