BERDO’A LAH KEPADAKU !
"Berdo'alah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan
suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas".[al-A'râf:55]
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas".[al-A'râf:55]
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
AKU DEKAT |
Sebab turunnya ayat al-Baqarah 186 ?
Ayat ini turun berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW
yang bertanya: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat
munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?” Nabi
SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini (S. 2: 186) sebagai jawaban terhadap
pertanyaan itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan
lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah
as-Sajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu’awiyah bin Jaidah, dari bapaknya
yang bersumber dari datuknya.)
Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun sebagai jawaban terhadap
beberapa shahabat yang bertanya kepada Nabi SAW: “Dimanakah Tuhan kita?”
(Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dari Hasan, tetapi ada sumber-sumber lain yang
memperkuatnya. Hadits ini mursal.)
Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun berkenaan dengan sabda
Rasulullah SAW: “Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, karena Allah SWT
telah berfirman “Ud’uni astajib lakum” yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku,
pasti aku mengijabahnya) (S. 40. 60). Berkatalah salah seorang di antara
mereka: “Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?”
Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (S. 2: 186)
(Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir yang bersumber dari Ali.)
Menurut riwayat lain, setelah turun ayat “Waqala rabbukum ud’uni astajib
lakum” yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya (S. 40:
60), para shahabat tidak mengetahui bilamana yang tepat untuk berdoa. Maka
turunlah ayat ini (S. 2: 186)
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Atha bin abi Rabah.)
Definisi do’a dalam al-qur’an
Dalam Al-Quran banyak sekali
kata-kata do’a dalam pengertian yang bebeda. Abû Al-Qasim Al-Naqsabandî dalam
kitab syarah Al-Asmâ’u al-Husnâ menjelaskan beberapa pengertian dari kata doa.
Pertama, do’a dalam pengertian
“Ibadah.” Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 106.
وَلاَ تَدْعُ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَنفَعُكَ وَلاَ
يَضُرُّكَ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذاً مِّنَ الظَّالِمِينَ
Artinya: “Dan janganlah kamu
beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat
mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada
engkau.”
Maksud kata berdo’a di atas adalah ber-”ibadah” (menyembah). Yaitu jangan menyembah selain daripada Allah, yakni sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan madarat kepadamu.
Kedua, doa dalam pengertian
“Istighatsah” (memohon bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran surah
Al-Baqarah ayat 23 dibawah ini.
وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم
Artinya: “Dan berdo’alah kamu
(mintalah bantuan) kepada orang-orang yang dapat membantumu.”
Maksud kata ber-”doa” (wad’u) dalam
ayat ini, adalah “Istighatsah” (meminta bantuan, atau pertolongan). Yaitu
mintalah bantuan atau pertolongan dari orang-orang yang mungkin dapat membantu
dan memberikan pertolongan kepada kamu.
Ketiga, Doa dalam pengertian
“permintaan” atau “permohonan.” Seperti dalam Al-Quran surah Al-Mu’min ayat 60
dibawah ini.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ
الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
60. Dan Tuhanmu berfirman: “Mohonlah
(mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina
dina”.
Manfaat Do’a
Berdo’a yang secara etimologis
berarti "meminta kepada Allah" -- mempunyai tujuan-tujuan yang bukan
saja bersifat ukhrawi, melainkan juga bersifat duniawi. karena doa bukanlah
untuk kepentingan Allah melainkan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Kalaupun
kita berdoa untuk memohon segala "sesuatu yang kita butuhkan",
"yang kita inginkan" ataupun hanya "untuk menenangkan diri dari
segala kesusahan", namun doa mempunyai beberapa faidah yang tak terhingga.
Syekh Sayyid Tantawi, syaikhul Azhar
di Mesir, merangkum manfaat doa itu dalam tiga poin:
Pertama: doa berfungsi untuk menunjukkan keagungan Allah swt kepada hamba-hambaNya yang lemah. Dengan doa seorang hamba menyadari bahwa hanya Allah yang memberinya nikmat, menerima taubat, yang memperkenankan doa-doanya. Allah swt. berfirman: …atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati-Nya (QS. An Naml:62).
Pertama: doa berfungsi untuk menunjukkan keagungan Allah swt kepada hamba-hambaNya yang lemah. Dengan doa seorang hamba menyadari bahwa hanya Allah yang memberinya nikmat, menerima taubat, yang memperkenankan doa-doanya. Allah swt. berfirman: …atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati-Nya (QS. An Naml:62).
Seorang muslim membutuhkan Allah Subhanahu wa Ta'ala setiap saat. Penghambaan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala mutlak harus dikerjakan. Berdoa merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh seorang hamba untuk membuktikan kebutuhannya kepada Allah, dan sebagai bukti ketundukan dirinya kepada Rabbul-'Alamiin (Dzat Yang Maha Menguasai alam semesta).
Doa adalah perwujudan rasa cinta seorang
hamba kepada Allah swt., sekaligus pengakuan akan kebutuhan dan pertolongan-Nya.
Hakikat doa sebenarnya juga meminta kekuatan dan kesanggupan dari Allah swt.
Dalam doa ada makna memuji Allah swt., ada pengakuan bahwa Allah Maha Mulia
lagi Maha Pemurah. Itu semua menjadi ciri pengabdian dan penghambaan.
Rasulullah saw. bersabda:
من لم يسأل
الله يغضب عليه
“Barangsiapa yang tidak meminta kepada
Allah, Allah marah padanya.” Beliau
juga bersabda:
“أفضل العبادة الدعاء“.
“Sebaik-baik ibadah adalah doa”
Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir dari Nabi
saw. bersabda: “Doa adalah ibadah. Dan Tuhan Kalian menyeru: Berdoalah
kalian kepada-Ku, Pasti Aku kabulkan doa kalian.” Rasulullah saw. juga
bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling bakhil di antara manusia adalah
orang yang pelit salam. Dan selemah-selemah manusia adalah orang yang tidak mau
berdoa.”
Dari Salman berkata, Rasulullah saw.
bersabda:
(لا يرد
القضاء إلا
الدعاء ولا يزيد في العمر إلا البر(
“Putusan atau qadha’ Allah tidak bisa
ditolak kecuali dengan doa. Dan sesuatu tidak akan menambah umur kecuali
kebaikan atau al-birr.”
Diriwayatkan dari imam Ahmad, Bazzar dan Abu
Ya’la dengan sanad jayyid, dari Abu Said bahwa Nabi saw. bersabda:
عن أبي سعيد
أن النبي -صلى الله عليه وسلم-
قال: “ما من مسلم يدعو بدعوة ليس فيها إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها إحدى ثلاث إما أن
تعجل له دعوته وإما أن يدخرها له في الآخرة وإما أن يصرف عنه من السوء مثلها”. قالوا: إذا نكثر.
قال: “الله أكثر”.
“Tiada setiap muslim berdoa dengan suatu
doa, dalam doa itu tidak ada unsur dosa dan memutus tali silaturahim, kecuali
Allah pasti memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal; adakalanya
disegerakan doanya baginya, adakalanya disimpan untunya diakhirat kelak, dan
adakalanya dirinya dihindarkan dari keburukan.” Para sahabat bertanya: “Jika kami memperbanyak
doa?” Rasulullah saw. bersabda: “Allah lebih banyak (mengabulkan
doa).”
Rasulullah saw. bersabda: “Tiada di atas
permukaan bumi seorang muslim yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali
Allah akan mendatangkan kepadanya apa yang ia pinta, atau Allah palingkan
darinya keburukan. Ketika ia tidak berbuat dosa atau sedang memutus hubungan
silaturahim.” Rasulullah saw. juga bersabda dalam hadits Qudsi, Allah swt.
berfirman:
وقال رسول
الله -صلى الله عليه وسلم-: “إن الله يقول: أنا عند ظن عبدي بي وأنا معه إذا دعاني”.
“Aku tergantung persangkaan hamba-Ku
kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku.”
“ثلاثة
لا ترد دعوتهم: الصائم حتى يفطر، والإمام العادل، ودعوة المظلوم يرفعها الله فوق
الغمام وتفتح لها أبواب السماء ويقول الرب: وعزتي وجلالي لأنصرنك ولو بعد حين ”
(رواه أحمد والترمذي)
“Tiga kelompok yang tidak akan ditolak
do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a
orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya
berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau
setelah beberapa waktu.” Ahmad dan
At Tirmidzi
Tata cara
Do'a.
Ada beberapa
cara berdo'a, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw. Di antaranya adalah :
1. Menghadap
kiblat.
2.
Mengangkat tangan.
3. Memulai
dengan Hamdalah dan Sholawat.
4. Memulai
do'a untuk dirinya sendiri.
5.
Mengekspresikan do'a dengan sungguh-sungguh.
6. Yakin
terkabul.
7. Tidak
tergesa-gesa minta dikabulkan.
Do'a yang
Cepat Terkabul
Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk terkabulnya do'a.
1. Bersih
lahir dan bathin.
2.
Melaksanakan kewajiban dan menjauhi segala larangan.
3. Memilih
waktu yang mustajab, di antaranya :
a. Do'a di
akhir sepertiga malam.
Rasulullah
bersabda : "Tuhan kami yang maha agung turun ke langit bumi setiap malam,
yaitu ketika tinggal sepertiga akhir malam, sambil berfirman : "Baragng
siapa berdo'a kepadaku, akan aku kabulkan, barang siapa meminta kepadaku, akan
aku beri, dan barang siapa yang minta ampun akan aku ampuni".(H.R. Imam
Empat)
b. Do'a
setelah shalat fardlu
Rasulullah
ditanya oleh para sahabat : "Hai Rasulullah ! do'a di waktu apakah yang
paling didengar ?, Rasulullah menjawab : "Akhir tengah malam dan akhir
shalat fardlu". (H.R. Turmuzi)
c. Do'a
antara adzan dan iqomah
Dari sahabat
Anas diriwayatkan bahwa Rasululah bersabda : "Tidak akan ditolak do'a
diantara adzan dan iqomah". (H.R. Ashabussunan)
d. Do'a di
saat bersujud
Rasulullah
bersabda : "Saat-saat paling dekatnya seorang hamba dengan Tuhannya, yaitu
disaat sujud, maka banyak-banyaklah berdo'a, sungguh akan dikabulkan". (
H.R. Muslim dan Abu Daud)
4. Memilih
keadaan yang mustajab, di antaranya :
a.
Do'a orang yang berada jauh dari
tempat orang yang dido'akan
b.
Do'a orang tua, orang yang
sedang berpergian dan orang yang teraniaya
c.
Do'a orang yang sedang berpuasa
dan imam yang adil
5. Memilih
do'a-do'a yang ma'tsur (yang datang dari Rasul), seperti :
"أللهم ربنا
آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار"
"Ya
Allah ! ya Tuhan kami ! berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,
lindungilah kami dari siksaan api neraka".
Do’a yang
tidak dikabulkan ?
Suatu hari
IBRAHIM BIN ADHAM berjalan-jalan di kota Basrah.Orang-orang yang berada di kota
itu mengerumuninya dan bertanya,"Hai syekh, katanya ALLAH berjanji
mengabulkan do'a-do'a hamba-NYA.Setahun ini saya terus berdo'a ,kenapa tidak
juga di kabulkan ?"
IBRAHIM BIN
ADHAM menjawab panjang lebar ,
"Hai
penduduk Basrah ,bagaimana do'amu akan di kabulkan, sedang hatimu tersumbat
oleh 10 perkara, yaitu:
1.Kalian
mengenal ALLAH ,tetapi tidak memberikan hak-hak-NYA yang telah di
wajibkankepada
kalian.
2.Kalian
membaca AL-QUR'AN , tetapi tidak mengamalkan ajarananya.
3.Kalian
menyerukan orang-orang untuk memusuhi setan ,tetapi kalianmengikuti
ajakannya.
4.Kalian
mengaku umat Nabi MUHAMMAD SAW tetapi mengingkari sunnah-
sunnahnya.
5.Kalian
mengira bakal masuk syurga , tetapi tidak pernah berusaha menempuh
jalankepadanya.
6.Kalian
mengira akan bebas dari neraka, tapi kalian justru menjerumuskan diri
ke dalamnya.
7.Kalian
menyatakan kematian itu hak, tetapi tidak pernah mempersiapkan untuk
menghadapinya.
8.Kalia
selalu sibuk mengoreksi aib orang lain,tetapi aib kalian sendiri tidak
pernah di
kontrol.
9.Kalian
selalu menikmati karunia ALLAH,tetapi tidak pernah mensyukurinya.
10.Kalian
mengubur mayat-mayat teman kalian,tetapi tidak pernah mengambil
pelajaran
darinya.
10 perkara
itulah yang menyebabkan do'a kalian tidak dikabulkan oleh
Allah swt.
Menghindari kesalahan dalam berdoa
Ada beberapa praktek doa yang disebagian umat
muslim masih terus berlangsung, padahal itu menjadi penghalang doa dikabulkan.
Di antaranya adalah:
Pertama, Berdoa untuk keburukan keluarga,
harta dan jiwa.
Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw.
bersabda: “Janganlah kalian berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan
jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan
harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang
diijabah Allah, padahal doa kalian membawa keburukan bagi kalian.” Imam
Muslim
Kedua, Terlalu keras dalam berdoa. Allah berfirman:
“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah
Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna
(nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu
(doamu) dan janganlah pula merendahkannya. Dan carilah jalan tengah di antara
kedua itu.” Al-Isra’:110
Ketiga, Melampau batas. Seperti berdoa agar disegerakan adzab, doa dengan
dicampuri dosa dan memutus tali silaturahim.
Keempat, Berdoa dengan pengecualian. Contoh: “Ya Allah, ampuni saya jika Engkau berkenan.”
Kelima, Tergesa-gesa. Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda: “Akan diijabahi doa kalian, jika tidak tergesa-gesa. Sungguh kamu
telah berdoa, maka atau kenapa tidak diijabahi?” Imam Bukhari
Jakarta 28/1/2013
BalasHapusوَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ayat ini tidak ada di surat Al Mukmin ayat 60. dan tidak ada nama surat Al Mukmin di Al Qur'an. tp yg benar adalah Surat Al Mu'minuun yg ada di Al Qur'an.
Nama lain surah al-mumin itu adalah Ghafir dan atau At-Tawl kang...
HapusKunjungi blog kami juga ya... di https://silokamedia.blogspot.com atau http://www.siloka.id
Terimakasih atas penjelelasannya,
BalasHapusSangat bermanfaat untuk kita semua.
Allah SWT berfirman:
BalasHapusوَقَا لَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
wa qoola robbukumud'uuniii astajib lakum, innallaziina yastakbiruuna 'an 'ibaadatii sayadkhuluuna jahannama daakhiriin
"Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
(QS. Ghafir 40: Ayat 60)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Orang yg Beriman (Ghāfir):60
BalasHapus- Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".