Senin, 19 Januari 2015

MULIANYA WANITA MUSLIMAH




WANITA DALAM ISLAM ?
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)
الْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْهُمْ
“Perempuan adalah pemimpin atas rumah tangga suaminya dan anak suaminya, dan ia akan ditanya tentang mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).
Muqaddimah
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)
Umar bin Khathab pernah berkata, “Pada masa jahiliyah, wanita itu tak ada harganya bagi kami. Sampai akhirnya Islam datang dan menyatakan bahwa wanita itu sederajat dengan laki-laki.”
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru’. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqarah: 228)
Persamaan yang dimaksudkan oleh Islam ini meliputi segala aspek, termasuk masalah hak dan kewajiban. Hal ini sangat dipahami oleh para wanita Islam dan oleh karenanya mereka pegang ajaran Islam dengan sangat kuat. Khadijah, Umu Habibah, Ummu Salamah dan Nusaibah binti Ka’ab adalah sebagian contoh dari para wanita tersebut.
Adapun peran wanita dalam rumah tangga tak kalah besarnya. Rasulullah mengatakan bahwa wanita adalah juga pemimpin di rumah dan ia akan dimintakan pertanggungjawaban atas perannya tersebut. Dalam sejarah para muslimah telah memainkan perannya dalam berbagai bidang; di medan jihad, di masjid dan juga di rumah. Namun dengan tetap menjaga akhlaq dan adab Islami. Ini dilakukan dengan tetap menjaga perannya yang utama yaitu mendidik anak, menjaga keluarga yang dibangun atas mawaddah dan rahmah, juga tetap menciptakan suasana tenang dan damai dalam rumah tangga.
Peran wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah. Ini disebutkan dalam firman Allah,
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)
Kemuliaan Wanita Dalam Islam ?
Sesungguhnya wanita muslimah memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan pengaruh yang besar dalam kehidupan setiap muslim. Dia akan menjadi madrasah pertama dalam membangun masyarakat yang shalih, tatkala dia berjalan di atas petunjuk Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Karena berpegang dengan keduanya akan menjauhkan setiap muslim dan muslimah dari kesesatan dalam segala hal.

1. Wanita yang sholehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang sholeh.

2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan orang yang takut Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

3.Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) di dalam syurga.

4.Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

5. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.”

6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

7. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari pintu manapun yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

8. Perempuan apabila sholat lima waktu, puasa pada bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10.000 tahun).

10. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan.


11. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.


12. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

13. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

14. Seorang wanita sholehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

15. 2 rakaat sholat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat sholat wanita yang tidak hamil.


16. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang kerumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala layaknya berjihad.


17. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadah.

18. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.


19. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun sholat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengaruniakan satu pahala haji.

20. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat.

21. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijat suaminya tapi atas suruhannya akan mendapat pahala 7 tola perak.

22. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.


23. Jika suami mengajarkan istrinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadah.

Wanita memang begitu istimewa. Islam sebagai agama yang istimewa, memberikan kedudukan mulia untuk kaum wanita. Al-Quran melalui ayat-ayatnya juga tak luput berbicara tentang wanita. Seperti apa sajakah sosok wanita yang telah digambarkan di dalam Al-Qur’an? inilah beberapa karakter wanita yang dituangkan dalam Al-Qur’an
1. Tipe Pejuang
Wanita tipe pejuang digambarkan oleh seorang wanita bernama Asiyah binti Mazahim, istri Fir’aun. Asiyah memiliki kepribadian yang kuat. Ia memperjuangkan keimanan ditengah-tengah kekuasaan suaminya yang kufur. Ia berani menganggung resiko apapun demi menjaga kemurnian iman dan kehormatannya. Meskipun hidup di tengah-tengah kekufuran Fir’aun, ia mampu menjaga aqidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. Asiyah lebih menginginkan megahnya istana di syurga Allah daripada kemewahan dalam istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun.
Doa Asiyah telah diabadikan dalam ayat-Nya, “dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a: Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (Q.S At-Tahrim : 11).
2. Tipe Wanita Shalihah yang Menjaga Kesucian Dirinya
Tipe kedua ini diwakili oleh Maryam binti Imran. Tiada hari ia lewatkan kecuali dalam ketaatan beribadah kepada Allah. Ia pun konsisten menjaga kesucian dirinya. Sungguh teladan yang penting untuk dijadikan cerminan bagi wanita-wanita di jaman sekarang. Tentang keistiqomahannya dalam menjaga kesucian, Allah menceritakan kisahnya, “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina! Demikian ungkap Maryam,” (Q.S Maryam : 20).
Karena keutamaan inilah, Allah mengabadikan namanya sebagai salah satu surat dalam Al-Qur’an yang mulia, yaitu Surah Maryam, surat ke-19. Allah memuliakannya bukan dasar kecantikan. Namun kemuliaan Allah yang diberikan kepadanya lantaran keshalihan dan kesucian yang mampu ia jaga.
3. Tipe Penghasut
Seorang wanita bernama Hindun adalah wanita yang mewakili tipe ini. Hindun adalah istri Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah, tukang gosip, dan penghasut. Bersama suaminya, Abu Lahab, Hindun bahu membahu menentang dan menghalangi dakwah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyebarkan fitnah dan melakukan kedzaliman. Sebagai mana kemampuan berbicara sebagai seorang wanita, ia sangat lihai dalam menyebarkan fitnah. Berita yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan oleh Hindun.
“binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. Demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang dilehernya ada tali dari sabut.” (Q.S Al-Lahab : 1-5).
4. Tipe Penggoda
Tipe ini diperankan oleh Zulaikha. Wanita cantik yang menggoda nabi Yusuf ‘alaihissalam. Kisahnya diungkapkan dalam Al-Qur’an,
“dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengab baik.” Sesungguhnya orang-orang yang dzalim tiada akan beruntung. “ (Q.S Yusuf : 23).
5. Tipe Pembangkang terhadap Suaminya.
Allah mengecam perempuan yang berkhianat kepada suaminya yang shalih. Karakter wanita yang ingkar kepada suaminya dimiliki oleh istri nabi Nuh dan nabi Luth ‘alaihissalam. Saat suaminya menjadi penegak kebenaran, mereka malah menjadi pembangkang.
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah. Dan dikatakan (kepada keduanya): ‘Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (At-Tahriim:10).
Ikhtitam
Begitulah Al-Qur’an sebagai kabar gembira dan peringatan berbicara tentang sosok wanita. Kabar gembira karena menjabarkan karakter mulia yang patut menjadi teladan bagi muslimah shalihah. Dan peringatan dengan mengisahkan wanita-wanita yang mendapat kecaman dari Allah Subhanahu wa Ta’ala agar muslimah tak mengikuti jejaknya yang tercela.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian.”
(QS. Ar-Rum: 21)
jakarta 19/1/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman