Kamis, 12 Juli 2018

NASIB MANUSIA

*SYAWAL BULAN KEMENANGAN*
NASIB MANUSIA
1.Kunci-kunci keghaiban hanya milik Allah swt.
ﻭَﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻣَﻔَﺎﺗِﺢُ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐِ ﻻَﻳَﻌْﻠَﻤُﻬَﺂ ﺇِﻻَّ ﻫُﻮَ ﻭَﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎﻓِﻲ
ﺍﻟْﺒَﺮِّﻭَﺍﻟْﺒَﺤْﺮِ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺴْﻘُﻂُ ﻣِﻦ ﻭَﺭَﻗَﺔٍ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻬَﺎ ﻭَﻻَﺣَﺒَّﺔٍ
ﻓِﻲ ﻇُﻠُﻤَﺎﺕِ ﺍْﻷَﺭْﺽِ ﻭَﻻَﺭَﻃْﺐٍ ﻭَﻻَﻳَﺎﺑِﺲٍ ﺇِﻻَّ ﻓِﻲ
ﻛِﺘَﺎﺏٍ ﻣًّﺒِﻴﻦٍ {59}
“ Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua
yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa
yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh
sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan
tidak sesuatu yang basah atau yang kering,
melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
(Lauh Mahfudz)” ”
(QS. Al An’am:59).
2.Allah swt telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk.
ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣَﻘَﺎﺩِﻳﺮَ ﺍﻟْﺨَﻼَﺋِﻖِ  ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﺨْﻠُﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕِ
ﻭَﺍﻷَﺭْﺽَ ﺑِﺨَﻤْﺴِﻴﻦَ ﺃَﻟْﻒَ ﺳَﻨَﺔٍ
“ … Allah telah menetapkan takdir untuk
setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun
sebelum penciptaan langit dan bumi”
[HR Muslim]
3.Musibah sudah ditentukan Allah swt.
ﻗُﻞ ﻟَّﻦ ﻳُﺼِﻴﺒَﻨَﺂ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻨَﺎ ﻫُﻮَ ﻣَﻮْﻻَﻧَﺎ ﻭَﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟﻠﻪِ ﻓَﻠْﻴَﺘَﻮَﻛَّﻞِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ {51}
“ Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan
menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah
Pelindung kami, dan hanya kepada Allah
orang-orang yang beriman harus
bertawakal. ”
(QS. At Taubah:5)
4.Perintah semangat berbuat yang bermanfaat dan mintak tolong kepadaNya.
ﺍﺣْﺮِﺹْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻚَ ﻭَﺍﺳْﺘَﻌِﻦْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻌْﺠِﺰْ
ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﺷَﻰْﺀٌ ﻓَﻼَ ﺗَﻘُﻞْ ﻟَﻮْ ﺃَﻧِّﻰ ﻓَﻌَﻠْﺖُ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﺬَﺍ
ﻭَﻛَﺬَﺍ . ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻗُﻞْ ﻗَﺪَﺭُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَ ﻓَﻌَﻞَ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻮْ
ﺗَﻔْﺘَﺢُ ﻋَﻤَﻞَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ
“Bersemangatlah atas hal-hal yang
bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada
Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau
tertimpa suatu musibah, maka janganlah
engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan
demikian dan demikian.’ Akan tetapi
hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi
takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia
kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan
law (seandainya) dapat membuka pintu
syaithon.” [HR Muslim]
*PELAJARAN AYAT DAN HADITS*
1.Hanya Allah swt yang mengetahui semua perkara ghaib dan sudah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) serta hambaNya yang dibukakan sedikit keghaiban khusus dariNya.
2.Semua apa yang akan terjadi baik du darat ataupun di lautan semuanya diketahui Allah swt.
3.Takdir Tuhan berlaku pada semua makhlukNya dan tidak ada yang dapat menolak takdirNya kecuali dengan doa dan shilaturahim.
4.Takdir manusia ada mubran yang tidak dapat dirubah seperti ajal manusia dan ada yang mu`allaq yang bisa dirubah dengan usaha seperti sehat atau sakit.
5.Musibah yang dialami manusia baik menyenangkan atau menyedihkan sama datangnya dariNya untuk menguji kesungguhan atau kesabaran manusia.
6.Semua urusan orang bariman menjadi baik dan mempunyai nilai ibadah bila menyikapi ujian tsb dengan syukur atau sabar dengan ikhlas dan ridha kepadaNya.
7.Kewajiban orang beriman adalah beribadah,beramal,berusaha lalu bertawakal kepadaNya.
8.Manusia punya keinginan,kehendak dan kuasa tapi terbatas dengan hukum dan kehendak Allah swt.
*KUASA TUHAN*
*Mu’tazilah* mengatakan bahwa Allah memiliki kehendak dan kekuasaan yang
terbatas meskipun yang membatasinya
adalah kehendak Nya sendiri.
Kebebasan manusia yang diberikan Allah
baru bermakna kalau Allah membatasi
kekuasaan dan kehendak mutlakNya.
Demikian pula keadilan Allah membuat
Allah sendiri terikat pada norma‑norma
keadilan yang bila dilanggar membuat Allah
bersifat tidak adil atau dhalim. Dengan
demikian dalam pandangan Mu’tazilah
Allah tidaklah memperlakukan kehendak dan kekuasaanNya secara mutlak, tetapi
sudah terbatas. (Nasution, 1986: 119).
*Asy’ariyyah* mengatakan bahwa
Allah memiliki kehendak yang mutlak.
Karena itu, Dia dapat berbuat apa saja
terhadap makhluk Nya sesuai dengan
kehendak nya tanpa ada yang membatasi
dan melarangnya.
*Asy’ariyah*
Berpijak pada paham Jabariyah dan
penggunaan akal yang tidak begitu besar
maka Asy’ariyah berpendapat, bahwa Allah mempunyai kehendak mutlak. Kehendak
Allah baik berupa hidayat dan kesesatan,
kenikmatan dan kesengsaraan, pahala bagi yang taat dan siksa bagi yang maksiat,
perbuatan shalah wa al‑ashlah, pengutusan
rasul dan pengukuhannya dengan mu’jizat,semuanya itu berasal dari ketentuan Allah.
*Maturidiyah Bukhara*
Paham mereka tentang kehendak Allah
dekat dengan paham Asy’ariyah. Mereka
beranggapan bahwa Allah mempunyai
kehendak mutlak. Tidak ada yang menghalangi kehendak Allah, karena
selainNya tidak ada yang mempunyai
kehendak.
*TAKDIR TUHAN BERLAKU BAGI SEMUA MAKHLUKNYA DAN MANUSIA PUNYA KEHENDAK DAN KUASA TAPI TERBATAS*
*BERBUATLAH KEBAJIKAN DENGAN IKHLAS DAN BERTAWAKAL KEPADA TUHAN NISCAYA HIDUP MENDAPAT PERTOLONGAN DARINYA*
*Wassalam*
Anak bangsa
*SYAWAL BULAN KEMENANGAN*
BERLAKU IKHLAS
1.Perintah ikhlas beribadah.
ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻣِﺮُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣُﺨْﻠِﺼِﻴﻦَ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﺣُﻨَﻔَﺎﺀَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
beribadah kepada Allâh dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus
[al-Bayyinah/98:5]
2.Lurus berniat.
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍْﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺎﺕِ, ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟِﻜُﻞِّ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣَﺎ ﻧَﻮَﻯ, ﻓَﻤَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻫِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺩُﻧْﻴَﺎ ﻳُﺼِﻴْﺒُﻬَﺎ , ﺃَﻭْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻳَﻨْﻜِﺤُﻬَﺎ , ﻓَﻬِﺠْﺮَﺗُﻪُ
ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻫَﺎﺟَﺮَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ
Sesungguhnya setiap amalan disertai niat. Dan
sesungguhnya setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa
hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau untuk wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya
kepada apa yang ia berhijrah kepadanya.
[HR AlBukhari]
3.Perhatian Allah swt pada hati dan perbuatan.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻻَ ﻳَﻨْﻈُﺮُ
ﺇِﻟَﻰ ﺻُﻮَﺭِﻛُﻢْ ﻭَ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻜُﻢْ ﻭَ ﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻨْﻈُﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻜُﻢْ ﻭَ
ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻜُﻢْ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam telah
bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak memandang
kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta
kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan
amal kalian”.[HR Muslim]
4.Persyarat amal ibadah diterima.
ﻗُﻞْ ﺇِﻧَّﻤَﺂ ﺃَﻧَﺎ۠ ﺑَﺸَﺮٌ ﻣِّﺜْﻠُﻜُﻢْ ﻳُﻮﺣَﻰٰٓ ﺇِﻟَﻰَّ ﺃَﻧَّﻤَﺂ ﺇِﻟٰﻬُﻜُﻢْ ﺇِﻟٰﻪٌ ﻭٰﺣِﺪٌ ۖ ﻓَﻤَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮﺍ۟ ﻟِﻘَﺂﺀَ ﺭَﺑِّﻪِۦ ﻓَﻠْﻴَﻌْﻤَﻞْ ﻋَﻤَﻠًﺎ ﺻٰﻠِﺤًﺎ ﻭَﻟَﺎ
ﻳُﺸْﺮِﻙْ ﺑِﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺭَﺑِّﻪِۦٓ ﺃَﺣَﺪًۢﺍ
“ Katakanlah: Sesungguhnya aku ini
manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Sesembahan kamu itu
adalah Sesembahan yang satu”.Barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Rabbnya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah
ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadah kepada Rabbnya “.
(QS. Al Kahfi:110)
*PELAJARAN AYAT DAN HADITS*
1.Allah swt menyuruh orang-orang beriman agar ikhlas beribadah dan beramal shalih.
2.Ikhlas beribadah kepadaNya,beriman,mengikuti petunjuk Nabi tidak karena manusia.
3.Niat ikhlas karena Allah swt dan tidak riya serta tidak sum`ah serta semua ibadah dan amal baik tergatung niatnya.
4.Allah swt sangat memperhatikan hati hambaNya yang bersih dan baik hati serta keshalihan prilaku manusia.
5.Persyarat amal ibadah diterima Allah swt pertama beriman kepadaNya,sesuai dengan petunjuk rasulullah saw dan ikhlas karenaNya.
6.Amal shalih dan keikhlasan ibadah merupakan gerbang bertemu denganNya di akhirat dan selamat dari siksa akhirat.
7.Berlaku ikhlas merupakan syarat sahnya amal ibadah dan amal shalih.
*MERAHASIAKAN KEIKHLASAN*
• Fudhail bin ‘Iyâdh, “Seandainya aku bersumpah
bahwa aku telah berbuat riya’, itu lebih aku sukai
daripada aku bersumpah bahwa aku tidak berbuat
riya’.”
• Imam Ahmad pernah ditanya, “Apakah engkau
mencari ilmu karena Allâh Azza wa Jalla ?”
Beliau t menjawab, “(Menuntut ilmu) karena Allâh Azza wa Jalla itu berat (susah), namun (jika) ada
sesuatu yang kami sukai, maka kami
mempelajarinya.”
• Ibrahim at-Taimiy berkata, “Mereka (para salaf) membenci apabila seseorang mengabarkan
amalannya yang tersembunyi.”
*KEIKHLASAN IBADAH DAN AMAL SHALIH MERUPAKAN RAHASIA ANTARA HAMBA DENGAN KHALIQ*
*MENYEMBUNYIKAN KEIKHLASAN LEBIH SELAMAT DAN UTAMA DARI PADA YANG LAIN*
*Wassalam*
Anak bangsa
*SYAWAL BULAN KEMENANGAN*
BERLAKU ADIL
1.Perintah berbuat adil.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﻗَﻮَّﺍﻣِﻴﻦَ ﻟِﻠَّﻪِ ﺷُﻬَﺪَﺍﺀَ ﺑِﺎﻟْﻘِﺴْﻂِ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺠْﺮِﻣَﻨَّﻜُﻢْ ﺷَﻨَﺂﻥُ ﻗَﻮْﻡٍ ﻋَﻠَﻰٰ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌْﺪِﻟُﻮﺍ ۚ ﺍﻋْﺪِﻟُﻮﺍ ﻫُﻮَ ﺃَﻗْﺮَﺏُ ﻟِﻠﺘَّﻘْﻮَﻯٰ ۖ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ۚ
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [al-Maidah:8]
2.Balasan orang berbuat adil.
ﻭَﺃَﻗْﺴِﻄُﻮﺍْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﻘْﺴِﻄِﻴْﻦَ
Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil.
[al-Hujurât/49:9]
3. Menetapkan hukum dengan adil.
ﺇِﺫَﺍ ﺣَﻜَﻤْﺘُﻢْ ﻓَﺎﻋْﺪِﻟُﻮْﺍ
Artinya: “Apabila kalian memutuskan
hukum maka bersikaplah
adil!” (Dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah [no. 469])
*PELAJARAN AYAT DAN HADITS*
1.Allah swt memerintahkan orang-orang beriman agar selalu menegakkan kebenaran dengan ikhlas dan menjadi saksi dengan adil.
2.Berbuat adil terhadap siapapun merupakan perbuatan yang lebih dekat kepada taqwa.
3.Perintah bertaqwa dengan menjalankan dan menjauhi larangan Allah swt agar orang-orang beriman menjadi mulia disisiNya dan sebaliknya jika bermaksiat maka kehinaan yang didapat.
4.Bertaqwa tandanya bertambah patuh,bertambah bersyukur,bertambah sabar dan banyak berdzikrullah.
5.Perintah berbuat adil terhadap yang dizhalimi dan yang menzhalimi sehingga sama-sama merasa senang adalah datang dariNya dan Dia sangat suka terhadap orang-orang yang berbuat adil.
7.Hukumnya wajib menegakkan keadilan dalam memutuskan suatu perkara tanpa pandang bulu,kebenaran wajib dibela dan ditegakkan niscaya Allah swt memberkahinya.
8.Sungguh beruntunglah seorang hakim yang beriman mampu menegakkan keadilan dalam menetapkan suatu perkara sehingga Allah swt memuliakannya dalam kehidupannya.
*MAKNA ADIL DAN BILQISTHI*
*Term ‘adl*  adalah bentuk mashdar dari kata kerja ( ﻋَﺪَﻝَ
– ﻳَﻌْﺪِﻝُ – ﻋَﺪْﻻً – ﻭَﻋُﺪُﻭْﻻً - ﻭَﻋَﺪﺍَﻟَﺔً ) .Kata kerja ini berakar
pada huruf-huruf ( ﻋَﻴْﻦ ‏) , ‏( ﺩَﺍﻝ ), dan ( ﻻَﻡ ), yang makna
pokoknya adalah ﺍَﻟْﺎِﺳْﺘِﻮَﺍﺀ (keadaan lurus) dan
ﺍَﻟْﺎِﻋْﻮِﺟَﺎﺝ (keadaan menyimpang). Term 'adil memiliki
aspek dan objek yang beragam, begitu pula subjeknya.
Keragaman tersebut mengakibatkan keragaman makna
‘adl (keadilan).
Term ‘adl di dalam hukum Al-Qur’an ﻫﻲ ﺇﻗﺎ ﻣﺔ ﺍﻟﺤﻖ
ﺑﻐﻴﺮ ﻇﻠﻢ ialah menegakkan kebenaran tanpa
penganiayaan. Adil bila dikaitkan dengan subjek
adalah ia yang berlaku adil ﺑﻐﻴﺮ ﻇﻠﻢ ﻫﻮ ﻻ ﺧﺴﺮﺓ ﻭﻻ ﻇﻴﺎ
ﻉ dengan tidak mendzalimi artinya dalam menegakkan
keadilan itu ia tidak merugikan dan tidak pula menghilangkan hak bagi dirinya juga bagi pihak lain.
Sehingga keadilan dengan menggunakan term ‘adl
mengandung makna keseimbangan.
*Qisth* arti asalnya adalah “bahagian” (yang wajar dan patut). Ini tidak harus mengantarkan adanya
“persamaan”.
Imam Ghazali saat menerangkan sifat Allah al Muqsith
(dalam bukunya Asma' al Husna), mengatakan bahwa
al Muqsith adalah yang memenangkan/membela yang teraniaya dari yang menganiaya dengan menjadikan yang teraniaya dan menganiaya sama-sama rela,sama-sama puas dan senang dengan hasil yang diperoleh.
Jika demikian, al-qisth tidak hanya sekedar adil,
karena ada keadilan yang tidak menyenangkan salah
satu pihak. Al Qisth adalah adil tetapi sekaligus
menjadikan kedua belah pihak, atau semua pihak,mendapatkan sesuatu yang menyenangkan. Atau
dengan kata lain Al Qisth lebih dari sekedar adil, lebih
dalam pandangannya, hingga dapat melihat sesuatu untuk memutuskan jauh lebih dalam dari sekedar adil.
*BERLAKU ADIL DALAM MENETAPKAN HUKUM MERUPAKAN KEMULIAAN SEORANG HAKIM TAPI SEBALIKNYA MENJADI HINA DUNIA AKHIRAT*
*Wassalam*
Anak bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman