ANTARA BACA AL-QUR’AN DAN DZIKRULLAH ?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً. هُوَ
الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ
إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيماً
“Hai orang-orang yang
beriman berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu)
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan menuju cahaya (yang terang) dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”. (QS. Al
Ahzab: 41-43).
اقْرَأُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ
“Bacalah
Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat untuk
memberi syafa’at bagi orang yang membacanya”. (HR. Muslim).
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ
كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ
وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ
فِيْمَنْ عِنْدَهُ, وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Tidaklah
berkumpul suatu kaum dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, untuk membaca
kitab Allah dan saling mengkajinya di antara mereka, melainkan akan turun atas
mereka ketenangan dan mereka diliputi oleh rahmat, para malaikat mengelilingi
mereka dan Allah menyebut-nyebut kepada siapa yang ada di sisi-Nya, dan
siapa yang berlambat amalnya, maka tidak bisa dipercepat oleh nasabnya”. (HR. Muslim dalam kitab shahihnya).
كَانَ النَّبِيُّ صلي الله عليه وسلم يَذْكُرُ اللهَ عَلىَ كُلِّ
أَحْيَانِهِ
“Adalah
Rasulullah صلي الله عليه وسلم senantiasa berdzikir kepada Allah سبحانه
و تعالي pada setiap
saat”. (HR. Muslim).
Muqaddimah
Sesungguhnya sebaik-baik yang dilakukan dan
diucapkan lisan seseorang adalah memperbanyak dzikir kepada Allah سبحانه
و تعالي, bertasbih, bertahmid kepada-Nya, membaca kitab-Nya, membaca
salawat serta salam atas rasul-Nya Muhammad صلي الله عليه
وسلم serta
memperbanyak do’a permohonan kepada Allah سبحانه و تعالي atas segala kebaikan hidup
beragama maupun keduniaan, memohon ampunan dengan penuh segala harapan disertai
keimanan yang benar, ikhlas dan tulus.
Barangsiapa yang
berdzikir dan berdo’a hendaknya agar selalu berusaha menghadirkan hatinya
dengan mengingat keagungan, kekuasaan dan ke Maha Ilmuan Allah سبحانه
و تعالي atas segala sesuatu, sehingga hanya Allah سبحانه
و تعالي yang berhak di sembah.
Perintah Berdzikir ?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً. هُوَ
الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ
إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيماً
“Hai orang-orang yang
beriman berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu)
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan menuju cahaya (yang terang) dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”. (QS. Al
Ahzab: 41-43).
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Karena itu
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat-Ku).” (QS. Al Baqarah: 152).
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ
وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ
وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ
فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
“Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan
perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka
ampunan dan pahala yang besar”. (QS. Al
Ahzab: 35).
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ. الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ
قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ
“Sesunguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring”. (QS. Ali Imran: 190-191).
1.Dari Abu Hurairah ra,
Rasulullah bersabda , Allah swt berfirman : “ Aku tergantung pada persangkaan
hambaKu. Dan Aku bersamanya jika ia mengingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam
hatinya, Akupun mengingatnya dalam HatiKu. Jika ia mengingatKu dalam suatu
majelis, Akupun mengingatnya dalam suatu majelis yang lebih baik dari mereka.
Dan jika ia mendekatiKu sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Dan Jika ia
mendekatiKu sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika ia mendekatiKu
dengan berjalan, Aku akan mendekatinya dengan berlari (HR Bukhari, Muslim ,
Ahmad)
2.Dari abu Darda ra
berkata, Rasulullah bersabda :” Maukah kuberitahukan kepadamu suatu amalan yang
paling baik dan paling suci disi Tuhanmu, dan paling menaikan derajatmu, dan
lebih baik bagimu daripada menginfakan emas dan perak, serta lebih baik bagimu
daripada berjuang melawan musuh, kamu membunuh musuh atau musuh membunuhmu ,”
para sahabat menjawab “ya” Sabda beliau saw “ Dzikrullah” (HR Ahmad, Tarmidzi,
Ibnu Majah)
3.Dari Abu Musa ra Nabi
saw bersabda “ Perumpamaan orang orang yang berdzikir kepada Allah dan orang
orang yang tidak berdzikir kepada allah, seperti orang yang hidup dan orang
yang mati (HR Bukhari, Muslim, Baihaqi).
4.Dari Muadz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda “ Ahli
syurga tidak akan menyesali apapun (didunia ini) kecuali atas waktu yang telah
mereka lalui tanpa dzikrullah didalamnya “ (HR Thabrani, Baihaqi)
5.Dari Jabbir ra, Nabi saw bersabda :” Dzikir yang paling
utama ialah “Laa ilaaha ilallah” dan do’a yang paling utama ialah
“Alhamdulillah” (Tirmidzi, Ibnu Majah)
6.Dari Ibnu Abbas ra, rasulullah saw bersabda :”Demi dzat
yang nyawaku berada ditanganNya , jika seluruh langit dan bumi dan semua yang
afa didalamnya , serta apa yang dibawahnya diletakan di satu timbangan dan
syahadat laa ilaaha ilallah diletakan dalam timbangan yang lain , maka akan
lebih beratlah timbangan yang ada kalimatnya” (Thabrani)
7.Dari I’taban bin Malik ra , Rasulullah saw bersabda :”
Tidak akan datang seorang hamba yang mengucapkan laa ilaaha ilallah semata mata
karena Allah pada hari kiamat nanti , kecuali akan diharamkan baginya neraka
(Bukhari, Ahmad, Muslim, ibn Majjah, Baihaqi)
8.Dari samrah bin Jundub ra , Rasulullah bersabda :”
Kalimat yang paling disukai allah swt ialah Subhanallah walhamdulillah wala
ilaaha ilallah Allahu Akbar. Tidak akan membahayakanmu , darimana saja kamu
memulainya “ Dalam riwayat lain disebutkan bahwa kalimat itu ada dalam AL
QUR’AN ( Muslim , Ibn Majjah, Nasa’i)
9.Dari Ka’ab bin Ujrah , Rasulullah bersabda: “ Kalimat
dibelakang yang tidak akan menyesal pembacanya ataupun yang mengerjakannya
setiap selesai sholat fardhu yaitu subhanallah 33x , Alhamdulilah 33x dan
allahu Akbar 33 x (HR Muslim)
Keutamaan Baca al-Qur’an dan Dzikrullah ?
Diriwayatkan
oleh Bukhari dari Utsman bin Affan رضي الله عنه dari Nabi صلي الله عليه
وسلم, beliau bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik
kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari).
Dalam shahih
Muslim dari Abi Umamah Al Bahili رضي الله عنه ia berkata, telah bersabda Rasulullah صلي
الله عليه وسلم :
اقْرَأُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ
“Bacalah
Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat untuk
memberi syafa’at bagi orang yang membacanya”. (HR. Muslim).
Dari
Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah صلي الله عليه
وسلم bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفاً مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ،
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُوْلُ الـم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ
حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ
“Siapa yang membaca satu huruf dari kitab
Allah, maka baginya satu kebajikan, sedangkan satu kebajikan dilipat-gandakan
menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif lam mim satu huruf,
tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf“. (HR.
Tirmidzi dengan sanad hasan).
Banyak
sekali hadits-hadits Rasulullah صلي الله عليه
وسلم yang telah menetapkan
keutamaan dzikir, tahmid, tahlil, tasbih, do’a dan istighfar pada setiap waktu,
terutama pada penghujung malam dan siang, sesudah shalat-shalat fardhu yang
lima. Kami sebutkan di antaranya:
سَبَقَ الْمُفَرِّدُوْنَ، قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ مَنِ
الْمُفَرِّدُوْنَ؟ قَالَ: الذَّاكِرُوْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَات
“Telah
mendahului kalian orang-orang yang istimewa, para shahabat bertanya: “Siapakah
orang-orang istimewa itu wahai Rasulullah?”. Rasulullah صلي
الله عليه وسلم menjawab:
“Orang-orang yang istimewa adalah laki-laki dan perempuan yang selalu
berdzikir kepada Allah سبحانه و تعالي” (HR. Muslim
dari Abu Hurairah).
Beliau صلي
الله عليه وسلم
juga bersabda:
أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلىَ اللهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللهِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ, لاَ يَضُرُّكَ
بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
“Bersabda
Rasulullah صلي الله عليه وسلم: “Perkataan yang paling di sukai oleh Allah سبحانه
و تعالي ada empat,
yaitu; Subhanallah, walhamdu lillah walaa ilaaha illallah wallahu
akbar (Maha Suci
Allah, segala puji hanya milik Allah, tiada sesembahan yang haq kecuali Allah,
dan Allah Maha Besar). Tiada masalah darimana ucapan tersebut engkau mulai”. (HR. Muslim).
Demikian
pula dalam riwayat Muslim dari Sa’ad bin Waqqas رضي الله عنه berkata:
جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلي الله عليه وسلم فَقَالَ: عَلِّمْنِيْ كَلاَمًا أَقُوْلُهُ، قَالَ : قُلْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، لاَ شَرِيْكَ لَهُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَلاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ
اللهِ إِنَّ هَؤُلاَءِ لِرَبِّيْ فَمَا لِيْ ؟ قَالَ : قُلِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
“Pernah
datang kepada Rasulullah صلي الله عليه وسلم seorang baduwi seraya berkata: “Ajarkanlah kepadaku suatu
ucapan yang selalu aku ucapkan”. Rasulullah صلي الله عليه
وسلم menjawab: “ucapkanlah:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، لاَ شَرِيْكَ لَهُ، اللهُ
أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ
“Tiada Tuhan
yang berhak disembah melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Allah Maha
Besar, segala puji hanya milik Allah dengan sebanyak-banyak pujian, Maha suci
Allah Penguasa semesta alam, tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah yang
Maha Mulia dan Maha Bijaksana”.
Orang tadi
berkata: “Wahai Rasulullah, itu semuanya ditujukan kepada Tuhanku, mana yang
ditujukan untuk diriku sendiri? Rasulullah menjawab: ”Katakanlah:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
“Ya Allah
ampunilah aku, berilah aku rahmat dan berilah aku petunjuk serta berilah aku
rizki”. (HR. Muslim).
Rasulullah صلي
الله عليه وسلم
juga bersabda:
الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ : سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ
“Al
Baqiyyaatush shaalihaat adalah: “Subhaanallah, wal hamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wa Allahu
Akbar, wa laa haula walaa quwwata illa billah (Maha Suci Allah, segala puji hanya milik
Allah, tiada sesembahan yang haq kecuali Allah, dan Allah Maha Besar, tiada
daya dan kekuatan kecuali dari Allah)”. (HR. An Nasa’i dan hadits shahih menurut Ibnu Hibban dari Abi
Sa’id Al Khudri).
Rasulullah صلي
الله عليه وسلم
bersabda:
مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ عَمَلاً أَنْجَا لَهُ مِنْ عَذَابِ اللهِ
مِنْ ذِكْرِ اللهِ
“Tidak ada
amalan anak cucu Adam yang lebih menyelamatkan dari siksaan Allah kecuali
dzikir kepada Allah”. (HR Ibnu
Abi Syaibah dan Ath Thabrani dengan sanad hasan dari Mu’adz bin Jabal رضي
الله عنه).
Mu’adz bin
Jabal رضي الله عنه
berkata:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلي الله عليه وسلم: أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ
مَلِيْكِكُمْ وَأَرْفَعُهَا فِيْ دَرَجَاتِكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا
أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ، قَالُوْا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ,
قَالَ: ذِكْرُ اللهِ
“Bersabda
Rasulullah صلي الله عليه وسلم: “Maukah aku tunjukkan kepadamu sebaik-baik
amal dan yang paling mulia di sisi Tuhanmu serta yang paling dapat meninggikan
derajatmu, lebih baik dari emas dan perak yang engkau infakkan, dan lebih baik
dari engkau berhadapan dengan musuh-musuhmu sampai engkau menebas batang leher
mereka dan merekapun menebas batang lehermu? Para sahabat menjawab:
“Tentu wahai Rasulullah”. Rasulullah صلي الله عليه
وسلم bersabda: “Berdzikir kepada Allah”. (HR.
Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih).
Rasulullah صلي
الله عليه وسلم
bersabda:
لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ سبحانه و تعالي إِلاَّ
حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ
وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah
duduk suatu kaum untuk dzikir kepada Allah سبحانه و تعالي kecuali para malaikat mengelilingi mereka,
diliputi oleh rahmat, dan hadir kepada mereka ketenangan dan Allah سبحانه
و تعالي menyebut–nyebutnya
kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya”. (HR. Muslim dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id).
Beliau صلي
الله عليه وسلم
juga bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، عَشْراً، كَانَ كَمَنْ
أَعْتَقَ رَقَبَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيْلَ
“Barang
siapa yang mengucapkan:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tidak ada
Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nya saja segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa atas
segala sesuatu. [sepuluh kali], Adalah seperti memerdekakan budak dari putera
Nabi Isma’il u”. (HR.
Bukhari dan Muslim dari Abu Ayyub).
Dalam hadits
riwayat Bukhari dan muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه, bahwasanya Rasulullah صلي
الله عليه وسلم
bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ
مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلُ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ
وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزٌ مِنْ شَيْطَانِ
يَوْمِهِ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ
بِهِ إِلاَّ رَجَلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ، وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ
مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Siapa yang
mengucapkan:
لا إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tiada Ilah
yang berhak di sembah melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
seluruh kekuasaan dan segala pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu”,
dalam satu hari seratus kali, maka baginya sama seperti orang yang memerdekakan
sepuluh hamba sahaya dan akan ditulis baginya seratus kebaikan dan dihapus
darinya seratus dosa. Baginya penjagaan dari gangguan syetan pada hari tersebut
sampai datang malam. Tidak ada orang yang datang membawa suatu amal yang lebih
baik darinya, kecuali orang yang mengamalkannya lebih banyak dari pada itu”.
Siapa yang
mengucapkan:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha Suci
Allah dengan segala pujian-Nya”, dalam satu hari seratus kali maka akan dihapus
dosa-dosanya walaupun dosa itu seperti buih di lautan”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Terdapat
juga dalam shahihain dari
Rasulullah صلي الله عليه وسلم,
beliau bersabda:
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلىَ
الرَّحْمَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ
“Ada dua
kalimat yang ringan diucapkan dengan lisan, disukai oleh Ar Rahman (Allah) dan
berat pada timbangan yaitu:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ
“Maha Suci
Allah dan dengan segala pujian-Nya, Maha Suci Allah lagi Maha Agung”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam
Tirmidzi dan lainnya meriwayatkan dengan sanad hasan dari Abu Sa’id dan Abu
Hurairah رضي الله عنهما,
bahwa Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
مَا قَعَدَ قَوْمٌ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ فِيْهِ سبحانه و
تعالي وَلَمْ يُصَلُّوْا عَلىَ النَّبِيِّ صلي الله عليه وسلم إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ
تِرَةٌ فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ فَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ
“Tidak duduk
satu kaum di suatu tempat mereka tidak berdzikir kepada Allah سبحانه
و تعالي dan
bershalawat atas Nabi Muhammad صلي الله عليه
وسلم kecuali
mereka akan mendapat kehancuran. Bila Allah menghendaki maka akan menyiksanya
dan bila Dia menghendaki maka akan mengampuninya”. (HR. Tirmidzi).
Aisyah رضي
الله عنها
berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صلي الله عليه وسلم يَذْكُرُ اللهَ عَلىَ كُلِّ
أَحْيَانِهِ
“Adalah
Rasulullah صلي الله عليه وسلم senantiasa berdzikir kepada Allah سبحانه
و تعالي pada setiap
saat”. (HR. Muslim).
Demikian
diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلي الله عليه
وسلم bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ
كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ
وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ
فِيْمَنْ عِنْدَهُ, وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Tidaklah
berkumpul suatu kaum dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, untuk membaca
kitab Allah dan saling mengkajinya di antara mereka, melainkan akan turun atas
mereka ketenangan dan mereka diliputi oleh rahmat, para malaikat mengelilingi
mereka dan Allah menyebut-nyebut kepada siapa yang ada di sisi-Nya, dan
siapa yang berlambat amalnya, maka tidak bisa dipercepat oleh nasabnya”. (HR. Muslim dalam kitab shahihnya).
Dalam shahihain dengan lafadz Muslim
dari Abu Bakar رضي الله عنه bahwasanya dia berkata:
يَا رَسُولَ اللهِ! عَلِّمْنِيْ دُعَاءً أَدْعُوْ بِهِ فِيْ
صَلاَتِيْ وَفِيْ بَيْتِيْ. قَالَ رَسُولُ اللهِ: قُلْ اللَهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ
نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي
مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيْم
“Wahai
Rasulullah, ajarkanlah kepadaku do’a agar aku berdo’a dengannya dalam shalatku
dan di rumahku! Rasulullah menjawab: “Katakanlah:
اللَهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَ يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ
أَنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيْم
“Sesungguhnya
aku telah banyak mendzalimi diriku sendiri, tidak ada yang dapat mengampuni
dosa-dosa itu kecuali Engkau, oleh karena itu ampunilah aku dengan ampunan dari
sisi-Mu dan limpahkan kepadaku rahmat-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan
Maha Pengasih”.
Ikhtitam
1.
Perintah berdzikir dalam
al-Qur’an maupun Hadits jelas disyari’atkan dan mempunyai keutamaan yang sangat
agung dan berguna bagi orang-orang beriman dalam menjalani kehidupan dunia ini,
bahkan Rasulullah saw mengumpamakan orang yang berdzikir dan yang tidak,
bagaikan orang hidup dengan orang mati.
2.
Membaca al-Qur’an juga
termasuk berdzikir dan Allah swt akan memperhitungkannya dengan sebaik-baik
balasan.
3.
Syafa’at akan diberikan
kepada pembaca al-Qur’an yang tartil, memahaminya dengan ilmu dan
mengamalkannya dengan ihlas.
4.
Membaca al-Qur’an
termasuk dzikrullan sedangkan berdzikir tidak termasuk baca al-Qur’an.
Sumber:1.https://doandzikir.wordpress.com
2.http://www.fadhilza.com
Jakarta 30/10/2015
Terimah kasihh telah berbagi ilmu, semoga manfaat...
BalasHapusoia salam kenal
Al Quran Readpen PQ15