MEMAKNAI THWAF
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ
الْعَتِيقِ
“Dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf
sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” (QS. Al Hajj: 29). Berdasarkan
ijma’ (kata sepakat ulama), yang dimaksud dalam ayat ini adalah thawaf ifadhah.
عَنْ
عَائِشَةَ – رضى الله عنها – أَنَّ صَفِيَّةَ بِنْتَ حُيَىٍّ زَوْجَ النَّبِىِّ –
صلى الله عليه وسلم – حَاضَتْ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله
عليه وسلم – فَقَالَ « أَحَابِسَتُنَا هِىَ » . قَالُوا إِنَّهَا قَدْ أَفَاضَتْ .
قَالَ « فَلاَ إِذًا »
Dari
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Shofiyyah binti Huyai -istri Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam– pernah mengalami haidh. Maka aku
menyebutkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau berkata, “Apakah berarti ia akan menahan kita?” Mereka berkata,
“Dia sudah melakukan thawaf ifadhah.” Beliau bersabda, “Kalau begitu dia
tidak menahan kita“. (HR. Bukhari no. 1757 dan Muslim no. 1211).
Muqaddimah
Ibadah thawaf
merupakan salah satu syarat wajib haji sehingga apabila ibadah ini tidak
dilakukan, ibadah haji seseorang tidak bisa disebut sah. Secara harfiah, thawaf
berarti berkeliling. Secara syar’iyyah, thawaf memiliki maksud mengelilingi Ka’bah
sebanyak 7 kali dengan niat thawaf karena Allah Swt. Di dalam rangkaian ibadah haji dan
umroh, thawaf memiliki hukum wajib. Namun, di luar rangkaian ibadah haji dan
umroh, thawaf hukumnya sunnah. Jadi, thawaf sunnah boleh dilakukan
sewaktu-waktu asalkan dalam keadaan suci.
Albert Einstein pernah mengatakan bahwa Tuhan tidak suka 'berjudi'. Maksudnya Tuhan merencanakan segala sesuatunya secara detail dengan perhitungan, tidak secara acak. Jadi, fenomena-fenomena yang diilustrasikan di atas, jelas bukan sebuah kebetulan. Pesannya sangat jelas, yakni bahwa Tuhan ingin menunjukan ke-eksistensinya. Ternyata semua sistem di alam semesta ini, mulai dari yang super mikro hingga yang maha makro, dikendalikan oleh Zat Tunggal yang Maha Besar, yaitu Tuhan.
Jadi, sekarang kita bisa mengerti, kenapa arah bacaan Kitab Suci (Al-Quran) adalah dari kanan ke kiri, juga arah tawaf yang mengelilingi ka'bah harus berlawanan dengan arah putar jarum jam. Jawabannya tentu ingin menyelaraskan dengan pergerakan (sebagai bentuk ibadah) komponen-komponen atau anggota-anggota sistem di alam semesta ini, yang tunduk dan patuh atas perintah Sang Penguasa Jagad Raya, Tuhan yang Maha Esa.
Memahami Putaran
Thawaf
Thawaf adalah salah satu rangkaian ibadah haji yang hanya bisa dilakukan di
Baitullah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran yang diawali dan
diakhiri tepat pada garis Hajar Aswad. Berikut
adalah makna yang terkandung di dalam rangkaian ibadah thawaf.
- Gerakan berjalan berputar mengelelilingi Ka’bah pada thawaf memberi pesan maknawi sebagai gerakan berputar pada poros bumi yang paling awal dan paling dasar.
- 7 kali putaran mengelilingi Ka’bah, memiliki arti maknawi sebagai jumlah hari yang dijalani oleh umat manusia dalam setiap minggu.
- Lingkaran perputaran di pelataran Ka’bah merupakan arena pertemuan dengan Allah yang dikemukakan dengan do’a dan dzikir, yang selalu dikumandangkan selama mengelilingi Ka’bah.
- Thawaf memberikan pengertian kepada kita tentang hakikat keberadaan Allah dan manusia sebagai makhluk-Nya, hubungan antara manusia dengan Pencipta dan kebergantungan manusia akan Tuhannya.
- Inti perputaran thawaf dan pernyataan dalam thawaf merupakan acuan dalam kehidupan kita setiap hari yang diwakilkan dalam bentuk dzikir, do’a, tashbih, dsb yang harus dilakukan manusia setiap hari dan minggu, berulang terus, bagaikan putaran thawaf yang berjumlah tujuh.
Thawaf bukan hanya dilakukan oleh manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah Swt, tetapi thawaf dilakukan juga oleh makhluk Allah lainnya, di antaranya adalah malaikat. Malaikat ber-thawaf mengelilingi arsy tanpa mengenal lelah.
Pandangan Para
Ilmuwan
Dimulai dari
sudut batu hitam, Hajar Aswad, lautan lebih dari dua juta manusia bergerak
searah, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, hingga berakhir di sudut yang
sama. Membentuk pola
lingkaran 360 derajat, yang bergerak melawan arah jarum jam, berporos pada satu
titik.
"Ritual tawaf adalah simbol ketaatan alam semesta kepada Sang Pencipta, yaitu senantiasa melakukan gerak berputar," jelas Profesor Riset Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, kepada VIVAnews, Jumat 5 Oktober 2012.
Tawaf, menurut dia, sama halnya dengan gerak Bumi berputar pada porosnya yang mengitari Matahari, Bulan mengitari Bumi, seperti bagaimana Bumi dan planet lain mengitari Sang Surya dalam kesatuan galaksi. Seperti planet lain di luar tata surya mengitari bintangnya. Dengan segala keteraturannya.
Doktor lulusan Department of Astronomy, Kyoto University, Jepang itu menambahkan, jumlah tawaf sebanyak tujuh kali juga menjadi simbol tak terhingga dari simulasi gerak alam semesta. "Mengapa tujuh? Simbol tujuh itu juga berarti alam semesta ini bergerak secara terus-menerus, tanpa henti," kata dia.
Senada, Prof. Dr. Ahmad Fouad Pasha dari Kairo University berpendapat, tawaf adalah hukum kosmis. "Penemuan-penemuan ilmiah membuktikan kita hidup di alam semesta yang tergantung pada revolusi: Bumi mengitari Matahari sekali dalam setahun, Bulan mengelilingi Bumi secara teratur, demikian halnya dengan satelit planet lain," kata dia seperti dimuat situs Quran & Science.
Hukum revolusi juga berlaku pada atom, satuan terkecil benda yang bisa dilihat dengan mikroskop. Sebuah atom terdiri atas inti yang berdiameter kurang dari sepersejuta milimeter atau nukleus --yang dikelilingi elektron-elektron yang berputar dalam jarak tertentu.
Karena semua materi di alam semesta, baik padat, cair, atau gas, terdiri atas atom, ini berarti bahwa hukum revolusi berlaku untuk semuanya: bintang, planet, bulan, hewan, tumbuhan, pasir, laut, udara, semua benda.
Dia menambahkan, Ka'bah adalah pusat spiritual dari orang-orang beriman. Mengacu pada ikatan seorang hamba dengan Tuhannya. Tak hanya ketika berhaji, pemeluk Islam juga salat menghadap Ka'bah setidaknya lima kali dalam sehari. Dari segala penjuru dunia, menghadap ke satu titik. (art)
"Ritual tawaf adalah simbol ketaatan alam semesta kepada Sang Pencipta, yaitu senantiasa melakukan gerak berputar," jelas Profesor Riset Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, kepada VIVAnews, Jumat 5 Oktober 2012.
Tawaf, menurut dia, sama halnya dengan gerak Bumi berputar pada porosnya yang mengitari Matahari, Bulan mengitari Bumi, seperti bagaimana Bumi dan planet lain mengitari Sang Surya dalam kesatuan galaksi. Seperti planet lain di luar tata surya mengitari bintangnya. Dengan segala keteraturannya.
Doktor lulusan Department of Astronomy, Kyoto University, Jepang itu menambahkan, jumlah tawaf sebanyak tujuh kali juga menjadi simbol tak terhingga dari simulasi gerak alam semesta. "Mengapa tujuh? Simbol tujuh itu juga berarti alam semesta ini bergerak secara terus-menerus, tanpa henti," kata dia.
Senada, Prof. Dr. Ahmad Fouad Pasha dari Kairo University berpendapat, tawaf adalah hukum kosmis. "Penemuan-penemuan ilmiah membuktikan kita hidup di alam semesta yang tergantung pada revolusi: Bumi mengitari Matahari sekali dalam setahun, Bulan mengelilingi Bumi secara teratur, demikian halnya dengan satelit planet lain," kata dia seperti dimuat situs Quran & Science.
Hukum revolusi juga berlaku pada atom, satuan terkecil benda yang bisa dilihat dengan mikroskop. Sebuah atom terdiri atas inti yang berdiameter kurang dari sepersejuta milimeter atau nukleus --yang dikelilingi elektron-elektron yang berputar dalam jarak tertentu.
Karena semua materi di alam semesta, baik padat, cair, atau gas, terdiri atas atom, ini berarti bahwa hukum revolusi berlaku untuk semuanya: bintang, planet, bulan, hewan, tumbuhan, pasir, laut, udara, semua benda.
Dia menambahkan, Ka'bah adalah pusat spiritual dari orang-orang beriman. Mengacu pada ikatan seorang hamba dengan Tuhannya. Tak hanya ketika berhaji, pemeluk Islam juga salat menghadap Ka'bah setidaknya lima kali dalam sehari. Dari segala penjuru dunia, menghadap ke satu titik. (art)
Begini makna
tawaf yg saya baca dan filter jg di compare sedikit dengan ijin Allah SWT yg
Paling Benar.
Seluruh kehidupan, darah kita, planet2 di luar
angkasa dan lain2 itu ber tawaf (berputar mengelilingi/rotasi).
Seluruh ciptaannya dari yg kecil atom2 dan juga angkasa ber tawaf (berputar mengelilingi/rotasi).
Seluruh ciptaannya dari yg kecil atom2 dan juga angkasa ber tawaf (berputar mengelilingi/rotasi).
tetapi
tahukah sekalian seluruh pergerakan itu saling berhubungan (berputar
mengelilingi/rotasi).
antara
jantungkita, langit dan angkasa, bulan2 (berputar mengelilingi/rotasi).
semuanya
berputar dari kiri kekanan, tahukah rotasinya di mana? atau pusatnya
yaitu ada di
Ka’bah (Mekah / Bakkah).
Ibnu Abbas
ra, pernah menceritakan nabi adam as melaksanakan haji dan berthawaf keliling
ka’bah tujuh putaran.
lalu para
malaikat (bukan 1 malaikat) menemuinya semoga hajimu mabrur wahai adam.
sesungguhnya kami telah melaksanakan ibadah haji di Baitullah sejak 2000 tahun
sebelum kamu.
Adam
bertanya:
pada zaman dahulu apakah yg kalian baca.
pada zaman dahulu apakah yg kalian baca.
dahulu kami
mengucapkan subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illa Allah wallahu
Akbar.
Adam berkata
tambahkanlah dengan ucapan Wa la haula wa la quwwata illa billah
lalu
malaikat pun menambahkan ucapan itu setiap thawaf
berikut dari
buku Rahasia Terindah Haji dan Umrah oleh Dr. Thariq Muhammad al-Suwaydan
Jika
dipikirkan, dengan tawaf seorang muslim berarti mengikuti irama alam semesta
dan mengikuti malaikat yang tawaf di Bayt al-Ma’mur di langit ketujuh. Bisa
jadi tawaf yang mengindikasikan perputaran waktu ini merupakan isyarat bagi
jemaah haji agar mengatur segala urusannya dan berusaha sekuat tenaga untuk
tidak menyia-nyiakan waktu. Pandanglah bumi ini. Manusia akan menyadari posisinya
dan akan tampak kecil di hatinya. Lihatlah planet dan galaksi. Semua akan
tampak besar di hatinya. Ia akan berkata, “Bumi ini hanyalah noktah yang
berenang di angkasa.” Ia akan berkata di hatinya “Segala puji bagi Allah, Tuhan
alam semesta. Allah lebih besar.” Akhirnya, semua itu mendorongnya untuk tunduk
dan merendahkan diri. Seluruh alam semesta bertawaf menyembah Allah dan kita
bergerak bersamanya. Alam semesta pun tunduk kepada-Nya. Dalam tawaf kita
mengikuti alam semesta: menghadap Allah. Kita berputar mengikuti aturan-Nya.
Kita berusaha mengikuti iramanya di bumi agar tidak terjadi ketimpangan di alam
semesta.
Sumber:1.http://bimbinganmanasikhajiplus.blogspot.co.id
2.http://berilmu.com/blog
3.http://teknologi.news.viva.co.id
Jakarta 6/9/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar