ANTARA WAHABI
DAN SYIAH
Habib
Muhammad Rizieq Syihab menyampaikan bahwa sekte (firqoh) Wahabi maupun Syiah
masing-masing terbagi kedalam 3 bagian
****** awal
kutipan *****
SYIAH
SYIAH
Pertama,
SYI’AH GHULAT yaitu Syi’ah yang menuhankan/menabikan Ali ibn Abi Thalib RA atau
meyakini Al-Qur’an sudah di-TAHRIF (dirubah/ditambah/dikurangi), dan sebagainya
dari berbagai keyakinan yang sudah menyimpang dari USHULUDDIN yang disepakati
semua MADZHAB ISLAM. Syi’ah golongan ini adalah KAFIR dan wajib diperangi.
Kedua,
SYI’AH RAFIDHOH yaitu Syi’ah yang tidak berkeyakinan seperti Ghulat, tapi
melakukan penghinaan/penistaan/pelecehan secara terbuka baik lisan atau pun
tulisan terhadap para Sahabat Nabi SAW seperti Abu Bakar RA dan Umar RA atau
terhadap para isteri Nabi SAW seperti ‘Aisyah RA dan Hafshah RA. Syi’ah
golongan ini SESAT, wajib dilawan dan diluruskan.
Ketiga,
SYI’AH MU’TADILAH yaitu Syi’ah yang tidak berkeyakinan Ghulat dan tidak
bersikap Rafidhah, mereka hanya mengutamakan Ali RA di atas sahabat yang lain,
dan lebih mengedapankan riwayat Ahlul Bait daripada riwayat yang lain, secara
ZHOHIR mereka tetap menghormati para sahabat Nabi SAW, sedang BATHIN nya hanya
Allah SWT Yang Maha Tahu, hanya saja mereka tidak segan-segan mengajukan kritik
terhadap sejumlah sahabat secara ilmiah dan elegan. Syi’ah golongan inilah yang
disebut oleh Prof. DR. Muhammad Sa’id Al-Buthi, Prof. DR. Yusuf Qardhawi, Prof.
DR. Wahbah Az-Zuhaili, Mufti Mesir Syeikh Ali Jum’ah dan lainnya, sebagai salah
satu Madzhab Islam yang diakui dan mesti dihormati. Syi’ah golongan ketiga ini
mesti dihadapi dengan DA’WAH dan DIALOG bukan dimusuhi.
WAHABI
Pertama,
WAHABI TAKFIRI yaitu Wahabi yang mengkafirkan semua muslim yang tidak sepaham
dengan mereka, juga menghalalkan darah sesama muslim, lalu bersikap MUJASSIM
yaitu mensifatkan Allah SWT dengan sifat-sifat makhluq, dan sebagainya dari
berbagai keyakinan yang sudah menyimpang dari USHULUDDIN yang disepakati semua
MADZHAB ISLAM. Wahabi golongan ini KAFIR dan wajib diperangi.
Kedua,
WAHABI KHAWARIJ yaitu yang tidak berkeyakinan seperti Takfiri, tapi melakukan
penghinaan/penistaan/pelecehan secara terbuka baik lisan mau pun tulisan
terhadap para Ahlul Bait Nabi SAW seperti Ali RA, Fathimah RA, Al-Hasan RA dan
Al-Husein RA mau pun ‘Itrah/Dzuriyahnya. Wahabi golongan ini SESAT sehingga
mesti dilawan dan diluruskan.
Ketiga,
WAHABI MU’TADIL yaitu mereka yang tidak berkeyakinan Takfiri dan tidak bersikap
Khawarij, maka mereka termasuk MADZHAB ISLAM yang wajib dihormati dan dihargai
serta disikapi dengan DA’WAH dan DIALOG dalam suasana persaudaraan Islam.
***** akhir kutipan *****
***** akhir kutipan *****
Majalah dakwah
Islam “Cahaya Nabawiy” Edisi no 101, Januari 2012 memuat topik utama berjudul
“SYIAH-WAHABI: Dua seteru abadi” , Berikut sedikit kutipannya,
***** awal
kutipan ****
“Sebenarnya ada fakta lain yang luput dari pemberitaan media dalam tragedi itu.
“Sebenarnya ada fakta lain yang luput dari pemberitaan media dalam tragedi itu.
Peristiwa
itu bermula dari tertangkapnya mata-mata utusan Darul Hadits oleh orang-orang
suku Hutsi yang menganut Syiah. Selama beberapa lama Darul Hadits memang
mengirim mata-mata untuk mengamati kesaharian warga Syiah. Suku Hutsi merasa
kehormatan mereka terusik dengan keberadaan mata-mata ini.
Kehormatan
adalah masalah besar bagi suku-suku di Jazirah Arab. Tak ayal, suku Hutsi pun
menyerbu Darul Hadits sebagai ungkapan amarah mereka.
Selama
beberapa hari Darul Hadits dikepung orang-orang Hutsi yang kebanyakan tergabung
dalam milisi pemberontak
Dua warga
Indonesia tewas dalam baku tembak, sementara yang lainnya bersembunyi di
kampus. Anehnya, meskipun beberapa kali dibujuk , para mahasiswa tetap tak mau
dievakuasi pihak kedutaan. Mereka berdalih bahwa diri mereka sedang berjihad
melawan musuh. Doktrin yang ditanamkan kepada mahasiswa Darul Hadits cukup,
sangar yakni, “Jihad terhadap syiah rafidah al-Houtsi”
***** akhir kutipan *****
***** akhir kutipan *****
Ironis
sekali , mereka merasa berjihad dan memerangi sesama manusia yang telah bersyahadat.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya lagi: ‘Apakah kamu yang telah
membunuhnya? ‘ Dia menjawabnya, ‘Ya.’ Beliau bertanya lagi: ‘Lalu apa yang
hendak kamu perbuat dengan kalimat, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
kecuali Allah’, jika di hari kiamat kelak ia datang (untuk minta pertanggung
jawaban) pada hari kiamat nanti? ‘ (HR Muslim 142)
Jika dua
orang muslim saling bertemu (untuk berkelahi) dengan menghunus pedang
masing-masing, maka yang terbunuh dan membunuh masuk neraka. aku pun bertanya:
Wahai Rasulullah, ini bagi yang membunuh, tapi bagaimana dengan yang terbunuh?
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: Dia juga sebelumnya sangat
ingin untuk membunuh temannya.(HR Bukhari 30)
Pepatah
orang tua kita dahulu menyatakan: “Menang jadi arang, kalah jadi abu”. artinya
mereka sama-sama dalam kerugian.
Diriwayatkan
hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Demi Allah, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Belum
sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai.” (HR Muslim)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kamu akan melihat orang-orang mukmin
dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh.
Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan
ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Bukhari 5552) (HR
Muslim 4685)
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda, “mencela seorang muslim adalah kefasikan,
dan membunuhnya adalah kekufuran”. (HR Muslim).
Orang yang
fasik adalah orang yang secara sadar melanggar larangan Rasulullah atau
larangan agama sebagaimana firmanNya yang artinya, “(yaitu) orang-orang yang
melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa
yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat
kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS Al Baqarah
[2]:27)
Bagi
orang-orang yang fasik, tempat mereka adalah neraka jahannam
Firman Allah
ta’ala yang artinya, “Dan adapun orang-orang yang fasik maka tempat mereka
adalah jahannam” (QS Sajdah [32]:20)
Jelaslah
orang-orang yang menyeru untuk berseteru , saling mencela bahkan saling
membunuh di antara umat Islam adalah penyeru menuju pintu jahannam sebagaimana
yang telah disampaikan dalam tulisan pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2014/03/05/penyeru-untuk-berseteru/
atau pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2014/04/04/ke-pintu-jahannam/
Sebagaimana
yang telah disampaikan dalam tulisan pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2015/03/14/waspadai-pemecah-belah/
bahwa hasutan Zionis Yahudi untuk memecah belah umat Islam adalah dengan
hasutan atau ajakan untuk “kembali kepada Islam” atau “kembali kepada Al Qur’an
dan As Sunnah” dengan cara atau bersandarkan mutholaah (menelaah kitab) secara
otodidak (shahafi) dengan akal pikiran mereka sendiri
Pada
kenyataannya bahwa akibat perseteruan firqah Syiah dan firqah Wahabi yang kena
getahnya adalah mayoritas kaum muslim ( as-sawadul a’dzom ) yang mengikuti
Rasulullah dengan mengikuti Imam Mazhab yang empat
Hal ini lah
yang kita bisa saksikan di Suriah, Libya, Irak dan bahkan sekarang di Yaman
Jadi
perseteruan firqah Syiah dan Wahabi secara tidak langsung membantu atau
memudahkan mewujudkan Israel Raya setelah negara-negara kaum muslim di sekitar
Zionis Yahudi Israel, hancur luluh berantakan karena kaum muslim saling bunuh
membunuh
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda “Aku lebih dahulu wafat daripada kalian,
dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh telah melihat
telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau
kunci-kunci bumi. Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat
syirik sepeninggalku, namun yang justru aku khawatirkan atas kalian adalah
kalian bersaing terhadap kekayaan-kekayaan bumi.” (HR Bukhari 5946)
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda “Aku mendahului kalian ke telaga. Lebar
telaga itu sejauh antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak khawatir bahwa kalian akan
kembali musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah kamu terpengaruh
oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian
berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat sebelum
kalian”. (HR Muslim 4249)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada kaum Anshar, “sepeninggalku nanti,
akan kalian jumpai sikap atsarah (sikap egoism, individualisme, orang yang
mementingkan dirinya sendiri dan kelompok). Maka bersabarlah kalian hingga
kalian berjumpa denganku dan tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah telaga
al-Haudl (di surga)” . (HR Bukhari 350)
Jakarta 9/6/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar