307.Renungan Pagi !!!
MAHALNYA HIDAYAH
1.Hidayah haqiqi dalam kekuasaan Allah swt.
ﻟَّﻘَﺪْ ﺃَﻧﺰَﻟْﻨَﺎٓ ﺀَﺍﻳَٰﺖٍ ﻣُّﺒَﻴِّﻨَٰﺖٍ ۚ ﻭَﭐﻟﻠَّﻪُ ﻳَﻬْﺪِﻯ ﻣَﻦ ﻳَﺸَﺎٓﺀُ ﺇِﻟَﻰٰ
ﺻِﺮَٰﻁٍ ﻣُّﺴْﺘَﻘِﻴﻢٍ
ﺻِﺮَٰﻁٍ ﻣُّﺴْﺘَﻘِﻴﻢٍ
Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-
ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin
siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus.(An-Nur:46)
ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin
siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus.(An-Nur:46)
2.Nabi saw hanya memberi petunjuk kejalan yang lurus yaitu mengajak menerima islam.
ﻭَﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﺘَﻬْﺪِﻱ ﺇِﻟَﻰٰ ﺻِﺮَﺍﻁٍ ﻣُّﺴْﺘَﻘِﻴﻢٍ ﺻِﺮَﺍﻁِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memberi hidayah kepada jalan yang lurus, (yaitu) jalan Allah”.
[Asy Syura/42 : 52-53]
[Asy Syura/42 : 52-53]
4.Allah swt lebih tahu siapa yang berhak mendapat hidayah haqiqi.
ﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﺎ ﺗَﻬْﺪِﻱ ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺒَﺒْﺖَ ﻭَﻟَٰﻜِﻦَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﻣَﻦ ﻳَﺸَﺎﺀُ ۚ ﻭَﻫُﻮَ
ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﻬْﺘَﺪِﻳﻦَ ٨ :٥٦
ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﻬْﺘَﺪِﻳﻦَ ٨ :٥٦
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan
dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang
yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah
kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk”.
[Al Qashash/28 : 56]
dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang
yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah
kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk”.
[Al Qashash/28 : 56]
HAKEKAT HIDAYAH ALLAH SWT.
Syaikh Muhammad Hamid Al Faqi berkata dalam
catatan kakinya terhadap kitab Fathul Majid:
catatan kakinya terhadap kitab Fathul Majid:
“Kata hidayah, dipakai untuk makna memasukkan
petunjuk ke dalam hati, dengan mengubah
haluannya dari kesesatan, kekufuran dan
kefasikan, menuju petunjuk, keimanan dan
ketaatan, dan membuatnya tetap lurus, teguh di
atas jalan Allah. Hidayah seperti ini, khusus hanya
dimiliki Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena Dia-
lah yang berkuasa membolak-balikkan hati dan mengubahnya, serta memberi hidayah atau
menjadikan tersesat jalan bagi siapa saja yang
Dia kehendaki. Barangsiapa yang diberi Allah petunjuk, maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang
disesatkan Allah, maka tidak ada yang dapat
memberinya petunjuk.
petunjuk ke dalam hati, dengan mengubah
haluannya dari kesesatan, kekufuran dan
kefasikan, menuju petunjuk, keimanan dan
ketaatan, dan membuatnya tetap lurus, teguh di
atas jalan Allah. Hidayah seperti ini, khusus hanya
dimiliki Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena Dia-
lah yang berkuasa membolak-balikkan hati dan mengubahnya, serta memberi hidayah atau
menjadikan tersesat jalan bagi siapa saja yang
Dia kehendaki. Barangsiapa yang diberi Allah petunjuk, maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang
disesatkan Allah, maka tidak ada yang dapat
memberinya petunjuk.
ISTIQAMAH BERDOA
ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ – ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ – ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ – ﺻَﻠَّﻰ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ﺃَﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘُﻮﻝُ: « ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ
ﻭَﺍﻟﺘُّﻘَﻰ ﻭَﺍﻟْﻌَﻔَﺎﻑَ ﻭَﺍﻟْﻐِﻨَﻰ » )
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ﺃَﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘُﻮﻝُ: « ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ
ﻭَﺍﻟﺘُّﻘَﻰ ﻭَﺍﻟْﻌَﻔَﺎﻑَ ﻭَﺍﻟْﻐِﻨَﻰ » )
“Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, dari Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam beliau biasa berdoa:
/Allaahumma innii as-alukal hudaa wat tuqaa wal
‘afaafa wal ghinaa/
Shallallahu’alaihi Wasallam beliau biasa berdoa:
/Allaahumma innii as-alukal hudaa wat tuqaa wal
‘afaafa wal ghinaa/
(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk,
ketaqwaan, keterjagaan, dan kekayaan)”
(HR. Muslim )
ketaqwaan, keterjagaan, dan kekayaan)”
(HR. Muslim )
AWAS BUTA HATI !
*HUKUMAN ALLAH TERBERAT ADALAH HATI YANG MEMBATU*
Bismillahirrahmaani rahiim,
*MUSIBAH TERBESAR YANG MENIMPA SESEORANG ADALAH BILA HATI
MENGERAS BAGAIKAN BATU, dan bukannya HILANGNYA HARTA, KEDUDUKAN, dan
POPULARITAS*
*Hati yang membatu adalah hati yang tidak memiliki rasa takut kepada Allah, hati yang amat sulit untuk menerima petunjuk Allah,*
_hati yang amat ingkar dengan bimbingan Allah dan hati yang bangga dengan kesuksesan-kesuksesan di Dunia_
_hati yang amat ingkar dengan bimbingan Allah dan hati yang bangga dengan kesuksesan-kesuksesan di Dunia_
Allah Ta’ala telah menyindir dengan keras dalam surat An Nahl ayat 108 ...
*_“Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan
penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah
orang-orang yang lalai”_*
Bahkan dalam surat Al Hijir, ALLAH Ta’ala mengancam :
*_“Biarkanlah mereka_ (di dunia ini) _makan dan
bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan_ (kosong), _maka kelak
mereka akan mengetahui_ (akibat perbuatan mereka)”_*
_Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah
agar terlindung dari hati yang tidak khusyu’,_ sebagaimana terdapat
dalam hadits, *_“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak
bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari hawa nafsu yang tidak
pernah merasa kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”_*
(HR. Muslim [2722]).
(HR. Muslim [2722]).
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu’anhu, dia berkata,
_“Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu? Apakah keselamatan itu?”._
Maka Nabi menjawab,
Maka Nabi menjawab,
*_“Tahanlah lisanmu, αgar hendaknya rumah_ (alam tempat
tinggal dan berkiprah) _terasa luas untukmu, dan tangisilah_ (sesali dan
perbaiki semua) _kesalahan-kesalahanmu.”_*
(HR. Tirmidzi ).
(HR. Tirmidzi ).
Ciri-Ciri Orang Berhati Keras
1. *Mereka tidak bisa memetik pelajaran dari
nasehat-nasehat yang di dengarnya, baik yang berasal dari Al Qur’an
maupun Hadis Nabi*.
_Tidak merasa takut meskipun ancaman dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala_
2. *Bila mendengar atau membaca nasehat, sebagian besar diterima dengan angkuh, bahkan seringkali dijadikan bahan guyonan.*
_Mereka bisa digolongkan “Ghadhbul ulamaα-i”_ , yaitu sangat benci dengan nasehat yang baik dan Nasehat Ulama
3. *Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan dan akhirat,*
_“Qalbul hajari”_ . Respon mereka macam macam seperti :
“Ah apa katanya nanti”, _” Kita sudah tua kok ditakut takuti neraka”,_
“waduh” ..... dan berbagai macam lagi
*Ya Allah, lunakkanlah hati kami dengan mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu“,*
_Subhanallaah l-adhim, ya hayyu ya qayyum bi rahmatika astaghitsu”_
_Subhanallaah l-adhim, ya hayyu ya qayyum bi rahmatika astaghitsu”_
_“Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Wahai Tuhan Yang Maha
Hidup lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya dengan rahmat-Mu, kami
selalu mohon pertolongan Mu.”_
*“Rabbana taqabbal minna inaka antas-sami’ul ‘alim wa tub ‘alaina innaka anta t-tauwwaab ur-rahim”*
_“Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah dari kami amal kami, sesungguhnya Engkaulah Yg Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui”,_
SEMOGA BERGUNA. AAMIIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar