Kamis, 10 Agustus 2017

PUASA BATHIN


11.Kajian Syawal
😎PUASA LAHIR DAN BATHIN🌘🌒🌕

1.Banyak yang berpuasa tapi tak mendapat pahalanya.
Mereka hanya berpuasa tidak makan,tidak minum,tidak menggauli istri tapi masih menggunjing,masih melihat yang tidsk baik,mesih mendengar yang kurang baik,masih buruk sangka dan masih berbuat dosa.
ﺭُﺏَّ ﺻَﺎﺋِﻢٍ ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﺻَﻮْﻣِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﺠُﻮْﻉُ ﻭَﺍﻟْﻌَﻄْﺶُ ‏(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ)
Rasulullah SAW bersabda, “Betapa banyak orang yang
berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya
selain hanya lapar dan dahaga.”
(HR. Ibnu Majah)
2.Puasa hanya untuk Allah swt semata dan besar baladannya.
ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﺍﻟْﻘُﺪْﺳِﻲِّ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺼَّﻮْﻡَ ﻟِﻲْ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﺟْﺰِﻱْ ﺑِﻪِ ‏(ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ‏) ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﺍﻟْﻘُﺪْﺳِﻲِّ
ﻳَﺼِﻴْﺮُ ﻟِﻠﺼَّﺎﺋِﻢِ ﻓَﺮْﺣَﺘَﺎﻥِ ﻓَﺮْﺣَﺔٌ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﺈِﻓْﻄَﺎﺭِ ﻭَﻓَﺮْﺣَﺔٌ ﻋِﻨْﺪَ ﺭُﺅْﻳَﺔِ ﺟَﻤَﺎﻟِﻲْ
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Hadis Qudsi,
“Puasa itu untukku dan Akulah yang akan
membalasnya.”
(HR. Muslim).
*HAKEKAT BERPUASA*
Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, “Puasa syariat adalah menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh di siang hari. Sedangkan puasa tarekat adalah menahan seluruh anggota tubuh—secara lahir
maupun batin, siang maupun malam—dari segala perbuatan yang diharamkan, yang dilarang dan sifat-
sifat tercela, seperti ‘ujub, sombong, bakhil dan sebagainya. Semua itu dapat membatalkan puasa syariat. Puasa syariat terbatas waktu, sedang puasa
tarekat selama hidup.
Menurut imam Ghazali,
Sesungguhnya ada tiga tingkatan puasa: biasa,
khusus dan sangat khusus .
Puasa biasa, maksudnya adalah menahan diri
terhadap makan, minum dan hubungan biologis antara
suami istri dalam jangka waktu tertentu.
Puasa khusus , maksudnya adalah menjaga telinga,
mata, lidah, tangan serta kaki dan juga anggota badan
lainnya dari berbuat dosa.
Sedang puasa yang sangat khusus , maksudnya
adalah puasa hati dengan mencegahnya dari
memikirkan perkara perkara yang hina dan duniawi,
yang ada hanyalah mengingat Allah swt. dan akhirat.
Menurut Syeikh Ghulam Mu’inuddin, Puasa yang
paling baik, yaitu puasa dalam dimensi pikiran.
Dengan kata lain, orang-orang puasa tidak
memikirkan apa pun kecuali Allah. Mereka telah
dapat mempertimbangkan kehidupannya di dunia
ini hanya sebagai bekal kebahagiaan dalam
kehidupan selanjutnya.
Ibrahim bin Ad-ham, seorang pangeran dari Balkh
yang kemudian lari dari istana dan menjadi sufi,
menceritakan, “Aku pernah berteman dengan
seorang yang banyak berpuasa dan shalat. Aku
kagum dengan apa yang ia lakukan. Kemudian aku
melihat apa yang ia makan. Ternyata makanannya
diambil dari sumber yang tidak baik. Kemudian aku
memerintahnya “keluar” dari apa yang ia miliki dan
kuajak mengembara. Ia kuberi makan dari makanan
yang kuketahui kehalalannya dan Kuridhai. Tatkala
ia telah bersahabat denganku dalam beberapa
waktu aku perlu “memukulnya” dengan cambuk
agar ia mau melakukan hal yang fardhu.
Dikisahkan, Al-Junaid Al-Baghdadi telah terbiasa
berpuasa secara terus-menerus. Jika teman-
temannya datang, ia akan menemani mereka
makan. Ia berkata, “Keutamaan saling membantu
antarsaudara tidaklah kurang berarti daripada
keutamaan puasa bagi orang yang biasa berpuasa,
jika puasa itu sunah.”
😎BELAJAR PUASA🌘🌒🌕
1.Niat karena Allah swt semata tidak ada tujuan dunia.
2.Syarat dan rukun puasa wajib dipenuhi.
3.Puasa tidak makan,tidak minum,tidak menggauli istri,puasa mulut,mata,telinga,puasa hati dan fikiran selain Allah swt.
4.Hakekat Puasa adalah mengendalikan nafsu dari yang terlarang.
5.Puasa ibadah istimewa dan dapat membentuk jiwa semakin bertaqwa,bertambah patuh,bersyukur dan banyak berdzikir.
*PUASA UNTUKNYA SEHINGGA SEHAT LAHIR DAN BATHIN*
Wallah a`lam bishawab
WASSALAM
ANAK BANGSA
😎😍🇮🇩

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman