Selasa, 16 Januari 2018

KAJIAN RABIUL AKHIR



KAJIAN RABIUL AKHIR
18.Rabiul Akhir
6.Januari
😎ANTARA DUNIA DAN ALAM KUBUR🎤💞💞
Allah swt menciptakan dunia dan isinya diperuntukan khususnya manusia dan makhluk lainnya serta mereka wajib hanya beribadah kepadaNya.
Manusia tercipta dari berbagai unsur,ruh,jasmani,jiwa(anfs),qalbu,akal,ada nur Muhammad dan nur ilahi yang tidak dimiliki makhluk lainnya.
Dalam diri manusia Allah swt berikan ilham fujur atau potensi buruk dan taqwa atau potensi kebaikan sehingga perbuatannya sangat tergatung dengan potensi tsb.
Untuk itu,setiap orang semestinya memperhatikan apa yang sudah dilakukan,potensi fujurkah atau potensi taqwakah yang dikembangkan ?
Sungguh berutung bagi orang yang membersihkan jiwanya dan rajin ibadah,beramal shalih dan berakhlak mulia sehingga hidupnya tetap dijalan yang diridhai Allah swt. Sebaliknya sangat merugi bagi orang yang mengkotori jiwanya dengan kotor hati dan berbuat maksiat sehinggan hidupnya jauh dari rahmatNya.
Kembangkan potensi ketaqwaan dengan banyak berdzikir dan menghidupkan sunnah rasul sehingga hidup terasa nikmat dengan selalu bertawakal kepadaNya !
Manusia wajib hanya beribadah kepadaNya semata dengan mengikuti petunjuk rasul dan ikhlas karena Allah swt bukan riya dan sum`ah serta beribadah tanpa mempersekutukanNya dengan makhlukNya.
Islam adalah agama universal dan setiap muslim wajib menerimanya dengan kaffah menyeluruh totalitas tidak bolek pilih-pilih,ada yang wajib atau sunnah,mubah,makruh dan haram.
Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar ikhlas beribadah,beramal shalih,bersedekah,bekerja dan setiap aktifitas adalah ladang beribadah dan ladang berjihad sepanjang benar dan karena Allah swt.
Dengan ikhlas beragama niscaya seseorang semakin meningkat ketaqwaannya kepada Tuhan yang maha Esa sehingga hidup berkah dengan berakhlak mulia.
Memang tidak mudah berakhlak mulia terhadap sesama walau muslim dan berilmu, butuh proses panjang dan perjuangan yang bersungguh-sungguh disamping berlindung dan berdoa kepadaNya sehingga lambat-laun meningkat ketaqwaannya dan akhirnya menjadi pribadi yang shalih dan berakhlak mulia.
Siapapun baik yang masih mudah terlebih yang tua semestinya banyak mengingat kematian dengan rajin beribadah,beramal shalih dan berdoa agar khusnul khatimah.
Persoalan umur manusia sangat dirahasiakan oleh Allah swt agar supaya fokus beribadah dengan ikhlas dan istiqamah disamping bekerja untuk memenuhi hajat diri dan keluarga. Sungguhpun dirahasiakan,namun Allah swt memberikan tanda-tanda kematian dengan ujian sakitnya seseorang atau faktor lainnya. Bila umur seseorang sudah habis jatanya maka Allah swt telah mengirimkan malaikat Izrail tepat waktu dan tempat,tidak ditambah dan dikurangi untuk menjemput ajalnya.
Mumpung masih ada kesempatan mari kita persiapkan modal taqwa meraih hasanah dunia,hasanah akhirat dan selamat dari siksa api neraka disamping berlindung dan berdoa kepadaNya.
Manusia terkadang berbuat dosa,terkadang berbuat baik dan terkadang seneng,terkadang gelisah adalah wajar yang terpenting jangan berlebihan. Terutama berbuat dosa dan dosa sehingga menjauhkan dari kasih sayang Allah swt.
Sebagai muslim yang beriman tentu setiap hari memperbanyak beristighfar dan bertaubat disamping rajin beribadah dan beramal shalih dengan ikhlas.
Sungguh beruntung bagi orang muslim yang mati dalam kaadaan beriman dan bertaubat nashuha serta Allah swt mengampuni dosa-dosanya.
Sebaliknya merugi bagi orang yang meninggal dalam kaadaan tidak beriman atau syirik atau munafik belum sempat bertaubat. Na`udzu billah min dzalik.
Alam kubur atau barzah adalah alam yang diapit dengan alam dunia dan alam akhirat serta Allah swt hidupkan kembali mayit seseorang yang akan dimintak menjawab oleh malaikat Mungkar dan Nangkir,siapa Tuhanmu ? siapa nabimu ? Apa agamamu ? siapa imammu ? kemana qiblatmu ? Siapa saudaramu ?
Hanya iman dan amal shalih yang akan menyertai dan menolong pertanyaan-pertanyaan tsb bagi mayit. Bagi yang bisa menjawab akan mendapat nikmat kubur dan sebaliknya jika tidak bisa menjawab maka siksa kubur yang didapat sampai hari kiamat,hari dibangkitkan manusia dari kubur.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Kehidupan Dunia Menipu.
ﺍﻋْﻠَﻤُﻮﺍ ﺃَﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻌِﺐٌ ﻭَﻟَﻬْﻮٌ ﻭَﺯِﻳﻨَﺔٌ ﻭَﺗَﻔَﺎﺧُﺮٌ
ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﻭَﺗَﻜَﺎﺛُﺮٌ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﻣْﻮَﺍﻝِ ﻭَﺍﻟْﺄَﻭْﻟَﺎﺩِ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﻏَﻴْﺚٍ
ﺃَﻋْﺠَﺐَ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭَ ﻧَﺒَﺎﺗُﻪُ ﺛُﻢَّ ﻳَﻬِﻴﺞُ ﻓَﺘَﺮَﺍﻩُ ﻣُﺼْﻔَﺮًّﺍ ﺛُﻢَّ
ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺣُﻄَﺎﻣًﺎ ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﺷَﺪِﻳﺪٌ ﻭَﻣَﻐْﻔِﺮَﺓٌ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭِﺿْﻮَﺍﻥٌ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan
dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya
harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya mengagumkan para
petani; kemudian tanaman itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat
(nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu”
(QS. al-Hadîd: 20).
2.Dunia Tempat Ujian dan Cobaan.
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati.Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“
(Al-Anbiya’ :35).
3.Amal yang menyertai mayit.
ﻳَﺘْﺒَﻊُ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖَ ﺛَﻠَﺎﺙٌ ﻓَﻴَﺮْﺟِﻊُ ﺍﺛْﻨَﺎﻥِ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻭَﺍﺣِﺪٌ ﻳَﺘْﺒَﻌُﻪُ ﺃَﻫْﻠُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻋَﻤَﻠُﻪُ ﻓَﻴَﺮْﺟِﻊُ ﺃَﻫْﻠُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻋَﻤَﻠُﻪُ
Mayit akan diikuti oleh tiga perkara (menuju
kuburnya), dua akan kembali, satu akan tetap. Mayit akan diikuti oleh keluarganya, hartanya, dan
amalnya. Keluarganya dan hartanya akan kembali,sedangkan amalnya akan tetap.
[HR Bukhari,
Muslim, Tirmidzi, Nasa-i]
4.Alam kubur.
ﻭَﺣَﺎﻕَ ﺑِﺂَﻝِ ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥَ ﺳُﻮﺀُ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﻳُﻌْﺮَﺿُﻮﻥَ
ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻏُﺪُﻭًّﺍ ﻭَﻋَﺸِﻴًّﺎ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺗَﻘُﻮﻡُ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔُ ﺃَﺩْﺧِﻠُﻮﺍ ﺁَﻝَ
ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥَ ﺃَﺷَﺪَّ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ
“ dan Firaun beserta kaumnya dikepung
oleh azab yang amat buruk. Kepada
mereka dinampakkan neraka pada pagi
dan petang, dan pada hari terjadinya
Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):
“Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke
dalam azab yang sangat keras” .”
(QS. Al Mu’min: 45-46)
Al Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan ayat
ini, “Arwah Fir’aun dan pengikutnya
dihadapkan ke neraka setiap pagi dan
petang terus-menerus hingga datang hari
kiamat. Ketika kiamat datang barulah
arwah dan jasad mereka sama-sama
merasakan api neraka”. Beliau juga
berkata, “Ayat-ayat ini adalah landasan
kuat bagi Ahlussunnah tentang adanya
adzab kubur”
(Tafsir Al Qur’an Azhim ,
7/146).
*ALAM KUBUR*
Benar ucapan Ali bin Abi Thalib: “ Manusia di dunia
ini sesungguhnya sedang tidur. Manakala mati,
mereka bangun” karena alam setelah kematian
menjadi gaib atau abstrak bagi manusia yang sedang
hidup, ketika manusia meninggal, alam kubur
menjadi nyata dan alam dunia ini akan menjadi alam
gaib atau abstrak baginya. Bagi orang yang telah
meninggal dunia, alam kubur dengan segala isinya
akan menjadi nyata (hidup) dan alam dunia akan
menjadi abstrak (mimpi) baginya.
Alam kubur atau alam setelah kematian tidak akan
bisa ditembus oleh jasmani manusia karena
dimensinya berbeda, itulah sebabnya bagi kalangan
awam, alam kubur itu menjadi sebuah misteri, hal
yang tidak bisa terungkap. Berbeda dengan orang
yang ruhaninya telah di isi dengan Kalimah Allah
(ruhani nya telah diajarkan) atau telah mengalami
apa yang di istilahkan oleh Rasulullah sebagai “Mati
sebelum mati” maka ruhaninya akan bisa menembus
alam kubur bahkan alam akhirat sekalipun.
Dalam surat Al-Fatihah Allah menyebutkan “Aku
adalah Raja Akhirat”, artinya Allah berada dalam
dimensi akhirat, itulah sebabnya ketika ruhani
manusia belum dihidupkan, belum bisa menembus
alam akhirat maka Allah tidak akan bisa dijangkau
sama sekali. Akal akan mengalami jalan buntu ketika
ingin menjangkau Allah yang berada di dimensi
berbeda.
...
Rasulullah SAW dalam isra’ mijrak mampu melihat
surga dan neraka, melihat hal-hal yang tidak bisa
dijangkau dengan akal karena ruhani Beliau telah
melewati batas-batas alam dunia ini. Seharusnya
ummat Nabi juga harus mampu menembus alam
duniawi sehingga ruhaninya dari sekarang sudah
berada di alam akhirat, alam Rabbani, Alam dimana
manusia dengan Tuhan begitu dekat dan akrab.
...
Kalau hanya mengandalkan amal ibadah, bagaimana
mungkin amal ibadah bisa diterima kalau semasa di dunia ruhaninya tidak mengenal Allah sama sekali.Lalu siapa yang disembah dalam setiap ibadah?
Wajah siapa yang hadir dalam ibadahnya?
Sedangkan wajah Allah Yang Maha Agung tidak
pernah dikenal sama sekali.
(sufimuda.net)
Wallah a`lam bishshawab
*KEHIDUPAN DUNIA MENIPU DAN TEMPAT UJIAN COBAAN SEDANGKAN AKHIRAT TEMPAT PEMBALASAN PERBUATAN MANUSIA DENGAN SURGA ATAU NERAKA*
*RUHANI RASULULLAH SAW MAMPU MENEROBOS ALAM KUBUR AKHIRAT DAN BERJUMPA DENGANNYA DAN MUNGKIN PARA KEKASIH JUGA ATAS RIDHANYA*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
19.Rabiul Akhir
7.Januari
😎TIDAK BISA KEMBALI🌕🌒🌑
Allah swt telah memberikan ilham kepada diri manusia yaitu potensi fujur tabiat buruk dan tabiat taqwa kebaikan sehingga potensi mana yang dikembangkan.
Tabiat buruk yang dimiliki manusia jika diikuti maka akan mendorong berbuat dosa sedangkan sebaliknya bila tabiat kebaikan dikembangkan maka akan mendorong berbuat amal shalih.
Untuk itu setiap diri harus mawas diri terhadap dua potensi tsb sehingga dapat mengkontrol dan mengebdalikan tabiat jahat sehingga dapat terhindari jejahatannya dalam kehidupan kesehariannya dengan lebih mengikuti tabiat kebaikan yang dikembangkan dengan rajin beribadah dan beramal shalih ikhlas karena Allah swt.
Penciptaan manusia dari awal sampai sekarang tidak lain kecuali untuk beribadah kepada Tuhan yang maha Esa semata tidak punya sekutu bagiNya dengan mengikuti petunjuk rasulNya dan ikhlas karena Allah swt.
Ibadah dalam Islam sudah tertera dalam rukun islam dan rukun iman disamping ibadah ghairu mahdhah yang dilakukan karena Allah swt.Perintah beribadah kepadaNya sampai akhir hayat sebagaimana ibadahnya baginda rasulullah saw.
Beribadah dalam Islam akan diterima jika dibangun dengan kandasan keimanan kepada Allah swt dan rasulNya dan mengikuti petunjuk rasululkah saw dan ikhlas.
Ikhlas beragama berarti beribadah,beramal shalih,hidup yang islami dan ikhlas karena Allah swt tanpa pamrih,tanpa riya tanpa sum`ah dan tidak mempersekutukanNya dengan makhluk.
Buah dari pada ikhlas beragama adalah ringan beribadah,beramal shalih dan berakhlak mulia.
Berakhlak mulia terhadap diri,keluarga dan orang lain serta menerima ketetapan dan berbaik sangka kepada Allah swt. Siapapun yang menjaga dan mematuhi Allah swt niscaya akan terjaga perbuatannya yang terpuji dengan rahmatNya.
Dunia tempat ujian dan cobaan bagi manusia dan juga sebagai ladang ibadah dan beramal shalih bagi orang-orang beriman yang bertaqwa serta terbagi tiga kelompok dalam menyikapi hidup di muka bumi ini,pertama orang beriman,kedua orang ingkar dan kufur dan ketiga orang munafik.
Banyak panggilan Tuhan dalam kitab suci alquran kepada orang-orang beriman kepadaNya dan seruan agar supaya melakukan perintah yang terbaik baginya dan orang lain dan menjauhi laranganNya agar selamat dari kejahatan dan kemadharatannya.
Orang-orang muslim yang beriman tentu perilakunya baik dan jujur serta mulia akhlaknya terhadap sesama dengan menerima ajaran Islam secara totalitas dan mengamalkannya dalam kehidupan keseharian.
Sedangkan orang-orang yang tidak beriman dunia dijadikan tempat untuk bersenang-senang dan tidak menerima aturan agama sehingga hidupnya selalu berbuat dosa dan dosa.
Sedangkan orang-orang munafik dunia dijadikan untuk hiasan dan terkadang baik dan juga terkadang jahat sehingga hidupnya mempertuhankan hawa nafsunya.
Allah swt mempersiapkan tempat kembali bagi orang-orang bertaqwa adalah surga sedangkan neraka tempat kembali orang-orang yang ingkar dan kufur kepada Tuhan yang maha Esa.
Calon penghuni surga adalah mereka yang jujur,yang baik prilakunya dan beriman kepada Allah swt dan rasulNya. Sedangkan calon penghuni neraka adalah mereka yang pembohong,jahat peranginya dan tidak beriman kepada Allah swt.
Manusia bisa memilih kedua jalan antara jalan menuju surga atau jalan menuju neraka dengan petunjuk Tuhan yang maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Mereka yang tidak bisa mendengar kebenaran,tidak bisa bicara tentang kebenaran dan tidak bisa melihat kebenaran dari Tuhan mereka itulah orang-orang yang tidak bisa kembali kejalan menuju Tuhan yang maha Dhahir lagi maha Bathin.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Potensi Buruk dan Baiknya Manusia.
ﻓَﺄَﻟْﻬَﻤَﻬَﺎ ﻓُﺠُﻮﺭَﻫَﺎ ﻭَﺗَﻘْﻮَﺍﻫَﺎ
Artinya: Maka Allah mengilhamkan
kepada jiwa manusia sifat fujur dan
takwa.
2.Ikhlas Beragama dan Berakhlak Mulia.
ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ؛ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺃَﺧِﻴﻪِ
Allâh akan membantu seorang hamba jika ia
membantu saudaranya [HR. Muslim]
3.Calon Penghuni Surga atau Neraka.
ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻳُﺪْﺧِﻠْﻪُ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻣِﻦْ
ﺗَﺤْﺘِﻬَﺎ ﺍﻟْﺄَﻧْﻬَﺎﺭُ ﺧَﺎﻟِﺪِﻳﻦَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻔَﻮْﺯُ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢ
“Barang siapa yang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga
yang di bawahnya mengalir sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang sangat besar.”
(Qs. an-Nisa’: 13)
*SURGA ALA SUFI*
..
Syurga bagi kaum Sufi adalah Ma’rifatullah
dengan darjat kema’rifatan yang berbeza-beza. Kerana nikmat tertinggi di syurga adalah
Ma’rifat Dzatullah. Jadi kalimat Rabi’ah
Adawiyah tentang ibadah tanpa keinginan
syurga adalah syurga fizik dengan kenikmatan
fizik yang selama ini kita persepsikan. Dan hal
demikian memang boleh menjadi penghalang
(hijab) antara hamba dengan Allah dalam
proses kema’rifatan.
Bahkan Allah pun membagi-bagi syurga
dengan simbol berbeza-beza, ada Jannatul
Ma’wa, Jannatul Khuldi, Jannatun Na’im,
Jannatul Firdaus, yang tentu saja
menunjukkan kelayakan yang bersifat lahiriyah
mahupun bathiniyah. Bagi orang beriman yang masih bergelimang dengan nafsunya, maka
persepsi tentang nikmat syurga, adalah
pantulan nafsu haiwaninya dan syahwatnya,
lalu persepsi kesenangan duniawi ingin dikorelasikan dengan rasa nikmat syurgawi
yang ideal dengan syahwatiyah.
Rabi’ah Adawiyah dan para Sufi lainnya ingin
membersihkan jiwa dan hatinya dari segala
bentuk dan motivasi selain Allah yang boleh
menghambat perjalanan menuju kepada Allah.
Dengan bahasa seni yang indah dan tajam,
mereka hanya menginginkan Allah, bukan menginginkan makhluk Allah. Amaliyah di dunia sebagi visa syurga hanyalah untuk
menentukan kelayakan syurgawnya, bukan
sebagai kunci masuk syurganya. Kerana hanya Fadhal dan RahmatNya saja yang
menyebabkan kita masuk syurga. “kerana
Fadhal dan Rahmat itulah kamu sekalian
bergembira…” Demikian dalam Al-Qur’an.
Bukan gembira kerana syurgaNya.
Syurga dan neraka adalah makhluk Allah.
Apakah seseorang boleh wushul (sampai kepada) Allah, manakala perjalanannya dari
makhluk menuju makhluk? Apakah itu tidak lebih dari sapi atau khimar yang menjalankan
roda gilingan, yang berputar-putar terus
menerus tanpa tujuan?
(jalansufi)
Wallah a`lam bishshawab
*MENOLAK KEBENARAN DARINYA MERUPAKAN KESOMBONGAN DAN TERSESAT JALAN HIDUP SESEORANG*
*SURGA BAGI KAUM SUFI ADALAH MA`RIFATULLAH*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
20.Rabiul Akhir
8.Januari
😎UMUR BERTAMBAH AMAL SHALIH...💞💞👨👩👧
Allah swt yang maha Pengampun lagi maha Penyayang kepada orang-orang beriman yang bertaqwa dan menyukai orang-orang yang bertaubat dengan taubatan nashuha dan banyak beristighfar.
Setiap orang punya batas umur dan kelebihan dan kekurangan mading-masing yang terpenting menghadapi ujian dan cobaan dunia dapat menyikapi dengan rasa syukur atas nikmat dariNya dan sabar menerima ketetapan dariNya sehingga semua urusannya mempunyai nilai ibadah.
Umur manusia sudah ditentukan oleh Tuhan yang maha Esa dan manusia tinggal mempergunakannya untuk rajin ibadah dan berguna bagi diri sendiri,keluarga dan orang lain dalam kebaikan dan ketakwaan.
Memang rajin beribadah tidak mudah butuh perjuangan yang panjang dan keikhlasan dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya. Islam mewajibkan menuntut ilmu dari makan bubur sampai masuk liang kubur bagi pemeluknya yang cinta alquran dan sunnah rasul.
Sebelum ajal menjemput maka perlu mempersiapkan bekal untuk hasana dunia dan hasanah akhirat serta selamat dari siksa api neraka. Sebaik-baik bekal adalah taqwa dengan ikhlas beragama.
Karena umur terbatas bagi setiap jiwa tentu perlu menjaga keimanan dan banyak berdzikrullah dengan bimbingan seorang hamba yang bertaqwa dan berakhlak mulia.
Ada dua jalan dalam meniti jalah nenuju Allah swt yang maha Zhahir dan Bathin,jalan kesurga atau ke jalan keneraka.
Hanya iman yang kuat dan lurus serta ilmu yang nafi` seseorang akan memilih jalan yang diridhai Allah swt dengan patuh beragama sehingga mendapat hidayah dariNya.
Surga adalah suatu tempat yang diberkahi dan dirahmati olehNya untuk hamba-hambaNya yang beriman dan beramal shalih,mereka yang mentaati Allah swt dan rasulNya,mereka jujur dan berakhlak mulia serta hidupnya ikut andil beramar makruf dan nahi mungkar dengan ilmu,harta dan kekuasaan atau jabatan atau doa.
Neraka dunia adalah jalan menuju kemaksiatan dan dosa,pribadi yang tidak beriman,mempersekutukan Tuhan dan berprikaku jahat dan munafik sehingga mereka jauh dari bimbingan agama,menjadi orang yang pembohong,suka bermaksiat dan yang jelas perbuatannya keji dan mungkar serta jahat peranginya.
Dalam Islam setiap pemimpin rumah tangga,pemimpin masyarakat bahkan akan dimintak pertanggungjawaban atas kepemimpinannya nanti di hari pembalasan serta kebaikan atau keburukan Allah swt membalasnya dengan keadilanNya.
Sebagai pemimpin rumah tangga tentu memberikan contoh yang terbaik kepada keluarga khususnya shalatnya,amar makruf nahi mungkar,berakhlak mulia disamping amal shalih lainnya.
Seorang ayah dan ibu sama-sama berkuwajiban menshalihkan putra-putrinya dengan bimbingan akhlak dan doa2nya.
Umur bertambah hitungannya, tapi hakekatnya berkurang dan bertambah melemah fisiknya. Untuk itu,iman dan amal shalih bekal kembali kepadaNya disamping berakhlak mulia.
Manusia sangat lemah menghadapi hawa nafsunya sehingga Allah swt sangat menganjurkan berdoa kepadaNya dengan ikhlas beribadah dan yakin akan pertolonganNya. Khususnya doa khusnul khatimah,hasanah dunia,hasanah akhirat dan selamat dari siksa api neraka.
Allahumma ahyinaa alal islam wassunnah watawaffanaa alal iman wataubah birahmati ya arhamarrahimin.
Ya Allah hidupkan kami dalam kaadaan muslim dan diatas sunnah rasul dan wafatkan kami dalam kaadaan mukmin dan bertaubat sebelum meninggal dengan rahmatMu wahai Tuhan yang maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Batas Umur Manusia.
ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺣَﺪَﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕُ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺏِّ ﺍﺭْﺟِﻌُﻮﻥِ
ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻋْﻤَﻞُ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺗَﺮَﻛْﺖُ ﻛَﻼ ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻛَﻠِﻤَﺔٌ ﻫُﻮَ
ﻗَﺎﺋِﻠُﻬَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺋِﻬِﻢْ ﺑَﺮْﺯَﺥٌ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﻳُﺒْﻌَﺜُﻮﻥَ
“Hingga apabila datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan”
(Al Mu’minun: 99-100).
2.Menyekamatkan Keluarga.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ ﻭَﻗُﻮﺩُﻫَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺭَﺓُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔٌ ﻏِﻠَﺎﻅٌ ﺷِﺪَﺍﺩٌ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﺼُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ ﻭَﻳَﻔْﻌَﻠُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﻳُﺆْﻣَﺮُﻭﻥَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allâh terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
[at-Tahrîm/66:6]
4.Istiqamah Beribadah dan Beramal Shalih.
ﻻَ ﺗَﺰُﻭﻝُ ﻗَﺪَﻣَﺎ ﻋَﺒْﺪٍ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺴْﺄَﻝَ ﻋَﻦْ
ﻋُﻤْﺮِﻩِ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺃَﻓْﻨَﺎﻩُ ﻭَﻋَﻦْ ﻋِﻠْﻤِﻪِ ﻓِﻴﻤَﺎ ﻓَﻌَﻞَ ﻭَﻋَﻦْ ﻣَﺎﻟِﻪِ
ﻣِﻦْ ﺃَﻳْﻦَ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒَﻪُ ﻭَﻓِﻴﻤَﺎ ﺃَﻧْﻔَﻘَﻪُ ﻭَﻋَﻦْ ﺟِﺴْﻤِﻪِ ﻓِﻴﻤَﺎ
ﺃَﺑْﻼَﻩُ
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak
pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1)
umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di
manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia
peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5)
mengenai tubuhnya di manakah usangnya. ” (HR. Tirmidzi)
*ALQURAN DIMATA SUFI*
Menurut Sufi, kemampuan seseorang dalam
memahami makna Al-Qur’an amat bergantung
kepada derajat dan kualitas keruhanian. Imam Ja’far
as-Shadiq mengatakan bahwa Kitab Allah meliputi
empat perkara: ibarat, isyarat, lathaif dan haqaiq.
Ibarat adalah bagi orang awam, isyarat adalah bagi
orang khusus, lathaif adalah bagi para Wali Allah,
dan haqaiq adalah bagi para Nabi.
Ibn Mas’ud mengatakan, “Siapa ingin memperoleh
ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang
kemudian, hendaklah ia membaca Al-Qur’an.”
Seorang sufi mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an
terhimpun semua ilmu yang ada di dunia. Ini sejalan
dengan keterangan Al-Qur’an sendiri, yakni al-
Qur’an adalah “penjelasan bagi segala
sesuatu” (Q.S. 6:6) dan “Tidak Kami lewatkan dalam
al-Kitab sesuatupun” (Q. S. 6:38). Maka, tak heran
jika dikatakan bahwa mu’jizat terbesar dari
Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an. Tentu saja
pencapaian ilmu macam ini tidak bisa diperoleh
dengan tafsir lahiriah atau akal/rasio. Dalam kasus
pengetahuan Wahyu Ilahi, agar bisa memahami dan
menguraikan pesan-pesan yang dikandungnya, kita
mesti membersihkan diri kita; atau, dalam bahasa
Islam, kita harus menjadi “buta huruf” (ummi). Pada
dasarnya kita tidak mempunyai kemampuan sendiri
untuk memahami wahyu; kita hanya bisa
menempatkan diri kita sepenuhnya dalam kekuasaan
Wahyu. Maka, agar makna terdalam dari Wahyu bisa
dipahami, kita mesti menghentikan pemikiran dan
refleksi intelektual atau akal, sebab dalam dirinya
sendiri akal adalah terbatas dan pemikiran rasional
boleh jadi dipengaruhi oleh kondisi jiwa yang kurang
bersih. Sedangkan kebenaran Wahyu adalah suci
dan tak terbatas, karena ia dari dan
merepresentasikan Tuhan Yang Maha TakTerbatas
ilmu-Nya. Yang terbatas mustahil menguasai yang
tak terbatas. Jadi, Ketika hati sepenuhnya aman dari
pemikiran reflektif dan lintasan-lintasan pikiran, maka
ini adalah keadaan “buta huruf” dan siap menerima
anugerah petunjuk Allah secara sempurna — inilah
makna mistis dari fakta bahwa “Muhammad adalah
Nabi yang buta huruf.”
Di sisi lain, perkataan Aisyah bahwa akhlak
Rasulullah adalah Al-Qur’an secara tersirat
menyatakan bahwa sesungguhnya Al-Qur’an tak lain
adalah diri kita sendiri. Yang dimaksud oleh Sufi
dalam hal ini adalah ayat-ayat Al-Qur’an
sesungguhnya sudah berada dalam diri kita sendiri.
Setelah Allah menciptakan Adam, Dia mengajarinya
“nama-nama segala hal” (Q.S. 2:31). Penamaan
karenanya menjadi bagian dari sifat manusia, karena
Allah mengajari manusia bahasa pada saat
penciptaannya. Nama-nama yang diajarkan Allah
kepada Adam adalah pengetahuan-Nya, yang
“disimpan” dalam “tubuh” Adam. Jadi setiap bagian
tubuh kita mengandung aspek tertentu dari nama-
nama Ilahi. Dengan kata lain, realitas tubuh manusia
adalah nama-nama yang memantulkan Citra-Nya:
“Allah menciptakan Adam sesuai dengan Citra-Nya.”
Setiap tubuh memantulkan nama-nama yang
berbeda. Jadi kita membeda-bedakan realitas
melalui diri kita, karena kita adalah citra yang
beragam dari satu Tuhan. Dengan cara yang sama,
kita membedakan segala sesuatu dengan memberi
nama (misalnya, kita membedakan tempat duduk
dan tempat tidur dengan memberinya nama kursi
dan ranjang). Menurut pandangan Sufi, masalahnya
adalah kita melupakan bahwa Allah telah mengajari
kita nama-nama segala hal ini sejak awal penciptaan
kita. Karena itu, untuk mengetahui “nama-nama” ini
dan mengungkapkan hakikatnya, kita harus tahu
nama-nama itu persis sebagaimana Allah
mengajarkannya kepada kita, bukan sebagaimana
yang kita pikirkan sendiri. Hal ini hanya bisa dicapai
dengan mencintai Allah. Mencintai Allah, dalam
ajaran Islam, hanya bisa dicapai melalui peniruan
perilaku dan mengamalkan ajaran Rasulullah
Muhammad. Maka, dengan mencintai Rasul, kita
akan mencintai Allah, dan Allah akan mencintai kita
dan melalui lantaran cinta inilah Allah akan
mengingatkan kita kembali tentang “nama-nama
segala hal” dan kita akan memandang sesuatu
sebagaimana adanya (hakikat), bukan sebagaimana
yang kita pikirkan.
Jadi, ringkasnya, dengan menjadikan diri kita “buta
huruf,” dan mengikuti suri tauladan akhlak Nabi
Muhammad, yakni akhlak Al-Qur’an, pada akhirnya
akan membuat kita mendapat petunjuk untuk
memahami makna terdalam dari al-Qur’an — “maka
berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, yakni Nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-
kalimat-Nya; ikutilah [akhlak] Nabi [Muhammad] agar
kamu memperoleh petunjuk” (Q.S. 7:158).
(mifta19.wordpress)
Wallah a`lam bishshawab
*UMUR BERKURANG SEMESTINYA BERTAMBAH IBADAH DAN BERAMAL SHALIH*
*AKHLAK RASUL ADALAH ALQURAN PADAHAL BELIAU BUTA HURUF*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
21.Rabiul Akhir
9.Januari
😎AMAL BERKURANG
DOSA BERTAMBAH🌕🌒🌑
Allah swt menurunkan kitab-kitab suciNya kepada para nabi dan rasulNya dan shuhuf Ibrahib wa Musa,kitab Zabur kepada nabi Dawud as,kitab Taurat kepada nabi Musa as,kitab Injil nabi Isa as dan kitab Al-Quranul Karim kepada nabi Muhammad saw. Semua nabi dan rasul hanya mengajak kaumnya agar beribadah kepada Allah swt semata tidak ada sekutu bagiNya Tuhan yang maha Esa dan berakhlak mulia.
Ummat baginda nabi Muhammad saw yang beriman kepada Allah swt dan rasulNya tentu siap menerima ajaran Islam secara kaffah menyeluruh dengan menerima rukun islam dan rukun iman disamping hukum-hukumnya.
Rumah tangga yang islami,bermasyarakat dan berbangsa sehingga menjadi hamba-hambaNya yang bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa dan berbudi luhur terhadap sesama.
Sebagai hamba yang bertaqwa tentu mencari petunjuk hidup yang islami yaitu alquran dan assunnah dengan suka membacanya,mempelajarinya dan mengamalkannya dengan ikhlas dan menghidupkan sunnah rasul kesehariannya sehingga hidup hasanah dunia,hasanah akhirat dan selamat dari siksa api neraka.
Memang alquran sebagai hidayah dan petunjuk manusia umumnya jika mau namun sebagai hidayah khusus bagi orang-orang beriman yang bertaqwa artinya hanyalah orang bertaqwa yang mudah menerima hidayah alquran dengan ridha dariNya.
Islam sangat peduli kepada pemeluknya agar menguatkan keimanan kepadaNya dan mewajib menuntut ilmu dengan istiqamah.
Keimanan seseorang kepadaNya terkadang naik dengan rajin beribadah dan beramal shalih dan imannya menurun ketika melalaikat berdzikir kepadaNya,mudah berbuat dosa dan dosa lagi. Untuk itu perbarui dan perbanyak berdzikir laa ilaaha illaa Allah dan berlindung dan berdoa kepadaNya khususnya usai shalat.
Demikian juga menuntut ilmu dalam Islam, fardhu ain wajib bagi setiap muslim menimba ilmu agama disamping ilmu lainnya dari doyan bubur sampai masuk liang kubur. Ilmu dalam Islam agar manusia lebih baik dan sempurnah peribadatannya disamping keikhlasannya.
Dengan iman dan ilmu lalu diamalkan dengan ikhlas dan istiqamah niscaya Allah swt menguatkan keimanannya dan pendiriannya serta terangkat derajat ketaqwaanya disisiNya.
Manusia dalam dirinya ada potensi fujur atau buruk dan potensi taqwa atau kebaikan sehingga terjadan menjadi pribadi bagus dan terkadang kurang baik tergantung potensi mana yang diikuti dan dikembangkan. Sungguh beruntung bagi orang yang mensucikan jiwa dan mengembang ketaqwaannya dan sebaliknya merugi bagi yang nengotorinya dengan bermaksiat.
Islam sangat menganjurkan intropeksi diri dengan mengenal diri dan pribadinya sehingga terkontrol perbuatannya baik atau buruk dan menyadari kekurangannya dalam ibadah dan beramal shalih lalu bersegera baertaubat dan banyak beristighfar.
Mumpung masih ada kesempatan untuk lebih baik dan maju dalam menjalani hidup ini dengan meningkatkan ibadah dan bersedekah sehingga mampu menjadi hamba Allah swt yang meningkatkan ketaqwaannya kepadaNya.
Umur bertambah hitungannya namun hakekatnya berkurang jatanya. Oleh karena itu jalan yang tepat adalah bertaubat dengan taubat nashuha dan banyak beristighfar serta ikhlas beragama dan berakhlakul karimah,berbudi luhur terhadap sesama.
Sungguh merugi seseorang jika amal shalih berkurang dan dosa bertambah saat umur berkurang. Untuk itu,perbanyak berdzikrullah dengan kalimat-kalimat thaiyibat disamping rajin beribadah dan beramal shalih karena Allah swt.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Keutamaan Iman dan Ilmu.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﻟَﻜُﻢْ ﺗَﻔَﺴَّﺤُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺠَﺎﻟِﺲِ
ﻓَﺎﻓْﺴَﺤُﻮﺍ ﻳَﻔْﺴَﺢِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ۖ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﺍﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻓَﺎﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻳَﺮْﻓَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ۚ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
dikatakan kepadamu: ‘Berilah kelapangan dalam majelis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
[Al-Mujaadilah : 11]
2.Bertaubat sebelum Mati.
ﻓَﺈِﻥ ﺗُﺒْﺘُﻢْ ﻓَﻬُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَّﻜُﻢْ
“Apabila kalian bertaubat maka
sesungguhnya hal itu baik bagi
kalian.”
(QS. At Taubah: 3)
3.Dzikrullah yang paling Utama.
ﺟَﺎﺑِﺮَ ﺑْﻦَ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ
Jabir bin ‘Abdullah radhillahu ‘anhuma berkata; saya
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Sebaik-baik dzikir adalah LAA ILAAHA
ILLALLAAH (Tidak ada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allâh) dan sebaik-baik doa adalah AL
HAMDULILLAAHI (Segala puji bagi Allâh).” [HR Tarmidzi]
*TUJUAN HIDUP SUFI*
Tujuan hidup yang hakiki adalah menemukan Allah,
memandang keindahan wajah-Nya yang kekal abadi,
barulah kemudian menghambakan diri dan
mencintainya dengan sebenar-benar cinta, dari
sanalah sumber hikmah dan karunia mengalir dengan
deras, laksana guyuran air hujan dari langit.
Menurut al-Ghazali, cinta kepada Allah merupakan
benih kebahagiaan, dan kebahagiaan adalah tujuan
akhir jalan para sufi, sebagai buah pengenalan
terhadap Allah swt ( ma’rifatullah ).
Menurut Jalaluddin Rumi, kebahagiaan tertinggi
dalam perjalanan hidup adalah terletak pada
pengetahuan sejati tentang Allah swt ( Ma’rifatullah ).
Yang dapat diperoleh langsung melalui pengalaman
bathin, yaitu hati (intuisi) yang bersih dan jernih akan
materi-materi lewat bimbingan seorang Guru Mursyid
yang Kamil dan sangat pengerti keadaan spiritual
muridnya. Bukan dengan pendekatan intelektual-
teologi, filsafat, atau indera lahiriah semata.
Rumi juga memandang bahwa ma’rifat adalah buah
dari fana’ . Dengan kata lain, ke -fana’ -an adalah
ma’rifat itu sendiri. Disinilah Rumi menemukan
kebahagiaan tertinggi, yaitu ketika ia sampai pada
tahap ke- fana’ -an atau penyaksiaan kesatuan.
“Sesaat engkau fana pada-Ku, lebih baik itu pada
dari engkau beramal seribu bulan ”, fana’ itulah
hakikat dari Lailatul Qadar, apabila orang
menemukan malam itu lebih baik dari beribadah
selama 1000 bulan.
[sufimuda.net]
Wallah a`lam bishshawab
*MERUGI UMUR SEMAKIN DEKAT JUSTRU BERKURANG BERSEDEKAH DAN BERTAMBAH DOSA SERTA DUNIA MENJADI TUJUAN*
*TUJUAN HIDUP YANG HAKIKI ADALAH MA`RIFATULLAH DAN BAHAGIA BERJUMPA DENGANNYA*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
22.Rabiul Akhir
10.Januari
😎PAHITNYA KE SURGA DAN MANISNYA KE NERAKA🎤🎤🎤
Surga dan neraka adalah makhluk Tuhan yang maha Kuasa atas segala sesuatu dan Allah swt sudah memberikan petunjuk dua jalan,pertama jalan menuju surga dengan ketaqwaan kepadaNya dan kedua jalan menuju neraka dengan dosa dan permusuhan.
Manusia tinggal memih diantara dua jalan tsb dan perbuatannya akan mendapat balasan dariNya. Kebaikan dengan balasan yang sebaik-baik balasan dan sebaliknya keburukan juga dibalas dengan balasan yang setimpal dengan perbuatannya.
Manusia tercipta hanya untuk beribadah kepadaNya semata bukan kepada yang lain dan sesama manusia juga harus saling menolong dalam kebaikan dan taqwa disamping berakhlak mulia.
Ibadah yang perlu diperhatikan adalah pelaksanaannya,pertama beriman kepada Allah swt dan rasulNya,kedua sesuai dengan petunjuk rasulullah saw dan ikhlas karena Allah swt bersih dari riya dan ujub.
Memang tidak mudah berlaku ikhlas dalam beragama perlu iman yang kuat,perlu ilmu dan bimbingan dari seorang guru yang ikhlas dan cerdas dan berakhlak mulia.
Kehidupan dunia adalah tempat ujian dan cobaan dan Allah swt akan menguji manusia sesuai dengan kadar keimanan dan agamanya. Semakin patuh kepadaNya maka ujiannya semakin berat dan Allah swt akan memberi pertolongan kepada hambaNya yang bersabar dan yang berdoa kepadaNya serta yakin doanya akan dikabulkan.
Ujian harta seperti Qarun yang sombong dan bakhil akhirnya mati dalam kaadaan suul khatimah;Bal am yang menantang gurunya Nabi Musa as karena demi dunia akhirnya mati suul khatimah;Raja FIraun yang sombong dan zhalim juga mati dalam kaadaan suul khatimah.
Ujian tersebut juga bisa menjadi ibrah bagi orang-orang berman yang bertaqwa dengan harta bisa menjadi ladang bersedekah,dengan ilmu dapat menjadi ladang beramal shalih dan beramar makruf nahi mungkar dan jabatan atau kekuasaan bisa jadi ladang mensejahterakan rakyat dan menegakkan syiar agama disamping amal shalih lainnya.
Beribadah dalam keseharian dilakukan dengan benar dan ikhlas niscaya dapat meningkatkan ketaqwaan seseorang dan semakin bagus akhlaknya terhadap sesama tentu atas kehendak dan ridha dariNya.
Berakhlak mulia merupakan anugerah dariNya yang semestinya dimiliki oleh setiap muslim yang beriman dan yang bertaqwa. Jika tidak memiliki akhlak mulia dipertanyakan agamabya ? Dengan akhlak hidup akan menjadi tenang,hasanah dunia dan hasanah akhirat serta selamat dari siksa api neraka.
Sungguhpun demikian tetap ada saudara kita muslim yang terkadang baik dan terkadang tidak baik tergantung iman dan ilmunya serta hidayah dariNya.
Manusia yang tidak beriman dan memoersekutukan Tuhan dan orang-orang yang pura-pura beriman dan baik atau sebut saja orang munafik sungguh merugi dan jauh dari rahmatNya karena peranginya jahat dan melakukan dosa besar. Masih ada waktu untuk bertaubat kembali kejalan yang lurus yaitu menerima Islam secara kaffah. Jika bertaubat maka Allah swt akan mengampuni dan menerima taubatnya dan mencintainya.
Jalan menuju neraka manis rasanya dengan mengumbar hawa nafsu dan dunia menjadi tujuan hidupnya sedangkan jalan menuju surga pahit rasanya dengan mengendalikan hawa nafsu dan kehidupan akhirat menjadi harapannya dan perjumpaan dengan Tuhan yang maha Pengasih lagi maha Penyayang di surga kelak nanti tentu dengan rahmat dan ridhaNya.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Ujian dan Cobaan Hidup.
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ
ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan
[al-Anbiyâ’/21 : 35]
2.Berakhlak Mulia.
ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ؛ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺃَﺧِﻴﻪِ
Allâh akan membantu seorang hamba jika ia
membantu saudaranya [HR. Muslim]
3.Penghuni Surga atau Calon Penghuni Neraka.
ﻭَﺑَﺸِّﺮِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕِ ﺃَﻥَّ ﻟَﻬُﻢْ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ
ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻣِﻦْ ﺗَﺤْﺘِﻬَﺎ ﺍﻟْﺄَﻧْﻬَﺎﺭُ
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-
orang yang beriman dan beramal salih
bahwasanya mereka akan mendapatkan
balasan berupa surga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai…”
(Qs. al-Baqarah: 25)
ﺍﻃﻠﻌﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ، ﻓﺮﺃﻳﺖ ﺃﻛﺜﺮ ﺃﻫﻠﻬﺎ ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ
“Saya pernah melihat surga, aku lihat kebanyakan
penduduknya adalah orang miskin .”
(HR. Bukhari dan
Muslim)
*_10 WASIAT_*
*Rosulullah SAW*
Kepada *FATHIMAH* Puterinya :
1. *Wahai Fatimah*
Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
2. *Wahai Fatimah*
Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3. *Wahai Fatimah*
Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4. *Wahai Fatimah*
Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.
5. *Wahai Fatimah*
Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap isteri.
Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelekan.
Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah.
Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya.
Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman
yang indah yang merupakan bagian dari taman surga.
Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang isteri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan.
Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
8. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang isteri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang isteri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga.
Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.
Subhaanallah
Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketika ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya.
Wallah a`lam bishshawab
*NERAKA ITU PAHIT TAPI JALAN MENUJUNYA SANGAT MANIS*
*SURGA ITU MANIS TAPI JALAN MENUJUNYA SANGAT PAHIT*
*KUNCI SURGA LAA ILAAHA ILLA ALLAH DAN BERAKHLAK MULIA*
*ISTRI SHALIHAH IKHLAS BERAGAMA DAN MENDAPAT RIDHA SUAMI YANG SHALIH SERTA MULIA DISISI ALLAH SWT*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman