MENCARI KEBENARAN
Seorang guru
mistik, setelah ia mencapai pengetahuan yang serba rahasia mengenai kebenaran
sejati, yaitu pengetahuan yang hanya dapat dicapai oleh segelintir manusia, ia
bermukim di Basrah.
Di sana ia
memulai sebuah usaha dan dalam beberapa tahun saja telah memperoleh kemajuan.
Pada suatu hari
seorang guru sufi yang telah mengenalnya beberapa tahun yang lalu, namun masih
berada di atas jalan yang ditempuh oleh para pencari kebenaran, singgah di
tempat kediamannya.
“Betapa gundah
hatiku menyaksikan engkau yang telah meninggalkan pencarian dan jalan kaum
mistik,” berkata sang guru sufi. Pedagang yang arif bijaksana itu hanya
tersenyum dan tidak memberi komentar apa-apa.
Sang guru sufi
kemudian meneruskan perjalanan dan didalam wejangan-wejangannya dikemudian hari
ia sering kisahkan, betapa seseorang bekas sufi yang kemudian beralih kepada
cita-cita yang rendah dalam dunia perdagangan karena ia tampaknya tak memiliki
tekad yang perlu untuk menyelesaikan perjalanan.
Tetapi sang
guru sufi pengelana ini akhirnya bertemu dengan Khaidir, sang penunjuk jalan
rahasia. Si guru sufi memohon kepada Khaidir untuk mengantarkannya kepada guru
arif bijaksana pada zaman itu, yang akan memberkahi terang ke dalam hatinya.
Khaidir
berkata:
“Jumpailah
seseorang pedagang anu, duduklah di kakinya, dan laksanakanlah kerja kasar yang
disuruhnya”.
Sang guru sufi
tidak habis pikir, iapun berkata dengan tergagap:
“Tetapi betapa
mungkin bahwa pedagang itu adalah salah seorang dari manusia-manusia terpilih,
apalagi sebagai guru agung zaman kini?”
Khaidir
menjawab:
“Karena ketika
ia mendapatkan terang ia pun telah berhasil memperoleh pengetahuan duniawi.
Untuk pertama kali ia rnenyadari bahwa sikap manusia suci menarik orang-orang
tamak yang berpura-pura mencari pengetahuan spirituil dan menolak orang-orang
tulus yang tidak takjub kepada penampilan lahiriah. Aku telah menunjukkan
kepadanya betapa guru-guru yang saleh dapat ditenggelamkan oleh
pengikut-pengikutnya. Maka ia memberi pengajaran dengan diam-diam dan bagi
orang-orang yang dangkal penglihatan ia hanyalah seorang pedagang biasa.”(SUMBER
KISAH-KISAH SUFI)
BY ABI
NAUFAL.19/6/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar