335.Renungan Malam !!!
MERAIH ILMAN NAAFIAN
1.Semestinya Kebaikan seseorang ada pada kedalaman ilmu agamanya.
ﻣَﻦْ ﻳُﺮِﺩِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻪِ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻳُﻔَﻘِّﻬْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama .” (Muttafaq ‘alaihi).
2.Penuntut ilmu sama halnya dengan meniti jalan ke surga.
ﻣَﻦْ ﺳَﻠَﻚَ ﻃَﺮِﻳﻘًﺎ ﻳَﻠْﺘَﻤِﺲُ ﻓِﻴﻪِ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﺳَﻬَّﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻃَﺮِﻳﻘًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga .”
(HR. Muslim).
(HR. Muslim).
3.Allah swt mengangkat derajat bagi orang beriman dan berilmu.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﻟَﻜُﻢْ ﺗَﻔَﺴَّﺤُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺠَﺎﻟِﺲِ
ﻓَﺎﻓْﺴَﺤُﻮﺍ ﻳَﻔْﺴَﺢِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ۖ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﺍﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻓَﺎﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻳَﺮْﻓَﻊِ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ۚ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ
ﻓَﺎﻓْﺴَﺤُﻮﺍ ﻳَﻔْﺴَﺢِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ۖ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﺍﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻓَﺎﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻳَﺮْﻓَﻊِ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ۚ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
dikatakan kepadamu: ‘Berilah kelapangan dalam
majelis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
[Al-Mujaadilah : 11]
dikatakan kepadamu: ‘Berilah kelapangan dalam
majelis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
[Al-Mujaadilah : 11]
4.Hamba Allah swt yang paling takut kepadaNya adalah para ulama.
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺨْﺸَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ
“… Di antara hamba-hamba Allah yang takut
kepada-Nya hanyalah para ulama.” [Faathir: 28]
kepada-Nya hanyalah para ulama.” [Faathir: 28]
5.Menuntut ilmu dengan ikhlas dan istiqamah.
6.Mengamalkan ilmunya dan selalu berdoa.
KIAI HASYIM ASY’ARI JOMBANG MENGGENDONG NABI KHIDIR: INI KATA SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN
=============================
=============================
Hujan turun dengan begitu deras di Kabupaten Bangkalan saat
itu, khususnya di Demangan, pondok pesantren asuhan Syaikhona Kholil
al-Bangkalani. Meski hujan mengguyur dengan derasnya, ada saja orang
yang bertamu kepada beliau.
Terlihat di antara rerintik hujan yang semakin deras,
seorang tua lumpuh dengan susah payah hendak berkunjung menemui
Syaikhona Kholil. Syaikhona segera tanggap, beliau lalu memerintahkan
santrinya untuk menyusul.
“Adakah di antara kalian yang mau menggendong dan membawa tamuku di laur sana itu?”
“Biar saya saja, Yai,” jawab seorang santri muda mendahului teman-temannya.
Santri muda itu bergegas meloncat menembus rerintik hujan
yang semakin deras, menghampiri orang tua itu. Tanpa pikir panjang, ia
menggendongnya untuk menemui Syaikhona Kholil.
Dengan sangat akrab, Syaikhona Kholil menyambut tamunya,
dan di antara keduanya terjadi dialog empat mata. Tidak beberapa lama,
rupanya percakapan mereka telah usai. Syaikhona Kholil mendatangi
santri-santrinya untuk meminta bantuan lagi, “Siapakah di antara kalian
yang mau membantu orang tua ini untuk kembali pulang?”
“Biar saya Yai,” sahut santri yang tadi menggendong orang
tua tersebut. lalu santri muda itu dengan penuh rasa takzim
menggendongnya keluar pondok pesantren dengan hati-hati sesuai perintah
Syaikhona Kholil.
Setelah santri dan tamu tua itu keluar dari kawasan
pesantren, Syaikhona Kholil berkata kepada santri-santrinya yang lain,
“Santri-santriku, saksikanlah bahwa ilmuku telah dibawa santri itu.”
Dan ternyata yang digendong oleh santri tersebut adalah
Nabiyullah Khidir ‘alahis salam yang bersilaturahmi kepada Syaikhona
Kholil dan santri yang menggendonya adalah Hadratus Syekh KH. Hasyim
Asy’ari muda (Pediri Nahdlatul Ulama), yang kemudian mewarisi keilmuan
Syaikhona Kholil al-Bangkalani.
والله اعلم بالصواب
والله اعلم بالصواب
رب اجعلنی مقيم الصلاة ومن ذريتی ربنا وتقبل دعاء
ربنا اغفر لی ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب
ربنا اغفر لی ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب
============================== ====
Disadur dari buku "Ngopi di Pesantren, Renungan & Kisah Inspiratif Kiai & Santri"
Disadur dari buku "Ngopi di Pesantren, Renungan & Kisah Inspiratif Kiai & Santri"
SEMOGA BERGUNA. AAMIIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar