MOHONLAH Ampunan dan Kesehatan !
”Dan Kami
turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
kecuali merugi.” (QS:Al-Isra’ 82)
Al-Quran
juga mengingatkan, Makan
dan minum dan
jangan
berlebih-lebihan. Allah
tidak senang kepada
orang yang
berlebih-lebihan (QS Al-A'raf [7]: 31).
Muqaddimah
Islam memiliki
perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai
agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang
Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang
bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam
yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam
mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.
“Kesehatan
merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad SAW.
Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah
manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan
menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:
”Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57).
Islam
menegaskan kepada orang muslim untuk menjaga etika ketika makan. Allah
memerintahkan kita untuk makan tidak berlebih-lebihan sedangkan Rasulullah SAW
mengatakan bahwa “perut adalah seburuk-buruk tempat untuk diisi”. Sebagian
besar penyakit bersumber dari perut. Oleh karenanya Maha Benar Allah SWT dalam
Firman-Nya :
Arti kesehatan
Sehat menurut
batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah
menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial
sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan.
Dalam kamus
bahasa Arab, kata afiat diartikan sebagai “perlindungan Allah untuk hamba-Nya
dari segala macam bencana dan tipu daya. Kalau sehat diartikan sebagai keadaan
yang baik bagi segenap anggota badan, setidaknya mata yang sehat adalah mata
yang tidak memakai kacamata. Tetapi mata yang afiat adalah yang dapat melihat
dan membaca objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari
objek-objek yang terlarang karena itulah fungsi yang diharapkan dari penciptaan
mata.
Dalam
Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah:
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
Aspek-Aspek
Kesehatan
Setiap makanan
yang dilarang di dalam Al Quran ternyata saat ini memiliki argumentasi ilmiah
yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Makanan yang diharamkan dapat
mengganggu kesehatan manusia, baik pengaruh buruk bagi kesehatan (kolesterol,
racun) maupun mengandung berbagai penyakit yang membahayakan tubuh (Trichina,
Salmonella, cacing pita, dll.).
Pada dasarnya
kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain :
A. Kesehatan
fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak
adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
B. Kesehatan
mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
-Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir
atau jalan pikiran.
- Emosional
sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
-Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang
dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap
sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat
spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan
lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan
semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
C. Kesehatan
sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau
kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan,
status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan
menghargai.
D. Kesehatan
dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti
mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap
hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.
Kesehatan Menurut Agama
Sebagaimana
seseorang yang ingin pandai tentu saja harus belajar dan berusaha mengenal
prinsip prinsip hidup sehat setelah itu melaksanakannya dan inilah beberapa
petunjuk Agama yang berhubungan dengan kesehatan:
1. Makan jangan
Berlebihan
Dalam Al-Qur’an
Surat Al-A’raf: 31 Allah SWT. Berfirman:
yang artinya ...”Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. 7:31).
Dan dalam surat
Thaha ayat 81, Allah SWT. berfirman yang artinya : “Makanlah di antara rizqi
yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas
padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.” (QS.
20:81), Dalam ilmu kesehatan, makan dan
minum merupakan kebutuhan dalam pemenuhan nutrisi sebagai penunjang hidup, yang
jumlah dan macamnya harus sesuai dengan keperluan tubuh, tidak boleh kekurangan
dan tidak boleh berlebihan. Yang bila kekurangan atau berlebihan akan menggangu
kesehatan tubuh.
Sehubungan
dengan ini Nabi SAW. telah bersabda :
“Tidaklah seseorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih buruk
daripada perutnya, Cukuplah bagi anakmanusia beberapa makanan yang dapat
menegakkan tulang rusuknya, jika memang harus makan banyak maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR.
Tirmidzi: 2302, nasai dari Inbu Majah)
2. Makan Makanan yang Sehat
Allah SWT.
Berfirman yang artinya: ” Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa
yang Allah telah rizqikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya”. (QS. 5:88) dengan memenuhi makan yangmemenuhi unsur gizi
ini lagi baik (thayyib) diharapkan tubuh berada dalam keadaan yang optimal
sehingga daya tahan tubuh akan bekerja secara maksimal dalam menolak segala
macam penyakit.
3. mendinginkan makanan atau minuman sebelum
dimakan atau diminum
Dengan sabdanya
: “Dinginkan makanan dan minuman kamu sesungguhnya tidak ada kebaikan pada
makanan/minuman yang panas.” (HR. Al-hakim dan Ad-Dailami). Mendinginkannya
tidak dengan ditiup dengan nafas karena ini juga dilarang oleh NAbi SAW. (HR
Ibnu Majah)
Dalam bidang
Gastroenterologi diketahui bahwa maakanan yang panas dapat menyebabkan
perlukaan pada selaput lendir saluran cerna yang menyebabkan rasa sakit, perih,
rasa panas, kembung, rasa penuh, mual, rasa seperti diiris Dll.
4. Olah raga
bermanfaat untuk kesehat
Oleh karenanya,
dengan berolahraga yang teratur, terukur dan bersitat aerobik akan memberikan
banyak manfaat antara lain adalah mencegah kegemukan dengan seqala dampak
negatifnya, menguatkan dan lebih mengefisienkan kerja otot-otot tubuh seperti
otot jantung, otot pernafasan dan otot-otot rangka tubuh, dan lebih melancarkan
aliran darah sehingga suplai zat-zat nutnisi ke sel-sel tubuh serta pembuangan
bahan-bahan sisa dan sel-sel tubuh menjadi lebih baik. Keadaan ini sangat
menguntungkan bagi kesehatan sel-sel tubuh yang menyusun
organ/alat
tubuh.
5.Ketenangan
Jiwa
Ketenangan jiwa diperlukan untuk keserasian fungsional organ-organ tubuh. Sebaliknya ketegangan, kecemasan, emosi, akan menimbulkan gangguan fungsional pada organ-organ tubuh seperti sistem pencernaan. pernapasan, jantung, pembuluh darah, syaraf, hormonal dll.
Seorang yang gelisah, gundah, resah hati akan mengalami gangguan konsentrasi, gangguan tidur, sakit kepala, berdebar, sesak, tidak nafsu makan, mulas, mencret, sering mau kencing, dan keluhan keluhan lain, sehingga akan mengganggu aktifitas hariannya.
Ketenangan hati diperlukan untuk kesempurnaan / kelancaran kerja seluruh alat tubuh.
Membaca serta memahami Al-Qur’an atau dzikrullah bagi seorang mukmin merupakan obat untuk ketenangan hatinya.
Dalam Al-Quran, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Wahai sekalian manusia telah datang kepadamu pelajaran (Al Quran) dari Tuhanmu, dan sebagai obat untuk yang ada dalam dada (“qalbun”/ hati), dan petunjuk serta rahmat bagi mereka yang beriman. “(Yunus;57).
Di surat lain, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Orang-orang yang beriman akan menjadi tenang hatinya dengan dzikir kepada Allah, Ketahuilah bahwasanya dengan dzikir kepada Allah hati akan menjadi tenang.” (QS.Ar-Raad: 28).
Ketenangan jiwa diperlukan untuk keserasian fungsional organ-organ tubuh. Sebaliknya ketegangan, kecemasan, emosi, akan menimbulkan gangguan fungsional pada organ-organ tubuh seperti sistem pencernaan. pernapasan, jantung, pembuluh darah, syaraf, hormonal dll.
Seorang yang gelisah, gundah, resah hati akan mengalami gangguan konsentrasi, gangguan tidur, sakit kepala, berdebar, sesak, tidak nafsu makan, mulas, mencret, sering mau kencing, dan keluhan keluhan lain, sehingga akan mengganggu aktifitas hariannya.
Ketenangan hati diperlukan untuk kesempurnaan / kelancaran kerja seluruh alat tubuh.
Membaca serta memahami Al-Qur’an atau dzikrullah bagi seorang mukmin merupakan obat untuk ketenangan hatinya.
Dalam Al-Quran, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Wahai sekalian manusia telah datang kepadamu pelajaran (Al Quran) dari Tuhanmu, dan sebagai obat untuk yang ada dalam dada (“qalbun”/ hati), dan petunjuk serta rahmat bagi mereka yang beriman. “(Yunus;57).
Di surat lain, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Orang-orang yang beriman akan menjadi tenang hatinya dengan dzikir kepada Allah, Ketahuilah bahwasanya dengan dzikir kepada Allah hati akan menjadi tenang.” (QS.Ar-Raad: 28).
Dalam Al-Qur’an
Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Apabila hambaKu bertanya
tentang Aku, katakanlah ahwasanya Aku ini dekat sekali, kukabulkan permohonan
hambaKu apabila memohon, maka patuhlah kepadaKu dan berimanlah kepadaKu. “(QS.
Al-Baqarah: 186)
Dengan pernyataan Allah ini seorang mukmin yang bertaqwa kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan selalu dalam keadaan tenang tidak akan gelisah / resah / cemas walaupun menghadapi situasi yang bagaimanapun, karena merasa Allah selalu bersamanya dan mendengar serta mengabulkan permohonan hambaNya.
Dengan pernyataan Allah ini seorang mukmin yang bertaqwa kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan selalu dalam keadaan tenang tidak akan gelisah / resah / cemas walaupun menghadapi situasi yang bagaimanapun, karena merasa Allah selalu bersamanya dan mendengar serta mengabulkan permohonan hambaNya.
Menjaga
Kesehatan pribadi dan lingkungan
1.Tubuh. Islam
memerintahkan mandi bagi umatnya untuk membersihkan tubuhnya dari najis dan
hadas. Dia mengajarkan kepada umatnya, mulai memotong kuku, membersihkan luas
jari, mencabut bulu ketiak dan bersiwaq hingga bagaimana cara dia makan.
2.Tangan. Nabi Muhammad SAW bersabda: “cucilah
kedua tanganmu sebelum dah sesudah makan dan cucilah kedua tanganmu setelah
bangun tidur. Tidak seorang pun tahu di mana tangannya berada di saat tidur.”
3.Makanan dan Minuman. Rasulullah SAW.
bersabda “tutuplah bejana air dan tempat minummu”.
4.Rumah. “Bersihkanlah rumah dan halaman
rumahmu”, sebagaimana di anjurkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan jalan.
5.Perlindungan sumber air. Rasulullah melarang
umatnya membuang kotoran di tempat-tempat sembarangan, misalnya sumur, sungai,
dan pantai. Perintah-perintah Rasulullah tersebut memiliki makna bahwa kita
harus menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi
saluran pencernaan.
:“Mohonllah
kepada Allah pngampunan, kesehatan dan keyakinan di dunia dan akhirat.
Sesungguhnya Allah tidak memberikan kepada seseorang setelah keyakinan (Iman)
yang lebih baik daripada kesehatan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari
Abu BAkar, sahih sanadnya dari Ibnu Abbas)
JAKARTA 8/3/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar