345.Renungan Siang !!!
MEMULIAKAN ULAMA
1.Orang berilmu tidak sama dengan yang lain dalam beragama.
﴿ﻗُﻞْ ﻫَﻞْ ﻳَﺴْﺘَﻮِﻱ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺘَﺬَﻛَّﺮُ ﺃُﻭﻟُﻮ ﺍﻟْﺄَﻟْﺒَﺎﺏِِ﴾
“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang
yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az-Zumar: 9)
yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az-Zumar: 9)
2.Allah swt mengkhabarkan kepada kita bahwa hamba-hambaNya yang paling takut kepadaNya adalah para Ulama bukan yang lain.
﴿ﺇﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺨْﺸَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﺰِﻳﺰٌ ﻏَﻔُﻮﺭٌ ِ﴾
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.”
(QS. Fathir: 28)
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.”
(QS. Fathir: 28)
As-Sa’dy rh berkata dalam kitab tafsirnya:
“Maka setiap pengetahuan seseorang
tentang Allah itu bertambah, maka
bertambah pula rasa takutnya kepada-Nya.
Kemudian khasyyah (rasa takut) itu akan
mencegah dirinya dari berbuat maksiat serta
tergerak untuk bersiap2 berjumpa dengan
Dzat yang ia takuti (yaitu Allah). Dan ini
merupakan dalil terhadap keutamaan ilmu,
karena ilmu akan mengajak kepada khaysyyah
(rasa takut)...”
“Maka setiap pengetahuan seseorang
tentang Allah itu bertambah, maka
bertambah pula rasa takutnya kepada-Nya.
Kemudian khasyyah (rasa takut) itu akan
mencegah dirinya dari berbuat maksiat serta
tergerak untuk bersiap2 berjumpa dengan
Dzat yang ia takuti (yaitu Allah). Dan ini
merupakan dalil terhadap keutamaan ilmu,
karena ilmu akan mengajak kepada khaysyyah
(rasa takut)...”
3.Orang-orang beriman dan berilmu yang diangkat derajatnya oleh Alkah swt.
﴿ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﻟَﻜُﻢْ
ﺗَﻔَﺴَّﺤُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺠَﺎﻟِﺲِ ﻓَﺎﻓْﺴَﺤُﻮﺍ ﻳَﻔْﺴَﺢِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺇِﺫَﺍ
ﻗِﻴﻞَ ﺍﻧْﺸُﺰُﻭﺍ ﻓَﺎﻧْﺸُﺰُﻭﺍ
ﻳَﺮْﻓَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ِ﴾
ﻳَﺮْﻓَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ِ﴾
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan
kepada kalian: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untuk kalian. dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kalian", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
kepada kalian: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untuk kalian. dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kalian", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ibnu Mas’ud rd bekata: “Allah swt memuji paa
ulama dalam ayat ini.”
ulama dalam ayat ini.”
Al-Qurtubi rh berkata: “Makna yang tepat
tentang ayat ini adalah pertama Allah
mengangkat derajat orang mukmin dengan
keimanannya dan kedua karena ilmunya.”
tentang ayat ini adalah pertama Allah
mengangkat derajat orang mukmin dengan
keimanannya dan kedua karena ilmunya.”
4.Ulama yang shalihin dan bertaqwa kepada Allah swt yang patut dimuliakan karena ilmu dan keimannya.
MULIANYA GURU...
Seorang penuntut ilmu seharusnya dia berakhlak baik kepada
gurunya dan memuji Alloh, karena Allah Ta’ala telah memudahkannya
mendapatkan orang yang mengajarkan apa yang tidak ia ketahui,
menghidupkan hatinya, memberikan nasehat dan membimbing dia di atas
kebaikan.
Memuliakan orang yang berilmu (guru) termasuk perkara yg dianjurkan.
Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam berkata:
"Bukan termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, dan tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengetahui haknya ulama kami". (dishahihkan Syaikh Albani, Shohih Targhib)
Berkata Imam Nawawi rahimallahu ta’ala :
"Selayaknya seorang murid memandang gurunya dengan pandangan penghormatan dan hendaknya dia menyakini sempurnanya keahlian gurunya dibandingkan yang lain, karena hal tersebut lebih membuat dia untuk bisa mengambil manfaat dari gurunya dan menguatkan apa yang dia dengar dari gurunya dalam ingatannya".
Wahai saudaraku, lihat pundahulu kita bagaimana mereka menjaga akhlak/adab kepada gurunya
Berkata Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu :
"Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian.”
Robi' bin Sulaiman berkata:
"Demi Allah Ta’ala aku tidak berani meminum air dalam keadaan Imam Syafi'i melihat kepadaku karena kewibawaanya
Berkata Abdurahman bin Harmalah :
"Tidaklah manusia berani bertanya kepada Said bin Musayyb tentang suatu perkara sampai dia meminta izin kepadanya, seperti meminta izin kepada seorang pemimpin."
Sebagian salaf apabila pergi belajar kepada syaikhnya mereka berdoa :
"Ya Allah tutupilah aib guruku dariku, dan janganlah engkau hilangkan keberkahan ilmunya dariku.”
Subhanallah!
itulah para salaf, maka dimanakah kita dari mereka?
Sudahkah kita memuliakan guru-guru kita?
Sudahkah kita menghormatinya?
Sudakah kita bersedekah kepadanya?
Sudakah kita mendoakanya?
Ingat diantara sebab berkahnya ilmu seseorang adalah beradab kepada gurunya.
Oleh : Herbal Sunnah
______________
Memuliakan orang yang berilmu (guru) termasuk perkara yg dianjurkan.
Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam berkata:
"Bukan termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, dan tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengetahui haknya ulama kami". (dishahihkan Syaikh Albani, Shohih Targhib)
Berkata Imam Nawawi rahimallahu ta’ala :
"Selayaknya seorang murid memandang gurunya dengan pandangan penghormatan dan hendaknya dia menyakini sempurnanya keahlian gurunya dibandingkan yang lain, karena hal tersebut lebih membuat dia untuk bisa mengambil manfaat dari gurunya dan menguatkan apa yang dia dengar dari gurunya dalam ingatannya".
Wahai saudaraku, lihat pundahulu kita bagaimana mereka menjaga akhlak/adab kepada gurunya
Berkata Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu :
"Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian.”
Robi' bin Sulaiman berkata:
"Demi Allah Ta’ala aku tidak berani meminum air dalam keadaan Imam Syafi'i melihat kepadaku karena kewibawaanya
Berkata Abdurahman bin Harmalah :
"Tidaklah manusia berani bertanya kepada Said bin Musayyb tentang suatu perkara sampai dia meminta izin kepadanya, seperti meminta izin kepada seorang pemimpin."
Sebagian salaf apabila pergi belajar kepada syaikhnya mereka berdoa :
"Ya Allah tutupilah aib guruku dariku, dan janganlah engkau hilangkan keberkahan ilmunya dariku.”
Subhanallah!
itulah para salaf, maka dimanakah kita dari mereka?
Sudahkah kita memuliakan guru-guru kita?
Sudahkah kita menghormatinya?
Sudakah kita bersedekah kepadanya?
Sudakah kita mendoakanya?
Ingat diantara sebab berkahnya ilmu seseorang adalah beradab kepada gurunya.
Oleh : Herbal Sunnah
______________
SEMOGA BERGUNA. AAMIIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar