“Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong”. (QS. 16 : 23).
الكبر بطر الحق وغمط الناس
“Takabur adalah menolak barang yang
hak dan menghina serta meremehkan orang lain”.
Muqaddimah
Takabur adalah
sumber segala kedengkian dan persengketaan di antara individu-individu di dalam
masyarakat. Mengagungkan diri atau menghina orang lain akan membentuk sifat
yang amat tercela, yaitu membuat pelakunya merasa benci terhadap orang
lain.
Sifat takabur
ini dapat merusak diri sendiri, karena penyebab utamanya ialah perasaan kagum
terhadap dirinya sendiri. Barang siapa merasa kagum terhadap dirinya, ia akan
besar kepala; tidak mau mendengar nasihat orang lain dan keras kepala dengan
pendapatnya sendiri, sehingga akan menyeret pelakunya kepada kerugian.
Pengertian
Sombong
Sombong atau
istilah bahasa Arabnya Al-Bathar, dalam kamus Lisan Al Arab dikatakan, bahwa
arti dari kata Bathar sama dengan Tabakhtur (takabur). Dan ada juga yang
mengatakan arti sombong di kala mendapat nikmat atau sombong karena kaya. Orang
yang sombong berarti tidak mensyukuri nikmat yang dianugerahkan
kepadanya.
Gejala
Kesombongan
Gejala-gejala
sombong sangat banyak ragamnya. Di antaranya ialah besar diri, menghina orang
lain, tidak mau menurut nasihat orang lain yang benar, tidak mau disamakan
dengan orang lain dan lain sebagainya. Rasulullah SAW memberi penjelasan
mengenai gejala-gejala sifat sombong, diantaranya ialah tidak mau tunduk kepada
barang yang hak.
Adapun faktor
yang menyebabkan seseorang berlaku sombong, mungkin dikarenakan seseorang
merasa dirinya lebih istimewa dari pada orang lain, baik dari segi
pengetahuannya, pekerjaannya, keturunannya, kekayaannya, pangkatnya,
kekuasaannya, banyaknya para pengikuti, atau kecantikannya. Gejala terakhir ini
kebanyakan berlaku di kalangan kaum wanita.
Takabur dapat
menimbulkan malapetaka pada masyarakat. Sejarah telah membuktikan bahaya
perbuatan ini bagi masyarakat yang tak terhitung banyaknya. Sifat takabur
tumbuh dari perasaan egoisme yang menyolok, membuat dari kita tidak mau
mencintai orang lain atau membaktikan diri pada masyarakat.
Takabur atau
sombong terhadap orang lain, lama kelamaan akan bersikap takabur terhadap
Allah. Apabila sudah sampai ke taraf ini, berarti kerusakan yang nyata bagi
pelakunya. Ketika iblis takabur terhadap nabi Adam dengan perkataannya : “Aku
lebih baik dari padanya (Adam)”. Akhirnya ia berbuat takabur terhadap Allah dan
melanggar perintah-Nya. Ia tidak mau bersujud kepada Adam, akhirnya ia terkutuk
selama-lamanya. Lalu Allah mengusir Iblis dari surga.
Berikut ini
ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang pengusiran Iblis dari surga : “Allah
berfirman : Turunlah kamu dari surga ini; karena kamu tidak sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk
orang-orang yang hina”. (QS. 7 : 13).
Sombong
Dengan Apa ?
Namun yang
patut diingat, ketika orang yang disebut kaya itu lahir mereka tidak memiliki
apa-apa. Ketika mati juga tidak membawa apa-apa kecuali kain yang melekat di
badan. Pada saat mati tidaklah berguna segala harta dan apa yang telah mereka
kerjakan.
”Tidaklah
berguna baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” [Al Lahab:2]
Sebagaimana
Qarun, harta yang kita miliki tak lain milik Allah yang dititipkan kepada kita.
Ketika kita mati kita akan berpisah dengan ”harta” kita.
”Kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.” [Al Maa-idah:120]
Sering orang
sombong karena kekuasaan atau jabatan. Padahal kekuasaan dan jabatan juga tidak
kekal. Ketika mati, maka kekuasaan pun hilang. Kita diganti dengan yang lain.
”Katakanlah:
“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang
Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [Ali ’Imran:26]
Fir’aun raja
Mesir yang sombong saat ini telah menjadi mayat yang tidak berdaya. Alexander
the Great atau Iskandar Agung yang kerajaannya meliputi sebagian Afrika, Eropa,
dan Asia saat ini tinggal tulang-belulang belaka. Hitler yang dulu ditakuti
juga telah tiada begitu pula dengan musuh-musuhnya.
Hanya Allah
Maha Perkasa yang tetap kekal dan hidup abadi selama-lamanya. Lalu apa yang
membuat manusia pantas untuk merasa sombong?
Penjelasan Nabi
Tentang Kesombongan
Di antara
sabda-sabda Rasulullah mengenai perbuatan takabur ialah :
ان الله لا ينظر
الى من يجر ازاره بطرا لا يدخل الجنة من كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر, قيل يا
رسول الله : ان الرجل يحب ان يكون ثوبه حسنا ونعله حسنا, قال : ان الله جميل يحب
الجمال, الكبر بطر الحق وغمط الناس (رواه مسلم
“Sesungguhnya
Allah tidak akan memberi rahmat-Nya kepada orang yang suka menyeret
selendangnya karena sombong. Tak akan bisa masuk surga seseorang yang dalam
hatinya rasa takabur sekalipun seberat biji sawi”. Beliau ditanya : “Wahai
Rasulullah, seseorang tentu menyenangi baju baik dan sandal yang baik”. Beliau
menjawab : “Sesungguhnya Allah itu cantik dan mencintai kecantikan; yang
dinamakan takabur ialah menolak barang yang baik, dan menghina orang lain”(
Hadits riwayat Muslim).
لا يزال الرجل
يتكبر ويذهب بنفسه حتى يكتب فى الجبارين فيصيبه ما أصابهم
“Seseorang
yang terus-menerus berlaku takabur di mana saja berada, dalam tulisan amalnya
ia akan dimasukkan ke dalam orang-orang yang takabur sehingga ia akan mendapat
(siksaan) seperti mereka.( Hadits riwayat Muslim )
من نعظم فى نفسه
واختال فى مشيته لقي الله وهو عليه غضبان (رواه الامام احمد
“Barangsiapa
merasa besar diri dan berlaku sombong , kelak ia akan bertemu dengan Allah
dalam keadaan marah kepadanya.( Hadits riwayat Imam Ahmad dan Imam Khamsah
)
Balasan
Orang Sombong
Mengapa Iblis
yang dulu begitu mulia dan rajin bertasbih dan beribadah kepada Allah di surga
dengan para malaikat akhirnya diusir Allah dari surga dan dikutuk
selama-lamanya? Karena Iblis itu sombong:
“Allah
berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah
Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu
(merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?.”
Iblis berkata:
“Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia
Engkau ciptakan dari tanah.”
Allah
berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang
terkutuk.
Sesungguhnya kutukan-Ku
tetap atasmu sampai hari pembalasan.” [Shaad 75-78]
Dari Ibn
Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk sorga,
seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”. Seorang
sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau
pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong
adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR
Muslim]
Dari al-Aghar
dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt
berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku.
Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR
Muslim]
”Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu.” [Al Maa-idah:120]
JAKARTA
22/3/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar