ISLAM TIDAK
MENGENAL REINKARNASI
Sesudah Kematian
Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian
hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al Ankabut : 57)
إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا وَعْدَ اللّهِ
حَقًّا إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُواْ
وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ لَهُمْ شَرَابٌ
مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُواْ يَكْفُرُونَ
Artinya : “Hanya kepada-Nyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai
janji yang benar daripada Allah, Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada
permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah
berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan
yang mengerjakan amal saleh dengan adil. dan untuk orang-orang kafir disediakan
minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.’ (QS.
Yunus : 4)
يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى
الرَّحْمَنِ وَفْدًا ﴿٨٥﴾
وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا ﴿٨٦﴾
وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا ﴿٨٦﴾
Artinya : “(ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang
yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan
Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam Keadaan
dahaga.” (QS. Maryam : 85 – 86)
لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا ﴿٩٤﴾
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا ﴿٩٥﴾
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا ﴿٩٥﴾
Artinya : “Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung
mereka dengan hitungan yang teliti dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah
pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (QS. Maryam : 94 – 95)
Apa itu Reinkarnasi ?
Hukum karma dalam Budha juga berkaitan dengan reinkarnasi--penitisan kehidupan seseorang yang sudah mati pada orang lain yang masih hidup. Artinya, nasib yang dialami saat ini sebagai akibat dari kehidupan (orang lain( di masa lalu. Dan perilaku sekarang akan berakibat pada kehidupan (orang lain) selanjutnya.
Hukum karma dalam Budha juga berkaitan dengan reinkarnasi--penitisan kehidupan seseorang yang sudah mati pada orang lain yang masih hidup. Artinya, nasib yang dialami saat ini sebagai akibat dari kehidupan (orang lain( di masa lalu. Dan perilaku sekarang akan berakibat pada kehidupan (orang lain) selanjutnya.
Dalam
bahasa Arab reinkarnasi disebut dengan tanasukh.
Yaitu bahwa ketika jasad meninggal dunia, ruhnya berpindah ke jasad lain entah
bahagia atau celaka sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan. Paham ini sama
sekali tidak benar dan bertentangan dengan ajaran Islam.
Pasalnya
iman kepada Allah dan akhirat berikut kebangkitan, hisab, dan balasan yang
terdapat di dalamnya harus menjadi pegangan setiap muslim. Sejumlah nash
menegaskan bahwa ketika manusia meninggal dunia ia akan kembali kepada Allah
dengan melalui kehidupan alam barzakh yang meliputi alam kubur, kiamat, dst;
bukan dengan berpindahnya ruh kepada jasad lain.
Allah
befirman, "Setiap jiwa pasti mengalami kematian dan kepada Kamilah kalian
dikembalikan." (QS al-Ankabut: 57)
Berdasarkan
sejumlah nas syar'i yang ada, setelah mati manusia akan ditanya tentang amalnya
oleh malaikat di dalam kubur. Setelah itu di dalamnya ia mendapatkan siksa atau
nikmat bergantung kepada amalnya. Ini berlangsung hingga akhirnya seluruh
manusia dibangkitkan, dikumpulkan, dan dihisab oleh Allah Swt untuk kemudian
dimasukkan ke dalam sorga atau neraka.
Jika
ada orang yang tidak mempercayai semua ini, maka seperti yang dikatakan oleh
Imam Ibnu Hazm, ia sudah berada di luar Islam.
Pendapat Ulama
Dalam Islam, reinkarnasi tidak dikenal. Manusia hidup di dunia hanya sekali. Dan setiap orang bertanggung jawab dan memikul akibat dari apa yang dia lakukan sendiri.
Dalam QS An Najm 53:39-41 Allah berfirman:
Dalam Islam, reinkarnasi tidak dikenal. Manusia hidup di dunia hanya sekali. Dan setiap orang bertanggung jawab dan memikul akibat dari apa yang dia lakukan sendiri.
Dalam QS An Najm 53:39-41 Allah berfirman:
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى (*) وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى (*) ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى
Artinya:
Bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya. Bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),
kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.
Imam Ibnu Hazm mengatakan,”Cukuplah
bantahan terhadap mereka (yang menganggap adanya reinkarnasi) adalah ijma
seluruh ahli islam yang menyatakan kekufuran mereka. Dan terhadap orang yang
mengatakan dengan perkataan mereka berarti sesungguhnya itu adalah di luar
islam dan Nabi saw datang dengan selain itu.” (al Milal wa al Ahwa wa an Nahl
1/166).
Keyakinan bahwa jasad akan punah dan tidak akan kembali lagi untuk
merasakan nikmat atau menaggung adzab adalah jalan untuk menenggelamkan manusia
kedalam syahwat, kezhaliman dan kegelapan. Inilah yang diinginkan setan dari
para pengikut akidah yang rusak ini ditambah dengan tenggelamnya mereka didalam
kekufuran didalam madzhab yang buruk ini. (fatawa al Islam Sual wa Jawab juz I
hal 1428)
Ijma Ahlus Sunnah wal Jama’ah menyebutkan bahwa perkataan perpindahan roh
dari satu jasad ke jasad lainnya adalah perkataan orang-orang pendukung
reinkarnasi dan mereka adalah orang yang paling kufur dan perkataan mereka itu
adalah yang paling batil. (al Lajnah ad Daimah Li al Buhuts al Ilmiyah wa al
Ifta juz IV hal 64)
Kesimpulan: 1.Setiap jiwa akan
mengalami kematian 2.Nikmat atau siksa kubur benarnya adanya 3.Allah swt akan
membalas perbuatan manusia di dunia dan akhirat 4.Di dalam Islam tidak mengenal
reinkarnasi seperti keyakinan agama lain
Sumber: 1.http://www.syariahonline.com
Jakarta 21/4/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar