SEDEKAH
DI BULAN RAMADHAN ?
إن الله تعالى
جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“Sesungguhnya
Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang
mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
(( كَانَ النَّبِيُّ r
أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ، حِيْنَ
يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ
لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَكَانَ رَسُوْلُ الله r حِيْنَ يَلْقَاهُ أَجْوَدَ بِالخَيْرِ مِن
الرِّيْحِ المُرْسَلَةِ ))
“Nabi
shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang amat dermawan, dan beliau lebih
dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan
padanya Al-Qur’an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu
membacakan padanya Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika
ditemui jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.”(HR Bukhari
muslim)
Hadits tentang Sedekah ?
إنَّما الدنيا
لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلماً فهو يتقي فيه ربه ويصل فيه رحمه، ويعلم
لله فيه حقاً فهذا بأفضل المنازل
“Dunia itu
untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta
kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan
hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat
hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan
shahih”)
Hadits
ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dengan tambahan:
(( وَلاَ يُسْأَلُ شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ ))
“Dan
beliau tidak pernah dimintai sesuatu kecuali memberikannya.”
Dan
menurut riwayat Al-Baihaqi, dari Aisyah radhiyallahu anha:
((كَانَ رَسُوْلُ الله r
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانَ أَطْلَقَ كُلَّ أَسِيْرٍ وَأَعْطَى كُلَّ سَائِلٍ))
“Rasullullah
shallallahu alaihi wasallam jika masuk bulan Ramadhan membebaskan setiap
tawanan dan memberi setiap orang yang meminta.”
Kedermawanan
adalah sifat murah hati dan mudah memberi, Allah pun bersifat Maha Dermawan,
sebagaimana diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari sa’ad bin Abi Waqqash t bahwa
Nabi r bersabda:
(( إِنَّ الله جَوَّادٌ يُحِبُّ الجُوْدَ، كَرِيْمٌ يُحِبُّ
الكَرَمَ ))
“Sesungguhnya
Allah itu Maha Dermawan, cinta kepada kedermawanan dan Maha Pemurah, cinta
kepada kemurahan hati.”
(( مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ
يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ )) رواه أحمد والترمذي.
“Barangsiapa
memberi makan pada orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang
yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikit pun dari pahalanya.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).
(( إِنَّ فِيْ الجَنَّةِ غُرَفًا يُرَى ظُهُوْرُهَا مِنْ
بُطُوْنِهَا، وَبُطُوْنُهَا مِنْ ظُهُوْرِهَا )) قَالُوْا: لِمَنْ يَا رَسُوْلَ
الله؟ قَالَ: (( لِمَنْ طَيَّبَ الكَلاَمَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ
الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ )) رواه أحمد وابن حبان
والبيهقي.
“Sungguh
di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam
dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Sahabat bertanya: untuk siapakah
ruangan-ruangan itu ya Rasulullah? Jawab beliau: “untuk siapa saja yang berkata
baik, memberi makan, selalu berpuasa dan shalat malam ketika orang-orang dalam
keadaan tidur.” (HR. Ahmad, Ibnu
Hibban dan Al Baihaqi).
(( الصِّيَامُ جُنَّةُ أَحَدِكُمْ مِنَ النَّارِ، كَجُنَّتِهِ مِنَ
القِتَالِ ))
“Puasa
itu merupakan perisai bagi seseorang dari api neraka sebagaimana perisai dalam
peperangan ([1]).” (HR Ahmad,Nasai dan Ibnu Majah )
Diriwayatkan
pula oleh Ahmad dari Abi Hurairah bahwa Nabi r bersabda:
(( الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَحِصْنٌ حَصِيْنٌ مِنَ النَّارِ ))
“Puasa
itu perisai dan benteng kokoh (yang melindungi seseorang) dari api neraka ([2]).”(HR Ahmad dan
al-Baihaqi)
Dan
dalam hadits Mu’adz t Rasulullah r bersabda:
(( الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الماَءُ
النَّارَ وَقِيَامُ الرَّجُلِ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ ))
“Sedekah
dan shalat seseorang di tengah malam dapat menghapuskan dosa sebagaimana air
memadamkan api ([3]).”(HR At-Turmudzi)
Bersedekah di Ramadhan ?
1-
Bulan Ramadhan adalah waktu yang mulia dan pahala berlipat ganda pada bulan
tersebut.
2-
Rajin berderma pada bulan Ramadhan berarti membantu orang yang berpuasa, orang
yang melakukan shalat malam dan orang yang berdzikir supaya mereka mudah dalam
beramal. Orang yang membantu di sini akan mendapatkan pahala seperti pahala
mereka yang beramal. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyebutkan keutamaan orang yang memberi makan buka puasa,
مَنْ
فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ
أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa
memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang
berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.”
(HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, dari Zaid bin
Khalid Al-Juhani. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
3- Di bulan
Ramadhan, Allah juga berderma dengan memberikan rahmat, ampunan dan pembebasan
dari api neraka, lebih-lebih lagi di malam Lailatul Qadar.
4-
Menggabungkan antara puasa dan sedekah adalah sebab seseorang dimudahkan masuk
surga. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,
عَنْ
عَلِىٍّ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ فِى الْجَنَّةِ
غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ».
فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ
أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ
بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »
Dari
‘Ali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya di surga ada kamar yang luarnya bisa dilihat dari
dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya.” Lantas orang Arab Badui
ketika mendengar hal itu langsung berdiri dan berkata, “Untuk siapa
keistimewaan-keistimewaan tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Itu
disediakan bagi orang yang berkata yang baik, memberi makan (kepada orang yang
butuh), rajin berpuasa, dan melakukan shalat di malam hari ketika manusia
terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi no. 1984 dan Ahmad 1: 155. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Kata
Ibnu Rajab Al Hambali, sifat-sifat yang disebutkan di atas semuanya terkumpul
di bulan Ramadhan. Karena orang beriman akan mengumpulkan pada dirinya amalan
puasa, shalat malam, sedekah dan berkata yang baik di mana ketika berpuasa
dilarang berkata kotor dan sia-sia. Lihat Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 298.
5-
Menggabungkan antara sedekah dan puasa adalah sebab kemudahan meraih ampunan
dosa dan selamat dari siksa neraka. Lebih-lebih jika kedua amalan tersebut
ditambah dengan amalan shalat malam.
Disebutkan
bahwa puasa adalah tameng (pelindung) dari siksa neraka,
الصِّيَامُ
جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
“Puasa
adalah pelindung dari neraka seperti tameng salah seorang dari kalian ketika
ingin berlindung dari pembunuhan.” (HR. Ibnu Majah no. 1639 dan An Nasai
no. 2232. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Mengenai
sedekah dan shalat malam disebutkan dalam hadits,
وَالصَّدَقَةُ
تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ
جَوْفِ اللَّيْلِ
“Sedekah
itu memadamkan dosa sebagaimana api dapat dipadamkan dengan air, begitu pula
shalat seseorang selepas tengah malam.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu
Majah no. 3973. Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
6- Dalam puasa
pasti ada cacat dan kekurangan, sedekah itulah yang menutupi kekurangan tersebut.
Oleh karenanya di akhir Ramadhan, kaum muslimin disyari’atkan menunaikan zakat
fitrah. Tujuannya adalah menyucikan orang yang berpuasa. Disebutkan dalam
hadits, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
فَرَضَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ
مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang
yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan dari kata-kata kotor, juga untuk
memberi makan kepada orang miskin.” (HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah
no. 1827. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
7- Disyari’atkan
banyak berderma ketika puasa seperti saat memberi makan buka puasa adalah
supaya orang kaya dapat merasakan orang yang biasa menderita lapar sehingga
mereka pun dapat membantu orang yang sedang kelaparan. Oleh karenanya sebagian
ulama teladan di masa silam ditanya, “Kenapa kita diperintahkan untuk
berpuasa?” Jawab mereka, “Supaya yang kaya dapat merasakan penderitaan
orang yang lapar. Itu supaya ia tidak melupakan deritanya orang yang lapar.”
(Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 300)
Ikhtitam
1. Sedekah memberi keberkahan pada harta.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
ما نقصت صدقة من
مال وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا
“Harta tidak
akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah
tambahkan kewibawaan baginya.” (HR.
Muslim, no. 2588)
2. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
والصدقة برهان
“Sedekah
adalah bukti.” (HR. Muslim
no.223)
3. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
إن الصدقة لتطفىء عن
أهلها حر القبور
“Sedekah
akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib,
873)
4. Orang yang bersedekah akan mendapatkan
naungan di hari akhir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang
ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah
satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah:
رجل تصدق بصدقة
فأخفاها، حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
“Seorang
yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu
sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan
kanannya.” (HR.
Bukhari no. 1421)
Sumber:1.http://muslim.or.id
2.http://rumaysho.com
Jakarta 2/7/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar