KAJIAN RABIUL AKHIR
1.Rabiul Akhir
20.Desember
20.Desember
MEMURNIKAN KE-ESAAN TUHAN
Manusia diciptakan Allah swt hanya untuk beribadah
kepadaNya semata dengan berbagai macam ibadah,rukun iman,rukun islam dan
amal shalih lainnya.
Ibadah dalam Islam banyak ragamnya dan hanya ibadah yang
ikhlas,yang sesuai dengan petunjuk rasul dan yang beriman itulah ibadah
yang diterima oleh Allah swt.
Beribadah yang benar dan berkuwalitas akan menjadikan
seseorang semakin meningkat ketaqwaannya kepada Allah swt bertambah
patuh,bertambah bersyukur dan bertambah banyak berdzikir,mengingat dan
menyebut namaNya baik dalam kaadaan berdiri,duduk atau melentang tidur.
Disamping hanya beribadah kepada Tuhan yang maha Esa,juga
setiap muslim sayogjanya mengenal asmaaul husna,menghafal,mengerti arti
dan pesan moral nama-nama tersebut sehingga ibadahnya mampu merubah dan
membentuk orang-orang beriman yang benar-benar bertaqwa lahir dan
bathin.
Asmaaul husna yang dimiliki Allah swt bisa merupakan sumber
hukum dan sumber akhlak bagi setiap muslim sehingga dapat membentuk
manusia-manusia yang patuh hukum dan berakhlak mulia.
Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan agama dalam Islam
khususnya masalah ibadah wajib mengikuti petunjuk nabi Muhammad saw
disamping ikhlas dan beriman sehingga Allah swt menerima dan meridhai
ibadah seseorang. Dengan demikian ibadah yang diterima adalah
berdasarkan keimanan,persesuaian dengan petunjuk Nabi saw dan ikhlas
karena Allah swt.
Beragama dengan ikhlas maksudnya hanya memurnikan tauhid
kepada Tuhan yang maha Esa semata tidak ada sekutu bagiNya dan
memurnikan ibadah hanya untukNya semata tidak riya,tidak sum`ah dan
tidak menginginkan balasan atau pujian makhluk.
Kalimat tahlil laa ilaaha illa Allah adalah sebuah ikrar
dan pengakuan bagi setiap muslim yang beriman dan bertaqwa,meniadakan
tuhan-tuhan yang dijadikan manusia sebagai tuhan selain Allah swt yang
maha Esa,Dia tempat bergantung bagi setiap makhluk,tidak beranak dan
tidak peranakkan dan tidak ada seorangpun yang menyerupaiNya.
Memang mengucapkan ikhlas sangat mudah tetapi melaksanakan
dalam bentuk perbuatan perlu pemahaman yang benar dan benar-benar
perbuatannya tidak ada kepentingan dengan manusia,tanpa pamrih,tidak
butuh pujian,tidak gelisah atas cacian serta bertawakal kepadaNya semata
dengan pasrah terserah kehendakNya.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits nabi dibawah ini !
1.Perintah hanya beribadah kepada Allah swt semata.
ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧْﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
[Adz-Dzâriyât/51:56]
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
[Adz-Dzâriyât/51:56]
Ar-Raghib al-Ash-bihani rahimahullah (wafat 425
H), seorang ahli bahasa Arab, berkata, “’Ubudiyah
adalah menampakkan ketundukan, sedangkan
ibadah lebih tinggi darinya, karena ibadah adalah puncak ketundukan”. (Mufradât Alfâzhil Qur’ân,
hlm. 542)
H), seorang ahli bahasa Arab, berkata, “’Ubudiyah
adalah menampakkan ketundukan, sedangkan
ibadah lebih tinggi darinya, karena ibadah adalah puncak ketundukan”. (Mufradât Alfâzhil Qur’ân,
hlm. 542)
Dalam kitab ad-Dînul Khâlish , 1/215, disebutkan
pengertian ibadah mahdhah, “Segala yang
diperintahkan oleh Pembuat syari’at (yaitu: Allâh Subhanahu wa Ta’ala -pen), baik berupa perbuatan atau perkataan hamba yang
dikhususkan kepada keagungan dan kebesaran
Allâh Azza wa Jalla .”
pengertian ibadah mahdhah, “Segala yang
diperintahkan oleh Pembuat syari’at (yaitu: Allâh Subhanahu wa Ta’ala -pen), baik berupa perbuatan atau perkataan hamba yang
dikhususkan kepada keagungan dan kebesaran
Allâh Azza wa Jalla .”
Ibadah ghairu mahdhah adalah perbuatan-
perbuatan dan perkataan-perkataan yang asalnya
bukan ibadah, akan tetapi berubah menjadi
ibadah dengan niat yang baik.
perbuatan dan perkataan-perkataan yang asalnya
bukan ibadah, akan tetapi berubah menjadi
ibadah dengan niat yang baik.
2.Mengenal Asmaaul Husnaa.
ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻷﺳْﻤَﺎﺀُ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ
ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﻩُ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺫَﺭُﻭﺍ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ
ﻳُﻠْﺤِﺪُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺃَﺳْﻤَﺎﺋِﻪِ
ﺳَﻴُﺠْﺰَﻭْﻥَ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ
ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﻩُ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺫَﺭُﻭﺍ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ
ﻳُﻠْﺤِﺪُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺃَﺳْﻤَﺎﺋِﻪِ
ﺳَﻴُﺠْﺰَﻭْﻥَ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ
“Hanya milik Allah asmaul husna, maka
bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaaul husna itu dan jauhilah
orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-
Nya. Nanti mereka akan mendapat
balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan.” (al-A’raaf: 180)
bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaaul husna itu dan jauhilah
orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-
Nya. Nanti mereka akan mendapat
balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan.” (al-A’raaf: 180)
3.Istiqamah bertauhidkan Allah swt.
ﻋَﻦْ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﻭَﻗِﻴْﻞَ ﺃَﺑِﻲْ ﻋَﻤْﺮَﺓَﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺜَّﻘَﻔِﻲ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻨْﻪَ , ﻗَﺎﻝَ: ﻗُﻠْﺖُ ﻳَﺎﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ , ﻗُﻞْ ﻟِﻲْ ﻓِﻲْ ﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ ﻗَﻮْﻻً , ﻻَ ﺃَﺳْﺄَﻝُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﺣَﺪًﺍﻏَﻴْﺮَﻙَ. ﻗَﺎﻝَ: ﻗُﻞْ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ , ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻘِﻢْ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
ﻋَﻨْﻪَ , ﻗَﺎﻝَ: ﻗُﻠْﺖُ ﻳَﺎﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ , ﻗُﻞْ ﻟِﻲْ ﻓِﻲْ ﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ ﻗَﻮْﻻً , ﻻَ ﺃَﺳْﺄَﻝُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﺣَﺪًﺍﻏَﻴْﺮَﻙَ. ﻗَﺎﻝَ: ﻗُﻞْ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ , ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻘِﻢْ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Dari Abu ‘Amr, dan ada yang mengatakan dari Abu
‘Amrah Sufyân bin ‘Abdillâh ats-Tsaqafi Radhiyallahu
anhu, yang berkata : “Aku berkata, ‘Ya Rasulullah!
Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah perkataan
yang tidak aku tanyakan kepada orang selain engkau.’
Beliau menjawab, ‘Katakanlah, ‘Aku beriman kepada
Allah Azza wa Jalla,’ kemudian istiqâmahlah.’”
‘Amrah Sufyân bin ‘Abdillâh ats-Tsaqafi Radhiyallahu
anhu, yang berkata : “Aku berkata, ‘Ya Rasulullah!
Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah perkataan
yang tidak aku tanyakan kepada orang selain engkau.’
Beliau menjawab, ‘Katakanlah, ‘Aku beriman kepada
Allah Azza wa Jalla,’ kemudian istiqâmahlah.’”
Qâdhi ‘Iyâdh rahimahullah mengatakan, “Maksudnya,
mereka mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan beriman
kepada-Nya kemudian berlaku lurus, tidak menyimpang
dari tauhid, dan selalu iltizâm (konsekuen dan
konsisten) dalam melakukan ketaatan kepada-Nya
sampai mereka meninggal.”
mereka mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan beriman
kepada-Nya kemudian berlaku lurus, tidak menyimpang
dari tauhid, dan selalu iltizâm (konsekuen dan
konsisten) dalam melakukan ketaatan kepada-Nya
sampai mereka meninggal.”
*BERTAUHID ALA SUFI*
...
Belajar ilmu tauhid tanpa belajar tasawuf lewat
bimbingan Guru Mursyid tidak ada bedanya dengan belajar ilmu filsafat yang juga mengajarkan konsep
Ketuhanan yang pada akhirnya akan berujung kepada pencarian tanpa batas atau ujung.
Di kalangan sufi, mereka tidak lagi berbicara tentang “mengenal”, tapi sudah pada tahap jatuh cinta,
rindu, mabuk akan Tuhan yang kesemua itu bisa kita
baca pada karya-karya sufi klasik seperti Abu Yazid al-Bisthami, Rabi’ah al-Adawiyah, Jalaludin Rumi
dan lain-lain. Tidak mungkin manusia bisa sampai kepada tahap Mabuk kepada Tuhan sebelum dia
benar-benar pernah meminum anggur Tuhan. Jatuh cinta secara mendalam seperti yang diungkapkan
oleh para tokoh sufi hanya bisa terjadi pada orang yang sudah mengenal Tuhan secara sempurna,memandang wajah-Nya dan berkomunikasi dengan
mesra lewat ibadah-ibadah yang dilakukannya setiap
saat.
...
...
Belajar ilmu tauhid tanpa belajar tasawuf lewat
bimbingan Guru Mursyid tidak ada bedanya dengan belajar ilmu filsafat yang juga mengajarkan konsep
Ketuhanan yang pada akhirnya akan berujung kepada pencarian tanpa batas atau ujung.
Di kalangan sufi, mereka tidak lagi berbicara tentang “mengenal”, tapi sudah pada tahap jatuh cinta,
rindu, mabuk akan Tuhan yang kesemua itu bisa kita
baca pada karya-karya sufi klasik seperti Abu Yazid al-Bisthami, Rabi’ah al-Adawiyah, Jalaludin Rumi
dan lain-lain. Tidak mungkin manusia bisa sampai kepada tahap Mabuk kepada Tuhan sebelum dia
benar-benar pernah meminum anggur Tuhan. Jatuh cinta secara mendalam seperti yang diungkapkan
oleh para tokoh sufi hanya bisa terjadi pada orang yang sudah mengenal Tuhan secara sempurna,memandang wajah-Nya dan berkomunikasi dengan
mesra lewat ibadah-ibadah yang dilakukannya setiap
saat.
...
Ketika manusia belum mengenal Allah, dalam ibadah
formal yang sangat tenang sekalipun dia tidak akan
bisa mendapatkan apa-apa selain kekosongan dan
kehampaan serta menduga-duga bahwa dia sedang
berhadapan dengan Allah.
Ketika ilmu agamanya telah di upgrade dibawah
bimbingan Guru Yang Ahli, dan ketika kita telah
mengenal Tuhan dengan sebenar kenal tanpa
keraguan sedikitpun, maka dimanapun kita bisa
menjumpai-Nya, tidak hanya ketika melakukan
ibadah formal saja, ketika menghirup segelas kopi
pun akan ada wajah-Nya disana….(sufimuda.net)
formal yang sangat tenang sekalipun dia tidak akan
bisa mendapatkan apa-apa selain kekosongan dan
kehampaan serta menduga-duga bahwa dia sedang
berhadapan dengan Allah.
Ketika ilmu agamanya telah di upgrade dibawah
bimbingan Guru Yang Ahli, dan ketika kita telah
mengenal Tuhan dengan sebenar kenal tanpa
keraguan sedikitpun, maka dimanapun kita bisa
menjumpai-Nya, tidak hanya ketika melakukan
ibadah formal saja, ketika menghirup segelas kopi
pun akan ada wajah-Nya disana….(sufimuda.net)
Wallah a`lam bishshawab
*IKHLAS BERAGAMA DENGAN MEMURNIKAN TINDAKAN HANYA SEMATA UNTUK DIA ITULAH MENTAUHIDKAN TUHAN DALAM BERIBADAH*
*MENGENAL PRIBADI DIRI ADALAH SARANA MENGENAL TUHAN YANG MAHA MELIPUTI SETIAP APA YANG DIPERBUAT MANUSIA*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
🇮🇩
Anak bangsa bersyukur
🇮🇩
2.Rabiul Akhir
21.Desember
21.Desember
*KADAR UJIAN MANUSIA*
*Jgn pernah kita terlalu suka terhadap suatu hal, dan juga
jgn kita terlalu benci terhadap suatu hal, ketika itu terjadi maka kita
menutup diri kita terhadap RAHMAT ALLAH yg bgtu LUAS dan INDAH dari
kesukaan dan kebencian tersebut#ridho_dinata*
Manusia adalah makhluk yang paling unik dan aneh,sebagian
mintak jadi orang kaya dengsm jalan pintas dan beresiko seperti
melakukan korupsi dan lainnya sehingga akhirnya dipenjarakan dan
sebagian juga hidup berqona`ah menerima apa adanya dari Tuhan sehingga
hidupnya terkesan kurang semangat kerja.
Hidup boleh memilih mau kaya,mau punya jabatan tinggi,mau
punya istri lebih dari satu dan mau apalagi terserah ? Semua pilihan dan
perbuatan pasti ada balasannya dari Tuhan.
Allah swt menciptakan manusia agar mengenal siapa
Tuhannya,lalu hanya beribadah kepadaNya semata dengan mentauhidkan Allah
swt sebagai satu- satunya Tuhan yang maha Esa tidak ada sekutu bagiNya
disamping dipersiapkan kadar ujian dan cobaan bagi setiap manusia.
Setiap orang yang beriman kepada Allah swt dan rasulNya
tentu menyadari bahwa hidup di dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan
sehingga siapapun pasti mengalami ujian dan cobaan tsb sesuai dengan
qadha-qadarnya masing-masing,sebagian menyikapi dengan
bersyukur,bersabar dan sebagian ingkar dan kufur.
Oleh karena itu,ummat muslim harus selalu berlindung dari
takdir yang tidak baik kepada Allah swt dan berdoa serta tetap berakhlak
mulia kepada sesama.
Bagi setiap muslim yang beriman semua urusannya menjadi
baik dan punya nilai ibadah manakala mendapat nikmat yang lebih lalu
mensyukurinya dan bilamana mendapat musibah tetap bersabar.
Memang hidup ini adalah untuk beribadah kepada Allah swt
dengan memahami dan menjalankan rukun iman dan rukun islam disamping
amal shalih lainnya serta menjadikan hidup ini untuk ladang beribadah
dan beramal shalih hanya karena Allah swt semata.
Manusia terbagi tiga golongan,pertama mereka tetap punya
kesadaran ruh sehingga di dunia ini tetap beriman dan siap menjalankan
perintah,menjauhi larangan dan menerima ketetapan dari Tuhan yang maha
Kuasa atas segala sesuatu,kedua golongan yang ingkar dan kufur tehadap
Tuhan,padahal dulunya sudah berikrar diwaktu masih di alam arwah dan
ketiga golongan munafiq.
Islam datang yang dibawa para rasul dengan rahmat dan
hidayah dariNya agar manusia sadar kembali untuk beriman dan hanya
beribadah kepada Tuhan yang maha Esa sehingga dikemudian hari,hari
pembalasan tidak protes atas kesesatannya.
Manusia punya kuasa dan pilihan dalam menetapkan keinginan
yang disukainya,mau naik jabatan,mau bisnisnya sukses,mau jadi orang
yang terkenal dan lainnya itu boleh-boleh saja. Sungguhpun
demikian,ingat bahwa Allah punya kehendak sesuai kebutuhan makhluk dan
pastinya semua perbuatan manusia akan dimintak pertanggungjawaban.
Untuk itu,sebagai muslim yang bertaqwa tentu dunia bukan
menjadi tujuan utama tetapi hanya sebagai bekal dan jembatan menuju
kehidupan hasanah dunia,hasanah akhirat dan selamat dari siksa api
neraka.
Silahkan cari dunia dengan cara yang halal tapi untuk bekal
hidup yang baik,bahagia dunia dengan qona`ah dan bahagia akhirat dengan
masuk surga atas izin dan ridha Tuhan. Oleh karena itu,jangan terlalu
gila dunia !
Demikian juga bagi orang-orang yang belum beruntung
hidupnya,masih mengannggur,masih kurang pangan dan sandang,masih belum
bisa mencukupi hidupnya bahkan masih belum bertaubat dari jalan yang
sesat umpamanya maka bersabarlah dan bertaubat,bagi yang hidupnya
berlebih berbagilah dengan rezki yang didapat sehingga hidupnya berkah.
Sebelum seseorang lahir ke dunia sudah ditentukan dalam perut ibunya,hidup dan matinya,rezkinya,beruntung dan tidaknya.
Setiap muslim yang beriman dan bertaqwa menjadikan dunia
untuk bekal kampung akhirat.Untuk itu,ambil dunia seperlunya dengan cara
yang halal niscaya berkah hidupnya,hasanah dunia,hasabah akhirat dan
selamat dari siksa api neraka dengan rahmat dariNya !
Doakan saudara-saudara kita agar mendapat hidayah dari Allah swt,menjadi muslim yang beriman dan berakhlak mulia !
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Dunia tempat ujian dan cobaan hidup.
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻭَﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓَ ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ
ﻋَﻤَﻼ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ
ﻋَﻤَﻼ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun .”
(QS. Al Mulk: 2)
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun .”
(QS. Al Mulk: 2)
Dari ‘Atho’, dari Ibnu ‘Abbas mengatakan,
“Kematian akan ditemui di dunia. Sedangkan
kehidupan hakiki adalah di akhirat.” Qotadah
mengatakan, “Allah memang menentukan adanya kematian dan kehidupan di dunia. Namun Allah
menjadikan dunia ini sebagai negeri kehidupan yang pasti akan binasa. Sedangkan Allah menjadikan negeri akhirat sebagai negeri balasan dan akan kekal abadi.”
“Kematian akan ditemui di dunia. Sedangkan
kehidupan hakiki adalah di akhirat.” Qotadah
mengatakan, “Allah memang menentukan adanya kematian dan kehidupan di dunia. Namun Allah
menjadikan dunia ini sebagai negeri kehidupan yang pasti akan binasa. Sedangkan Allah menjadikan negeri akhirat sebagai negeri balasan dan akan kekal abadi.”
2.Ujian dan Cobaan Hidup.
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan
[al-Anbiyâ’/21 : 35]
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan
[al-Anbiyâ’/21 : 35]
3.Pandai mensyukuri nikmat dan sabar atas musibah.
ﻗﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ : (ﻋَﺠَﺒًﺎ ﻷَﻣْﺮِ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦِ ﺇِﻥَّ ﺃﻣْﺮَﻩ ﻛُﻠَّﻪُ ﻟﻪُ ﺧَﻴﺮٌ
ﻟﻴﺲَ ﺫﻟﻚَ ﻷَﺣَﺪٍ ﺇﻻ ﻟﻠﻤُﺆْﻣﻦِ ﺇِﻥْ ﺃﺻَﺎﺑﺘﻪُ ﺳَﺮَّﺍﺀُ ﺷَﻜَﺮَ ﻓﻜﺎﻧﺖْ ﺧَﻴﺮًﺍ ﻟﻪُ ﻭﺇﻥْ ﺃﺻَﺎﺑﺘﻪُ ﺿَﺮَّﺍﺀُ ﺻَﺒﺮَ ﻓﻜﺎﻧﺖْ ﺧَﻴﺮًﺍ ﻟﻪُ) ﺭﻭﺍﻩُ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ
ﻟﻴﺲَ ﺫﻟﻚَ ﻷَﺣَﺪٍ ﺇﻻ ﻟﻠﻤُﺆْﻣﻦِ ﺇِﻥْ ﺃﺻَﺎﺑﺘﻪُ ﺳَﺮَّﺍﺀُ ﺷَﻜَﺮَ ﻓﻜﺎﻧﺖْ ﺧَﻴﺮًﺍ ﻟﻪُ ﻭﺇﻥْ ﺃﺻَﺎﺑﺘﻪُ ﺿَﺮَّﺍﺀُ ﺻَﺒﺮَ ﻓﻜﺎﻧﺖْ ﺧَﻴﺮًﺍ ﻟﻪُ) ﺭﻭﺍﻩُ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ
“Ajaban li amril mu’min, inna amrahu kullahu lahu
khairun Walaisa dzalika li ahadin illa lil mu’min.
In ashabat-hu sarraa-u syakara fakaanat khairan
lahu Wa in ashabat-hu dharra-u shabara fakaanat khairan lahu ” (HR Muslim dari Ibnu Sinan).
khairun Walaisa dzalika li ahadin illa lil mu’min.
In ashabat-hu sarraa-u syakara fakaanat khairan
lahu Wa in ashabat-hu dharra-u shabara fakaanat khairan lahu ” (HR Muslim dari Ibnu Sinan).
4.Hidup Berqona`ah.
ﻗَﺪْ ﺃَﻓْﻠَﺢَ ﻣَﻦْ ﻫُﺪِﻯَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡِ ﻭَﺭُﺯِﻕَ ﺍﻟْﻜَﻔَﺎﻑَ
ﻭَﻗَﻨِﻊَ ﺑِﻪِ
ﻭَﻗَﻨِﻊَ ﺑِﻪِ
”Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk
dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah
(merasa cukup) dengan rizki tersebut. ”
(HR. Ibnu Majah)
dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah
(merasa cukup) dengan rizki tersebut. ”
(HR. Ibnu Majah)
*DIALOG GURU SUFI*
Seorang sufi besar, Dzun Nun al-Mishri Rahimahullah,
selesai bermalam di rumah gurunya selama tujuh puluh
hari. Sang guru ialah ulama besar yang wafat di tahun 186 Hijriyah, Imam Syuqran al-Qairawani. Imam
Syuqran merupakan seorang ahli ibadah, orang zuhud
yang sebenarnya, dan shalih.
Di akhir kunjungannya, Dzun Nun al-Mishri meminta nasihat dan pelajaran terakhir, sebelum melanjutkan
perjalanan untuk berguru kepada ulama lain.
“Ketahuilah,” tutur Imam Syuqran, “orang yang zuhud terhadap dunia itu; makanannya apa yang ditemukan,
tempat tinggalnya di mana saja berada, pakaiannya
adalah semua yang menutup auratnya, tempat duduknya adalah khalwat (menyendiri bersama Allah
Ta’ala), ucapannya adalah al-Qur’an, kawan akrabnya adalah Allah Ta’ala yang Mahaperkasa, teman satu perjalanannya adalah zikir kepada Allah Ta’ala,pendampingnya adalah hidup sederhana, kesukaannya
adalah diam, tujuannya adalah rasa takut,
kendaraannya ialah rindu, ambisinya adalah nasihat,pemikirannya adalah mengambil pelajaran, bantalnya
adalah kesabaran, alas tidurnya adalah debu tanah,teman-temannya adalah orang yang sesuai antara
perkataan dan perbuatannya, tutur katanya adalah
hikmah, dalilnya adalah akal, sahabat sejatinya ialah kesabaran untuk tidak marah, nafkah untuknya ialah
tawakkal, lauknya adalah lapar, dan penolongnya
adalah Allah Ta’ala.”
selesai bermalam di rumah gurunya selama tujuh puluh
hari. Sang guru ialah ulama besar yang wafat di tahun 186 Hijriyah, Imam Syuqran al-Qairawani. Imam
Syuqran merupakan seorang ahli ibadah, orang zuhud
yang sebenarnya, dan shalih.
Di akhir kunjungannya, Dzun Nun al-Mishri meminta nasihat dan pelajaran terakhir, sebelum melanjutkan
perjalanan untuk berguru kepada ulama lain.
“Ketahuilah,” tutur Imam Syuqran, “orang yang zuhud terhadap dunia itu; makanannya apa yang ditemukan,
tempat tinggalnya di mana saja berada, pakaiannya
adalah semua yang menutup auratnya, tempat duduknya adalah khalwat (menyendiri bersama Allah
Ta’ala), ucapannya adalah al-Qur’an, kawan akrabnya adalah Allah Ta’ala yang Mahaperkasa, teman satu perjalanannya adalah zikir kepada Allah Ta’ala,pendampingnya adalah hidup sederhana, kesukaannya
adalah diam, tujuannya adalah rasa takut,
kendaraannya ialah rindu, ambisinya adalah nasihat,pemikirannya adalah mengambil pelajaran, bantalnya
adalah kesabaran, alas tidurnya adalah debu tanah,teman-temannya adalah orang yang sesuai antara
perkataan dan perbuatannya, tutur katanya adalah
hikmah, dalilnya adalah akal, sahabat sejatinya ialah kesabaran untuk tidak marah, nafkah untuknya ialah
tawakkal, lauknya adalah lapar, dan penolongnya
adalah Allah Ta’ala.”
Kelar mencerna semua nasihat sang guru, Imam Dzun Nun al-Mishri berhenti sejenak, memasukkan nasihat
agung dari sang guru ke dalam hatinya, untuk dijadikan
pegangan hidup setelah al-Qur’an dan as-Sunnah ash-shahihah.
Sebelum pamit, Imam Dzun Nun al-Mishri tak lupa bertanya tentang cara menggapai semua hal yang diwasiatkan oleh gurunya tersebut. “Semoga Allah
Ta’ala merahmatimu, wahai Guruku. Lantas,” tanya Imam Dzun Nun al-Mishri kepada Imam Syuqran al-
Qairawani, “jalan apa yang harus ditempuh agar seorang hamba menggapai derajat tersebut?”
Jawab Imam Syuqran singkat namun membutuhkan
perenungan sepanjang hayat, “Caranya,” lanjut sang Imam, “dengan mengintrospeksi diri dan senantiasa
berdiskusi dengan dirimu sendiri.”
“Nah,” pungkas Imam Syuqran, “pelajaran untukmu
cukup sampai di sini.”
(kisahikmah.com)
agung dari sang guru ke dalam hatinya, untuk dijadikan
pegangan hidup setelah al-Qur’an dan as-Sunnah ash-shahihah.
Sebelum pamit, Imam Dzun Nun al-Mishri tak lupa bertanya tentang cara menggapai semua hal yang diwasiatkan oleh gurunya tersebut. “Semoga Allah
Ta’ala merahmatimu, wahai Guruku. Lantas,” tanya Imam Dzun Nun al-Mishri kepada Imam Syuqran al-
Qairawani, “jalan apa yang harus ditempuh agar seorang hamba menggapai derajat tersebut?”
Jawab Imam Syuqran singkat namun membutuhkan
perenungan sepanjang hayat, “Caranya,” lanjut sang Imam, “dengan mengintrospeksi diri dan senantiasa
berdiskusi dengan dirimu sendiri.”
“Nah,” pungkas Imam Syuqran, “pelajaran untukmu
cukup sampai di sini.”
(kisahikmah.com)
Wallah a`lam bishshawab
*HIDUP QONA`AH SURGA DUNIA*
*MAKAN MAKANAN YANG HARAM ITU TERTIPU DUNIA NAMANYA*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
🇮🇩
Anak bangsa bersyukur
🇮🇩
3.Rabiul Akhir
22.Desember
22.Desember
MUHASABAH CINTA
*"Menikmati menghadirkan kecukupan, meminta menghadirkan ke
kurangan, sesungguhnya apa yg kau miliki dan yg kau minta HARUS
DIPERTANGGUNG JAWAB KAN.."*
(Ridho_ Dinata)
(Ridho_ Dinata)
Hidup ini adalah anugerah dari Tuhan yang maha Esa tidak
ada sekutu bagiNya dan manusia tercipta hanya untuk beribadah
keladaNya,suka atau tidak suka itu rahmat dariNya.
Beribadah kepadaNya merupakan tanggungjawab bagi manusia
yang dulu sudah berikrar bahwa satu-satunya Tuhan adalah Allah Ahad
tempat segala makhluk bergantung padaNya.
Tapi kenyataannya ada sebagian manusia yang ingkar dan
tidak beriman kepadaNya bahkan berani menolak dan mendustakan ayat-ayat
Tuhan sebagaimana tersurat dalam kitab suci agama khususnya agama Islam
yaitu alquranul karim yang diyakini oleh setiap muslim atas kebenarannya
yang datang dari Tuhan yang maha Kuasa atas segala sesuatu.
Para nabi dan para rusul sudah seringkali mengajak dan
mengingatkan manusia agar hanya beribadah kepada Allah swt semata dan
bertaqwa kepadaNya dalam menjalani hidup di muka bumi ini.
Dalam Islam belum cukup dengan menjadi orang muslim
saja,beragama Islam namun harus menjaga iman dengan benar dan rajin
beribadah,beramal shalih karena Allah swt
sehingga meningkat ketaqwaan kepadaNya,bertambah patuh bukan berbuat dosa,bertambah mensyukuri nikmat bukan kufur dan bertambah banyak ingat keoadaNya bukan melalaikanNya.
sehingga meningkat ketaqwaan kepadaNya,bertambah patuh bukan berbuat dosa,bertambah mensyukuri nikmat bukan kufur dan bertambah banyak ingat keoadaNya bukan melalaikanNya.
Balasan bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa adalah
amal ibadah dan amal shalihnya akan diterima oleh Allah swt dan surga
dipersiapkan untuk tempat kembali mereka serta puncak kenikmatan surga
adalah perjumpaan antara penghuni surga dengan Tuhan yang maha Esa.
Dunia adalah tempat penuh kenikmatan juga tempat ujian bagi
manusia khususnya yang rajin beribadah dan beramal shalih. Dunia bagi
orang beriman adalah bekal modah untuk kehidupan masa depan yang abadi
di akhirat nanti,bagi orang yang tidak beriman dunia sebagai tempat
untuk bersenang-senang sedangkan bagi orang munafiq dunia sebagai
perhiasan hawa nafsu.
Allah swt sudah mengingatkan agar orang-orang beriman
benar-benar bertaqwa,dan memperhatikan apa yang sudah diperbuat untuk
kehidupan akhirat nanti,kebaikan atau keburukan pasti ada bakasannya
dari Tuhan yang maha Adil. Perintah bertaqwa merupakan kumpulan amalan
ibadah dan amalan shalih sehingga pantas orang-orang beriman dengan
ibadahnya didarapkan dapat meningkat ketaqwaannya kepadaNya.
Hidup bagi orang-orang beriman adalah tempat untuk banyak
beramal shalih khususnya berguna untuk orang lain seperti
ilmunya,hartanya,jabatannya, tenaganya dan lain sebagainya. Sungguh
beruntung jika ilmunya berguna diamalkan dan diajarkan,harta sebagian
disedekahkan,jabatan untuk mensejahterakan bawahannya,tenaga untuk
menolong orang lain karena Allah swt dan Allah swt akan menambah
nikmatNya kepada orang-orang yang mensyukuri nikmatNya. Sebaliknya azab
bagi yang kufur kepadaNya.
Ayah sebagai pemimpin rumah tangga dan ibu juga sebagai
wakilnya harus mampu memberikan contoh yang baik bagi keluarganya dan
juga mampu menyelamatkan diri dan anggauta keluarganya dari siksa api
nereka dengan beramar makruf dan nahi mungkar serta sabar menerima ujian
dan cobaan hidup dari Tuhan yang maha Adil.
Islam tidak melarang untuk mencari harta,menggapai jabatan
dan lainnya yang penting dengan cara yang halal sehingga hidup mendapat
berkah dariNya.
Pastinya mencari dunia dengan cara yang benar menurut agama boleh dan untuk bekal kembali kekampung akhirat nanti.
Karena manusia hidup di dunia ini tidak lepas dari
kesalahah terhadap dirinya sendiri,terhadap keluarga,tetangga,masyarakat
dan terhadap Tuhan maka berlindunglah kepadaNya dan memohon agar mati
dalam kaadaan muslim dan mukmin dan bertaubat sehinggan meninggal
khusnul khatimah.
*Khusnul khatimah*
Idaman para pecinta
Allah swt dan rasulNya
Bohong besar cintanya
jika alquran diabaikan,sunnah-sunhah rasul ditinggalkan.
Masih ada waktu untuk memperbaiki diri,
keluarga,teman dan lainnya dengan banyak sedekah, istighfar,bershalawat dan berdoa khusnul khatimah.
laa ilaaha illaaAllah...Allah..Allah... Allah...
Idaman para pecinta
Allah swt dan rasulNya
Bohong besar cintanya
jika alquran diabaikan,sunnah-sunhah rasul ditinggalkan.
Masih ada waktu untuk memperbaiki diri,
keluarga,teman dan lainnya dengan banyak sedekah, istighfar,bershalawat dan berdoa khusnul khatimah.
laa ilaaha illaaAllah...Allah..Allah...
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Perintah Bertaqwa.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻭَﻟْﺘَﻨْﻈُﺮْ ﻧَﻔْﺲٌ ﻣَﺎ ﻗَﺪَّﻣَﺖْ ﻟِﻐَﺪٍ
ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ , ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻛَﺎﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻧَﺴُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓَﺄَﻧْﺴَﺎﻫُﻢْ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻬُﻢْ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻔَﺎﺳِﻘُﻮﻥَ
ﻭَﻟْﺘَﻨْﻈُﺮْ ﻧَﻔْﺲٌ ﻣَﺎ ﻗَﺪَّﻣَﺖْ ﻟِﻐَﺪٍ
ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ , ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻛَﺎﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻧَﺴُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓَﺄَﻧْﺴَﺎﻫُﻢْ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻬُﻢْ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻔَﺎﺳِﻘُﻮﻥَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka
sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. al-Hasyr: 18-19 )
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka
sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. al-Hasyr: 18-19 )
Berkata Imam al-Qurthubi di dalam al-Jami’ li Ahkam
al-Qur’an (17/29): “Dikatakan bahwa Taqwa yang
pertama, maksudnya adalah taubat dari dosa-dosa yang telah lalu. Adapun Taqwa yang kedua adalah
menghindari dari maksiat di masa mendatang.“
al-Qur’an (17/29): “Dikatakan bahwa Taqwa yang
pertama, maksudnya adalah taubat dari dosa-dosa yang telah lalu. Adapun Taqwa yang kedua adalah
menghindari dari maksiat di masa mendatang.“
Setelah Allah memerintahkan orang-orang beriman
untuk bertaqwa, kemudian Allah memerintahkan setiap
jiwa dari mereka untuk melihat apa saja bekal yang sudah disiapkan untuk menyambut hari esok,inilah makna muhasabah dan intropeksi.
untuk bertaqwa, kemudian Allah memerintahkan setiap
jiwa dari mereka untuk melihat apa saja bekal yang sudah disiapkan untuk menyambut hari esok,inilah makna muhasabah dan intropeksi.
2.Menyelamatkan keluarga dan Bangsa.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ
ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ ﻭَﻗُﻮﺩُﻫَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺭَﺓُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ
ﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔٌ ﻏِﻠَﺎﻅٌ ﺷِﺪَﺍﺩٌ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﺼُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ
ﻭَﻳَﻔْﻌَﻠُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﻳُﺆْﻣَﺮُﻭﻥَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allâh terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
[at-Tahrîm/66:6]
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allâh terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
[at-Tahrîm/66:6]
3.Mencintai Dunia Untuk Akhirat.
ﻭَﺍﺑْﺘَﻎِ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺁﺗَﺎﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟﺪَّﺍﺭَ ﺍﻵﺧِﺮَﺓَ ﻭَﻻ ﺗَﻨْﺲَ
ﻧَﺼِﻴﺒَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺃَﺣْﺴِﻦْ ﻛَﻤَﺎ ﺃَﺣْﺴَﻦَ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﻻ ﺗَﺒْﻎِ ﺍﻟْﻔَﺴَﺎﺩَ ﻓِﻲ ﺍﻷﺭْﺽِ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻻ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ
Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berbuat kerusakan.( al-Quran)
ﻧَﺼِﻴﺒَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺃَﺣْﺴِﻦْ ﻛَﻤَﺎ ﺃَﺣْﺴَﻦَ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﻻ ﺗَﺒْﻎِ ﺍﻟْﻔَﺴَﺎﺩَ ﻓِﻲ ﺍﻷﺭْﺽِ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻻ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ
Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berbuat kerusakan.( al-Quran)
4.Bertaubat Sebelum Wafat.
Allahumma ahyinaa alal Islam was sunnah wa tawaffabaa alal iman wat taubah birahmati ya arhamar rahimiin..
5.Khusnul khatimah.
ﻳﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻬﺎ ﻳﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻬﺎ ﻳﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺤﺴﻦ ﺍﻟﺨﺎﺗﻤﺔ
“Ya Allah bihaa, Ya Allah bihaa, Ya Allah bihusnil
khatimah”
khatimah”
ﺃَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺍﺧْﺘِﻢْ ﻟَﻨَﺎ ﺑِﺤُﺴْﻦِ ﺍﻟْﺨَﺎ ﺗِﻤَﺔِ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺨْﺘِﻢْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺑِﺴُﻮْﺀِ ﺍﻟْﺨَﺎ ﺗِﻤَﺔِ
Allahummakhtim lanaa bihusnl khotimah walaa takhtim alainaa bisuuil khotimah.
Artinya : Ya Allah akhirilah hidup kami
dengan khusnul khotimah dan janganlah
engkau akhiri hidup kami dengan su 'ul
khotimah .
dengan khusnul khotimah dan janganlah
engkau akhiri hidup kami dengan su 'ul
khotimah .
*MUHASABAH ALA SAHABAT*
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, suatu siang para sahabat
sedang bersama Rasulullah SAW. Lalu, datanglah suatu kaum yang
keadaannya sangat
mempri hatinkan. Wajah Rasulullah berubah ketika melihat mereka. Rasul masuk, kemudian keluar, lalu
menyuruh Bilal mengumandangkan azan dan ikamah.
Rasul pun shalat dan kemudian berkhutbah: "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian semua kepada
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu ...."
(QS An-Nisaa' [4]: 1). Dan, beliau membaca
ayat: "... dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)...."
(QS Al-Hasyr [59]: 18).
mempri hatinkan. Wajah Rasulullah berubah ketika melihat mereka. Rasul masuk, kemudian keluar, lalu
menyuruh Bilal mengumandangkan azan dan ikamah.
Rasul pun shalat dan kemudian berkhutbah: "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian semua kepada
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu ...."
(QS An-Nisaa' [4]: 1). Dan, beliau membaca
ayat: "... dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)...."
(QS Al-Hasyr [59]: 18).
Seketika itu, seorang sahabat langsung
menyedekahkan dinar, dirham, baju, dan kurmanya.Kemudian, secara berturut-turut diikuti oleh para
sahabat yang lain, hingga sedekah berupa makanan dan baju itu menumpuk seperti dua anak bukit.Melihat pemandangan yang menyenangkan itu, wajah Rasulullah berbinar-binar.
Lalu, beliau bersabda bahwa siapa yang berbuat baik
dia akan mendapat pahala dari perbuatannya dan juga
pahala dari orang yang mengikuti kebaikannya itu tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang mengikuti jejak kebaikannya itu. Demikian sebaliknya
ketika seseorang berbuat jelek
(HR Muslim).
menyedekahkan dinar, dirham, baju, dan kurmanya.Kemudian, secara berturut-turut diikuti oleh para
sahabat yang lain, hingga sedekah berupa makanan dan baju itu menumpuk seperti dua anak bukit.Melihat pemandangan yang menyenangkan itu, wajah Rasulullah berbinar-binar.
Lalu, beliau bersabda bahwa siapa yang berbuat baik
dia akan mendapat pahala dari perbuatannya dan juga
pahala dari orang yang mengikuti kebaikannya itu tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang mengikuti jejak kebaikannya itu. Demikian sebaliknya
ketika seseorang berbuat jelek
(HR Muslim).
Wallah a`lam bishshawab
*CINTAILAH ALLAH SWT DAN DENGAN MENGHIDUPKAN SUNNAH RASULNYA NISCAYA HIDUP MENJADI BERKAH !*
*MENCARI DUNIA UNTUK BEKAL KAMPUNG AKHIRAT*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
🇮🇩
Anak bangsa bersyukur
🇮🇩
4.Rabiul Akhir
23.Desember
23.Desember
KUASA TUHAN
*"Sang pemilik TAKDIR melaksanakan KARMA, Yang tercipta
adalah kehendak JASAD, kemarin hari ini dan esok adalah PENYELESAIAN,
BERFIKIR dan BERTINDAK konsekwensi selalu MEYERTAI, TAKDIR MU begitu
indah, KUASA MU begitu BESAR"*(Ridho_Dinata)
Betapa banyak makhluk yang diciptakan oleh Tuhan yang maha Kuasa dan mkhluk yang paling bagus bentuknya adalah manusia.
Manusia punya ruh,punya nafs,punya jasmani,punya akal,dan
punya qalbu(hati) sedangkan makhluk lain tidak. Sungguhpun demikian,jika
anugerah nikmat khusus tsb tidak dipergunakannya dengan petunjuk Allah
swt maka mereka akan menjadi makhluk yang rendah bahkan lebih sesat dari
pada binatang.
Manusia dimuliakan Allah swt manakala beriman,beramal
shalih dan berakhlak mulia terhadap sesama. Mulia dengan imannya,ilmu
dan amalnya,ibadah dan taqwanya bahkan mengungguli derajat para
malaikat. Tetapi bisa lebih sesat dari pada binatang jika tidak
berakhlak.
Allah swt menyeru kepada orang-orang beriman agar
terus-menerus meningkatkan ketaqwaan kepadaNya dengan rajin beribadah
baik yang wajib maupun yang sunnah.
Sungguh beruntung bagi orang yang mensucikan jiwanya dengan
menjalankan syariat dan bersih hati dengan mentauhidkan Allah swt
sebagai Tuhan yang maha Esa serta baik sangka kepadaNya.
Dengan mensucikan diri lahir dan bathinnya seseorang mampu mengenal siapa dirinya sehingga juga mengenal Tuhan.
Memang manusia diberi Tuhan dua potensi,pertama potensi
kejahatan dan kedua potensi kebajikan,maka beruntunglah yang
mengembangkan potensi kebajikan (ketaqwaan) dan merugilah yang
menyuburkan potensi kejahatan(fujur).
Diantara manusia ada yang diamanati kekuasaan punya jabatan
yang tinggi umpamanya sehingga jabatannya digunakan dijalan yang nggak
benar atau jalan yang lurus tergantung iman dan pengetahuannya serta
disadari bahwa Allah swt yang punya kehendak mutlaq.
Dengan demikian manusia punya rencana dan kuasa tapi Tuhanlah yang berhak menentukan takdir manusia.
Meskipun demikian,setiap muslim yang beriman tetap harus
berlindung dan berdoa kepada Allah swt dengan diikuti patuh kepadaNya
dan meyakini atas kuasaNya disamping suka bersilaturahim.
Ketika manusia dalam kaadaan berjaya,jabatan tinggi,harta
banyak ingat mensyukurinya dan Allah swt maha berkehendak kepada
makhluk,bisa merubah kaadaan tersebut diatas dan sebaliknya.
Ingat semua perbuatan baik atau buruknya manusia nanti
dihari pembalasan pasti akan dibalas dengan keadilan Tuhan yang maha
Pengampun lagi maha Penyayang.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Manusia tercipta terbagus rupanya.
ﻟَﻘَﺪْ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎ ﺍﻟْﺈِﻧﺴَﺎﻥَ ﻓِﻲ ﺃَﺣْﺴَﻦِ ﺗَﻘْﻮِﻳﻢٍ - ٤ -
“Sungguh, Kami telah Menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
(At-Tin 4)
dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
(At-Tin 4)
2.Potensi jiwa manusia.
ﻓَﺄَﻟْﻬَﻤَﻬَﺎ ﻓُﺠُﻮﺭَﻫَﺎ ﻭَﺗَﻘْﻮَﺍﻫَﺎ - ٨ -
“Maka Dia Mengilhamkan kepadanya (jalan)
kejahatan dan ketakwaannya,”
(As-Syams 8)
“Maka Dia Mengilhamkan kepadanya (jalan)
kejahatan dan ketakwaannya,”
(As-Syams 8)
3.Sebagian bersyukur dan sebagian kufur.
ﺇِﻧَّﺎ ﻫَﺪَﻳْﻨَﺎﻩُ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻞَ ﺇِﻣَّﺎ ﺷَﺎﻛِﺮﺍً ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﻛَﻔُﻮﺭﺍً -٣ -
“Sungguh, Kami telah Menunjukkan
kepadanya jalan yang lurus; ada yang
bersyukur dan ada pula yang kufur.”
(Al-Insaan 3)
kepadanya jalan yang lurus; ada yang
bersyukur dan ada pula yang kufur.”
(Al-Insaan 3)
4.Doa senjata orang beriman.
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﺑْﻦُ ﺣَﻤَّﺎﺩٍ ﺍﻟْﻜُﻮﻓِﻲُّ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ
ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻳَﺰِﻳﺪَ
ﺍﻟْﻬَﻤْﺪَﺍﻧِﻲُّ، ﻋَﻦْ ﺟَﻌْﻔَﺮِ ﺑْﻦِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ، ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ،
ﻋَﻦْ ﺟَﺪِّﻩِ، ﻋَﻦْ ﻋَﻠِﻲٍّ، ﻗَﺎﻝَ: ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ” ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﺳِﻼﺡُ
ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ، ﻭَﻋِﻤَﺎﺩُ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ، ﻭَﻧُﻮﺭُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ
ﻭَﺍﻷَﺭْﺽِ
Telah menceritakan kepada kami
Al-Hasan bin Hammaad Al-Kuufiy,
telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al-Hasan bin Abu
Yaziid Al-Hamdaaniy, dari Ja’far
bin Muhammad, dari Ayahnya, dari
Kakeknya, dari ‘Aliy -radhiyallaahu
‘anhu-, ia berkata, Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Do’a adalah senjata
orang mu’min, tiangnya agama dan
cahaya langit dan bumi.”
[Musnad Abu Ya’laa no. 439]
ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻳَﺰِﻳﺪَ
ﺍﻟْﻬَﻤْﺪَﺍﻧِﻲُّ، ﻋَﻦْ ﺟَﻌْﻔَﺮِ ﺑْﻦِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ، ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ،
ﻋَﻦْ ﺟَﺪِّﻩِ، ﻋَﻦْ ﻋَﻠِﻲٍّ، ﻗَﺎﻝَ: ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ” ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﺳِﻼﺡُ
ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ، ﻭَﻋِﻤَﺎﺩُ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ، ﻭَﻧُﻮﺭُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ
ﻭَﺍﻷَﺭْﺽِ
Telah menceritakan kepada kami
Al-Hasan bin Hammaad Al-Kuufiy,
telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al-Hasan bin Abu
Yaziid Al-Hamdaaniy, dari Ja’far
bin Muhammad, dari Ayahnya, dari
Kakeknya, dari ‘Aliy -radhiyallaahu
‘anhu-, ia berkata, Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Do’a adalah senjata
orang mu’min, tiangnya agama dan
cahaya langit dan bumi.”
[Musnad Abu Ya’laa no. 439]
*PERBUATAN TUHAN DAN MANUSIA*
1.Perbuatan Tuhan dan Perbuatan Manusia
a) Perbuatan Tuhan
Bagi kaum Asy’ari, faham Tuhan
mempunyai kewajiban tidak dapat diterima, karena bertentangan dengan faham
kekuasaan dan kehendak mutlak
Tuhan yang mereka anut, begitu
juga dengan berbuat baik dan
terbaik, beban diluar
kemampuan manusia Asy’ari menegaskan dalam bukunya al
Luma’ , bahwa Tuhan dapat meletakkan pada manusia beban yang tidak dapat dipikul.
[1]
a) Perbuatan Tuhan
Bagi kaum Asy’ari, faham Tuhan
mempunyai kewajiban tidak dapat diterima, karena bertentangan dengan faham
kekuasaan dan kehendak mutlak
Tuhan yang mereka anut, begitu
juga dengan berbuat baik dan
terbaik, beban diluar
kemampuan manusia Asy’ari menegaskan dalam bukunya al
Luma’ , bahwa Tuhan dapat meletakkan pada manusia beban yang tidak dapat dipikul.
[1]
b) Perbuatan Manusia
Asy’ariah berpendapat,
perbuatan manusia diciptakan
tuhan, bukan diciptakan oleh manusia itu sendiri. Gambaran
tentang hubungan perbuatan
manusia dengan kehendak dan
kekuasaan mutlak Tuhan
dikemukakan dalam teorinya alkasb yaitu berbarengnya
kekuasaan manusia dengan perbuatan Tuhan. [2]
Asy’ariah berpendapat,
perbuatan manusia diciptakan
tuhan, bukan diciptakan oleh manusia itu sendiri. Gambaran
tentang hubungan perbuatan
manusia dengan kehendak dan
kekuasaan mutlak Tuhan
dikemukakan dalam teorinya alkasb yaitu berbarengnya
kekuasaan manusia dengan perbuatan Tuhan. [2]
2.Kehendak Mutlak dan Keadilan Tuhan
Menurut Asy’ariah Allah berkuasa
dan berkehendak mutlak tanpa ada yang
membatasiNya. Allah adalah pencipta
segala-galamya dan Dialah Yang Maha
Kuasa mengatur segala sesuatu, baik
dan buruk. Perbuatan manusia termasuk
diciptakan oleh Allah, bukan manusia.
Manusia sebagai sarana bagi perwujudan kekuasaan dan kehendak
mutlak Tuhan dalam berbuat.
Keadilan Tuhan mereka artikan mereka artikan sama dengan kekuasaan
dan kehendak mutlak Tuhan. Tuhan adil
berarti ia merdeka berbuat segala
sesuatu sebagai penguasa dan pemilik
tunggal alam ini. Tanpa ada yang
membatasinya. [3]
Menurut Asy’ariah Allah berkuasa
dan berkehendak mutlak tanpa ada yang
membatasiNya. Allah adalah pencipta
segala-galamya dan Dialah Yang Maha
Kuasa mengatur segala sesuatu, baik
dan buruk. Perbuatan manusia termasuk
diciptakan oleh Allah, bukan manusia.
Manusia sebagai sarana bagi perwujudan kekuasaan dan kehendak
mutlak Tuhan dalam berbuat.
Keadilan Tuhan mereka artikan mereka artikan sama dengan kekuasaan
dan kehendak mutlak Tuhan. Tuhan adil
berarti ia merdeka berbuat segala
sesuatu sebagai penguasa dan pemilik
tunggal alam ini. Tanpa ada yang
membatasinya. [3]
3.Takdir dan Kebebasan Manusia
Asy’ariah mengakui daya manusia
mempunyai bagian dalam mewujudkan
perbuatannya, akan tetapi daya itu
tidaklah dalam arti efektif. Dalam
pandangan Asy’ariah perbuatan
manusiatelah diciptakan tuhan semenjak
azali dan manusia tidak memiliki kemerdekaan dalam berkuasa dan
berkehendak atas perbuatannya.
...
Sumber:
[1] Harun Nasution, Teologi Islam, UI Press. Hal 128
[2] Yusran Asmuni, Ilmu tauhid, Raja Grafindo
Persada. Hal 124
[3] Yahya Jaya, Teologi Agama Islam Klasik, Angkasa
Raya. Hal 150
Asy’ariah mengakui daya manusia
mempunyai bagian dalam mewujudkan
perbuatannya, akan tetapi daya itu
tidaklah dalam arti efektif. Dalam
pandangan Asy’ariah perbuatan
manusiatelah diciptakan tuhan semenjak
azali dan manusia tidak memiliki kemerdekaan dalam berkuasa dan
berkehendak atas perbuatannya.
...
Sumber:
[1] Harun Nasution, Teologi Islam, UI Press. Hal 128
[2] Yusran Asmuni, Ilmu tauhid, Raja Grafindo
Persada. Hal 124
[3] Yahya Jaya, Teologi Agama Islam Klasik, Angkasa
Raya. Hal 150
Wallah a`lam bishshawab
*KUASA TUHAN MELIPUTI SEMUA MAKHLUK DAN MAHA BERBUAT SIAPA YANG DIKEHENDAKI MENJADI PENGHUNI SURGA ATAU SEBALIKNYA*
*PENGHUNI SURGA ADALAH MEREKA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADANYA SERTA JUJUR DALAM BERAGAMA*
*KEKUASAAN MANUSIA SANGAT TERBATAS DAN PERBUATANNYA PASTI TERBALAS ATAS KEHENDAK TUHAN*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
🇮🇩
Anak bangsa bersyukur
🇮🇩
5.Rabiul Akhir
24.Desember
24.Desember
RIYAA` TERSEMBUNYI
Allah swt menciptakan jin dan manusia agar mereka mengenal
diriNya,hanya beribadah kepadaNya semata dan bertauhidkan Allah swt
sebagai Tuhannya.
Mengenal Tuhan melalui firman-firmanNya,hadits Nabi saw dan
khususnya melalui asmaa alhusna dengan membanya,menghafar,mengetahui
artinya dan berusaha mengimplementasikannya dalam kehidupan
kesehariannya.
Ibadah dalam Islam banyak ragamnya seperti rukun islam,rukun iman dan amal shalih lainnya dengan niat karena Allah swt semata.
Shalat dengan berjamaah utamanya dan ikhlas,bersedekah
tanpa riyaa dan ibadah lainhya tidak perlu pujian dan tidak butuh
balasan hanya pasrah padaNya.
Semua perintah ibadah baik mahdhah maupun gharu mahdhah
amalan seperti amalan dunia diniatkan karena Allah swt agar orang-orang
beriman meningkat ketaqwaannya kepadaNya sehingga semakin takut akan
azabNya dan semakin patuh,semakin pandai mensyukuri nikmat,banyak
berdzikir seperti tasbih,takmid,takbir,tahlil, hauqalah,kalimat thaiyibat lainnya,baca alquran,baca shalawat dan ismu dzat Allah...Allah...Allah...
Ibadah wajib dilakukan sebagaimana petunjuk syariat dengan
niat yang ikhlas karena Allah swt,ada ulama bilang bahwa amal ibadah
karena Allah swt dan karena sesuatu yang lain adalar termasuk riyaa yang
halus seperti bersedekah ingin sembuh dari penyakitnya, ingin laris
dagangannya,ingin lancar urusannya dan lain sebagainya. Mengamalkan
ibadah karena manusia syirik namanya,meninggalkan ibadah karena manusia
munafiq namanya dan ikhlas itu selamat dari perbuatan musyrik dan
selamat dari munafiq,jadi bersih dari pujian atau celaan manusia. Ikhlas
tidak mintak imbalan manusia dan bertawakal kepada Allah swt.
Disamping ikhlas
beriadah kerena Allah swt dalam beragama maka juga wajib menjaga penyakit hati seperti sombong karena harta,sombong karena jabatan,sombong karena keturunan,sombong karena ibadah,sombong karena ilmu dan titelnya atau kesaktiannya. Bersih hati dari dengki,iri hati,dendam,taajub bangga diri dan merendahkan pendapat atau pribadi orang lain bahkan bersih dari menolak kebenaran dari siapapun.
beriadah kerena Allah swt dalam beragama maka juga wajib menjaga penyakit hati seperti sombong karena harta,sombong karena jabatan,sombong karena keturunan,sombong karena ibadah,sombong karena ilmu dan titelnya atau kesaktiannya. Bersih hati dari dengki,iri hati,dendam,taajub bangga diri dan merendahkan pendapat atau pribadi orang lain bahkan bersih dari menolak kebenaran dari siapapun.
Dengan demikian,amal ibadah dan amal shalihnya yang
terhindar dari sifat-sifat tersebut diatas Allah swt akan menerimanya
dengan balasan yang sesuai baginya.
Ulama juga menjelaskan bahwa ibadah akan diterima manakala
ibadah seseorang dilakukan berdasarkan keimanan kepada Allah swt dan
rasulNya dan sesuai petunjuk rasul serta ikhlas karena Allah swt.
Ikhlas beribadah karena Allah swt tetapi tidak beriman tertolak,ikhlas karenaNya tetapi tidak sesuai syariat nabi Muhammad saw juga tertolak. Jadi ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan.
Ikhlas beribadah karena Allah swt tetapi tidak beriman tertolak,ikhlas karenaNya tetapi tidak sesuai syariat nabi Muhammad saw juga tertolak. Jadi ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan.
Sungguhpun demikian sudah beribadah,beramal
shalih,berdakwah,berjihad dan amal shalih lainnya tetap sebagai orang
beriman wajib berlindung dari amal ibadah dan amal shalih dari tidak
murni keikhkasannya kepada Allah swt dan berdoa dengan istiqamah.
Setiap muslim yang beriman dalam beribadah,beramal shalih
wajib ikhlas dan bertawakal kepada Allah swt sehingga hidayah dariNya
berpihak kepadanya dan menjadi hamba yang shalih dan berakhlak mulia.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Perintah Beribadah.
ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧْﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
[Adz-Dzâriyât/51:56]
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
[Adz-Dzâriyât/51:56]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (wafat 728 H) berkata, “Ibadah adalah satu istilah yang
menghimpun seluruh apa yang dicintai dan
diridhai oleh Allâh, baik berupa perkataan dan
perbuatan, yang lahir dan yang batin.”
(Al-‘Ubudiyah, hlm: 23, dengan penelitian:
Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi hafizhahullâh)
menghimpun seluruh apa yang dicintai dan
diridhai oleh Allâh, baik berupa perkataan dan
perbuatan, yang lahir dan yang batin.”
(Al-‘Ubudiyah, hlm: 23, dengan penelitian:
Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi hafizhahullâh)
2.Benar dalam berniat.
ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﻴﺎﺕ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻟﻜﻞ ﺍﻣﺮﺉ ﻣﺎﻧﻮﻱ . ﻓﻤﻦ
ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ ﺍﻟﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻓﻬﺠﺮﺗﻪ ﺍﻟﻲ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ ﻟﺪﻧﻴﺎ ﻳﺼﻴﺒﻬﺎ ﺃﻭ ﺍﻣﺮﺃﺓ
ﻳﻨﻜﺤﻬﺎ ﻓﻬﺠﺮﺗﻪ ﺇﻟﻲ ﻣﺎ ﻫﺎﺟﺮ ﺇﻟﻴﻪ
“Sesungguhnya setiap amalan harus
disertai dengan niat. Setiap orang hanya
akan mendapatkan balasan tergantung
pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah
karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
maka hijrahnya akan sampai kepada Allah
dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang
hijrahnya karena menginginkan perkara
dunia atau karena wanita yang ingin
dinikahinya, maka hijrahnya (hanya)
mendapatkan apa yang dia inginkan.”
(HR. Bukhari)
ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ ﺍﻟﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻓﻬﺠﺮﺗﻪ ﺍﻟﻲ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ ﻟﺪﻧﻴﺎ ﻳﺼﻴﺒﻬﺎ ﺃﻭ ﺍﻣﺮﺃﺓ
ﻳﻨﻜﺤﻬﺎ ﻓﻬﺠﺮﺗﻪ ﺇﻟﻲ ﻣﺎ ﻫﺎﺟﺮ ﺇﻟﻴﻪ
“Sesungguhnya setiap amalan harus
disertai dengan niat. Setiap orang hanya
akan mendapatkan balasan tergantung
pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah
karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
maka hijrahnya akan sampai kepada Allah
dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang
hijrahnya karena menginginkan perkara
dunia atau karena wanita yang ingin
dinikahinya, maka hijrahnya (hanya)
mendapatkan apa yang dia inginkan.”
(HR. Bukhari)
3.Perkara yang merusak amal ibadah.
ﻟَﺎ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲ ﻗَﻠْﺒِﻪِ ﻣِﺜْﻘَﺎﻝُ ﺫَﺭَّﺓٍ ﻣِﻦْ
ﻛِﺒْﺮٍ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺛَﻮْﺑُﻪُ
ﺣَﺴَﻨًﺎ ﻭَﻧَﻌْﻠُﻪُ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺟَﻤِﻴﻞٌ ﻳُﺤِﺐُّ
ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻝَ ﺍﻟْﻜِﺒْﺮُ ﺑَﻄَﺮُ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﻏَﻤْﻂُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
ﻛِﺒْﺮٍ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺛَﻮْﺑُﻪُ
ﺣَﺴَﻨًﺎ ﻭَﻧَﻌْﻠُﻪُ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺟَﻤِﻴﻞٌ ﻳُﺤِﺐُّ
ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻝَ ﺍﻟْﻜِﺒْﺮُ ﺑَﻄَﺮُ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﻏَﻤْﻂُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang
di dalam hatinya terdapat kesombongan
sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang
bertanya, “ Bagaimana dengan seorang
yang suka memakai baju dan sandal yang
bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya
Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Sombong adalah menolak kebenaran
dan meremehkan orang lain. “
(HR. Muslim no. 91)
di dalam hatinya terdapat kesombongan
sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang
bertanya, “ Bagaimana dengan seorang
yang suka memakai baju dan sandal yang
bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya
Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Sombong adalah menolak kebenaran
dan meremehkan orang lain. “
(HR. Muslim no. 91)
*MEMBUANG RIYA*
Makanya Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany pernah
berwasiat, “Anak-anak sekalian… Engkau berharaplah
kepada Allah Azza wa-Jalla dengan ibadahmu,
sedangkan anda menyertakan kelalaian, riya’,kemunafikanmu. Kalian meraih kemuliaanNya dengan
kaum sholihin sementara kerusakan dirimu
menyertaimu. Apa yang sebenarnya kalian perbuat?
Kalian berdzikir dengan mereka, dan mengaku
mengikuti ma’rifat mereka? Sungguh dusta kalian yang
telah keluar dari lingkaran orang-orang yang ikhlas dan
manunggal pada Allah dari kalangan ummat ini…! Ingat! Menangislah, dan duduklah anda merenungi
tragedi ini. Anda memakai pakaian orang mulia,mereka pun bersama kalian? Sungguh anda telah
terhalang, dan sirna tanpa berita.
Celaka anda ini. Apa yang ada dibenakmu? Di
pikiranmu? Kepada siapa anda mengadu? Kepada siapa anda minta tolong? Dengan siapa anda tidur?
Jika ada bencana dahsyat siapa yang anda jadikan
pegangan. Ada yang memberitahu kepadaku, aku mengenal kebohonganmu dan kemunafikanmu. Anda
dan yang lain ada semua di hadapanku mestinya seperti pandir yang jujur. Lalu saya sebagai pengawas,
jika si pandir hendak membawaku ke pasar,
mengajakku berjual beli, silakan. Jika ia hendak
mengambil bajuku dan apa yang ada di tanganku bahkan memerintahkanku, silakan. Tapi anda bukan si jujur, anda tak punya iman tidak pula punya tauhid.
Lalu saya bekerja dengan anda? Sungguh anda tak
lebih dari kayu bakar kering, tidak layak apa pun kecuali hanya untuk api.
berwasiat, “Anak-anak sekalian… Engkau berharaplah
kepada Allah Azza wa-Jalla dengan ibadahmu,
sedangkan anda menyertakan kelalaian, riya’,kemunafikanmu. Kalian meraih kemuliaanNya dengan
kaum sholihin sementara kerusakan dirimu
menyertaimu. Apa yang sebenarnya kalian perbuat?
Kalian berdzikir dengan mereka, dan mengaku
mengikuti ma’rifat mereka? Sungguh dusta kalian yang
telah keluar dari lingkaran orang-orang yang ikhlas dan
manunggal pada Allah dari kalangan ummat ini…! Ingat! Menangislah, dan duduklah anda merenungi
tragedi ini. Anda memakai pakaian orang mulia,mereka pun bersama kalian? Sungguh anda telah
terhalang, dan sirna tanpa berita.
Celaka anda ini. Apa yang ada dibenakmu? Di
pikiranmu? Kepada siapa anda mengadu? Kepada siapa anda minta tolong? Dengan siapa anda tidur?
Jika ada bencana dahsyat siapa yang anda jadikan
pegangan. Ada yang memberitahu kepadaku, aku mengenal kebohonganmu dan kemunafikanmu. Anda
dan yang lain ada semua di hadapanku mestinya seperti pandir yang jujur. Lalu saya sebagai pengawas,
jika si pandir hendak membawaku ke pasar,
mengajakku berjual beli, silakan. Jika ia hendak
mengambil bajuku dan apa yang ada di tanganku bahkan memerintahkanku, silakan. Tapi anda bukan si jujur, anda tak punya iman tidak pula punya tauhid.
Lalu saya bekerja dengan anda? Sungguh anda tak
lebih dari kayu bakar kering, tidak layak apa pun kecuali hanya untuk api.
Diatara kalian ada yang menyembah dunia,
menyenangi keabadian dunia dan takut jika dunia sirna. Dan satu lagi diantara kalian yang menyembah
makhluk, takut pada sesama dan menambatkan
harapan bukan pada Allah tapi pada makhluk Allah.
Ada lagi yang menyembah syurga, dengan harapan
akan nikmatnya syurga tetapi tidak berharap kepada Sang Pencipta syurga. Ada pula yang menyembah
neraka, takut pada neraka tapi tidak takut pada Pencipta neraka. Apakah makhluk itu, apa pula syurga
itu, dan apa pula neraka itu? Apa pula segala hal
selain Allah?
Allah Azza wa-Jalla berfirman:“Kamu sekalian tidak
diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan
ikhlas kepadaNya dalam agama dengan lurus.” (Al-Bayyinah 5)
[kafe-sufi...]
menyenangi keabadian dunia dan takut jika dunia sirna. Dan satu lagi diantara kalian yang menyembah
makhluk, takut pada sesama dan menambatkan
harapan bukan pada Allah tapi pada makhluk Allah.
Ada lagi yang menyembah syurga, dengan harapan
akan nikmatnya syurga tetapi tidak berharap kepada Sang Pencipta syurga. Ada pula yang menyembah
neraka, takut pada neraka tapi tidak takut pada Pencipta neraka. Apakah makhluk itu, apa pula syurga
itu, dan apa pula neraka itu? Apa pula segala hal
selain Allah?
Allah Azza wa-Jalla berfirman:“Kamu sekalian tidak
diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan
ikhlas kepadaNya dalam agama dengan lurus.” (Al-Bayyinah 5)
[kafe-sufi...]
Wallah a`lam bishshawab
*SETIAP AMAL IBADAH DAN AMAL SHALIH TERTOLAK JIKA RIYAA SUMAH DAN SOMBONG*
*IKHLAS ITU KEJUJURAN MENCINTAI KEKASIH SIAP BERKORBAN DAN MENGIKUTI AKHLAK RASULNYA TANPA PAMRIH*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
Anak bangsa bersyukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar