Kamis, 29 September 2016

MERAIH KEBAHAGIAAN


.Renungan Malam !!!
*Adakah Kebahagiaan*

ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻣِﻦْ ﺫَﻛَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺃُﻧْﺜَﻰ ﻭَﻫُﻮَ
ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﻓَﻠَﻨُﺤْﻴِﻴَﻨَّﻪُ ﺣَﻴَﺎﺓً ﻃَﻴِّﺒَﺔً
*“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh*,
baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan *beriman,* maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik.” (QS. An Nahl: 97)
ﻭَﺃَﻥِ ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﺛُﻢَّ ﺗُﻮﺑُﻮﺍ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻳُﻤَﺘِّﻌْﻜُﻢْ
ﻣَﺘَﺎﻋًﺎ ﺣَﺴَﻨًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺟَﻞٍ ﻣُﺴَﻤًّﻰ ﻭَﻳُﺆْﺕِ ﻛُﻞَّ ﺫِﻱ
ﻓَﻀْﻞٍ ﻓَﻀْﻠَﻪُ
“Dan hendaklah kamu *meminta ampun*
kepada Tuhanmu dan *bertobat* kepada-Nya.
(Jika kamu, mengerjakan yang demikian),
niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang
baik (terus menerus) kepadamu sampai
kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia
akan memberi kepada tiap-tiap orang yang
mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya.” (QS. Huud: 3)
ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ
ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻭَﺃَﺭْﺽُ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﻭَﺍﺳِﻌَﺔٌ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﻮَﻓَّﻰ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮُﻭﻥَ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ
ﺣِﺴَﺎﺏٍ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang
beriman, *bertakwalah* kepada Tuhanmu”.
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu
adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-
orang yang *bersabarlah* yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas .” (QS. Az
Zumar: 10)
Setiap orang pasti menginginkan hidup
bahagia. Namun banyak orang yang menempuh jalan yang salah dan keliru.
Sebagian menyangka bahwa kebahagiaan
adalah dengan memiliki mobil mewah,
Handphone sekelas Blackberry , memiliki
rumah real estate, dapat melakukan tur
wisata ke luar negeri, dan lain sebagainya.
Mereka menyangka bahwa inilah yang dinamakan hidup bahagia. Namun apakah betul seperti itu?

*Pesan Ayat tsb:*
1. Iman dan amal sholih
2. Mintak ampun dan bertaubat
3. Bertaqwa dan sabar
*Memaknai Bahagia*
1. Ibnu Manzhur mendefinisikan Kebahagiaan
( sa’adah ) dalam Lisanul Arab, kebahagiaan
merupakan lawan kata dari syaqawah (penderitaan).
2. Menurut Ibnu Sina, Kebahagiaan dan kesedihan jiwa pada hakikatnya ada di akirat.
3. Menurut Ibnu Tufail, Kebahagiaan yang sejati
adalah kebahagiaan di akhirat pada saat
berjumpa dengan Allah dan melihat wajah Allah.
4. Menurut Al-Farabi, Kebahagiaan adalah
sampainya manusia pada kesempurnaan yang
ada di akhirat.
5. Sedangkan Al-Razi berpendapat bahwa Kebahagiaan bukanlah kenikmatan indrawi saja karena hal itu tidak abadi, dan fokus pada hal-hal yang indrawi akan menyebabkan akal
menjadi kotor.
Al Hasan al-Bashri mengatakan, “Carilah
kenikmatan dan kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Al Quran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan,
jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka
sadarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup
bagimu.” Malik bin Dinar mengatakan, “Tidak ada
kelezatan selezat mengingat Allah.”

Imam Ibnul Qoyyim bercerita bahwa, “Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah mengatakan:
*Sesungguhnya
dalam dunia ini ada surga. Barang siapa belum
pernah memasukinya maka dia tidak akan memasuki surga diakhirat kelak.”

*Imam al-Ghazali* di dalam kitab Kimia Sa’adah
menjelaskan bahwa untuk mencapai bahagia,
Beliau menawarkan delapan point agar manusia mencapai kebahagiaan, yaitu sebagai berikut.
1. Pengertahuan tentang diri
2. Pengetahuan tentang Tuhan
3. Pengetahuan tentang dunia ini
4. Pengetahuan tentang akhirat
5. Tentang musik dan tarian sebagai
pembantu kehidupan keagamaan
6. Pemeriksaan diri (evaluasi diri) dan zikir
kepada Allah
7. Perkawinan Sebagai Pendorong atau
Penghalang Dalam Kehidupan Keagamaan
8. Cinta kepada Allah

*Ulama lain sebagai berikut meraih kebahagiaan dunia akhirat:*
1. memperbanyak dzikir kepada allah. [Ar-
Ra’d : 28].
2. mensyukuri berbagai ni’mat allah.
3. menyibukkan diri dengan melakukan suatu
pekerjaan atau mengkaji suatu ilmu yang
bermanfaat.
4. pandanglah kebawah, anda akan melihat
besarnya ni’mat allah. Sebaimana sabda
Nabi saw: “Pandanglah orang yang lebih
bawah darimu (dalam hal materi), dan
jangan kamu pandang orang yang lebih
atas darimu. Hal itu lebih cocok bagimu,
agar kamu tidak merendahkan ni’mat Allah
yang dikaruniakanNya kepadamu”. (al-
Hadist)
5. percaya penuh kepada allah, tidak takluk
kepada bayangan buruk.
*Semoga kita tergolong orang orang beriman,beramal sholih,banyak berdzikir dan istqomah beragama... Aamiin.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman