NAMA LAIN BULAN RAMADHAN ?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan
berpuasa atas kalian sebagaimana telah diwajibkan atas umat-umat sebelum kalian
agar kalian bertakwa. (Al Baqarah: 183)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ
Bulan Ramadhan yang telah diturunkan di dalamnya Al
Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelas dari petunjuk dan
pembeda. (Al Baqarah: 185)
(( مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) متفق عليه.
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari
Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(Hadits Muttafaq alaih).
Muqaddimah
Bulan Ramadhan hampir datang. Bulan
yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Rasa rindu terhadap bulan ini seakan
menggelora dalam lubuk hati bagi mereka yang senantiasa menyambutnya dengan
niat yang semata-mata karena Allah SWT. Apakah kita rindu akan bulan yang suci
ini ?
Kata “Ramadhan”
merupakan bentuk mashdar (infinitive) yang terambil dari kata ‘ramidhayarmadhu’
yang pada mulanya berarti membakar, menyengat karena terik atau sangat panas.
Dinamakan demikian karena saat ditetapkan sebagi bulan wajib berpuasa, udara
atau cuaca di Jazirah Arab sangat panas sehingga bisa membakar sesuatu yang
kering.
Selain itu,
Ramadhan juga berarti ‘mengasah’, karena masyarakat jahiliyah pada bulan itu
mengasah alat-alat perang (pedang, golok dan sebagainya) untuk menghadapi
perang pada bulan berikutnya. Dengan demikian, Ramadhan dapat dimaknai sebagai
bulan untuk ‘mengasah’ jiwa, ‘mengasah’ ketajaman pikiran dan kejernihan hati,
sehingga dapat ‘membakar’ sifat-sifat tercela dan ‘lemak-lemak dosa’ yang ada
dalam diri kita.
Nama Lain Ramadhan dan Keutamaannya
?
Ramadhan yang
setiap tahun kita jalani sangatlah penting dimaknai dari perspektif nama-nama
lain yang dinisbatkan kepadanya. Para ulama melabelkan sejumlah nama pada
Ramadhan
1.Bulan Kesabaran (Syahrush-Shabri).
Bulan Ramadhan dinamakan pula Bulan Kesabaran, karena bulan Ramadhan merupakan bulan untuk mendidik, melatih, dan menempa pribadi muslim agar selalu bersifat sabar. Yakni, bersabar dalam menunaikan ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan, dan sabar ketika ditimpa musibah, supaya dirinya menjadi orang yang beruntung. Sebagaimana firman-Nya:
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (QS. Fushshilat : 34-35)
Bulan Ramadhan dinamakan pula Bulan Kesabaran, karena bulan Ramadhan merupakan bulan untuk mendidik, melatih, dan menempa pribadi muslim agar selalu bersifat sabar. Yakni, bersabar dalam menunaikan ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan, dan sabar ketika ditimpa musibah, supaya dirinya menjadi orang yang beruntung. Sebagaimana firman-Nya:
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (QS. Fushshilat : 34-35)
2.Bulan Berpuasa (Syahrush-Shiyam).
Bulan diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang yang beriman. Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala (kepada Allah), maka diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bulan diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang yang beriman. Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala (kepada Allah), maka diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3.Syahrun
Najah.
Syahrun Najah atau Bulan Sukses atau Bulan Pembebasan. Disebut begitu karena merupakan bulan dibebaskannya dari adzab api neraka. Rasulullah SAW bersabda, Tiada seorang hamba pun yang berpuasa satu hari di jalan Allah, melainkan dengan puasa satu hari itu Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Syahrun Najah atau Bulan Sukses atau Bulan Pembebasan. Disebut begitu karena merupakan bulan dibebaskannya dari adzab api neraka. Rasulullah SAW bersabda, Tiada seorang hamba pun yang berpuasa satu hari di jalan Allah, melainkan dengan puasa satu hari itu Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4.Bulan Memberi
(Syahrul Jud).
Bulan untuk meraih keikhlasan dengan cara memperbanyak sedekah, memberi bantuan kepada fakir miskin, menginfakkan sebagian harta dan telah dikaruniakan Allah kepadanya, dan lainnya. Dalam sebuah hadits disebutkan: Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah terlebih-lebih dalam bulan Ramadhan, bulan di mana beliau selalu ditemui Jibril. Jibril menemui beliau setiap malam bulan Ramadhan untuk bertadarus Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah SAW ketika ditemui oleh Jibril beliau lebih pemurah dengan kebaikan melebihi angin yang kencang. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bulan untuk meraih keikhlasan dengan cara memperbanyak sedekah, memberi bantuan kepada fakir miskin, menginfakkan sebagian harta dan telah dikaruniakan Allah kepadanya, dan lainnya. Dalam sebuah hadits disebutkan: Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah terlebih-lebih dalam bulan Ramadhan, bulan di mana beliau selalu ditemui Jibril. Jibril menemui beliau setiap malam bulan Ramadhan untuk bertadarus Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah SAW ketika ditemui oleh Jibril beliau lebih pemurah dengan kebaikan melebihi angin yang kencang. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5.Bulan Pengampunan (Syahrul Ghufran).
Ramadhan sebagai Syahrul Ghufran (bulan penuh ampunan), pada bulan Ramadhan ini dimudahkan pintu pengampunan dan pembebasan dari api neraka.
Hadist dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘As, Rosullullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doa yang makbul” (HR. Ibnu Majah)
Hadist lain yang diriwayatkan Turmudzi. “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka yaitu orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya” .
Ramadhan sebagai Syahrul Ghufran (bulan penuh ampunan), pada bulan Ramadhan ini dimudahkan pintu pengampunan dan pembebasan dari api neraka.
Hadist dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘As, Rosullullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doa yang makbul” (HR. Ibnu Majah)
Hadist lain yang diriwayatkan Turmudzi. “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka yaitu orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya” .
6.Syahrut-Tarbiyah (Bulan Pendidikan)
Kenapa bulan Ramadan disebut dengan Syahrut Tarbiyah/bulan pendidikan, karena pada bulan ini kita dididik langsung oleh Allah SWT. seperti makan pada waktunya sehingga kesehatan kita terjaga. Atau kita diajarkan oleh supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah.
Kenapa bulan Ramadan disebut dengan Syahrut Tarbiyah/bulan pendidikan, karena pada bulan ini kita dididik langsung oleh Allah SWT. seperti makan pada waktunya sehingga kesehatan kita terjaga. Atau kita diajarkan oleh supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah.
7.Syahrul Jihad
Dinamakan demikian karena pada masa Rasulullah justru peperangan banyak terjadi pada bulan Ramadan dan itu semua dimenangi kaum muslimin. Yang paling penting kita rasakan sekarang adalah kita berjihad melawan hawa nafsu sendiri, sehingga kita tetap bersungguh-sungguh menjalan aktivitas kita.
Dinamakan demikian karena pada masa Rasulullah justru peperangan banyak terjadi pada bulan Ramadan dan itu semua dimenangi kaum muslimin. Yang paling penting kita rasakan sekarang adalah kita berjihad melawan hawa nafsu sendiri, sehingga kita tetap bersungguh-sungguh menjalan aktivitas kita.
8.Syahrul Quran
karena Alquran petama sekali diturunkan pada bulan Ramadan dan pada bulan ini sebaiknya kita banyak membaca dan mengkaji kandungan Alquran sehingga kita paham dan mengerti perintah Allah yang terkandung di dalamnya.
karena Alquran petama sekali diturunkan pada bulan Ramadan dan pada bulan ini sebaiknya kita banyak membaca dan mengkaji kandungan Alquran sehingga kita paham dan mengerti perintah Allah yang terkandung di dalamnya.
9.Syahrul Ukhuwah.
Pada bulan ini kita merasakan sekali ukhuwah di antara kaum muslimin terjalin sangat erat dengan selalu berinteraksi di masjid/musalah untuk melakkukan salat berjamaah. Dan di antara tetangga juga saling mengantarkan perbukaan sehingga antara kaum muslimin terasa sekali kebersamaan dan kesatuan kita.
Pada bulan ini kita merasakan sekali ukhuwah di antara kaum muslimin terjalin sangat erat dengan selalu berinteraksi di masjid/musalah untuk melakkukan salat berjamaah. Dan di antara tetangga juga saling mengantarkan perbukaan sehingga antara kaum muslimin terasa sekali kebersamaan dan kesatuan kita.
10.Syahrul
Ibadah.
Bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan ibadah karena pada bulan ini kita banyak sekali melakukan ibadah-ibadah sunnah di samping ibadah wajib seperti salat sunnah Dhuha, Rawatib dan Tarawih ataupun qiyamullail serta tadarusan Alquran.
Bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan ibadah karena pada bulan ini kita banyak sekali melakukan ibadah-ibadah sunnah di samping ibadah wajib seperti salat sunnah Dhuha, Rawatib dan Tarawih ataupun qiyamullail serta tadarusan Alquran.
Keunggulan Bulan Ramadhan ?
(( مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) متفق عليه.
1.“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari
Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(Hadits Muttafaq alaih).
(( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ )) متفق عليه.
2.“Barangsiapa mendirikan
shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah,
niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits
Muttafaq alaih).
((مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) متفق عليه.
3.“Barangsiapa mendirikan
shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah,
niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits
Muttafaq alaih).
(( أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ
فَخَرَجَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ، فَأَبْعَدَهُ الله،
قُلْ: آمِيْنَ، فَقُلْتُ: آمِيْنَ )) رواه ابن خزيمة وابن حبان في صحيحه.
4.“Jibril datang kepadaku
dan berkata: Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah
bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika ia mati ia masuk
neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakanlah: amin, aku mengatakan: amin.” (HR. Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya)
(( رَأَيْتُ رَجُلاً مِنْ أُمَّتِيْ يَلْهَثُ
عَطَشًا، فَجَاءَهُ صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ فَسَقَاهُ وَأَرْوَاهُ )) رواه
الحاكم والترمذي والديلمي والطبراني في الكبير، وهو حديث حسن.
5.“Aku melihat seorang
laki-laki dari umatku terengah-engah kehausan, maka datanglah kepadanya puasa
bulan Ramadhan lalu memberinya minum sampai kenyang.” (HR. Al Hakim,
At Turmudzi, Ad Dailami dan At Thabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir dan hadits ini
hasan).
(( الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى
رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ )) رواه
مسلم.
6.“Shalat lima waktu, shalat
Jum’at ke shalat jum’at lainnya dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya
menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar
ditinggalkan.” (HR. Muslim).
1 – Al Qur’an Diturunkan Pada Bulan Ramadhan
Allah ta’ala berfirman :
“Beberapa hari yang ditentukan itu
ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda ( antara yang hak dan yang bathil ) “ ( Al Baqarah : 185 )
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata ( Allah ta’ala memuji bulan bulan
Puasa diantara bulan – bulan lainnya, dengan memilih bulan tersebut ( sebagai
waktu ) diturunkannya Al Qur’an ) lihat Tafsir Ibnu Katsir 1 / 282
2
– Pintu Langit Dibuka Sedangkan Pintu – Pintu Neraka Ditutup
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إذا دخل شهر رمضان فتحت أبواب السماء و غلقت أبواب جهنم و سلسلت الشياطين
“ apabila telah datang bulan Ramadhan, pintu – pintu langit dibuka, sedangkan pintu – pintu neraka akan ditutup, dan setan dibelenggu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
3– Diampuninya Dosa – Dosa Di Bulan Itu
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه
“ barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
4
– Dilipat Gandakan Pahala Pada Bulan Ramadhan
Rasulullah shallallah alaihi wa sallam bersabda :
عمرة في رمضان تعدل حجة
“ pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai pahala ibadah haji “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ), Dalam riwayat Muslim disebutkan “……..menyamai pahala ibadah haji bersamaku “
5 – Lailatul Qadr Ada Di Bulan Ramadhan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إن هذا الشهر قد حضركم و فيه ليلة خير من ألف شهر من حرمها فقد حرم الخير كله
“ sesungguhnya bulan (Ramadhan) telah dating kepada kalian, di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa yang tidak mendapatinya maka ia telah kehilangan banyak sekali kebaikan “ ( diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al Mundziry )
6–
Disyareatkannya I’tikaf Di Bulan Ramadhan
Anas radhiallahu anhu berkata :
“ adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, sampai beliau wafat, kemudian istri – istri beliau pun beri’tikaf setelahnya “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
7 – Bulan Ramadhan Bulan Ibadah Dan Amal Kebaikan
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda :
من قام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“ barangsiapa yang berdiri shalat pada bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
Sumber:1.Al-Qur’an
Hadits 2.http://santrimadinah.blogspot.com
JAKARTA 8/6/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar