WAKTU DAN TEMPAT
MUSTAJABNYA DOA ?
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)
لِلصَّائِمِ
فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ
بِصَوْمِهِ
Bagi orang
yang berpuasa terdapat dua kegembiraan. Kegembiraan saat berbuka dan
kegembiraan saat kelak perjumpaannya dengan Allah ta’aala karena ibadah
puasanya.” (HR Bukhary 1771)
Muqaddimah
Dalam
rangkaian ayat Al-Qur’an mengenai puasa di bulan Ramadhan terselip suatu ayat
yang secara khusus membicarakan soal berdoa. Di dalamnya Allah subhaanahu wa
ta’aala perintahkan orang beriman untuk berdoa kepadaNya. Dan Allah subhaanahu
wa ta’aala berjanji untuk mengabulkan doa siapapun asalkan memenuhi tiga
syarat: (1) Memohon hanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala, bukan selainNya.
(2) Memenuhi segala perintahNya dan (3) Beriman kepada Allah subhaanahu wa ta’aala
sebagai Rabb yang Maha Kuasa mengabulkan permintaan dan menetapkan taqdir
segalanya.
أُجِيبُ
دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي
لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah ayat 186)
Waktu Ijabah Doa ?
1. Hari Jumat
1. Hari Jumat
Abu Qasim Ra
bercerita, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu
terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon
kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan
mengabulkannya.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami,
untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat),” (HR. Bukhari dan
Muslim).
2. Saat Hujan
Sahl bin a’ad Ra
berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Dua do’a yang tidak pernah ditolak
do’a, yaitu ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan,” (HR. Hakim dan
Adz-Dzahabi).
3. Setelah Shalat Fardhu
Abi Umamah Ra
bercerita, “Telah ditanyai Rasulullah Saw, “Kapankah do’a didengar
(dimustajabkan) oleh Allah?” Rasul menjawab, “Do’a yang dilakukan di tengah
malam dan setelah selesai melaksanakan sholat fardhu lima waktu,” (HR. Imam
Turmidzi).
4. Antara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik
Ra, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a
antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad).
5. Sepertiga Malam
Dari Abu Hurairah,
Rasulullah Saw bersabda, “Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke
langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa
yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta
pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan
Kuampuni’,” (HR. Bukhari).
6. Saat Dalam Perjalanan
Dari Abu Hurairah Ra,
Nabi Saw bersabda, “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa
orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR.
Abu Daud).
7. Saat Khatam Al Quran
Allah Swt berfirman,
Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah
kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri. (QS. Fathir[35]:29-30).
8. Ketika Sujud dalam Shalat
Dari Amr bin Ibnu
Abasah mendengar Rasulullah Saw bersabda,“Tempat yang paling mendekatkan
seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat ia dalam sujudnya dan jika ia bangun
melaksanakan shalat pada sepertiga malam yang akhir. Karena itu, jika kamu
mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka jadilah.”
(HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Albani).
9. Ketika Berpuasa
Abdullah bin Amr Ra
meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang berpuasa ketika
berdo’a dalam berbuka, do’anya tidak tertolak,” (Ibnu Majah Ra).
10. Malam Lailatul Qadar
Aisyah Ra bercerita,
“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, apa yang sebaiknya aku
ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah
aku)” (HR. Tirmidzi).
Tempat Ijabah Doa
?
1. Saat Thawaf, tidak ada bacaan wajib dalam melaksanakan thawaf, tidak ada juga doa khusus yang harus dihafalkan. Jemaah juga bisa menggunakan bahasa ibu demi meraih kebahagian dunia dan akhirat.
2. Multazam, tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Multazam merupakan tempat paling utama. Merengeklah di sana kepada Allah SWT. Jika memungkinkan, pegang pintu Ka'bah, cucurkanlah air mata sambil memohon apapun yang kita inginkan, baik kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi.
3. Di bawah Mizab (pancuran Ka'bah). Talang air ini terletak di arah Hijir Ismail. Pancuran ini belum ada di zaman Nabi Ibrahim as. Talang ini dibuat suku Quraisy bersamaan dengan dibuatnya atap Ka'bah. Di bagian depannya tertulis lafal Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim, sedangkan pada sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya, 'talang ini diperbaharui pelayan dua tanah suci, Fahd bin Abdul aziz Al Sa'ud, Raja Arab Saudi'. Usai berthawaf, jemaah haji atau umrah biasanya menyempatkan diri berlama-lama memanjatkan doa di sini.
4. Di dalam Ka'bah, tentu sulit masuk ke dalam Ka'bah. Namun Rasullah SAW pernah membawa Aisyah ra ke Hijir Ismail saat Aisyah meminta izin salat di dalam Ka'bah. Saat itu, Rasullah SAW bersabda, "salatlah di sini kalau ingin salat di dalam Ka'bah, karena ini termasuk bagian dari Ka'bah". Karena itu tidak dibenarkan seseorang berthawaf dalam area Hijir Ismail, karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka'bah. Saat haji dan umrah, jemaah harus antre masuk ke dalam Hijir Ismail yang tidak terlalu luas. Usai salat sunah mutlak, mereka biasanya memuaskan diri berdoa di sini.
5. Sumur Zamzam. Sumur ini terletak 21 meter dari lokasi Ka'bah. Dari penelitian, sumur ini menghasilkan 11-18,5 liter setiap detik. Kedalamannya mencapai 30 meter dan terbagi dalam tiga bagian, dari arah bukit Shafa, dari arah Ka'bah dan dari arah bukit. Minumlah air zamzam sambil berdoa. Ulama mengajarkan agar zamzam diminum dalam tiga kali tegukan. Tegukan pertama hendaknya berdoa agar dimantapkan iman, tegukan kedua agar dianugerahi ilmu pengetahuan, dan tegukan ketiga agar memperoleh rezeki halal yang memuaskan.
6. Di bukit Shafa. Shafa merupakan bukit yang masuk bagian Masjidil Haram. Shafa merupakan titik awal dilaksanakannya sa'i.
7. Di bukit Marwah. Marwah bagian bukit yang masuk Masjidil Haram. Marwah merupakan titik akhir dilaksanakannya sa'i.
8. Saat melakukan sa'i. Sa'i adalah berjalan sebanyak 7 kali putaran antara bukit Shafa dan Marwah. Prosesnya dilakukan setelah thawaf, dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah. Tidak ada bacaan wajib. Namun disarankan berdoa sesuai kemampuan, dan beristigfar.
9. Di belakang Maqam Ibrahim. Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan thawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunatkan salat di belakang maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka'bah, tidak jauh dari Multazam.
Secara harafiah maqam berarti tempat berdiri yang bermakna kedudukan. Riwayat-riwayat menyatakan maqam Ibrahim awalnya adalah batu yang digunakan oleh Nabi Ibrahim as untuk berdiri ketika kembali membangun Ka'bah. Di batu itu tampak jelas bekas pijakan kaki yang dipercaya sebagai jejak kaki Nabi Ibrahim as.
10. Arafah (saat wukuf), berlangsung dari dzuhur sampai terbenamnya matahari.
11. Muzdalifah, kawasan antara Mina dan Arafah. Lokasinya sekitar 10 km dari Mekah. Muzdalifah panjangnya kurang dari 4 km, berada pada satu wilayah sempit antara dua gunung yang berdekatan setelah Arafah.
12. Mina, kawasan berbukit panjangnya 3-5 km, letaknya antara Mekah dan Muzdalifah. Jaraknya dari Mekah sekitar 7 km. Di Mina terdapat jamarat.
13-15. Di tempat atau setelah selesai melontar pada ketiga tempat melontar, yakni Ula, Wastha, dan Aqabah.
Sumber: 1.http://bloggerbondowoso24.blogspot.com
1. Saat Thawaf, tidak ada bacaan wajib dalam melaksanakan thawaf, tidak ada juga doa khusus yang harus dihafalkan. Jemaah juga bisa menggunakan bahasa ibu demi meraih kebahagian dunia dan akhirat.
2. Multazam, tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Multazam merupakan tempat paling utama. Merengeklah di sana kepada Allah SWT. Jika memungkinkan, pegang pintu Ka'bah, cucurkanlah air mata sambil memohon apapun yang kita inginkan, baik kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi.
3. Di bawah Mizab (pancuran Ka'bah). Talang air ini terletak di arah Hijir Ismail. Pancuran ini belum ada di zaman Nabi Ibrahim as. Talang ini dibuat suku Quraisy bersamaan dengan dibuatnya atap Ka'bah. Di bagian depannya tertulis lafal Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim, sedangkan pada sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya, 'talang ini diperbaharui pelayan dua tanah suci, Fahd bin Abdul aziz Al Sa'ud, Raja Arab Saudi'. Usai berthawaf, jemaah haji atau umrah biasanya menyempatkan diri berlama-lama memanjatkan doa di sini.
4. Di dalam Ka'bah, tentu sulit masuk ke dalam Ka'bah. Namun Rasullah SAW pernah membawa Aisyah ra ke Hijir Ismail saat Aisyah meminta izin salat di dalam Ka'bah. Saat itu, Rasullah SAW bersabda, "salatlah di sini kalau ingin salat di dalam Ka'bah, karena ini termasuk bagian dari Ka'bah". Karena itu tidak dibenarkan seseorang berthawaf dalam area Hijir Ismail, karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka'bah. Saat haji dan umrah, jemaah harus antre masuk ke dalam Hijir Ismail yang tidak terlalu luas. Usai salat sunah mutlak, mereka biasanya memuaskan diri berdoa di sini.
5. Sumur Zamzam. Sumur ini terletak 21 meter dari lokasi Ka'bah. Dari penelitian, sumur ini menghasilkan 11-18,5 liter setiap detik. Kedalamannya mencapai 30 meter dan terbagi dalam tiga bagian, dari arah bukit Shafa, dari arah Ka'bah dan dari arah bukit. Minumlah air zamzam sambil berdoa. Ulama mengajarkan agar zamzam diminum dalam tiga kali tegukan. Tegukan pertama hendaknya berdoa agar dimantapkan iman, tegukan kedua agar dianugerahi ilmu pengetahuan, dan tegukan ketiga agar memperoleh rezeki halal yang memuaskan.
6. Di bukit Shafa. Shafa merupakan bukit yang masuk bagian Masjidil Haram. Shafa merupakan titik awal dilaksanakannya sa'i.
7. Di bukit Marwah. Marwah bagian bukit yang masuk Masjidil Haram. Marwah merupakan titik akhir dilaksanakannya sa'i.
8. Saat melakukan sa'i. Sa'i adalah berjalan sebanyak 7 kali putaran antara bukit Shafa dan Marwah. Prosesnya dilakukan setelah thawaf, dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah. Tidak ada bacaan wajib. Namun disarankan berdoa sesuai kemampuan, dan beristigfar.
9. Di belakang Maqam Ibrahim. Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan thawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunatkan salat di belakang maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka'bah, tidak jauh dari Multazam.
Secara harafiah maqam berarti tempat berdiri yang bermakna kedudukan. Riwayat-riwayat menyatakan maqam Ibrahim awalnya adalah batu yang digunakan oleh Nabi Ibrahim as untuk berdiri ketika kembali membangun Ka'bah. Di batu itu tampak jelas bekas pijakan kaki yang dipercaya sebagai jejak kaki Nabi Ibrahim as.
10. Arafah (saat wukuf), berlangsung dari dzuhur sampai terbenamnya matahari.
11. Muzdalifah, kawasan antara Mina dan Arafah. Lokasinya sekitar 10 km dari Mekah. Muzdalifah panjangnya kurang dari 4 km, berada pada satu wilayah sempit antara dua gunung yang berdekatan setelah Arafah.
12. Mina, kawasan berbukit panjangnya 3-5 km, letaknya antara Mekah dan Muzdalifah. Jaraknya dari Mekah sekitar 7 km. Di Mina terdapat jamarat.
13-15. Di tempat atau setelah selesai melontar pada ketiga tempat melontar, yakni Ula, Wastha, dan Aqabah.
Sumber: 1.http://bloggerbondowoso24.blogspot.com
2.(Sumber: Haji dan Umrah bersama M
Quraish Shihab)
JAKARTA 29/6/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar