BERIBADAH Membuat Sehat Jasmani-Ruhani
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan
Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].AL-FATIHAH
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan
dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah,
sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai
kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari
kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan
yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
Muqaddimah
Manusia
terdiri dari 2 unsur yang terdiri atas jasmani dan rohani, kedua unsur tersebut
saling terkait, saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Dikarenakan
apabila salah satu unsur ada yang terganggu maka keseimbangan didalam kehidupan
akan terganggu juga.
Secara
psikis, ibadah sangat cocok sebagai mediator dalam merileksasikan dan
menentramkan kejiwaan. Definisi ibadah menurut pengamatan saya yang dilihat
dari segi riilnya, ibadah yaitu sebagai kegiatan-kegiatan kerohanian yang
dilakukan oleh umat islam maupun umat beragama lainnya untuk mendekatkan diri
kepada sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Tapi pada kenyataannya walaupun
ibadah terkesan hanya untuk mendapatkan pahala atau untuk sekedar menjalankan
kewajiban sebagai umat beragama. Tetapi disisi lain saya melihat umat beragama
yang beribadah hanya sebagai sarana rileksasi, dikarenakan dalam ibadah bisa
mengembalikan pikiran dan stamina yang sudah terpakai karena kegiatan rutinitas
sehari-hari, sehingga pikiran menjadi normal kembali dan hati menjadi tenang,
serta membuat manusia lebih bersemangat menjalankan kegiataan rutinitas
sehari-hari.
Wudhu
Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
Mencegah penyakit Bila kita mencermati dan mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti yang diungkapkan Muhammad Husein Haykal dalam bukunya Hayatu Muhammad, sepanjang hidupnya Rasulullah SAW tak pernah menderita penyakit, kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Hal ini menunjukkan bahwa wudhu dengan cara yang benar niscaya dapat mencegah berbagai macam penyakit.
Menurut sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker, flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan sebagainya.
Shalat
Salat
memang merupakan bagian dari perintah Allah kepada orang-orang yang beriman.
Dengan mengingat Allah, kita pun membuka jalan untuk keluar dari segenap
persoalan atau masalah yang kita hadapi. Allah adalah Sang Maha Penolong.
Segala sesuatu adalah mudah bagi-Nya. Kita sendiri adalah dalam kekuasaan-Nya
dan akan berpulang kepada-Nya. Dengan mengingat Allah dalam salat, kita
menyadarkan diri kembali akan ’fakta-fakta’ ini; kita menyadarkan diri kembali
akan kebesaran Allah, sehingga kita melihat segenap masalah yang kita hadapi
adalah kecil dan mudah di hadapan Allah. (Ingat, dalam salat, kita
mengulang-ulang ucapan Allâhu akbar, yang berarti: Allah Mahabesar; segala
sesuatu yang ada di dunia ini kecil, dan Allahlah Yang Besar). Oleh karena itu,
menjalankan salat sebenarnya juga berarti membuka jalan bagi datangnya pertolongan.
وَاسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ
Dan
mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan kesabaran dan salat. (al-Baqarah
[2]: 45; lihat pula ayat 153).
Salat
dengan demikian menjadikan muslim lebih siap menghadapi hidup dan
problematikanya dibanding sebelumnya. Kesiapan ini terwujud salah satunya
karena aktivitas mengingat Allah itu membuat hati kita tenteram.
أَلاَبِذِكْرِ
اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram. (al-Ra‘d [13]: 28).
Puasa
Menjalankan
ibadah puasa adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim, namun jika dilihat dari
sisi kesehatan dibalik nilai ibadah yang dijalankan sebulan penuh tiap tahun
ini, juga tersimpan banyak manfaat. Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat
dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan
kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan pelakunya untuk tidak
makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa
dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk
menjaga kesehatan jasmani dan rohani pelakunya.
Puasa
dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan
yang berlebihan gizi, belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan
gizi atau overnutrition mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit
degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner,
kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
Pengaruh
puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya
yaitu:
1.
Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan. Pada hari-hari ketika
tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh
karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan diberi kesempatan untuk istirahat.
2. Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
3. Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
4. Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
5. Memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh.
6. Meningkatkan fungsi organ tubuh.
2. Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
3. Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
4. Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
5. Memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh.
6. Meningkatkan fungsi organ tubuh.
Membaca
atau Mendengarkan al-Qur’an
Dr. Al
Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida
Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan
ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun
bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan
depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam
penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek
penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya
ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan
darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran
listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh
besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Al-Qur'an
memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut
diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi
Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48
jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dari tape recorder
menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh
suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur'an.
Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar
bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat
memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang,
bacaan Al-Qur'an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an
memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar
Allah yang telah berfirman, "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah
dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat"
(Q.S. 7: 204).
Sedekah
Sedekah bisa menjadi obat bagi
penyakit Anda! Rasulullah n bersabda :
دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ
“Obatilah orang yang sakit di
antara kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi)
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَ
مَالِهِ وَ نَفْسِهِ وَ وَلَدِهِ وَ جَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ
وَالصَّدَقَةُ وَاْلأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Ujian yang menimpa seseorang
pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa,
shalat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kisah Sembuh
Dengan Bersedekah
1.Wanita Mandul Itu Bisa Hamil
Ada seorang wanita yang mendapat cobaan dengan kemandulan, ia tak dikaruniai
anak. Para dokter telah berputus asa dari kemungkinan ia bisa hamil, dan bahwa
penyakit itu memang tidak ada obatnya. Maka, Allah Ta’ala memberikan taufik
kepadanya agar ia bersedekah kepada seorang wanita fakir. Sesudah ia bersedekah
kepada wanita itu, ia meminta kepadanya agar mendoakan dirinya dikaruniai anak
shalih. Setelah berlalu tiga bulan, wanita itu pun mengandung dua anak
kembar!![5]
2.Sedekah Mengobati Penyakit Jiwa
Ada seorang wanita yang menderita penyakit jiwa yang parah. Salah seorang
kerabatnya bangkit dan segera bersedekah dengan meniatkan kesembuhan untuknya
kepada seorang yang shalih namun fakir yang menanggung beban hidup dua
keluarga, dan ia meminta agar orang shalih itu mendoakan saudaranya. Maka,
Allah pun menyelamatkan wanita itu dari bala’, dan sedekah itu menjadi penyebab
kesembuhannya.
Saudara yang bersedekah itu mengatakan, “Demi Allah, tidak ada seorang pun
dari keluargaku yang tahu tentang sedekahku. Sesungguhnya aku ingin menjadikan
sedekah itu ikhlas untuk menggapai keridhaan Allah Ta’ala.” Segala puji bagi
Allah, yang telah menyembuhkan kerabatnya dari penyakit jiwa yang
dideritanya.[11]
3.Sedekah Menolak Gangguan Sihir
Dikisahkan, ada beberapa wanita yang berbincang-bincang tentang keajaiban
sedekah. Dan, belum selesai para wanita itu membicarakan tentang keutamaan
sedekah, tiba-tiba salah seorang wanita yang ada di antara mereka –-yang sedang
terkena sihir– melepas kalungnya yang mahal harganya. Kalung itu kemudian ia
berikan kepada salah seorang temannya agar dijual dan uangnya diberikan kepada
para keluarga miskin.
Ketika temannya tersebut pergi ke tempat penjual emas dan sang penjual ingin
menimbangnya, maka sang penjual mengeluarkan mata batu yang terletak di tengah
kalung tersebut. Sang penjual begitu terheran-heran dan kebingungan dengan apa
yang dilihatnya. Karena ia menyaksikan ada buhul sihir di dalam mata batu
kalung itu. Sang penjual kemudian mengeluarkannya, dan alhamdulillah, akhirnya
sembuhlah perempuan pemilik kalung tersebut dari penyakit yang selama ini
dideritanya.[14]
Dzikrullah
Kenyataan ini,
yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima, adalah sebuah
rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur’an dengan kalimat ini “…Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS.
Ar Ra’d, 13:28).
Alasan mengapa
orang-orang Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang
kebenaran ini. Seperti kata Patrick Glynn: “Penelitian ilmiah di bidang
psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, … keyakinan
agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan
kesehatan jiwa dan kebahagiaan.”
Para pakar
psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai “dampak
kejiwaan”. Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan
hal ini berpengaruh baik pada kesehatan.
Dalam
sebuah pengkajian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Medicine,
sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, dilaporkan bahwa orang yang
mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan
mempunyai masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka
yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit
usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat
penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama.
JAKARTA 11/3/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar