SAKIT Merupakan Ujian Allah swt
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam al-Quran, “Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.” (QS.
Al-Baqarah: 155-156).
“Berobatlah kalian. Karena
setiap Allah menciptakan penyakit, pasti Allahjuga menciptakan
obatnya, kecuali satu penyakit saja.” Para sahabat
bertanya, ”penyakit apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Penyakit tua.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Muqaddimah
Sakit adalah gangguan dalam fungsi
normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem
biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut Pemons, 1972)
Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan
aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial.
(Menurut Perkins)
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau
sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menurut
Oxford English Dictionary)
Setiap orang
pasti pernah mengalami sakit, apakah itu sakit ringan ataupun sakit berat.
Namun, baik ringan maupun berat, setiap orang berbeda dalam menyikapinya. Bagi
sebagian orang, sakit ringan bisa dirasakan begitu menyiksa sehingga terlihat
lebih berat dari semestinya. Akan tetapi, bagi sebagian lagi, sakit berat bisa
dirasakan ringan jika hati menerimanya dengan ikhlas. Ada
anak muda yang terlihat menderita gara-gara jerawat tumbuh di wajahnya. Ia
tidak mau keluar rumah karena malu memiliki jerawat yang mengganggu
penampilannya. Akan tetapi, ada juga orang yang diberi penyakit berat tetapi ia
tetap tegar dengan penderitaannya. Ia tetap beraktivitas seolah-olah tidak
sakit………..
Secara umum,
kondisi sakit mempunyai dua sisi rasa. Namun, yang kerap kita rasakan hanya
salah satu sisinya, yakni penderitaan. Sisi lain berapa hikmah dan
kenikmatan di balik sakit sering kali kita lupakan. Padahal, jika
kita mau merenungkannya, banyak hikmah yang dapat
dipetik dari sakit yang diderita.
Saat
Allah menakdirkan kita untuk sakit, pasti ada alasan tertentu yang menjadi
penyebab itu semua. Tidak mungkin Allah subhanahu wa ta’ala melakukan
sesuatu tanpa sebab yang mendahuluinya atau tanpa hikmah di balik semua itu.
Allah pasti menyimpan hikmah di balik setiap sakit yang kita alami. Karenanya,
tidak layak bagi kita untuk banyak mengeluh, menggerutu, apalagi su’udzhan
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Lebih parah lagi, kita sampai mengutuk
taqdir. Na’udzu billah…Semua ujian yang diberikan-Nya semata-mata hanya agar hamba-Nya menjadi lebih baik di hadapanNya. Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda : ”Barangsiapa dikehendaki baik oleh Allah, maka Dia akan menguji dan menimpakan musibah kepadanya”. (HR. Bukhari).
Rasulullah
SAW bersabda,
”Berobatlah,
Allah tidak mengadakan penyakit melainkan Ia mengadakan pula obatnya, kecuali
satu penyakit. Sahabat bertanya, ‘Penyakit apakah?’ Dijawab, ‘penyakit karena
tua’.” (HR Ahmad).
Sakit
Menghapus DosaDari Anas ibn Malik radhiyallahu ’anhu diriwayatkan bahwa ia menceritakan : Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda : ”Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Kalau Allah mencintai seseorang, pasti Allah akan memberikan cobaan kepadanya. Barangsiapa yang ridha menerima cobaanNya, maka ia akan menerima keridhaan Allah. Dan barangsiapa yang kecewa menerimanya, niscaya ia akan menerima kermurkaan Allah”. (HR. Tirmidzi)
Dari ‘A`isyah radhiyallahu ‘anha ia berkata , “Aku mendengar Rasulallah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda : “Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah walau hanya tertusuk duri, kecuali Allah akan mencatat baginya kebaikan dan dihapus baginya kesalahan dan dosanya.” (HR.Muslim)
Dari Abdullah ibn Mas’ud radhiyallahu ’anhu diriwayatkan bahwa ia menceritakan: Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda : ”Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan Allah hapuskan berbagai kesalahnnya, seperti sebuah pohon meruntuhkan daun-daunya.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurayrah radhiyallahu ’anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda : ”Cobaan itu akan selau menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada diri anaknya ataupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikit pun.” (HR. Tirmidzi)
Begitu pula, Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda : ”Tiadalah kepayahan, penyakit, kesusahan, kepedihan dan kesedihan yang menimpa seorang muslim sampai duri di jalan yang mengenainya, kecuali Allah menghapus dengan itu kesalahan – kesalahannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Seorang wanita datang menemui Nabi shallallahu ’alayhi wasallam, ia berkata : ”Saya mengidap penyakit epilepsi dan apabila penyakitku kambuh, pakaianku tersingkap. Berdoalah kepada Allah untuk diriku”. Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda : ”Kalau engkau bersabar, engkau mendapatkan jannah. Tapi kalau engkau mau, aku akan mendoakan agar engkau sembuh”. Wanita itu berkata : ”Aku bersabar saja”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hendaklah kita bersabar dan ridha terhadap sakit yang menimpa kita. Dengan bersabar, kita akan mendapatkan apa yang dijanjikan Allah terhadap orang yang bersabar : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Sakit Itu Karunia Bila Disikapi dengan:
Pertama, terimalah segala musibah dengan ikhlas. Hal ini merapakan manifestasi dari keimanan kita kepada Allah bahwa segala sesuatunya sudah digariskan oleh Yang Mahakuasa.
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ
اللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ
قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada
sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan seizin Allah. Dan
barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk
kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. At-Taghabun:
11)
Kedua, sabar saat ditimpa
penyakit. Boleh jadi penyakit yang menimpa kita merupakan ujian yang diberikan
oleh Allah SWT. sebagai salah satu cara untuk mengetahui kadar
keimanan kita. Artinya, seseorang tidaklah terbukti beriman jika
ia tidak tahan terhadap ujian yang menimpanya. Selain itu, ujian merupakan
salah satu wujud kecintaan Allah terhadap suatu kaum.
Hal ini dikabarkan oleh Rasulullah SAW. dalam hadits,
“Sesungguhnya Allah
Azza wa jalla jika mencintai suatu kaum, Allah akan
memberikan cobaan kepada mereka. Barang siapa yang sabar, maka dia berhak
mendapatkan (pahala) kesabarannya. Dan barang siapa marah, maka dia pun
berhak mendapatkan (dosa) kemarahannya.” (HR. Ahmad)
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman,
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ
وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ ۗوَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ
وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Dan sungguh
akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS. Al-Baqarah: 155-157)
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS. Al-Baqarah: 155-157)
Ketiga, berobat. Hal ini merapakan salah satu bentuk
ikhtiar jika kita ditimpa penyakit sebab kita tak dianjurkan membiarkan sakit
kita bertambah parah tanpa diobati. Rasulullah SAW. bersabda,
“Berobatlah
kalian. Karena setiap Allah menciptakan penyakit, pasti Allahjuga
menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja.” Para sahabat
bertanya, ”penyakit apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Penyakit tua.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hikmah Sakit
Pertama, secara medis sakit merupakan suatu peringatan
(warning) mengenai tingkat kekuatan tubuh kita. Jika tubuh kita
mengalami satu kondisi, kemudian berakibat sakit, hal itu merupakan peringatan
agar kita menghindari kondisi yang sama yang dapat menyebabkan sakit tersebut.
Sakit juga memberi kesempatan kepada kita untuk beristirahat dan berkonsultasi
dengan dokter sehingga penyakit yang ada tidak menjadi lebih parah dan sulit
diobati. Tak jarang, sakit yang dialami mencegah seseorang agar tidak terkena
penyakit yang lebih berat lagi.
Kedua, sakit dapat menjadi penggugur dosa. Penyakit
yang diderita seorang hamba menjadi sebab diampuninya dosa yang telah
dilakukan, termasuk dosa-dosa setiap anggota tubuh. Rasulullah SAW. bersabda,
“Tidaklah
seorang Muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya,
melainkan Allah akan menggugurkan bersama dosa-dosanya, seperti pohon
yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga, orang yang sakit akan mendapatkan pahala dan
ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan dan ditinggikan derajatnya. Rasulullah
SAW.bersabda,
“Tiadalah
tertusuk duri atau benda yang lebih kecil dari itu pada seorang Muslim, kecuali
akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan untuknya satu
kesalahan.” (HR. Muslim)
Keempat, sakit dapat menjadi jalan agar kita selalu
ingat pada Allah. Dalam kondisi sakit biasanya orang merasa
benar-benar lemah, tidak berdaya, sehingga ia akan bersungguh-sungguh memohon
perlindungan kepada Allah SWT. Zat yang mungkin
telah ia lalaikan selama ini. Kepasrahan ini pula yang menuntunnya untuk bertobat.
Kelima, sakit bisa menjadi jalan kita untuk
membersihkan penyakit batin. Pendapat Ibnu Qayyim, “Kalau manusia itu
tidak pernah mendapat cobaan dengan sakit dan pedih, ia akan menjadi
manusia ujub dan takabur. Hatinya menjadi kasar dan
jiwanya beku. Oleh karena itu, musibah dalam bentuk apa pun
adalah rahmat Allah yang disiramkan kepadanya, akan
membersihkan karatan jiwanya dan menyucikan ibadahnya. Itulah obat
dan penawar kehidupan yang diberikan Allah untuk setiap orang beriman.
Ketika ia menjadi bersih dan suci karena penyakitnya, martabatnya diangkat dan
jiwanya dimuliakan, pahalanya pun berlimpah-limpah apabila penyakit yang
menimpa dirinya diterimanya dengan sabar dan ridha.“
Keenam, sakit mendorong kita untuk menjalani hidup
lebih sehat, baik sehat secara jasmani maupun rohani. Sakit membuat orang
tahu manfaat sehat. Tidak jarang orang merasakan nikmat justru
ketika sakit. Begitu banyaknikmat Allah yang
selama ini lalai ia syukuri. Bagi orang yang banyak bersyukur dalam
sakit, ia akan memperoleh nikmat.
Adab Mengunjungi Orang Sakit
”Bila
kalian berada dekat orang sakit atau baru meninggal dunia, ucapkanlah yang
baik-baik, karena sesungguhnya malaikat akan mengaminkan apa-apa yang kalian
ucapkan ketika itu.” (HR Muslim).
Selanjutnya
patut diperhatikan makna hadis berikut, ”Janganlah salah seorang kalian
meninggal dunia kecuali dalam keadaan sedang berbaik sangka kepada Allah.” (HR
Bukhari dan Muslim).
Rasulullah
shallallahu ’alayhi wasallam bersabda : ”Tiadalah kepayahan,
penyakit, kesusahan, kepedihan dan kesedihan yang menimpa seorang muslim sampai
duri di jalan yang mengenainya, kecuali Allah menghapus dengan itu kesalahan –
kesalahannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
JAKARTA 18/3/2013
KENAPA AKU DIUJI?
BalasHapusSurah Al-Ankabut ayat 2-3
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
Surah Al-Baqarah ayat 286
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
ketika nikmat(ujian) Allah datang menghampiri kita.
beruntunglah bagi seorang Muslim itu, jika diberi ujian ia bersabar dan jika diberi nikmat ia bersyukur
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
Surah Al-Imran ayat 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.
Surah Al-Baqarah ayat 45
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?
Surah At-Taubah ayat 111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Tetap semangat menghadapi kehidupan ini yaaa..!!