Kamis, 30 Agustus 2018

KAJIAN QURAN DAN HADITS


KAJIAN QUR'AN DAN SUNNAH

*Berpegang Teguh Pada Tali Allah swt*
                       

1.Perintah berpegang teguh pada tali Allah.

ﻭَﺍﻋْﺘَﺼِﻤُﻮﺍ ﺑِﺤَﺒْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ﻭَﻻَ ﺗَﻔَﺮَّﻗُﻮﺍ ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﻧِﻌْﻤَﺖَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﺫْ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺃَﻋْﺪَﺁﺀً ﻓَﺄَﻟَّﻒَ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤْﺘُﻢ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧًﺎ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara . 
(QS Ali Imran:103)

Ibnu Katsir
rahimahullah yang menghubungkan ayat di atas -yang memerintahkan persatuan- dengan hadits firqah najiyah -menunjukkan- bahwa persatuan yang haq , ialah dengan mengikuti apa-apa yang ada pada Nabi n dan para sahabat beliau. Membangun persatuan, yaitu dengan mengikuti Al Kitab dan As Sunnah berdasarkan pemahaman para sahabat, kemudian menolak bid’ah. Karena seluruh bid’ah merupakan kesesatan. Bid’ah adalah perkara baru dalam agama, yang tidak ada pada zaman Rasulullah n dan para sahabatnya.

Al Qurthubi berkata tentang tafsir ayat ini,“Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan persatuan dan melarang dari perpecahan. Karena sesungguhnya perpecahan merupakan kebinasaan dan al jama’ah (persatuan) merupakan keselamatan.” [Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an 4/159.]

2.Larangan mengikuti jalan selain petunjuk Allah swt.

ﻭَﺃَﻥَّ ﻫﺬَﺍ ﺻِﺮَﺍﻃِﻲ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻤًﺎ ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌُﻮﻩُ ﻭَﻻَ ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍ ﺍﻟﺴُّﺒُﻞَ ﻓَﺘَﻔَﺮَّﻕَ ﺑِﻜُﻢْ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ ﺫَﺍﻟِﻜُﻢْ ﻭَﺻَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻪِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺘَّﻘُﻮﻥَ

dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. (QS Al An’am:153).

Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi berkata,“Ayat ini memuat perintah agar konsisten terhadap agama Islam, dalam masalah aqidah, ibadah, hukum, akhlaq, dan adab. Ayat ini juga memuat larangan mengikuti selain Islam, yaitu seluruh agama-agama dan sekte-sekte, yang Allah istilahkan dengan ‘ jalan-jalan’. ( Aisarut Tafasir )

3.Anjuran berpegang pada sunnah Nabi dan para sahabat.

ﺃُﻭﺻِﻴﻜُﻢْ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﺴَّﻤْﻊِ ﻭَﺍﻟﻄَّﺎﻋَﺔِ ﻭَﺇِﻥْ ﻋَﺒْﺪًﺍ ﺣَﺒَﺸِﻴًّﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﻦْ ﻳَﻌِﺶْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺑَﻌْﺪِﻱ ﻓَﺴَﻴَﺮَﻯ ﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻓًﺎ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺴُﻨَّﺘِﻲ ﻭَﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀِ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻳِّﻴﻦَ ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪِﻳﻦَ ﺗَﻤَﺴَّﻜُﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻋَﻀُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮَﺍﺟِﺬِ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺕِ ﺍﻟْﺄُﻣُﻮﺭِ ﻓَﺈِﻥَّ ﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٌ

Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat. (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).

*Pesan Mencintai Al-Qur'an dan As-Sunnah*

1.Allah swt menyuruh agar orang-orang beriman berpegang kepada tali Allah, al-Qur'an dan as-Sunnah dalam beribadah dan beramal shalih.

2.Berpengang pada Agama dengan pemahaman empat imam madzhab mujtahid muthlaq, imam Abu Hanifah,imam Malik,imam Syafi'i dan imam Ahmad bin Hanbal disamping ulama lainnya.

3.Allah swt juga melarang berpecah belah/ bercerai-berai, saling menyalahkan,
saling membenci dan jangan bertengkar sesama muslim !

3.Boleh berbeda pendapat dalam perkara furu'iyah bukan persoalan aqidah dengan tetap saling nenghormat dan menghargai.

4.Perpecahan diantara sesama muslim akan merugikan dan memenangkan kelompok lain sehingga berkuasalah musuh-musuh Allah dan rasulNya.

5.Perintah mengokohkan persatuan sesama muslim dan sesama bangsa sebagai bentuk persaudaraan dalam ajaran Islam.

6.Hanya ajaran Islam yang lurus dan benar sehingga ummat muslimin dilarang berpedoman dalam menjalani hidup ini selain nilai-nilai Islam.

7.Disamping berpegang pada tali Allah swt juga ummat Islam dianjurkan mencontoh sunnah Nabi dan para sahabat sebagai bentuk pengamalan cintah Allah swt dan rasulNya.

*Peran Ulama*

Ada 3 ciri atau sifat ulama, yaitu :

Pertama , paling takut kepada Allah.
"Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah adalah ulama" 
(QS. Fathir: 28), karena ia dianugerahi ilmu, tahu rahasia alam, hukum-hukum Allah, paham hak dan batil, kebaikan dan keburukan, dan sebagainya. 

Kedua , berperan sebagai "pewaris nabi" 
(waratsatul ambiya' ).
"Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi" (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)." 

Ketiga, terdepan dalam dakwah Islam, menegakkan 'amar ma'ruf nahyi munkar, menunjukkan kebenaran dan kebatilan sesuai hukum Allah, dan meluruskan penguasa yang zhalim atau menyalahi aturan Allah.

"Kalau Imam Al Ghazali menempatkan posisi ulama dan umara penjaga otoritas agama itu kan ulama," ujar Adian kepada Republika.

Teori al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, Adian menjelaskan bahwa rakyat yang rusak itu disebabkan oleh penguasa yang juga rusak. Sedangkan penguasa yang rusak pun diakibatkan oleh ulama yang juga rusak.

*MUSLIM YANG BAIK ADALAH MEREKA MEMATUHI PERINTAH ALLAH SWT DAN RASULNYA DALAM BERIBADAH DAN BERAMAL SHALIH BAHKAN BERNEGARA*

AL-QUR'AN DIJADIKAN PEDOMAN HIDUP BAGI SETIAP PECINTANYA DAN PENCARI KEBENARAN DARI TUHAN

*Wassalam*
Putra Lamongan
Dzul Hijjah Bulan Mulia

KAJIAN QUR'AN DAN SUNNAH

*Berdzikir Kepada Allah swt*

1.Perintah berdzikir dan bersyukur.

ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﻧِﻲ ﺃَﺫْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭﺍْ ﻟِﻲ ﻭَﻻَ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” 
(QS. Al-Baqarah [2]: 152)

(Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku) yakni dengan salat, tasbih dan lain-lain (niscaya Aku ingat pula kepadamu). Ada yang mengatakan maksudnya niscaya Aku balas amalmu itu. Dalam sebuah hadis qudsi diketengahkan firman Allah, "Barang siapa yang mengingat-Ku dalam dirinya niscaya Aku akan ingat dia dalam diri-Ku dan barang siapa mengingat-Ku di hadapan khalayak ramai, maka Aku akan mengingatnya di hadapan khalayak yang lebih baik!" (Dan bersyukurlah kepada-Ku) atas nikmat-Ku dengan jalan taat kepada-Ku (dan janganlah kamu mengingkari-Ku) dengan jalan berbuat maksiat dan durhaka kepada-Ku.
(tafsir jalalayn)

Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, katanya, Rasulullah bersabda:
“Allah swt. telah berfirman, ‘Hai anak Adam, jika kamu *mengingat-Ku dalam dirimu, niscaya Aku akan mengingatmu dalam diri-Ku.* Dan jika kamu mengingat-Ku di tengah kumpulan (manusia), niscaya Aku akan mengingatmu di tengah kumpulan para malaikat. Atau Dia menuturkan, di tengah kumpulan yang lebih baik darinya dan jika kamu mendekat kepada-Ku satu jengkal, niscaya Aku akan mendekat kepadamu satu hasta. Dan jika kamu mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadamu satu depa. Dan jika kamu mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, niscaya Aku akan mendatangimu dengan berlari kecil."

Diriwayatkan dari Sa’id bin Jubair, *“Ingatlah kalian kepada-Ku dengan cara menaati-Ku,* niscaya Aku pun akan mengingat kalian melalui *pemberian ampunan.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Melalui pemberian rahmat-Ku.”*

2.Keuntungan berdzikir.

ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﺗَﻄْﻤَﺌِﻦُّ ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﺑِﺬِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۗ ﺃَﻟَﺎ ﺑِﺬِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻄْﻤَﺌِﻦُّ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏُ

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allâh. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allâh hati menjadi tentram. [ar-Ra’d/13:28]

3.Keisitimewaan berdzikir.

ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺬْﻛُﺮُ ﺭَﺑَّﻪُ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَ ﻳَﺬْﻛُﺮُ ﺭَﺑَّﻪُ ، ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْـﺤَﻲِّ ﻭَ ﺍﻟْـﻤَﻴِّﺖِ

Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan orang yang tidak berdzikir kepada Rabbnya adalah seperti perbedaan antara orang yang hidup dengan orang yang mati 
[HR ALBukhari]]

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwasiat kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu dalam sabdanya:

4.Tiga pesan rasulullah.

ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻧِّﻰ ﻷُﺣِﺒُّﻚَ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻨْﺲَ ﺃَﻥْ ﺗَﻘُﻮْﻝَ ﺩُﺑُﺮِ ﻛُﻞِّ ﺻَﻼَﺓٍ : ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻋِﻨِّﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺫِﻛْﺮِﻙَ ﻭَﺷُﻜْﺮِﻙَ ﻭَﺣُﺴْﻦِ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻚَ

“Sungguh aku mencintaimu (karena Allah), (aku wasiatkan kepadamu) janganlah kamu lupa untuk mengucapkan setiap akhir shalat, do’a: “Ya Allah, tolonglah agar aku bisa berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan bisa memperbagus ibadah kepadaMu.”” 
(HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, dari sahabat Mu’adz radhiyallahu ‘anhu)

*Pesan berdzikrullah*

1.Allah swt memerintahkan banyak berdzikir dan pandai mensyukuri nikmat serta larangan kufur nikmat.

2.Sungguh sangat dianjurkan banyak berdzikir kepada Allah swt dengan kalimat-kalimat thaiyibat seperti baca alquran,bershalawat,tasbih/tahmid/tauhid/takbir/hauqalah,asmaa alhusnaa dan ismu dzat Allah...Allah...Allah.

3.Balasan berdzikir banyak sekali,diantaranya mendapat ampunan dan jiwa menjadi tenang sehingga mudah menerima hidayah dariNya.

4.Hakekat dari kehidupan dan kemuliaan seseorang tergantung keimanan dan dzikirnya kepada Allah swt.

5.Jika Allah swt berdzikir kepada seorang hamba dan kekasihNya maka saat itu pula dia sedang berdzikrullah bersama kasih-sayangNya.

6.Dzikrullahlah seseorang bertambah bersyukur dan berkwalitas amal ibadahnya sehingga menjadi tinggi derajad taqwanya kepadaNya.

7.Berdzikir dengan bimbingan seorang kekasih/walyab yang benar-benar membimbing/mursyidan maka Allah swt akan menunjukkan jalan yang diridhaiNya,berjumpa denganNya atas izin dan ridhaNya.

8.Amalkan pesan tsb berdzikir,bersyukur dan berkwalitas beribadah usai shalat maka hidup akan menjadi berkah,hasanah dunia dan hasanah akhirat dan selamat dari siksa api neraka.

*Faedah Berdzikir*

Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya
Al Wabilush Shoyyib .

Moga bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk menjaga lisan ini untuk terus berdzikir, mengingat Allah daripada melakukan hal yang tiada guna.

(1) mengusir setan.
(2) mendatangkan ridho Ar Rahman.
(3) menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
(4) hati menjadi gembira dan lapang.
(5) menguatkan hati dan badan.
(6) menerangi hati dan wajah menjadi bersinar.
(7) mendatangkan rizki.
(8) orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
(9) mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.
(10) mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.
(11) mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah ‘azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan.
12...

*MA'NA KEHIDUPAN DAN KEMULIAAN SESEORANG TERGANTUNG KEISTIQAMAHAN DZIKIRNYA KEPADA ALLAH SWT*

*Wassalam*
Putra Lamongan

KAJIAN QUR'AN DAN SUNNAH

*Berkata Benar dan Santun*

1.Perintah bertaqwa,berkata yang benar...

ﻳـﺎَﻳـُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳـْﻦَ ﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّـﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَ ﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳـْﺪًﺍ . ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺍَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَ ﻳَﻐْﻔِﺮْﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧـُﻮْﺑَﻜُﻢْ، ﻭَ ﻣَﻦْ ﻳُّـﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَ ﺭَﺳُﻮْﻟَﻪ ﻓَـﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ . ﺍﻻﺣﺰﺍﺏ 71-70:

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar . [Al-Ahzab : 70 – 71]

Abdur Rahman ibnu Zaid yang tuna netra telah menceritakan dari ayahnya, dari Muhammad ibnu Ka'b, dari Ibnu Abbas secara mauquf, bahwa barang siapa yang ingin menjadi seorang yang paling mulia, hendaklah ia bertakwa kepada Allah.

Ikrimah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan perkataan yang benar adalah kalimah 'Tidak ada Tuhan selain Allah'. Selain Ikrimah mengatakan, makna yang dimaksud adalah perkataan yang benar. Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah perkataan yang jujur, sedangkan yang lain mengatakan perkataan yang benar. Semua pendapat dalam hal ini dibenarkan.
(Tafsir ibnu katsir)

2.Jujur jalan kesurga dan kebohongan keneraka.

ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑـْﻦِ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﺭﺽ ﺍَﻥَّ ﺭَﺟُﻼً ﺟَﺎﺀَ ﺍِﻟﻰَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺹ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻳـَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻣَﺎ ﻋَﻤَﻞُ ﺍْﻟﺠَﻨَّﺔِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺍَﻟﺼِّﺪْﻕُ . ﺍِﺫَﺍ ﺻَﺪَﻕَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﺑَﺮَّ، ﻭَ ﺍِﺫَﺍ ﺑَﺮَّ ﺁﻣَﻦَ، ﻭَ ﺍِﺫَﺍ ﺁﻣَﻦَ ﺩَﺧَﻞَ ﺍْﻟﺠَﻨَّﺔَ . ﻗَﺎﻝَ : ﻳـَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻭَ ﻣَﺎ ﻋَﻤَﻞُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ؟ ﻗَﺎﻝَ : َﺍﻟْﻜَﺬِﺏُ، ﺍِﺫَﺍ ﻛَـﺬَﺏَ ﺍْﻟﻌَﺒْﺪُ ﻓَﺠَﺮَ، ﻭَ ﺍِﺫَﺍ ﻓَﺠَﺮَ ﻛَـﻔَﺮَ، ﻭَ ﺍِﺫَﺍ ﻛَـﻔَﺮَ ﻳَﻌْﻨِﻰ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨـَّﺎﺭَ . ﺍﺣﻤﺪ

Dari Abdullah bin ‘Amr RA ia berkata : Sesungguhnya ada seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW, lalu bertanya : “Ya Rasulullah, apakah amalan surga itu ?” Rasulullah SAW bersabda : “(Amalan surga itu ialah) jujur. Apabila seorang hamba itu jujur berarti dia itu baik, apabila baik dia beriman dan apabila dia beriman maka dia masuk surga”. Orang itu bertanya lagi : “Ya Rasulullah, apakah amalan neraka itu ?” Rasulullah SAW bersabda : “(Amalan neraka itu ialah) dusta. Apabila seorang hamba itu berdusta berarti dia durhaka, apabila durhaka dia kafir dan apabila kafir maka dia masuk neraka” . [HR. Ahmad]

3.Berucap yang lebih baik.

ﻭَ ﻗُﻞْ ﻟِّـﻌِﺒَﺎﺩِﻱْ ﻳَـﻘُﻮْﻟُـﻮﺍ ﺍﻟَّـﺘِﻲْ ﻫِﻲَ ﺍَﺣْﺴَﻦُ، ﺍِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄﻦَ ﻳَﻨْﺰَﻍُ ﺑَـﻴْﻨَـﻬُﻢْ، ﺍِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄﻦَ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻺِﻧــْﺴَﺎﻥِ ﻋَﺪُﻭًّﺍ ﻣُّﺒِـﻴْﻨًﺎ . ﺍﻻﺳﺮﺍﺀ 53:

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku : “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan (suka) menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. [Al-Israa’ : 53]

Berkata Syaikh As-Sa’dy rahimahullah berkata dalam tafsirnya:

“Ini adalah perintah untuk menempuh semua ucapan yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, berupa qira’ah, dzikir, ilmu dan memerintahkan kepada yang baik dan melaarang dari yaang munkar, serta berkata dengan baik dan lembut terhadap sesama makhluk dengan derajat dan kedudukan mereka yang berbeda-beda.

4.Tinggalkan keraguan.

ﻋَﻦِ ﺍْﻟﺤَﺴَﻦِ ﺑـْﻦِ ﻋَﻠِﻲٍّ ﺭﺽ ﻗَﺎﻝَ : ﺣَﻔِﻈْـﺖُ ﻣِﻦْ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺹ : ﺩَﻉْ ﻣَﺎ ﻳُـﺮِﻳـْﺒُﻚَ ﺍِﻟﻰَ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳُـﺮِﻳـْﺒُﻚَ . ﻓَﺎِﻥَّ ﺍﻟﺼِّﺪْﻕَ ﻃُﻤَﺄْﻧـِﻴْﻨَﺔٌ، ﻭَ ﺍْﻟﻜَـﺬِﺏَ ﺭَﻳـْﺒَﺔٌ . ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ ﻭ ﻗﺎﻝ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ

Dari Hasan bin Ali RA ia berkata : Saya hafal dari Rasulullah SAW (beliau bersabda) : “Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah) kepada apa-apa yang tidak meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keraguan” . [HR. Tirmidzi dan ia berkata : Hadits Hasan Shahih]

*Pesan Berkata Benar*

1.Perintah bertaqwa maksudnya melaksanakan perintah,menjauhi larangan dan menerima ketetapan dari Allah swt.

2.Berkata yang benar berarti ucapannya dapat dipertanggungjawabkan dan bahasanya lebih santun.

3.Bertaqwa dan berkata jujur balasannya dibaguskan amalnya dan mendapat ampun dari Allah swt.

4.Jalan menuju surga dengan berkata benar sedabgkan jalan menuju neraka dengan kebohongan.

5.Berkata jujur mendatangkan ketenangan sedangkan kebohongan bisa mendatangkan keraguan dan kerisauan jiwa.

6.Sungguh berkah hidup seseorang jika berkata benar dan jujur karena ia mendapat hidayah dan ampunan dariNya.

*Berkata Jujur*

Pertama, jujur akan mengantarkan pada keberkahan . Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan pedagang yang jujur dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan diberkahi oleh Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut keberkahan dagangannya. 
(HR Bukhari Muslim). 

Kedua,jujur akan mengantarkan pelakunya pada derajat tertinggi . Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati syahid, (maka ketika ia wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di atas kasurnya.” (HR Muslim).

Ketiga,jujur disukai semua manusia. Abu Sofyan pernah ditanya oleh Heraklius mengenai dakwah Rasulullah SAW.  Abu Sofyan menjelaskan bahwa di antara dakwahnya adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).

*Wassalam*
Putra Lamongan
Dzul Hijjah Bulan Mulia

KAJIAN QUR'AN DAN SUNNAH

*Ujian dan Cobaan Hidup*

1.Ujian hidup dengan keburukan dan kebaikan.

ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan 
[al-Anbiyâ’/21 : 35]

2.Dengan ujian diketahui kesungguhan dan kesabarannya.

ﻭَﻟَﻨَﺒْﻠُﻮَﻧَّﻜُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﻌْﻠَﻢَ ﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳﻦَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮَ ﺃَﺧْﺒَﺎﺭَﻛُﻢْ

Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan yang bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu [Muhammad/47:31]

3.Ujian terberat.

ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻯُّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺷَﺪُّ ﺑَﻼَﺀً ﻗَﺎﻝَ ﺍﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀُ ﺛُﻢَّ ﺍﻷَﻣْﺜَﻞُ ﻓَﺎﻷَﻣْﺜَﻞُ ﻓَﻴُﺒْﺘَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺴَﺐِ ﺩِﻳﻨِﻪِ ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺩِﻳﻨُﻪُ ﺻُﻠْﺒًﺎ ﺍﺷْﺘَﺪَّ ﺑَﻼَﺅُﻩُ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻰ ﺩِﻳﻨِﻪِ ﺭِﻗَّﺔٌ ﺍﺑْﺘُﻠِﻰَ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺴَﺐِ ﺩِﻳﻨِﻪِ

“Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” 
[HR at-Tirmidzi]

4.Solusi ujian hidup.

ﻭَﺇِﻥْ ﺗَﺼْﺒِﺮُﻭﺍ ﻭَﺗَﺘَّﻘُﻮﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﻋَﺰْﻡِ ﺍﻟْﺄُﻣُﻮﺭِ

Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan 
[Âli ‘Imrân/3 : 186]

5.Semuanya ujian baik.

ﻋَﺠَﺒًﺎ ﻟِﺄَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ !! ﺇِﻥَّ ﺃَﻣْﺮَﻩُ ﻛُﻠَّﻪُ ﺧَﻴْﺮٌ ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﺫَﺍﻙَ ﻟِﺄَﺣَﺪٍ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻦِ ؛ ﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻪُ ﺳَﺮَّﺍﺀُ ﺷَﻜَﺮَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻪُ ، ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻪُ ﺿَﺮَّﺍﺀُ ﺻَﺒَﺮَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻪُ

“ Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin. Segala sesuatu yang terjadi padanya semua merupakan kebaikan. Ini terjadi hanya pada orang mukmin. Jika mendapat sesuatu yang menyenangkan dia bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Jika mendapat keburukan dia bersabar, maka itu juga kebaikan baginya“ 
(H.R Muslim).

*Pesan Menyikapi Hidup*

1.Ujian dan cobaan hidup merupakan takdir, ujian menyenangkan dan sebaliknya serta nanti di hari pembalasan akan terbalas perbuatan manusia.

2.Setiap ujian bagi manusia merupakan ketetapan dariNya dan akan diketahui kesungguhan dan kesabaran seseorang.

3.Allah swt akan menguji kepada hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa dengan ujian yang berat sesuai kadar iman dan taqwanya.

4.Ujian hidup baik yang menyenangkan ataupun sebaliknya bagi orang-orang beriman disikapi dengan syukur dan sabar sehingga semua urusannya menjadi baik dan punya nilai ibadah.

5.Sungguh beruntunglah orang-orang beriman yang menghadapi ujian dan cobaan hidup ini dengan kesabaran,ketaqwaan dan pandai mensyukuri nikmat-nikmat dariNya.

*Balasan Kesabaran*

1.Ujian dan cobaan dariNya.

ﻻ ﻳﻜﻠّﻒُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻧﻔﺴًﺎ ﺇﻻّ ﻭﺳﻌَﻬﺎ

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” 
(QS: Al-Baqarah ayat 286)

2.Jika sabar Allah swt mencintainya.

ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ

“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran : 146]

3.Bila sabar akan mendapat pahala tanpa batas.

ﻧَّﻤَﺎ ﻳُﻮَﻓَّﻰ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮُﻭﻥَ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣِﺴَﺎﺏٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. [Az-Zumar : 10]

4.Ridha dengan takdirnya dariNya adalah amalan yang sangat dicintai.

Abud-Darda’ Radhiyallahu anhu berkata. “Apabila Allah telah menetapkan suatu taqdir,maka yang paling dicintai-Nya adalah meridhai taqdir-Nya”. [Az-Zuhd, Ibnul Mubarak, hal. 125]

*UJIAN DAN COBAAN HIDUP DARINYA DAN BAGI ORANG BERIMAN BAHWA SEMUA UJIAN ITU DAPAT MENDATANGKAN AMPUNAN DAN RAHMAT DARINYA*

*Wassalam*
Putra lamongan
Agustus 27/8/2018
Dzul Hijjah Bulan Mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman