Selasa, 09 Oktober 2018

MUHARRAM SYAHRULLAH


Kajian Qur'an dan Sunnah

*Muharram Bulannya Allah swt*

*SELAMAT TAHUN BARU
HIJRIYAH 1 MUHARRAM
               1440 H*

*Muharram Bulannya Allah swt*

} ﺇِﻥَّ ﻋِﺪَّﺓَ ﺍﻟﺸُّﻬُﻮﺭِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮﺍً ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡٌ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺍﻟْﻘَﻴِّﻢُ ﻓَﻼ ﺗَﻈْﻠِﻤُﻮﺍ ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ {

“ Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu ” 
(QS At-Taubah: 36)

Diriwayatkan dari Abu Bakrah
radhiallahu ‘anhu , bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

…)) ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡٌ ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻣُﺘَﻮَﺍﻟِﻴَﺎﺕٌ ﺫُﻭ ﺍﻟْﻘَﻌْﺪَﺓِ ﻭَﺫُﻭ ﺍﻟْﺤِﺠَّﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡُ ﻭَﺭَﺟَﺐُ ﻣُﻀَﺮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺑَﻴْﻦَ ﺟُﻤَﺎﺩَﻯ ﻭَﺷَﻌْﺒَﺎﻥ ((.

“ Setahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu: Dzul-Qa’dah, Dzul-Hijjah dan Al-Muharram, serta RajabMudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban.
(HR al-Bukhari)

Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata:
…) ﻓَﺠَﻌَﻠَﻬُﻦَّ ﺣُﺮُﻣﺎً ﻭَﻋَﻈَّﻢَ ﺣُﺮُﻣَﺎﺗِﻬِﻦَّ ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﺬَّﻧْﺐَ ﻓِﻴْﻬِﻦَّ ﺃَﻋْﻈَﻢُ، ﻭَﺍﻟْﻌَﻤَﻞُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ ﻭَﺍْﻷَﺟْﺮُ ﺃَﻋْﻈَﻢُ . ‏)

“…Kemudian Allah menjadikannya bulan-bulan haram, membesarkan hal-hal yang diharamkan di dalamnya dan *menjadikan perbuatan dosa di dalamnya lebih besar dan menjadikan amalan soleh dan pahala juga lebih besar.”*
(tafsir ibnu abi Hatim)

Di bulan Muharram, berpuasa ‘Asyura tanggal 10 Muharram sangat ditekankan, karena Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

…)) ﻭَﺻِﻴَﺎﻡُ ﻳَﻮْﻡِ ﻋَﺎﺷُﻮﺭَﺍﺀَ ﺃَﺣْﺘَﺴِﺐُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻥْ ﻳُﻜَﻔِّﺮَ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔَ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻗَﺒْﻠَﻪُ ((.

“ … Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar *dapat menghapuskan (dosa)* setahun yang lalu.”
(HR Muslim)

*Keutamaan Muharram*

As Suyuthi mengatakan: Dinamakan syahrullah – sementara bulan yang lain tak mendapat gelar ini – karena nama bulan ini “Al Muharram” nama nama islami. Berbeda dgn bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dgn nama : Shafar Awwal. Kemudian ketika islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dgn Al Muharram, sehingga *nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah)*

Semua ahli tafsir sepakat bahwa empat bulan yang tersebut dalam ayat di atas adalah Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharram dan Rajab.

Ketika haji wada’ Rasulallah bersabda : Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi bersabda: “Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharram dan Rajab ”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad)

*Ibnu Abbas* radhiyallahu’anhuma menjelaskan tentang firman Allah surah at-taubah ayat 36 di atas, “Allah menghusukan 4 bulan yang haram dan menegaskan keharamnnya. *Allah juga menjadikan dosa pada bulan tersebut lebih besar.* demikian pula pahala amal saleh pada bulan tersebut juga menjadi lebih besar.

*Ibnu Rajab al-Hambali* ( 736 – 795 H ) mengatakan, Muharram disebut dengan
syahrullah (bulan Allah) karena memiliki dua hikmah. Pertama , untuk menunjukkan keutamaan dan kemuliaan bulan Muharram.
Kedua , untuk menunjukkan otoritas Allah SWT dalam mensucikankan dan memuliakan bulan Muharram.

Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, ketika ada seorang yang datang kepada beliau dan bertanya tentang shalat yang paling utama dan puasa yang paling utama, maka beliau menjawab:

ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺘُﻮﺑَﺔِ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻓِﻰ ﺟَﻮْﻑِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡِ ﺑَﻌْﺪَ ﺷَﻬْﺮِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺻِﻴَﺎﻡُ ﺷَﻬْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡِ

"Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah *shalat di penghujung malam,* dan puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah *pada bulan yang disebut dengan Muharram."* 
(HR. Muslim: 1163)

Para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu; 1) melakukan shalat, 2) berpuasa, 3) menyambung silaturrahim, 4) bershadaqah, 5) mandi, 6)memakai celak mata, 7) berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal), 8) menjenguk orang sakit, 9) menambah nafkah keluarga, 10) memotong kuku, 11) mengusap kepala anak yatim, 12) membaca surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

*Pesan Muharram*

1.Larangan berbuat zhalim dan dosa.

2.Meningkatkan ibadah dan amal shalih terutama puasa sunnah dibulan Muharram, terutama tgl 9 dan10 atau 10 dan 11atau 9 dan 10 dan 11 atau 10 saja(asyuraa)

2.Boleh memperbanyak puasa sunnah disamping amal shalih lainnya.

3.Muharram bulan kemenangan para nabi dan para rasul juga ummat muslim.

4.Jaga ukhwah islamiyah, sesama muslim utamanya dan persatuan sesama bangsa !

*Keagungan Muharram*


Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu , Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﺑﻌﺪ ﺭﻣﻀﺎﻥ ، ﺷﻬﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” 
(HR. Muslim)

a. Imam An Nawawi mengatakan: Hadis ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah. ( Syarah Shahih Muslim, 8/55)

b. As Suyuthi mengatakan: Dinamakan syahrullah – sementara bulan yang lain tidak mendapat gelar ini – karena nama bulan ini “Al Muharram” nama nama islami. Berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan nama : Shafar Awwal. Kemudian ketika islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dengan Al Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya ( Syahrullah ). ( Syarh Suyuthi ‘Ala shahih Muslim, 3/252)

c. Bulan ini juga sering dinamakan:
Syahrullah Al Asham [arab: ﺷﻬﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻷﺻﻢ ] (Bulan Allah yang Sunyi). Dinamakan demikian, karena sangat terhormatnya bulan ini ( Lathaif al-Ma’arif , hal. 34). 

*MUHARRAM BULANNYA ALLAH SWT DAN BULAN DIMULIAKAN SERTA AMAL IBADAH BESAR PAHALANYA*

SATU MUHARRAM
LURUSKAN NIAT DAN MENJAGA UKHWAH ISLAMIYAH DAN WATHANIYAH MENUJU BANGSA YANG BERTAQWA DAN BERADAB

*Wassalam*
Anak bangsa
Muharram Syahrullah

Kajian Qur'an dan Sunnah

*Berkata Santun*

قال اللَّه تعالى: { واخفض جناحك للمؤمنين } .

وقال تعالى: { ولو كنت فظاً غليظ القلب لانفضوا من حولك } .

693- عَنْ عدِيِّ بن حَاتمٍ رضي اللَّه عنه قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يجدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ » متفقٌ عليه .

694- وعن أبي هريرة رضي اللَّه عنه أن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : والكلِمةُ الطَّيِّبَةُ صدَقَةٌ » متفقٌ عليه . وهو بعض حديث تقدم بطولِه

1.Dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah (untuk mereka, dengan berkata): "Wahai Tuhanku! Cucurilah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil."(al-Israa:23-24)

Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda: “Sungguh hina, sungguh hina, kemudian sungguh hina orang yang mendapatkan salah seorang atau kedua orang tuanya di sisinya (semasa hidupnya), namun ia (orang tuanya) tidak memasukkannya ke surga.”

Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Mu’awiyah bin Jahimah as-Sulami, bahwasanya Jahimah pernah datang kepada Nabi dan berkata: “Ya Rasulullah, aku ingin ikut perang dan aku datang kepadamu untuk meminta saran.” Maka beliau pun bertanya: “Apakah kamu masih mempunyai ibu?” “Ya, masih,” jawabnya. Maka beliau berkata: “Kalau begitu, temanilah ia, karena surga itu terletak di kedua kakinya.”

2.Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(Ali Imran:159)


Menurut Ibnu Kaisan, Maa adalah
Maa Nakirah yang berada pada posisi majrur dengan sebab ba’, sedangkan
Rahmatin adalah badalnya. Maka makna ayat adalah ketika Rasulullah SAW bersikap lemah-lembut dengan orang yang berpaling pada perang uhud dan tidak bersikap kasar terhadap mereka maka Allah SWT menjelaskan bahwa beliau dapat melakukan itu dengan sebab taufik-Nya kepada beliau.

Prof Hamka Menjelaskan tentang QS. Ali Imran ini, dalam ayat ini bertemulah pujian yang tinggi dari Allah terhadap Rasul-Nya, karena sikapnya yang lemah lembut, tidak lekas marah kepada ummatNya yang tengah dituntun dan dididiknya iman mereka lebih sempurna. Sudah demikian kesalah beberapa orang yang meninggalkan tugasnya, karena laba akan harta itu, namun Rasulullah tidaklah terus marah-marah saja. Melainkan dengan jiwa besar mereka dipimpin. 

3.“Berlindunglah kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma...” 
(Muttafaq ‘Alaih)

4.Kalimat/berkata yang baik itu sedekah (Muttafaq 'Alaih)

*Pesan Adab dan Berkata Baik*

1.Perintah berakhlak mulia terhadap ibi-bapak dengan sopan santun dalam berbicara,bertindak,
bergaul dan merendahkan diri tawadhu' dihadapannya serta membahagiakannya.

2.Mendoakan orang tua sesuadah shalat dengan istiqamah disamping memintak ampunkan dengan istighfar yang banyak serta doa khusus buat ibu dan bapak.

3.Bila orang tua sudah meninggal maka menyambung shilaturahim kerabat dan meneruskan amal shalihnya.

4.Menggembirakan dan membahagiakan ibu-bapak sebagai sarana ladang beramal dan membuka pintu surgaNya Allah swt.

5.Bersikap lemah lembut terhadap sesama dengan menebar kasih-sayang dan berkata baik dan santun itulah keteladan rasulullah saw dalam berumah tangga,
bermasyarakat bahkan bernegara.

6.Rasulullah saw adalah uswatun hasanah bagi ummatnya yang beriman dan bertaqwa khususnya dengan akhlak yang agung,lemah lembut,berkata santun dan sabar dalam berdakwah ikhlas.

7.Dakwah Rasulullah saw mengajak beriman kepada Allah swt,berakhlak mulia dan mematuhi perintahNya juga menjauhi
laranganNya. 

8.Ummat atau golongan yang mengajak berbuat baik,beramar ma'ruf dan bernahi mungkar dengan bil hikmah/bijaksana sesuai al-quranul karim dan sunnah rasul adalah sebaik-baik ummat dan golongan, merekalah hamba-hamba Allah swt yang beruntung dunia dan akhirat.

9.Sangat dianjurkan banyak bersedekah dengan ikhlas sehingga terhindar dari siksa api neraka.

10.Termasuk kemuliaan seseorang jika berucap dengan baik dan santun terhadap sesama.

11.Sesungguhnya anak shalih adalah mereka beriman dan berakhlak mulia terhadap ibu-bapak dan sanggup membahagian keduanya lahir-bathin.

*Memuliakan Orang Tua*

Birrul walidain
sekurang-kurangnya mencakup sikap: al-ihsaanu ilaihima (berbuat baik kepada keduanya), al-qiyaamu bi huquuqihima (menegakkan hak-hak keduanya), iltizaamu thaa’atihima
(komitmen mentaati keduanya),
ijtinaabu isaa-atihima (menjauhi perbuatan yang menyakiti keduanya), dan fi’lu maa yurdhiihimaa
(melakukan apa-apa yang diridhai keduanya).

1.Beribadah kepadaNya dan berbuat baik kepada ibu dan bapak.

ﻭَﻗَﻀَﻰٰ ﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﺑِﺎﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ ﺇِﺣْﺴَﺎﻧًﺎ

“ Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya ” 
(QS. Al Isra: 23)

2.Membahagiakan orang tua.

ﺭﻏﻢَ ﺃﻧﻒُ ، ﺛﻢ ﺭﻏﻢ ﺃﻧﻒُ ، ﺛﻢ ﺭﻏﻢ ﺃﻧﻒُ ﻗﻴﻞ : ﻣﻦ ؟ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ! ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺃﺩﺭﻙ ﺃﺑﻮﻳﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻜﺒﺮِ ، ﺃﺣﺪَّﻫﻤﺎ ﺃﻭ ﻛﻠﻴﻬﻤﺎ ﻓﻠﻢ ﻳَﺪْﺧﻞِ ﺍﻟﺠﻨﺔَ

“ Kehinaan, kehinaan, kehinaan “. Para sahabat bertanya: “siapa wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab: “ Orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup ketika mereka sudah tua, baik salah satuya atau keduanya, namun orang tadi tidak masuk surga ” (HR. Muslim 2551)

. An Nawawi menjelaskan hadits Muslim ini: “Para ahli bahasa mengatakan bahwa raghima anfun maknanya kehinaan dan kenistaan, kemurkaan baginya dan ia pantas dipermalukan, yaitu dengan huruf
ghain di fathah atau di- kasrah, huruf ra di- dhammah atau di- fathah atau di-kasrah. Kata ini makna aslinya: ‘dilempar hidungnya dengan righam’. Righam adalah pasir yang bercampur dengan kerikil. Sebagian ahli bahasa juga mengatakan bahwa ar ragham adalah segala sesuatu yang mengganggu jika mengenai hidung. Dalam hadits ini adalah anjuran untuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua), dan penjelasan tentang betapa besar pahalanya. Artinya, berbakti kepada kedua orang tua ketika mereka sudah tua, dalam bentuk
khidmah (bantuan fisik), atau nafkah, atau dalam bentuk lain, merupakan sebab untuk masuk surga. Barangsiapa yang lalai terhadap hal ini maka ia melewatkan kesempatan masuk surga dan ia juga mendapat kehinaan di sisi Allah” ( Syarh Shahih Muslim, 1/85).

*MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA MERUPAKAN PEMBUKA PINTU SURGA*

BERDAKWAH MERUPAKAN PERJALANAN PARA RASUL DAN PARA ULAMA YANG SANGAT BESAR TAKUTNYA KEPADA ALLAH SWT

*Wassalam*
Anak bangsa
Muharram Syahrullah

Kajian Qur'an dan Sunnah

*Membangun Masjid/Mushalla*

1.Memakmurkan masjid.

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﻌْﻤُﺮُ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ﻭَﺃَﻗَﺎﻡَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻭَﺁﺗَﻰ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓَ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺨْﺶَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪَ ۖ ﻓَﻌَﺴَﻰٰ ﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﻬْﺘَﺪِﻳﻦَ

“ Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk ” (QS. At Taubah : 18).

(Sesungguhnya yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut) kepada seorang pun (selain kepada Allah, maka mereka orang-orang yang diharapkan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk).
[tafsir jalalayn]

Bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Apabila kalian melihat seorang lelaki biasa pergi ke masjid, maka saksikanlah oleh kalian bahwa dia beriman. Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.” 
(At-Taubah: 18)
Imam Turmuzi, Ibnu Murdawaih, dan Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya telah meriwayatkannya melalui hadis Abdullah ibnu Wahb dengan sanad yang sama.

2.Keutamaan membangun masjid.

ﻣَﻦْ ﺑَﻨَﻰ ﻣَﺴْﺠِﺪًﺍ ﻳَﺒْﺘَﻐِﻰ ﺑِﻪِ ﻭَﺟْﻪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﺑَﻨَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻣِﺜْﻠَﻪُ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ

“ Barangsiapa yang membangun masjid (karena mengharap wajah Allah), Allah akan membangunkan bangunan yang semisalnya di surga .” (HR. Bukhari dan Muslim, dari ‘Utsman bin ‘Affan).

3.Mendapat cintanya Allah swt.

ﺃَﺣَﺐُّ ﺍﻟْﺒِﻠَﺎﺩِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪُﻫَﺎ، ﻭَﺃَﺑْﻐَﺾُ ﺍﻟْﺒِﻠَﺎﺩِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﺳْﻮَﺍﻗُﻬَﺎ

“ Tempat yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar .” 
(HR. Muslim. Dari Abu Hurairah).

4.Pahala mengalir terus.

ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ ﻋَﻤَﻠُﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ ﺟَﺎﺭِﻳَﺔٍ ﻭَﻋِﻠْﻢٍ ﻳُﻨْﺘَﻔَﻊُ ﺑِﻪِ ﻭَﻭَﻟَﺪٍ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻪُ

“ Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh.” 
(HR. Muslim no. 1631)

*Agungnya Membangun Masjid*

Kata ’masjid’ sendiri secara harfiah menurut makna ahasa Arab adalah bentuk isim makan yang berarti “tempat untuk bersujud” . Namun secara terminologis, masjid dapat dimaknai sebagai tempat khusus untuk melakukan berbagai aktivitas yang bernilai ibadah dalam arti yang luas. Salah satu bentuk aktivitas ibadah tersebut adalah aktivitas pengajaran dan pendidikan. Melalui lembaga nonformal inilah Rasulullah saw melakukan *proses pembinaan moral, mental dan spiritual umat, sehingga masjid pada saat itu berfungsi strategis sebagai lembaga pendidikan yang efektif untuk menghimpun potensi ummat dari berbagai latar belakang dan unsurnya.*

1.Allah swt menegaskan bahwa yang layak memakmurkan masji hanyalah orang-orang beriman,mendirikan shalat,menunaikan zakat dan takut kepada Allah swt.

2.Memakmurkan masjid termasuk shalat berjamaah,beriktikaf,
mengikuti kajian ilmu,ikut andil menjaga dan memelihara keindahan dan kesucian masjid baik dengan tenaga atau uang   ikhlas karena Allah swt semata.

3.Merekalah hamba-hamba Allah swt yang layak termasuk memakmurkan masjid dan mendapat hidayah dariNya.

4.Besar keutamaan orang-orang yang ikut andil membangun masjid dan memakmurkannya dengan sebaik-baik pahala,dibangunkan bangunan di surga.

5.Bangunan yang paling dicintai Allah swt adalah masjid-masjidNya dan yang dibenciNya adalah pasar-pasarnya.

6.Tiga amalan yang terus mengalir pahalanya meskipun pelakunya sudah meninggal yaitu amal jariyah,ilmu bermanfaat dan doanya anak shalih.

7.Keberuntungan besar dan dibangunkan bangunan dalam surga mereka itulah yang ikut andil dan memakmurkan masjid.

*Memakmurkan Masjid*

Imam Ibnu Katsir berkata: “Bukanlah yang dimaksud dengan memakmurkan masjid-masjid Allah hanya dengan menghiasi dan mendirikan fisik (bangunan)nya saja, akan tetapi memakmurkannya adalah dengan berdzikir kepada Allah dan menegakkan syariat-Nya di dalamnya, serta membersihkannya dari kotoran (maksiat) dan syirik (menyekutukan Allah Ta’ala )”

Imam Ibnu Katsir menukil dengan sanad beliau ucapan shahabat yang mulia, ‘Abdullah bin ‘Abbas
radhiallahu’anhu , beliau berkata: “Barangsiapa yang mendengar seruan adzan untuk shalat (berjamaah) kemudian dia tidak menjawabnya dengan mendatangi masjid dan shalat (berjamaah), maka tidak ada shalat baginya dan sungguh dia telah bermaksiat (durhaka) kepada Allah dan Rasul-Nya”. Kemudian ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu’anhu membaca ayat tersebut di atas.

Imam an-Nawawi berkata: “Artinya: dia sangat mencintai masjid dan selalu menetapinya untuk melaksanakan shalat berjamaah”

*HAMBA TERPILIH DAN DICINTAI MEREKA ITU IKUT ANDIL MEMAKMURKAN MASJID DENGAN IKHLAS*

*Wassalam*
Anak bangsa
Muharram Syahrullah

Kajian Qur'an dan Sunnah

*Amanat Jabatan*

1.Jabatan amanat dariNya.

ﻗُﻞِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣَﺎﻟِﻚَ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚِ ﺗُﺆْﺗِﻲ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚَ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺎﺀُ ﻭَﺗَﻨْﺰِﻉُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚَ ﻣِﻤَّﻦْ ﺗَﺸَﺎﺀُ ﻭَﺗُﻌِﺰُّ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺎﺀُ ﻭَﺗُﺬِﻝُّ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺎﺀُ ۖ ﺑِﻴَﺪِﻙَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮُ ۖ ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰٰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ


26. Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Ali Imran:26)

(Katakanlah, "Wahai Tuhan) atau ya Allah (yang mempunyai kerajaan! Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki) di antara makhluk-makhluk-Mu (dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki) dengan memberinya kemuliaan itu (dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki) dengan mencabut darinya. (Di tangan-Mulah segala kebaikan) demikian pula segala kejahatan; artinya dalam kekuasaan-Mulah semua itu. (Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.)
[tafsir jalalayn]

Artinya, Engkaulah Yang memberi dan Engkaulah Yang mencegah. Semua apa yang Engkau kehendaki pasti terjadi, dan semua yang tidak Engkau kehendaki pasti tidak akan terjadi.
Di dalam ayat ini terkandung isyarat dan bimbingan yang menganjurkan untuk mensyukuri nikmat Allah Swt., ditujukan kepada Rasul-Nya dan umatnya. Karena Allah Swt. mengalihkan kenabian dari kaum Bani Israil kepada nabi dari kalangan bangsa Arab, yaitu dari keturunan kabilah Quraisy yang ummi dari Mekah sebagai penutup semua nabi, serta sebagai utusan Allah kepada segenap manusia dan jin. Allah Swt. telah menghimpun di dalam dirinya semua kebaikan yang ada pada sebelumnya, dan menganugerahkan kepadanya beberapa
khususiyat yang belum pernah Allah berikan kepada seorang pun dari kalangan para nabi dan para rasul sebelumnya.
...(tafsir ibnu katsir)

2.Larangan memintak jabatan.

ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﺳَﻤُﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﻟِﻲْ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻳَﺎ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦَ ﺳَﻤُﺮَﺓَ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺄَﻝْ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﺭَﺓَ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﺇِﻥْ ﺃُﻭﺗِﻴﺘَﻬَﺎ ﻋَﻦْ ﻣَﺴْﺄَﻟَﺔٍ ﻭُﻛِﻠْﺖَ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﺃُﻭﺗِﻴﺘَﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﻣَﺴْﺄَﻟَﺔٍ ﺃُﻋِﻨْﺖَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺣَﻠَﻔْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﻤِﻴﻦٍ ﻓَﺮَﺃَﻳْﺖَ ﻏَﻴْﺮَﻫَﺎ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻓَﻜَﻔِّﺮْ ﻋَﻦْ ﻳَﻤِﻴﻨِﻚَ ﻭَﺃْﺕِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ

Dari Abdurrahman bin Samurah dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan! Karena sesungguhnya jika diberikan jabatan itu kepadamu dengan sebab permintaan, pasti jabatan itu (sepenuhnya) akan diserahkan kepadamu (tanpa pertolongan dari Allâh). Dan jika jabatan itu diberikan kepadamu bukan dengan permintaan, pasti kamu akan ditolong (oleh Allâh Azza wa Jalla) dalam melaksanakan jabatan itu. Dan apabila kamu bersumpah dengan satu sumpah kemudian kamu melihat selainnya lebih baik darinya (dan kamu ingin membatalkan sumpahmu), maka bayarlah kaffârah (tebusan) dari sumpahmu itu dan kerjakanlah yang lebih baik (darinya)”.
[HR al-Bukhari]

3.Balasan amanah dengan jabatannya.

ﻣَﻦْ ﻃَﻠَﺐَ ﻗَﻀَﺎﺀَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻨَﺎﻟَﻪُ ﺛُﻢَّ ﻏَﻠَﺐَ ﻋَﺪْﻟُﻪُ ﺟَﻮْﺭَﻩُ ﻓَﻠَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔُ ﻭَﻣَﻦْ ﻏَﻠَﺐَ ﺟَﻮْﺭُﻩُ ﻋَﺪْﻟَﻪُ ﻓَﻠَﻪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ

Barangsiapa meminta menjadi qadhi (hakim) bagi kaum Muslimin sampai dia memperoleh jabatannya itu, kemudian keadilannya (dalam memutuskan hukum) mengalahkan kecurangannya, maka baginya adalah surga. Dan barangsiapa kecurangannya (dalam memutuskan hukum) mengalahkan keadilannya, maka baginya adalah neraka.
[HR Abu Dawud]

4.Bertanggungjawab atas 
Jabatannya.

ﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﺭَﺍﻉٍ ﻭَﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﻣَﺴْﺆُﻭﻝٌ ﻋَﻦْ ﺭَﺍﻋِﻴَّﺘِﻪِ ﻭَﺍﻷَﻣِﻴْﺮُ ﺭَﺍﻉٍ ﻭَﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺭَﺍﻉٍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻭَﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺭَﺍﻋِﻴَّﺔٌ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻴْﺖِ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻭَﻭَﻟَﺪِﻩِ ﻭَﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﺭَﺍﻉٍ ﻭَﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﻣَﺴْﺆُﻭﻝٌ ﻋَﻦْ ﺭَﺍﻋِﻴَّﺘِﻪِ

“Masing-masing dari kalian adalah pemimpin, dan masing-masing dari kalian bertanggung jawab atas apa yang dia pimpin. Seorang penguasa adalah pemimpin, (dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya). Seorang laki-laki adalah pemimpin di lingkup keluarganya, (dan bertanggung jawab atas anggota keluarga yang ia pimpin). Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suami dan anaknya. Setiap dari kalian adalah pemimpin dan masing-masing dari kalian bertanggung jawab atas apa yang dia pimpin.” (HR. Muslim)

*Pesan Buat Pemimpin*

1.Allah swt Tuhan yang maha Kuasa atas semua makhlukNya.

2.Apapun jabatan manusia sudah menjadi suratan takdir dariNya dan juga Allah swt yang mengambil jabatan darinya suka atau tidak.

3.Manusia ada yang di muliakan olehNya dengan patuh beragan dan ada yang dihinakannya dengan bermaksiat.

4.Semua kekuasaan dan kemuliaan milik Allah swt dan hamba-hambaNya yang dikendaki olehNya.

5.Sebagai muslim yang bertaqwa tidak sepatutnya memintak suatu jabatan karena ditakutkan tidak amanah sehingga bisa menjadi calon penghuni neraka.

6.Sungguhpun demikian,jabatan itu amanat dari masyarakat juga bisa dari Tuhan dan pada akhirnya akan dimintak pertanggungjawaban dunia-akhirat.

7.Setiap jabatan yang diberikan kepada seseorang akan mendapat balasan baik dari masyarakatnya ataupun dari Tuhan yang maha Adil.
8.Pada hari kiamat hari pembalasan setiap perbuatan manusia akan mendapat balasan dari Allah swt yang maha Adil dan Bijaksana.

9.Amanat jabatan adalah ladang beribadah dan ladang beramal shalih bagi setiap pemimpin dan penguasa.

*Pemimpin yang Adil*

ﺇِﻧَّﻜُﻢْ ﺳَﺘَﺤْﺮِﺻُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻹِﻣَﺎﺭَﺓِ ، ﻭَﺳَﺘَﻜُﻮﻥُ ﻧَﺪَﺍﻣَﺔً ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ، ﻓَﻨِﻌْﻢَ ﺍﻟْﻤُﺮْﺿِﻌَﺔُ ﻭَﺑِﺌْﺴَﺖِ ﺍﻟْﻔَﺎﻃِﻤَﺔُ

“ Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan, ujungnya hanya penyesalan pada hari kiamat . Di dunia ia mendapatkan kesenangan, namun setelah kematian sungguh penuh derita ” (HR. Bukhari no. 7148)

Ath Thobroni dengan sanad yang shahih dari ‘Auf bin Malik dengan lafazh,

ﺃَﻭَّﻟﻬَﺎ ﻣَﻠَﺎﻣَﺔ ؛ ﻭَﺛَﺎﻧِﻴﻬَﺎ ﻧَﺪَﺍﻣَﺔ ، ﻭَﺛَﺎﻟِﺜﻬَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔ ، ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦْ ﻋَﺪَﻝَ

“ Awal (dari ambisi terhadap kekuasaan) adalah rasa sakit, lalu kedua diikuti dengan penyesalan, setelah itu ketiga diikuti dengan siksa pada hari kiamat, kecuali bagi yang mampu berbuat adil. ”

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Ini pokok penting yang menunjukkan agar kita menjauhi kekuasaan lebih-lebih bagi orang yang lemah. Orang lemah yang dimaksud adalah yang mencari kepemimpinan padahal ia bukan ahlinya dan tidak mampu berbuat adil. Orang seperti ini akan menyesal terhadap keluputan dia ketika ia dihadapkan pada siksa pada hari kiamat. Adapun orang yang ahli dan mampu berbuat adil dalam kepemimpinan, maka pahala besar akan dipetik sebagaimana didukung dalam berbagai hadits. Akan tetapi, masuk dalam kekuasaan itu perkara yang amat berbahaya. Oleh karenanya, para pembesar (orang berilmu) dilarang untuk masuk ke dalamnya. Wallahu a’lam .”

*AMANAT JABATAN BISA UNTUK LADANG BERAMAL SHALIH DAN ATAU JUGA BISA MENJADI CALON PENGHUNI NERAKA*

*Wassalam*
Anak bangsa
Muharram Syahrullah

Kajian Qur'an dan Sunnah

*Berlomba Dalam Kebaikan*

1.Perintah bersegera berbuat kebaikan.

ﻭَﻟِﻜُﻞٍّ ﻭِﺟْﻬَﺔٌ ﻫُﻮَ ﻣُﻮَﻟِّﻴﻬَﺎ ﻓَﺎﺳْﺘَﺒِﻘُﻮﺍْ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺃَﻳْﻦَ ﻣَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍْ ﻳَﺄْﺕِ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﺟَﻤِﻴﻌﺎً ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ ﴿١٤٨ ﴾

Artinya :
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
( Q.S Al-Baqarah : 148 )

2.Derajat keimanan penerima warisan dari kitab suci.

ﺛُﻢَّ ﺃَﻭْﺭَﺛْﻨَﺎ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺻْﻄَﻔَﻴْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻧَﺎ ۖ ﻓَﻤِﻨْﻬُﻢْ ﻇَﺎﻟِﻢٌ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣُﻘْﺘَﺼِﺪٌ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺳَﺎﺑِﻖٌ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۚ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻔَﻀْﻞُ ﺍﻟْﻜَﺒِﻴﺮ

Artinya :
"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri; ada yang pertengahan; dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan *) dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar." 
(QS. Faatir : 32)

Menzalimi diri sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya,
dan “ pertengahan “ 
ialah orang yang kebaikannya berbanding sama dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan “ orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan” ialah orang-orang yang kebaikannya sangat banyak dan sangat jarang berbuat kesalahan.

3.Kehidupan yang baik.

ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻣِﻦْ ﺫَﻛَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺃُﻧْﺜَﻰٰ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﻓَﻠَﻨُﺤْﻴِﻴَﻨَّﻪُ ﺣَﻴَﺎﺓً ﻃَﻴِّﺒَﺔً ۖ ﻭَﻟَﻨَﺠْﺰِﻳَﻨَّﻬُﻢْ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢْ ﺑِﺄَﺣْﺴَﻦِ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." 
(QS. An-Nahl : 97)

ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : " ﻗَﺪْ ﺃَﻓْﻠَﺢَ ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﻠَﻢَ ﻭﺭُﺯﻕ ﻛَﻔَﺎﻓًﺎ، ﻭﻗَﻨَّﻌﻪ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺁﺗَﺎﻩُ ."

Bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya beruntunglah orang yang telah masuk Islam dan diberi rezeki secukupnya serta Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana'ah terhadap apa yang diberikan kepadanya.
(HR Muslim)

4.Perintah beramal shalih.

ﺑَﺎﺩِﺭُﻭْﺍ ﺑِﺎﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝِ ﻓِﺘَﻨًﺎ ﻛَﻘِﻄَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻭَﻳُﻤْﺴِﻲ ﻛَﺎﻓِﺮًﺍ ﻭَﻳُﻤْﺴِﻲ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻭَﻳُﺼْﺒِﺢْ ﻛَﺎﻓِﺮًﺍ، ﻳَﺒِﻴْﻊُ ﺩِﻳْﻨَﻪُ ﺑِﻌَﺮَﺽٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ

“Bersegeralah kalian beramal saleh sebelum kedatangan fitnah (ujian) yang seperti potongan malam. Seseorang di pagi hari dalam keadaan beriman (mukmin) namun di sore harinya menjadi kafir; dan ada orang yang di sore hari dalam keadaan beriman namun di pagi hari menjadi kafir. Dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” 
(HR. Muslim no. 309)

*Pesan Bersegera Berbuat Kebaikan*

1.Allah swt memerintahkan agar ummat berlomba dalam kebaikan bukan mudah menyebar ujaran kebencian sesama bangsa.

2.Semua perbuatan manusia akan diperhitungkan dan terbalas perbuatan baik ataupun kejahatannya dari Allah swt.

3.Terbagi tiga golongan orang-orang beriman yang menerima kitab suci yaitu al-Qur'an al-karim pertama zhalim terhadap dirinya sendiri sering berbuat dosa,kedua muqtashid terkadang patuh dan juga bermaksiat dan golongan ketiga sabiq bil khairat istiqamah berbuat kebaikan.

4.Siapapun yang beriman dan banyak beramal shalih Allah swt akan memberi kehidupan kepadanya dengan kehidupan yang baik dan
berkah.

5.Kehidupan yang baik maksudnya kehidupan yang patuh berama dengan rezki cukup dan qana'ah menerima pemberian dariNya serta bersyukur.

6.Perintah bersegera memperbanyak beramal shalih,bersedekah dan ikhlas beragama.

7.Siapapun yang beriman tapi tidak bertaqwa dan menjual agamanya dengan perhiasan dunia seperti orang-orang munafik dan tidak bertaubat maka neraka tempat kembalinya.

8.Bersegera berbuat kebaikan sesuai dengan kemampuan dan profesinya seseorang merupakan pembuka rahmat dan berkah dariNya,hidup patuh beragama dan rezki cukup serta punya jiwa qana'ah, pandai mensyukuri nikmat.

*Hayaatan Thaiyibatan*

Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan sejumlah ulama, bahwa mereka menafsirkannya *dengan pengertian rezeki yang halal lagi baik.*

Dari Ali ibnu Abu Talib, disebutkan bahwa dia menafsirkannya *dengan pengertian al-qana'ah*
(puas dengan apa yang diberikan kepadanya).

Ad-Dahhak mengatakan, makna yang dimaksud ialah rezeki yang halal dan *kemampuan beribadah dalam kehidupan di dunia.* Ad-Dahhak mengatakan pula bahwa yang dimaksud ialah *mengamalkan ketaatan, dan hati merasa lega dalam mengerjakannya.*

*KEHIDUPAN YANG BAIK BISA DIDAPAT JIKA SESEORANG BERSEGERA BANYAK BETAMAL SHALIH DAN IKHLAS BERAGAMA*

PANDAI MENSYUKURI NIKMAT SURGA DUNIA DIDAPAT !!!

*Wassalam*
Anak bangsa
Muharram Syahrullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman