BELAJAR TASAWUF DALAM ISLAM
Abstrak
Secara umum ajaran Islam mengatur
kehidupan yang bersifat lahiriah atau jasadiah, dan kehidupan yang bersifat
batiniah.Pada unsur kehidupan yang bersifat batiniah itulah kemudian lahir
tasawuf.Unsur kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian yang cukup besar dari
sumber ajaran Islam, al-Qur’an dan al-Sunnah serta praktek kehidupan Nabi dan
para sahabatnya. Al-Qur’an antara lain berbicara tentang kemungkinan manusia
dengan Tuhan dapat saling mencintai (mahabbah) (Lihat QS. al-Maidah, 5: 54);
perintah agar manusia senantiasa bertaubah, membersihkan diri memohon ampunan
kepada Allah (Lihat QS. Tahrim, 8), petunjuk bahwa manusia akan senantiasa
bertemu dengan Tuhan di manapun mereka berada. (Lihat QS. al-Baqarah, 2:110),
Tuhan dapat memberikan cahaya kepada orang yang dikehendakinya (Lihat QS.
al-Nur, 35).Selanjutnya al-Qur’an mengingatkan manusia agar dalam hidupnya
tidak diperbudak oleh kehidupan dunia dan harta benda (Lihat QS. al-Hadid,
al-Fathir, 5), dan senantiasa bersikap sabar dalam menjalani pendekatan diri
kepada Allah SWT.(Lihat QS. Ali Imran, 3).
Dalam berbagai literatur yang ditulis
para orientalis Barat sering dijumpai uraian yang menjelaskan bahwa tasawuf
Islam dipengaruhi oleh adanya unsur agama masehi, unsur Yunani, unsur
Hindu/Budha dan unsur Persia.Hal ini secara akademik bisa saja diterima, namun
secara akidah perlu kehati-hatian.Para orientalis Barat menyimpulkan bahwa
adanya unsur luar Islam masuk ke dalam tasawuf itu disebabkan karena secara
historis agama-agama tersebut telah ada sebelum Islam, bahkan banyak dikenal
oleh masyarakat Arab yang kemudian masuk Islam. Akan tetapi kita dapat
mengatakan bahwa boleh saja orang Arab terpengaruh oleh agama-agama tersebut,
namun tidak secara otomatis mempengaruhi kehidupan tasawuf, karena para
penyusun ilmu tasawuf atau orang yang kelak menjadi sufi itu bukan berasal dari
mereka itu.
Dengan demikian adanya unsur luar Islam yang mempengaruhi tasawuf Islam itu merupakan masalah akademik bukan masalah akidah Islamiah.Karenanya boleh diterima dengan sikap yang sangat kritis dan obyektif.
Dengan demikian adanya unsur luar Islam yang mempengaruhi tasawuf Islam itu merupakan masalah akademik bukan masalah akidah Islamiah.Karenanya boleh diterima dengan sikap yang sangat kritis dan obyektif.
Adapun pengertian
tasawuf dari segi istilah atau pendapat para ahli amat bergantung kepada sudut
pandang yang diguna-kannya masing-masing.Selama ini ada tiga sudut pandang yang
digunakan para ahli untuk mendefinisikan tasawuf, yaitu sudut pandang manusia
sebagai makhluk terbatas, manusia sebagai makhluk yang harus berjuang, dan
manusia sebagai makhluk yang1 ber-Tuhan. Jika dilihat dari
sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas, maka tasawuf dapat
didefinisikan sebagai upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh
kehidupan dunia, dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah SWT.
Belajar bertasawuf
sebenarnya sudah ada pada zaman nabi Muhammad saw dimana para sahabat sangat
dekat dengan beliau sehingga persoalan hidup secara pribadi maupun
bermasyarakat mereka mendapat keteladanan dari beliau lebih lebih masalah
ibadah dengan Allah swt. Maka peribadatan mereka sangat mulia baik berhubungan
dengan sesama maupun dengan Pencipta alam semesta. Dari mereka inilah pada
akhirnya diwarisi oleh tabiin tabiin dan para tokoh sufi berikutnya baik kalangan sunni, kalangan falsafi maupun
kalangan akhlaki.
Dengan demikian,
ajaran tasawuf sudah ada benih benih pada masa Rasulullah saw dengan
keteladanan Nabi Muhammad saw seperti
kezuhudan, taubat, dzikir, mujahadah, ma’rifat serta ketaqwaan beliau
dalam menjalani ujian dan cobaan hidup
dan menyampaikan risalah Islam dengan sempurna yang pada akhirnya diwarisi oleh
para sahabat dan para ulama fiqih maupun para ulama tasawuf dan lainnya.
Tulisan ini dibuat
agar kaum muslimin umumnya dan khususnya mahasiswa mengetahui dengan benar
bahwa ajaran tasawuf dalam islam bersumber dari Nabi Muhammad saw dan para sahabat disamping
para ulama pewaris beliau dan dapat mencontoh bagaimana hidup bahagia lahir dan batin, insan kamil menuju ridha Allah swt.
Rumusan Masalah
- Sejauh mana pengertian tasawuf ITU?
- Asal-usul kata tasawuf?
- Esensi tasawuf?
- Bagaimana Awal mula munculnya Dan berkembangnya tasawuf?
- Apa Dasar-Dasar Tasawuf ?
- Apakah tujuan Yang hendak dicapai Oleh tasawuf?
- Apa itu Tasawuf Sunni/Falsafi/Akhlaki ?
- Siapa tokoh-tokoh aliran tasawuf tsb ?
1.Pengetian
Tasawuf
Arti tasawuf Dan asal Katanya
,Menurut Logat sebagaimana tersebut buku Mempertajam Mata Hati (Melihat
hal Allah). Menurut Syekh Ahmad ibn
Athaillah Yang diterjemahkan Oleh Abu Jihaduddin Rafqi al-Hanif:
1.
Berasal Dari kata Suffah (صفة )
= Segolongan sahabat-sahabat Nabi Yang menyisihkan Dirinya di serambi masjid
Nabawi, KARENA di serambi ITU para sahabat Selalu Duduk Bersama-sama Rasulullah
untuk review mendengarkan fatwa-fatwa beliau untuk review disampaikan
ditunjukan kepada Orang Lain Yang Belum MENERIMA fatwa ITU.
2.
Berasal Dari kata sūfatun (صوفة )
= Bulu Binatang, sebab orangutan Yang memasuki tasawuf ITU memakai baju
Dari bulu Binatang Dan TIDAK Senang memakai pakaian Yang Indah-Indah
sebagaimana Yang Dipakai Oleh kebanyakan orangutan.
3.
Berasal Dari kata sūuf al Sufa'(صوفةالصفا )
= Bulu Yang terlembut, DENGAN revoked bahwa orangutan sufi ITU bersifat
Lembut-Lembut.
4.
Berasal Dari kata safa '(صفا)
= Suci Bersih, Lawan Kotor. KARENA orang-orangutan Yang mengamalkan tasawuf
ITU, Selalu suci Bersih lahir Dan bathin Dan Selalu Meninggalkan
Perbuatan-Perbuatan Yang Kotor Yang can be menyebabkan kemurkaan Allah. [1]
Dari sekian Banyak defenisi Yang
ditampilkan Oleh para Ahli TENTANG tasawuf, Sangat Sulit mendefenisikannya
Beroperasi Lengkap KARENA masing-masing Ahli mendefenisikan tasawuf
Hanya can be kartun kostum Mainan mewah shalat Satu sudutnya Saja, sebagaimana
dikemukakan Oleh Anne Marie Schimmel, Seorang sejarahwan Dan dosen tasawuf
PADA Harvard University [2]
sebagai contoh APA Yang has didefenisikan Oleh Syekh al-Imam al-Qusyairi dalam
kitabnya Risalah al-Qusyairiyya
المراعون
انفاسهم مع الله تعالي الحافظون قلوبهم عن طوارق الغفلة باسم التصوف
'Orang-orang Yang Senantiasa mengawasi
nafasnya bersamaan DENGAN Allah Ta'ala.Orang-orangutan Yang Senantiasa
memelihara hati ATAU qalbunya Dari berbuat Lalai Dan lupa ditunjukan kepada
Allah DENGAN Cara tersebut dinamakan tasawuf.
Menurut Abu Muhammad al-Jariri Yang
disebutkan dalam kitab al-Risalah al-kusyairi beliau ditanya TENTANG tasawuf,
Maka besarbesaran dijawa:
الدخول في كل
خلق سني والخروج من كل خلق دني
MASUK
SETIAP moral yang luhur Yang Dan Keluar Dari SETIAP moral yang Yang
Rendah.
Menurut Abd al-Husain al-Nur memberikan
Batasan defenisi yang lain Yaitu akhlak
Yang membentuk tasawuf:
التصوف الحرية
والكرم وترك التكلف والسخاء
Tasawuf
Adalah Kemerdekaan, kemurahan TIDAK membebani Diri Serta dermawan. [3]
1.1. Tasawuf Menurut Para Sufi
Al-Junayd ditanya
soal tasawuf, dia menjawab, “Tasawuf artinya Allah mematikan dirimu dari
dirimu, dan menghidupkan dirimu dengan-Nya.”
Al-Husain bin Manshur
Al-Hallaj, ketika ditanya tentang sufi, menjawab, “Kesendirianku dengan Dzat,
tak seorang pun yang menerimanya, dan juga tak menerima siapa pun.”
Ruwaym ditanya tentang tasawuf, jawabnya; “Tasawuf artinya menyerahkan diri
kepada Allah dalam setiap keadaan apapun yang dikehendakiNya.”
Ma’ruf Al-Karkky
menjelaskan, “Tasawuf artinya memihak kepada hakikat-hakikat, dan memutuskan
harapan dari semua yang ada pada makhluk.”
Ahmad An-Nury
berkata, “Tanda seorang sufi adalah dia rela ketika tidak punya, dan peduli
orang lain ketika ada.”
Asy-Syibli
mengatakan, “Tasawuf adalah duduk bersama Allah SWT tanpa hasrat.”
Ketika Dzun Nun Al-Mishry ditanya tentang orang-orang sufi, dia menjawab,
“Mereka adalah kaum yang mengutamakan Allah SWT di atas segala-galanya, dan
yang diutamakan Allah di atas segala makhluk yang ada.”
Menurut Syekh Abu Ali Ad-Daqqaq, yang terbaik untuk diucapkan tentang
masalah ini adalah, “Inilah jalan yang tidak cocok kecuali bagi kaum yang
jiwanya telah digunakan Allah SWT untuk menyapu kotoran binatang.”
2.Asal
Usul Tasawuf
Dari beberapa Keterangan, diketahui bahwa
Sesungguhnya Pengenalan tasawuf Sudah ADA hearts Kehidupan Nabi saw.,
Sahabat, tabi'in Dan. Sebutan Yang Populer Bagi tokoh agama sebelumnya Adalah Zahid,Abid,
Dan Nasik, namun istilah tasawuf baru dikenal Beroperasi Luas di
Kawasan Islam sejak Penghujung Abad kedua Hijriah. Sebagai Perkembangan lanjut
Dari ke- Shaleh-anasketis (kesederhanaan) ATAU para Zahid Yang
mengelompok di serambi masjid Madinah. Dalam Perjalanan Kehidupan, Kelompok
Penyanyi LEBIH mengkhususkan Diri untuk review Beribadah dan Pengembangan
Kehidupan rohaniah DENGAN mengabaikan kenikmatan duniawi. Lifestyle ke- Shaleh
-an Yang demikian merupakan Awal pertumbuhan tasawuf which are
Berkembang DENGAN pesatnya. Fase Penyanyi can be disebut sebagai fase asketisme
Dan merupakan fase Pertama Perkembangan tasawuf,[4] Yang ditandai DENGAN munculnya
individu-individu Yang LEBIH Mengejar Kehidupan akhirat sehingga perhatiannya
terpusat untuk review Beribadah Dan mengabaikan keasyikan duniawi. Fase asketisme
Penyanyi setidaknya Sampai PADA doa Hijriah Dan memasuki Abad Tiga Hijriah
Sudah terlihat adanya Peralihan konkrit Dari asketisme Islam Ke sufisme.
Fase Penyanyi can be disebut sebagai fase kedua, Yang ditandai Oleh ANTARA
berbaring Peralihan sebutan Zahid Menjadi sufi. Di Sisi
berbaring, PADA kurun Waktu , percakapan para Zahid Sudah Sampai PADA
Persoalan Apa Itu jiwa Yang Bersih, APA moral yang Dan ITU bagaimana Metode
pembinaannya Dan perbincangan TENTANG masalah teoritis lainnya.
Tindak lanjut Dari perbincangan, Maka
bermunculanlah Teori TENTANG Jenjang-Jenjang Yang Harus Sufi ditempuh
Oleh Seorang (al-maqamat) Serta Ciri-Ciri Yang dimiliki Oleh Seorang sufi
PADA Tingkat Tertentu (al-HAL).Demikian also PADA periode Sudah Mulai
Berkembang Pembahasan TENTANG al-ma'rifat Serta Perangkat metodenya
Sampai PADA Tingkat fana 'danijtihad. Bersamaan DENGAN ITU, Tampil pula
para Penulis tasawuf, seperti al-Muhasibi (w. 243 H), al-Kharraj (w. 277
H.), dan al-Junaid (w. 297 H.), [5] Dan Penulis lainya . Fase ditandai
DENGAN munculnya Dan berkembangnya ilmu baru hearts Khazanah budaya Islam,
yakni ilmu tasawuf Yang tadinya Hanya Berupa Pengetahuan Praktis ATAU
semacam langgam keberagamaan. Selama kurun Waktu ITU tasawuf Berkembang
Terus Ke Arah, Yang LEBIH Spesifik, seperti concept intuisi, al-Kasyf,
Dan dzawq.[6]
Kepesatan Perkembangan tasawuf
sebagai shalat Satu kultur ke-Islaman, nampaknya memperoleh infus ATAU
Motivasi Dari Tiga faktor. Infus kemudian memberikan Gambaran TENTANG
tipe Gerakan Yang Muncul.
Pertama: Adalah KARENA corak Kehidupan
Yang Profan Dan Hidup kepelesiran Yang diperagakan Oleh ummat Islam terutama
para pembesar Dan para Hartawan. Dari ASPEK, dorongan Yang Paling gede Adalah
sebagai Reaksi Dari SIKAP Hidup Yang sekuler Dan gelamour Dari Kelompok elit
dinasti Penguasa di istana. Profesionalisasi tersamar mereka lakukan DENGAN hd
murni ETIS, pendalaman Kehidupan DENGAN spiritual Motivasi etikal. Tokoh
Populer Yang mewakili Aliran ini yang
dapat ditunjuk Hasan al-Bahsri (. W 110 H) Yang mempunyai pengaruh KUAT kesejarahan Islam spiritual, through Doktrin al-Zuhd
Dan khawf - al-raja ', Rabi'ah al-Adawiyah (w. 185 H) DENGAN Ajaran al-hubb
ATAU mahabbah Serta Ma'ruf al-Kharki (w. 200 H) DENGAN konsepsi al-syawq
sebagai ajarannya.[7] Nampaknya setidaknya PADA Awal
munculnya, Gerakan ini semacam Gerakan sektarian Yang interoversionis,
pemisahan Dari tren Kehidupan, ekslusif Dan tegas Pendirian hearts Upaya
penyucian Diri Tanpa memperdulikan Alam Sekitar.
Kelima pembangunan timbulnya SIKAP
Apatis sebagai Reaksi Maksimal ditunjukan kepada radikalisme kaum khawarij
Dan polarisasi politik Yang ditimbulkannya. Kekerasan pergulakan politik PADA
masa ITU, orang-orangutan Yang Ingin mempertahankan ke- Shaleh -an Dan
Ketenangan rohaniah, Terpaksa mengambil SIKAP menjauhi Kehidupan 'masyarakat
Ramai untuk review Menyepi Dan Sekaligus menghindarkan Diri Dari keterlibatan
Langsung dengan pertentangan politik. Sikap Yang demikian ITU melahirkan Ajaran
'uzlah Yang dipelopori Oleh Surri al-Saqathi (w. 253 H). [8] Apabila diukur Dari Kriteria sosiologi,
nampaknya Kelompok ini dapat dikategorikan sebagai Gerakan
"sempalan", Satu Kelompok ummat Yang sengaja mengambil SIKAP'
uzlah kolektif Yang cenderung ekslusif Dan Kritis Penguasa tehadap.
3.Esensi
Tasawuf
Ajaran tasawuf mengandung esensi etika
Yang berlandaskan padapembangunan Manusia moral.Berbicara Pembangunan
moralitas, sebagaimana diketahui Bersama bahwa dewasa ini Peradaban Dunia
tengahmengalami Krisis moralitas, Dimana Banyak fenomena menunjukkankekerasan
Dan kekejian Yang dilakukan Oleh Manusia.Sehingga terjadidistorsi moral yang
Yang menyebabkan kehancuran Dan Kerugian Manusia itusendiri.Pada Konteks ini,
tasawuf Mampu berfungsi sebagai terapi yang krisisspiritual Yang berimbas PADA
Distorsi moral.
Pertama
Sebab, tasawufsecara psikologis, merupakan hasil temuan Dari berbaga i
Pengalaman spiritual Dan merupakan Bentuk Dari Pengetahuan Langsung Mengenai
Realitas-realitasketuhanan Yang cenderung Menjadi inovator hearts agama. Kedua,
kehadiran Tuhan dalam Bentuk mistis dapat menimbulkan Keyakinan yangsangat
KUAT. Ketiga, tasawuf, Hubungan DENGAN Allah di Jalin atasdasar
kecintaan. Dengan kata lain, moralitas Yang Menjadi inti Ajaran
tasawufmendorong Manusia untuk senantiasa memelihara Dirinya Dari
menelantarkankebutuhan-kebutuhanspiritualitasnya.
Sebab, Kebutuhan menelantarkan
Spiritualitas Sangat DENGAN bertentangan tindakan Yang dikehendaki olehAllah
SWT.Permasalahan moralitas hearts tasawuf can be dijadikan sebagaisalah Satu
alternatif materi hearts Proses dakwah, KARENA memiliki tigatujuan: Pertama,
Turut Serta Berbagi Peran hearts penyelamatankemanusiaan Dari Kondisi
kebingungan sebagai Akibat hilangnya Nilai-nilaispiritual. Kedua,
MEMPERKENALKAN literatur ATAU pemahaman TENTANG aspekesoteris Islam Terhadap
Manusia modern.Ketiga, untuk selalu memberikanpenegasan bahwa Sesungguhnya
ASPEK esoteris Islam, Yaitu tasawuf adalahjantung Ajaran Islam.Mencari Google
Artikel mengaplikasikan tasawuf Ajaran, Umat Manusia dapatmencapai kebahagiaan
Dunia Dan akhirat. Kebahagiaan Penyanyi can be tercapaidengan Maksimal Tanpa
Harus Meninggalkan ATAU mematikan Yang Satu Untuk get yang lain. Tetapi can be
dicapai Beroperasi selaras danseimbang DENGAN mengaplikasikan Dan membumikan
Ajaran tasawufdalam Kehidupan beragama, bermasyarakat Dan bernegara.
4.Berkembangnya
Tasawuf
Kenapa Gerakan tasawuf baru Muncul
paska era shahabat Dan Tabiin?Kenapa TIDAK Muncul PADA masa Nabi?Jawabnya, Saat ITU
kondisinya TIDAK Membutuhkan tasawuf.Perilaku Umat Masih Sangat stabil.Sisi
akal, Jasmani Dan ruhani Yang Menjadi garapan Islam Masih dijalankan Beroperasi
Seimbang.Cara pandang hidupnya JAUH Dari budaya pragmatisme, materialisme Dan
hedonisme.Tasawuf sebagai nomenklatur SEBUAH Perlawanan Terhadap budaya
materialisme Belum ada, bahkan TIDAK Dibutuhkan. KARENA Nabi, para shahabat Dan
para Tabiin PADA hakikatnya Sudah sufi: SEBUAH Perilaku Yang TIDAK PERNAH
mengagungkan Kehidupan Dunia, TAPI joga TIDAK meremehkannya. Selalu Ingat PADA
Allah Swt sebagai menyanyikan Khaliq
Ketika Kekuasaan Islam meluas
makin.Ketika Kehidupan Ekonomi dan sosial makin mapan, mulailah orang-orangutan
Lalai PADA Sisi ruhani. Budaya hedonisme pun Menjadi fenomena Sales manager.
Saat itulah Timbul Gerakan tasawuf (Sekitar Abad 2 Hijriah). Gerakan Yang
bertujuan untuk review mengingatkan TENTANG hakikat Hidup. Konon, Menurut
pengarang Kasf adz-Dhunun, orang Yang Pertama Kali dijuluki
sebagai-shufi Adalah Abu Hasyim as-Shufi (w. 150 H)
5.Dasar-Dasar Tasawuf Dalam Islam
Meskipun terjadi
perbedaan makna dari kata shufy akan tetapi jalan yang ditempuh kaum
sufi berlandasakan Islam. Diantara ayat-ayat Allah yang dijadikan landasan akan
urgensi kezuhudan dalam kehidupan dunia adalah firman Allah dalam al-Qur’an
yang berbunyi:
Artinya:
Barang siapa yang
menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan
barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya
sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di
akhirat. (Q.S Asy-Syuura [42] : 20)
Diantara nash-nash al-Qur’an yang mememerintahkan orang-orang beriman agar
senantiasa berbekal untuk akhirat adalah firman Allah dalam Q.S al-Hadid [57]
ayat: 20
Artinya:
Ketahuilah, bahwa
Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para
petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu.
Jika kita melihat
dengan seksama akan sejarah kehidupan Rasulullah Muhammad Saw beserta para
sahabat beliau yang telah mendapatkan keridhaan Allah, maka akan ditemukan
sikap kezuhudan dan ketawadhu’an yang terpadu dengan ibadah-ibadah baik wajib
maupun sunnah bahkan secara individu Rasulullah Saw tidak pernah meninggalkan
shalat lail hingga lutut beliau memar akibat kebanyakan berdiri, ruku’ dan
sujud di setiap malam dan beliau Saw tidak pernah meninggalkan amalan tersebut
hingga akhir hayat beliau Saw, hal ini dilakukan oleh beliau Saw karena
kecintaan beliau kepada sang penggenggam jiwa dan alam semesta yang
mencintainya Dia-lah Allah yang cinta-Nya tidak pernah terputus kepada
orang-orang yang mencintai-Nya.
عَنْ سَهْلِ
بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا أَنَا
عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِي اللَّهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ
وَازْهَدْ فِيمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّوكَ
Artinya:
Dari sahabat Sahal
bin Saad as-Sa’idy beliau berkata: datang seseorang kepada Rasulullah Saw dan
berkata: ‘Wahai Rasulullah ! tunjukkanlah kepadaku sutu amalan, jika aku
mengerjakannya maka Allah akan mencintaiku dan juga manusia’, Rasulullah Saw
bersabda: “berlaku zuhudalah kamu di dunia, maka Allah akan mencintaimu, dan
berlaku zuhudlah kamu atas segala apa yang dimiliki oleh manusia, maka mereka
(manusia) akan mencintaimu”(HR Ibnu Majah)
عَن زَيْدُ بْنُ
ثَابِت قال : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ
فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ
لَهُ وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ
غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
Artinya:
Dari Zaid bin
Tsabit beliau berkata : Aku mendengarkan Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa
yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan berlepas diri dari
segala urusannya dan tidaklah ia mendapatkan dari dunia sesuatu apapun keculi
apa yang telah di tetapkan baginya. Dan barang siapa yang sangat menjadikan
akhirat sebaga tujuannya, maka Allah akan mengumpulkan seluruh harta kekayaan
baginya, dan menjadikan kekayaan itu dalam hatinya, serta mendapatkan dunia
sedang ia dalam keadaan tertindas”.(HR Ibnu Majah)
6.Tujuan Tasawuf
Tujuan terpenting Dari sufi
ialah agar berada sedekat mungkin DENGAN Allah. [8] Akan
tetapi apabila diperhatikan karakteristik tasawuf, terlihat adanya Tiga
Sasaran "ANTARA" Dari tasawuf, Yaitu:
- Tasawuf Yang bertujuan untuk review Pembinaan ASPEK moral. Aspek ini meliputi mewujudkan kestabilan jiwa Yang berkesinambungan, di bawah penguasaan Dan Pengendalian hawa nafsu sehingga Manusia konsisten Dan komitmen Hanya ditunjukan kepada keluhuran moral. Tasawuf Yang moralitas bertujuan, PADA umumnya bersifat Praktis.
2.Tasawuf
Yang bertujuan ma'rifatullah through penyingkapan Langsung ATAU Metode al-Kasyf
al-Hijab.Tasawuf JENIS Penyanyi Sudah bersifat teoritis DENGAN seperangkat
KETENTUAN KHUSUS Yang diformulasikan Beroperasi sistimatis analitis.
3.Tasawuf
Yang bertujuan untuk membahas bagaimana Sistem Pengenalan Dan pendekatan Diri
ditunjukan kepada Allah Beroperasi mistis Filosofis, Pengkajian Garis Hubungan
ANTARA Tuhan DENGAN Makhluk, terutama hubungnan Manusia DENGAN Tuhan Dan APA
arti Dekat DENGAN Tuhan.dalam HAL APA Makna Dekat DENGAN Tuhan ITU, Terdapat
Tiga simbolisme Yaitu ; Dekat bearti Melihat hal Dan merasakan kehadiran Tuhan
hearts hati, Dekat hearts arti berjumpa DENGAN Tuhan sehingga Terjadi dialog
ANTARA Manusia DENGAN Tuhan Dan Makan Dekat Yang Ketiga Adalah penyatuan
Manusia DENGAN Tuhan sehingga Yang Terjadi Adalah menolong ANTARA Manusia Yang
menyatu dengan iradat Tuhan. [9 ]
7. Macamnya
Tasawuf
7.1. Tasawuf Sunni
Tasawwuf sunni ialah
bentuk tasawuf yang memagari dirinya dengan al quran dan al hadis secara ketat,
serta mengaitkan ahwal atau keadaan dan makomat (tingkatan ruhaniah) mereka
kepada kedua sumber tersewbut.[10]
Dalam kehidupan
sehari-hari para pengamal tasawwuf ini berusaha untuk menjauhkan drii dari
hal-hal yang bersifat keduniawian, jabatan dan menjauhi hal-hal yang
dapat mengganggu kekhusua’an ibadahnya.
Latar belakang munculnya
ajaran ini tidak telepas dari pecekcokan masalah aqidah yang melanda para
ulama’ fiqh dan tasawwuf lebih-lebih pada abad kelima hijriah aliran
syi’ah al-islamiyah yang berusaha untuk memngembalikan kepemimpinan kepada
keturunan ali bin abi thalib. Dimana syi’ah lebih banyak mempengaruhi para sufi
dengan doktrin bahwa imam yang ghaib akan pindah ketangan sufi yang layak
menyandang gelar waliyullah, dipihak lain para sufi banyak yang
dipengaruhi oleh filsafat Neo-Platonisme yang memunculkan corak pemikiran
taawwuf falsafi yang tentunya sangat bertentangan dengan kehidupan para sahabat
dan tabi’in. dengan ketegangan inilah muncullah sang pemadu syari’at dan
hakekat yaitu Imam Ghazali.
Ajarannya bener-bener
menurut al-qur’an dan sunnah,terikat dan tidak keluar dari ajaran-ajaran
syariah islamiah.
1.Lebih cenderung
pads prilaku atau moral keagamaan dan pada pemikiran.
2.Banyak dikembangkan
oleh kaum salaf.
3.Termotivasi untuk
membersihkan jiwa yang lebih berorientasi pada aspek dalam yaitu cara
hidup yang lebih mengutamakan rasa,dan lebih mementingkan keagungan tuhan dan
bebas dari egoisme.
7.2. Tasawuf Falsafi
Secara garis besar tasawuf falsafi
adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi
rasional. Tasawuf ini menggunakan terminologi filosofis dalam
pengungkapannya,yang berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah
mempengaruhi para tokohnya.[11]
Ibn khaldun dalam maqodimahnya
menyimpulkan tasawuf falsafi mempunyai 4 obyek utama, dan menurut Abu Al Wafa
bisa dijadikan karakter sufi falsafi yaitu :
1.Latihan rohaniah
dengan rasa, intuisi serta intropeksi yang timbul darinya
2.Illumuinasi atau
hakikat yang singkat dari alam ghaib
3.
Peristiwa-peristiwa dalam alam maupun kosmos berpengaruh terhadap berbagai
bentuk kekwramatan atau keluarbiasaan
Penciptaan ungkapan-ungkapan yang
pengertiannya sepintas samar-samar (syathahiyat).[12]
Ciri umum tasawuf falsafi menurut At-Taftazani adalah ajarannya yang
samara-samar akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat difahami oleh
siapa aja yang memahami ajaran tasawuf jenis ini. Tasawuf falsafi tidak hanya
dipandang sebagai filsafat karena ajaran dan metodenya didasarkan pada
rasa(dzauq), tetapi tidak dapat pula dikategorikan sebagai tasawuf dalam
pengertian yang murni, karena ajarannya sering diungkapkan dalam bahasa
filsafat dan lebih berorientasi pada panteisme.
Tasawuf Falsafati yang menjadi obyek diantaranya, latihan
rohaniyah dengan rasa, intuisi, serta instroprksi diri yang timbul darinya.
Mengenai latihan rohaniah dengan tahapan Maqam maupun keadaan (hal), rohani
serta rasa(dhauq) danIluminasi
atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib, seperti sifat-sifat robbani,
‘arty, kursi, malaikat, wahyu, kenabian, roh, hakikat realitas segala yang
wujud, yang gaib, maupun yang tampak, dan susunan kosmos, terutama tentang
penciptaannya. Mengenai iluminasi ini para sufi dan juga filosof tersebut
melakukan latihan rohaniah dengan mematikan kekuatan syhwat serta menggairahkan
roh dengan jalan menggiatkan Dzikir, dengan dzikir menurut mereka, jiwa dapat
memahami hakikat realitas-realitas.
7.3. Tasawuf
Akhlaki
Tasawuf akhlaki merupakan Gabungan
ANTARA ilmu tasawuf dan Ilmu akhlak. Tasawuf akhlaki dapat terealissi Utuh JIKA
Pengetahuan Dan ibadah tidak ditunjukan kepada Allahdi buktikan hearts
Kehidupan sosial. Dalam tasawuf akhlaki mempunyai Tahap Sistem Pembinaan akhlak
diantaranya: Takhalli, Tahalli Dan Tajalli.
1.Maksud Takhalli ?
Takhalli merupakan Langkah Pertama Yang
Harus di lakukan Oleh Seorang sufi. Takhalli Adalah usaha membersihkan ATAU
mengosongkan Diri Dari Perilaku Dan akhlak tercela, baik maksiat batin Yang has
disebutkan. Maksiat-maksiat Penyanyi Mesti dibersihkan, KARENA * Menurut para
sufi SEMUA ITU Adalah najis maknawiyah Yang menghalangi Seseorang untuk review
can be Dekat DENGAN tuhannya, sebagaiman najis zati Yang menghalangi Seseorang
untuk review melakukan ibadah ditunjukan kepada-Nya.
Takhalli Berarti melepaskan Diri Dari
ketergantungan ditunjukan kepada kelezatan Hidup di Dunia DENGAN melenyapkan
doprongan hawa nafsu Yang cenderung ditunjukan kepada keburukan.
2.Maksud Tahalli ?
Tahalli Adalah Upaya Mengisi Dan
menghiasi Diri DENGAN jalan membiasakan Diri DENGAN SIKAP, Perilaku, Dan akhlak
terpuji. Tahapan tahalli dilakukan kaum sufi Penghasilan kena pajak
mengosongkan jiwa Dari akhlak-akhlak tercela. Mencari Google Artikel
menjalankan KETENTUAN agama Baik Yang bersifat eksternal (Luar) maupun internal
yang (hearts). Yang disebut ASPEK Luar Adalah Kewajiban-Kewajiban Yang bersifat
sholat resmi seperti, puasa, haji d an lain - lain.
Dan adapun Yang bersifat hearts Adalah
seperti keimanan, ketaatan Dan kecintaan ditunjukan kepada Tuhan. Apabila
Sifat-Sifat buruk has di Buang, kemudian Sifat-Sifat Baik ditanamkan, Maka akan
lahirlah Kebiasaan-Kebiasaan baik, akhlak Yang mulia. Berbuat, bertingkah laku,
bertindak hearts Bimbingan Sifat-Sifat Yang mulia Yang has ditanamkan hearts
Diri.
3.Maksud Tajalli ?
Untuk review Pemantapan Dan pendalaman
materi Yang has dilalui PADA fase tahalli, Maka Rangkaian Pendidikan
akhlak Selanjutnya Adalah fase tajalli.Kata tajalli bermakna
terungkapnya nur ghaib. Agar hasil temuan Yang has TIMAH Jiwa dan Tubuh
organ-organ Yang has terisi DENGAN butir-butir mutiara akhlak Dan Sudah
terbiasa melakukan Perbuatan-Perbuatan Yang luhur TIDAK berkurang, Maka rasa
Ketuhanan Perlu dihayati LEBIH lanjut. Kebiasaan Yang dilakukan DENGAN
Kesadaran optimal Dan rasa kecintaan Yang Mendalam hearts Dirinya akan menumbuhkan
rasa rindu ditunjukan kepada-Nya.
Tingkat kesempurnaan kesuciaan jiwa
hearts pandangan para sufi Hanya can be diraih through Rasa Cinta ditunjukan
kepada Allah. Keberadaan Dekat can be diraih through Rasa Cinta ditunjukan
kepada Allah. Dekat DENGAN Allah Hanya akan can be TIMAH DENGAN kebersihan
jiwa. Jalan Menuju kedekatan PADA Allah * Menurut para sufi can be dilakukan
DENGAN doa usaha Yaitu DENGAN mulazamah Dan mukhalafah. Dan untuk review
memperdalam Dan melenggangkan rasa kedekatan PADA Tuhan, para
sufi mengajarkan HAL-HAL berikut: Munajat, munasabah, muraqobah, katsrat
ad-berzikir, dzikir al-maut, Dan tafakur.
Melandaskan Diri ADA
Al-Qur'an Dan As-sunah. mereka TIDAK mau menerjunkan pemahamannya PADA Konteks
iluar pembahasan Al-Qur'an Dan Hadits
TIDAK menggunakan
Terminologi Terminologi-filsafat sebagaimana Terdapat pada Ungkapan
syahadat-syahadat.
Lebih, bersifat
mengajarkan dualisme hearts Hubungan ANTARA tuhan Dan Manusia. Dualisme Yang
dimaksud disiini Adalah Ajaran Yang mengakui bahwa meskipun Manusia DAPAT
Berhubungan DENGAN tuhan, sehubungannya Tetap hearts Kerangka Yang BERBEDA
Diantara keduanya, HAL esensinya.
Kesenambungan, antar
Hakikat Dan syariat.
1. Lebih,
terkonsentrasi PADA soal Pembinaan, Pendidikan akhlak, Dan Pengobatan jiwa
DENGAN Cara riyadhah (latihan mental) Dan Langkah takhalli, tahalli, tajalli.
2.Tasawuf akhlaki
merupakan Gabungan ANTARA ilmu tasawuf dan Ilmu akhlak.
8.Tokoh Tokoh Tasawuf
8.1. Tokoh-Tokoh Tasawuf Sunni
Munculnya aliran-aliran tasawuf ini tidak terlepas dari tokoh-tokoh yang
berperan di dalamnya. Begitu juga sama halnya dengan Tasawuf
sunni. Diantara sufi yang mempunyai ajaran sama dengan Tasawuf sunni (
berpegang teguh kepada Qurdis dan shirah nabawiyah) dan menjadi tokoh tasawuf
sunni adalah:
8.1.1. Hasan al-Basri.
8.1.1. Hasan al-Basri.
Hasan al-Basri adalah
seorang sufi angkatan tabi’in, seorang yang sangat taqwa, wara’ dan zahid.Nama
lengkapnya adalah Abu Sa’id al-Hasan ibn Abi al-Hasan.Lahir di Madinah pada
tahun 21 H tetapi dibesarkan di Wadi al-Qura. Setahun sesudah perang Shiffin
dia pindah ke Bashrah dan menetap di sana sampai ia meninggal tahun 110 H.
setelah ia menjadi warga Bashrah, ia membuka pengajian disana karena
keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang telah
terpengaruh oleh duniawi sebagai salah satu ekses dari kemakmuran ekonomi yang
dicapai negeri-negeri Islam pada masa itu. Garakan itulah yang menyebabkan
Hasan Basri kelak menjadi orang yang sangat berperan dalam pertumbuhan
kehidupan sufi di bashrah. Diantara ajarannya yang terpenting adalah zuhud
serta khauf dan raja’.
8.1.2. Rabiah Al-Adawiyah
Nama lengkapnya
adalah Rabiah al-adawiyah binti ismail al Adawiyah al Bashoriyah, juga digelari
Ummu al-Khair.Ia lahir di Bashrah tahun 95 H, disebut rabi’ah karena ia puteri
ke empat dari anak-anak Ismail. Diceritakan, bahwa sejak masa kanak-kanaknya
dia telah hafal Al-Quran dan sangat kuat beribadah serta hidup sederhana.
Cinta kepada Allah
adalah satu-satunya cinta menurutnya sehingga ia tidak bersedia mambagi
cintanya untuk yang lainnya. Seperti kata-katanya “Cintaku kepada Allah telah
menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”. Bahkan sewaktu ia ditanyai tentang
cintanya kepad Rasulullah SAW, ia menjawab: “Sebenarnya aku sangat mencintai
Rasulullah, namun kecintaanku pada al-Khaliq telah melupakanku untuk mencintai siapa
saja selain Dia”. Pernyataan ini dipertegas lagi olehnya lagi mealui syair
berikut ini: “Daku tenggelam dalam merenung kekasih jiwa, Sirna segalanya
selain Dia, Karena kekasih, sirna rasa benci dan murka”.
Mahabbah (Rasa Cinta) Adalah keinginan untuk review
memberikan Barang Yang Terbaik Yang dimilikinya yakni Hatinya, ditunjukan
kepada kekasih.Cinta adalah Kesatuan Niat, kemauan Dan cita-citanya DENGAN
bernyanyi kekasih. [13]
Cinta (mahabbah) ditunjukan kepada Allah Adalah
tujuan Puncak Dari Jenjang-Jenjang sufisme.Di dalamnya terkandung Unsur
Kepuasan Hati (ridha), Kerinduan (syauq), Dan Keintiman (uns)Ridha
mewakili -. PADA Satu Sisi - ketaatan Tanpa Disertai adanya penyangkalan, Dari
Seorang pecinta Terhadap kehendak Yang Dicinta, syauq Adalah Kerinduan
menyanyikan pecinta untuk review Bertemu DENGAN Kekasih, Dan uns
Hubungan Adalah Intim Yang terjalin ANTARA doa kekasih ITU spiritual. Dari
Tahap Cinta Penyanyi Seorang Ahli akan Langsung Meraih ma'rifat, Dimana
besarbesaran akan Mampu menyingkap Keindahan Allah Dan menyatu DENGAN-Nya,
Suatu penyatuan Yang Terjadi Bukan Hanya di Dunia Saja, tetapi abadi Hingga
Kehidupan akhirat. [14]
Seorang pecinta, sebagaimana dikatakan Oleh Abu Nashr
al-Siraj, berada hearts Tiga al-ahwal (Kondisi ATAU Tahapan) sebagai
berikut: Tahapan Pertama Dari mahabbah Adalah mahabbah
al-'Ammah (Cinta kaum awam), Dari Cinta tersebut lahirlah Kebaikan Allah
Dan kasih sayang-Nya ditunjukan kepada mereka. Tahapan kedua Adalah mahabbah
al-Shadiqin wa al-Mutahaqiqin, Yaitu cintanya orang-orangutan Yang jujur
dan Terpercaya.Cinta Penyanyi terlahir KARENA pandangan hati ditunjukan
kepada Kekayaan Allah, Kemuliaan-Nya, Keagungan-Nya, ilmu-Nya,
Kekuasaan-Nya.Tahapan Ketiga Adalah mahabbah al-Shiddiqin wa
al-'Arifin, Yaitu cintanya kaum orang-orangutan Yang jujur dan Ahli
makrifat.Cinta Penyanyi lahir Dari pandangan Dan makrifat mereka differences
Sifat qadim-Nya Cinta Allah Tanpa adanya sebab.Oleh KARENA ITU merekapun
Mencintai Allah Tanpa sebab. [15]
Rabi'ah dipandang sebagai Pelopor tasawuf mahabbah
(Cinta mistik), Yaitu Penyerahan Diri Total ditunjukan kepada
"Kekasih" (Allah).Hakikat tasawufnya Adalah habbul-illah
(Mencintai Tuhan Allah SWT). [16] Ia Senantiasa
Beribadah ditunjukan kepada Allah Tanpa mengharapkan Surga, Yang mengandung
Segala kelezatan Bagi nafsu, Dan Bagi pandangan mata.Ia Beribadah also Bukan
disebabkan Oleh KARENA Takut Terhadap neraka Yang apinya
menyala-nyala.Sesungguhnya Rabi'ah Adawiyah Beribadah ditunjukan kepada Allah,
hearts keadaan Cinta ditunjukan kepada Allah, Cinta Terhadap Dzat-Nya Yang
suci. [17]
8.1.3. Dzun Al-Nun Al-Misri
Nama lengkapnya
adalah Abu al-Faidi Tsauban bin Ibrahim Dzu al-Nun al-Mishri al-Akhimini
Qibthy. Ia dilahirkan di Akhmin daerah Mesir. Sedikit sekali yang dapat
diketahui tentang silsilah keturunan dan riwayat pendidikannya karena masih
banyak orang yang belum mengungkapkan masalah ini. Namun demikian telah
disebut-sebut oleh orang banyak sebagai seorang sufi yang tersohor dan tekemuka
diantara sufi-sufi lainnya pada abad 3 Hijriah.
8.1.4. Abu Hamid Al-Ghazali
8.1.4. Abu Hamid Al-Ghazali
Al-Ghazali nama
lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn Ahmad. Karena kedudukan
tingginya dalam Islam, dia diberi gelar Hujjatul Islam.Ayahnya,
menurut sebagian penulis biografi, bekerja sebagai pemintal wol. Dari itulah,
tokoh sufi yang satu ini terkenal dengan al-Ghazzali (yang pemintal wol),
sekalipun dia terkenal pula dengan al-Ghazali, sebagaimana diriwayatkan
al-Sam’ani dalam karyanya, al-Ansab, yang dinisbatkan pada suatu
kawasan yang disebut Ghazalah. Al-Ghazali lahir di Thus, kawasan Khurasan,
tahun 450 H (diriwayatkan pula dia lahir pada 451 H). menurut periwayatan
al-Subki, dia serta saudaranya menerima pendidikan mistisnya dirumah seorang
sufi sahabat ayahnya, setelah ayahnya meninggal dunia.
8.2.Tokoh-Tokoh Tasawuf Akhlaki
Para sufi Yang
mengembangkan taswuf akhlaki ANTARA berbaring: Hasan al-Basri (21 H - 110 H),
al-Muhasibi (165 H - 243 H), al-Qusyairi (376 H - 465 H), Syaikh al-Islam
Sultan al- Aulia Abdul Qadir al-Jilani (470-561 H), Hujjatul Islam Abu Hamid
al-Gajali (450 H - 505 H), Ibnu Atoilah as-Sakandari Dan lain-lain.
8.2.1. Junaid Al-Baghdadi
Nama lengkapnya
Adalah Abu al-Qasim al-Junaid bin Muhammad al-Kazzaz al-nihawandi. Dia aadalah
Seorang putera Pedagang Barang pecah belah Dan Keponakan Surri al-Saqti Serta
Teman Akrab Dari Haris al-Muhasibi. Dia Meninggal di Baghdad PADA Tahun 297/910
M. dia termasuk tokoh sufi Yang Luar Biasa, Yang teguh hearts menjalankan
syari`at agama, Sangat Mendalam jiwa kesufiannya. Dia Adalah seorang yang faqih
Sangat, Sering fatwa Memberi sesuia APA Yang dianutnya, madzhab abu Sauri:
Serta Teman Akrab imam Syafi`i.
8.2.2.Al-Qusyairi An-Naisabury
Dialah Imam
Al-Qusyary an-Naisabury, sufi tokoh Yang Hidup PADA Abad Kelima Hijriah.
Tepatnya PADA masa Pemerintahan Bani Saljuk. Nama lengkapnya Adalah Abdul Karim
al-Qusyairy, nasabnya Abdul Karim bin Hawazin bin Abdul Malik bin Thalhah bin
Muhammad. Ia lahir di Astawa PADA Bulan Rabiul Awal tahun 376 H ATAU 986 M.
Al-Qusyairy Banyak menelaah
karya-karya al-Baqillani, Dari here besarbesaran Menguasai Doktrin Ahlusunnah
wal Jama'ah Yang dikembangkan Abu Hasan al-Asy'ary (w.935 M) Dan para
pengikutnya. KARENA ITU TIDAK mengherankan, kalau Kitab Risalatul Qusyairiyah
Yang merupakan karya monumentalnya hearts Bidang Tasawuf -Dan Sering disebut
SEBAGAI shalat Satu Referensi Utama Tasawuf Yang bercorak Sunni-, Al-Qusyairy
cenderung mengembalikan Tasawuf KE hearts Landasan Ahlusunnah Wal Jama'ah. Dia
JUGA penentang keras Doktrin-doktri Aliran Mu'tazilah, Karamiyah, Mujassamah
Dan Syi'ah. KARENA ITU tindakannya, Al-Qusyairy PERNAH mendekam hearts Penjara
selama sebulan LEBIH, differences Perintah Taghrul Bek, KARENA hasutan Seorang
Menteri Yang beraliran Mu'tazilah Yaitu Abu Nasr Muhammad ibn Mansyur
al-Kunduri
8.2.3. Al-Harawi
Nama lengkapnya Adalah
Abu Ismail Abdullah bin Muhammad al-Ansari. Beliau lahir Tahun 396 H. di Hati,
Kawasan Khurasan.Seperti dikatakan Louis Massignon, dia Adalah Seorang faqih
Dari madzhab Hambali; Dan karya-karyanya di Bidang dipandang tasawuf amat
bermut. SEBAGAI tokoh sufi PADA Abad Kelima Hijriyah, dia mendasarkan
tasawufnya di differences Doktrin Ahl al-Sunnah. ADA Bahkan Yang memandangnya
SEBAGAI pengasas Gerakan Pembaharuan Dalam tasawuf Dan penentang para sufi Yang
Terkenal DENGAN Ungkapan-Ungkapan Yang anah, seperti al-Bustami dan al-Hallaj.
8.2..4 Hasan Al Bashri-
Nama lengkapnya Abu
Sa'id Al-Hasan Bin Yasar.Beliau Adalah Seorang zahid Yang amat Masyhur di
Kalangan tabiin.Dia lahir di Madinah PADA Tahun 21 H (624 M), Dan Meninggal di
Basrahpada Tahun 110 (726 M).ayahnya Bernama Zaid Bin Tsabit, Seorang budak
Yang kemudian Menjadi Sekertaris Nabi Muhammad Saw, ibunya Adalah hamba Dari
Istri Nabi Yaitu Ummu Salamah.
Dan beliau Adalah
orangutan Yang Pertama kali memunculkan Ajaran DENGAN SIKAP jiwa Dan rasa cemas
(khaul) Dan Harap (raja ') SEBAGAI cirri Kehidupan sufi. * Menurut Al-Bashri,
Yang dimaksud DENGAN cemas ATAU Takut Adalah Sesuatu Perasaan Yang Timbul
KARENA Banyak berbuat shalat Dan Sering Lalai Kepada Allah. Rasa Takut akan
mendorong Seseorang untuk review mempertinggi Nilai Dan kadar pengabdiannya
DENGAN Harap (raja '), Ampunan Dan anugerah Allah.
8.2..5. Al-Muhasibi
Nama lengkapnya Abu
'Abdillah Al-Harits bin Asad Al-Bashri Al-Baghdadi Al-Muhasibi.Beliau Terkenal
dengna sebutan Al-Muhasibi, beliau lahir di Bashrah, Irak, PADA Tahun 165 H
(781 M) Dan beliau Meninggal PADA Tahun 243 H (857 M) di Baghdad Irak. Beliau
Adalah Seorang sufiDan ulama gede Yang dikenal Dan Menguasai beberapa Bidang
ilmu Seperti: Hadits. Dan Fiqih. Dan beliau JUGA merupakan figur sufi Yang
dikenal Senantiasa Menjaga Dan Mawas Diri Terhadap Perbuatan dosa. beliau JUGA
Sering kali mengintropeksi Diri * Menurut amal Yang dilakukannya.
Al-Muhasibi
Memandang bahwa jalan Keselamatan Hanya DAPAT di tempuh melalui ketaqwaan
Kepada Allah. Hamka mengutip kata-kata Dari Al-Muhasibi "Barang siapa Yang
Telah Bersih Hatinya KARENA Senantiasa muroqobah Dan ikhlas, Maka akan
berhiaslah Lahirnya DENGAN mujahadah (perjuangan) Dan mengikuti contoh Yang
ditinggalkan Rasul Saw a llah".
8.2..6. Al-Ghazali
Nama lengkapnya
Adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ta'us Ath-Thusi
Asy-Syafi'i Al-Ghazali. Beliau dipanggil Al-Ghazali KARENA dilahirkan di
kampung Ghazlah. Al-Ghazali lahir PADA Tahun 450 H / 1057 M di kampung Ghazlah
SEBUAH kota di Khurasan, Iran. Beliau Meninggal di kota kelahirannya PADA
Tanggal 19 Desember Tahun 505 H / 1111 M. Di masa hidupnya, bertepatan DENGAN
masa Pemerintahan Perdana Menteri Nizamul Muluk Dari Kerajaan Bani Saljuk. Dan
Al-Ghazali mendapat sedangkan gelar "hujjah al-islam".
8.3..Tokoh-Tokoh Tasawuf Falsafati
8.3..1. Ibn Arabi dan Karyanya
Nama lengkap Ibn
‘Arabi adalah Muhamad bin ‘Ali bin Ahmad bin Abdullah Ath-Tha’I Al-Haitimi. Ia
lahir di Murcia, Andalusia Tenggara, Spanyol pada tahun 560 H, beliau lahir
dari keluarga berpangkat, hartawan, dan ilmuwan. Ia tinggal di Hizaj dan meninggal pada
tahun 638H. Di Sevilla (Spanyol) Ia mempelajari Al-Qur’an, Hadits serta fiqih
pada sejumlah murid seorang faqih Andalusia yakni Ibn Hazm Az-Zuhri. Di
usiannya 30 Ibn Arabi berkelana ke berbagai kawasan Andalusia dan kawasan Islam
bagian Barat dan berguru kepada Abu Madyan, Al-Ghauts At_Talimsari dan Yasmin
Musyaniyah (seorang wali dari kalangan perempuan). Kemudian ia bertemu juga
dengan Ibn Rusyd, filosof muslim dan tabib istana dinasti Barbar dari Alomond,
di Kordova. ia pun dikabarkan mengunjungi Al-Mariyyah, seorang sufi falsafi
yang cukup berpengaruh pada zaman itu.
Menurut Ibnu Araby,
tarekat sufi dibangun Diatas empat dalam Cabang, yakni: Bawa'its (instrumen
Yang membangkitkan jiwa spiritual), Dawa'i (pilar Pendorong ruhani jiwa),
Akhlaq, Dan hakikat-hakikat. SEMENTARA Komponen pendorongnya ADA Tiga
hak.Pertama, hak Allah, Adalah hak untuk review disembah Diposkan hambaNya Dan
TIDAK dimusyriki sedikitpun.Kedua, hak hamba Terhadap sesamanya, yakni hak
untuk review mencegah Derita Terhadap Sesama, Dan menciptakan Kebajikan Kepada
mereka.Ketiga, hak hamba Terhadap Diri Sendiri, Yaitu menempuh jalan Yang
didalamnya kebahagiaan Dan keselamatannya.
8.3.2. Al-Jili (1365-1417)
Nama lengkapnya
adalah Abdul Karim bin Ibrahim Al-Jili. Ia lahir pada tahun 1365 M. di Jilan
(Gilan), sebuah provinsi di sebelah selatan Kaspia dan wafat pada tahun 1417 M.
Nama Al-jili diambil dari tempat kelahirannya di Gilan. Ia adalah seorang sufi
yang terkenal dari Bagdad. Riwayat hidupnya tidak banyak diketahui oleh para
ahli sejarah, tetapi sebuah sumber mengatakan bahwa ia pernah melakukan
perjalanan ke India tahun 1387 M. kemudian belajar tasawuf di bawah bimbingan
Abdul Qadir Al-Jailani, seorang pendiri dan pemimpin tarekat Qadiriyah yang
sangat terkenal. Di samping itu, berguru pula pada Syeh Syarafuddin Isma’il bin
Ibrahim Al-Jabarti di Zabid (Yaman) pada tahun 1393-1403 M.
Adapun Ajaran-Ajaran tasawuf Falsafi, Menurut Al-Jilli, ANTARA
lain:
Ajaran Insan Kamil
Ajaran Yang terpenting, Menurut Al-Jilli Adalah insan kamil Yang Berarti Manusia Sempurna.
Al-Jilli memperkuatnya DENGAN hadist: "Allah menciptakan Adam hearts
Bentuk Yang Maha Rahman. Diketahui sebagaiman, Tuhan mempunyai Sifat Hidup,
pandai, Mampu berkehendak, mendengar Dan sebagainya. Manusia Adam pun mempunyai
Sifat seperti ITU Dan DAPAT dipahami bahwa Adam Dilihat Dari Sisi penciptaanya
merupakan shalat Seorang insan kamil DENGAN Segala kesempurnaanya. Sebab
PADA Dirinya Terdapat Sifat Dan nāma ilahiyah. Al-Jilli berpendapat bahwa
nama-nāma Dan Sifat-Sifat ilahiyah ITU PADA dasarnya merupakan Milik insan
kamil SEBAGAI Suatu kemestian inheren rendah DENGAN esensinya. Sebab
Sifat-Sifat Dan nāma-nama tersebut TIDAK memiliki Tempat Berwujud, tetapi PADA
insan kamil.
8.3.3. Ibn Sab’in
Nama lengkapnya Abdul Haqq Ibn Ibrahim Muhamad Ibn Nashr, seorang sufi dan
juga filosaof dari Andalusi. Ia di panggil Ibn Sab’in dan digelari
Quthbuddin. Dan dikenal pula dengan Abu Muhamad dan mempunyai asal-usul Arab,
dan dilahirkan tahun 614 H(1217/11218M) di kawasan Murcia. Dia mempelajari
bahasa Arab dan sastra, dia juga mempelajari ilmu agama dari madzhab Maliki,
ilmu-ilmu logika, dan filsafat.Ia mengemukakan gurunya bahwa diantara
guru-gurunay adalah Ibn Dihaq, yang dikenal juga dengan Ibn Al-Mir’ah. Ibn
Sab’in tumbuh dewasa dalam keluarga bangsawan, hidupnya dalam suasana penuh
kemuliaan dan berkecukupan tetapi beliau menjauhi kesenangan hidup kemewahan
dan kepemimpinan duniawi, lalu hidup sebagai asketis maupun sufi yang mempunyai
banyak murid.
Paham Kesatuan Mutlak
Ibnu Sabi'in pengasas SEBUAH PAHAM hearts Kalangan tasawuf Filosofis Yang
dikenal DENGAN PAHAM Kesatuan Mutlak. Gagasan esensialnya sederhana Yaitu wujud
Adalah Satu alias wujud Allah Semata. Wujud Yang lainnya Hanyalah wujud Yang
Satu ITU Sendiri. PAHAM Suami LEBIH dikenal DENGAN PAHAM Kesatuan Mutlak.
Kesatuan Mutlak Suami, ATAU Kesatuan murni, ATAU Menguasai, * Menurut
Terminologi Ibnu Sabi'in, hampir TIDAK mugkin mendeskripsikan Kesatuan ITU
Sendiri.
KESIMPULAN
- Kata tasawuf Mulai dipercakapkan sebagai Satu Istilah Sekitar Akhir abab dua Hijriah Yang dikatkan DENGAN shalat Satu JENIS pakaian kasar Yang disebut Shuff ATAU wol kasar. Namun Dasar-dasar tasawuf sudak ADA sejak datangnya agama Islam. Hal Penyanyi can be diketahui Dari Kehidupan Nabi Muhammad saw. Cara Hidup beliau which are diteladani Dan diteruskan Oleh para sahabat. Selama periode Makkiyah, Kesadaran Rasullah spiritual melihat .. Adalah berdasarkan differences Pengalaman-Pengalaman mistik Yang Jelas Dan pasti, sebagaimana dilukiskan dalam Aquran surah al-Najm: 12-13.
- Kalau dalam pencarian akar kata tasawuf sebagai Upaya Awal untuk mendefenisikan tasawuf, Ternyata Sulit untuk menarik Satu KESIMPULAN Yang Tepat. Kesulitan Serupa Ternyata dijumpai pula PADA pendefenisian tasawuf.kesulitan ITU nampaknya berpangkal PADA esesnsi tasawuf sebagai Pengalaman rohaniah Yang hampir TIDAK mungkin dijelaskan dengan bahasa lisan.
- SEMENTARA tujuan Akhir tasawuf ITU Sendiri Adalah etika murni ATAU psikologi murni Yang mencakup:
- Penyerahan Diri sepenuhnya ditunjukan kepada kehendak Mutlak Allah.
- Penanggalan keinginan-keinginan Pribadi Dan melepaskan Diri Dari Sifat-Sifat jelek.
- PADA Pemusatan perenungan Terhadap Tuhan, tiada Yang dicari kecuali Dia.
Foot Note
[1] Lihat Ibnu Athaillah al-Iskandariah
Syekh ahamd ibn Athaillah, pengubah Abu Jihaduddin Rifqi al-Hanif dengan judul Mempertajam
Mata Hati (tt: Bintang Pelajar, 1990), h. 5.
[2] K. Permadi, Pengantar
Ilmu Tasawuf (Cet I; Jakarta:.Rineka Cipta, 1997), h. 31.
[3] Sahabuddin, op.cit.,
h. 13.
[4] Lihat HA
Rivay Siregar, Tasawuf, Dari sufisme Klasik Ke Neo-sufisme (Cet I;
Jakarta:..PT Raja Grafindo Persada, 1999), h. 36.
[5] Liohat
Al-Muhāzib, al-Ri'āyah li al-huquq al-insan; al-Harraj, al-Tariq
ilallah; al-Junaid, Dawa 'al-Aywah.
[6] Lihat Ibid.,
H. 37.
[7] Lihat
Nicholson, The Mystic Islam (London: Keqan paul Ltd, 1966), h. 4. nama
di lengkapnya Adalah Reynold Alleyne Nicholson Seorang orientalis Barat Yang
Ahli hearts Sejarah dan mistikisme hearts Islam.
[8] Ibnu Athaillah al-Iskandariy, al-Hikam,
diterjemahkan Oleh Salim Bahreisy dengan judul Tarjamah al-Hikmah (Cet
V; Surabaya:. Balai Buku, 1984), h. 6.
[9] HA Rivay Siregar, op.cit., h. 5
[11] M. Sobirin dan Rosihan Anwar, Kamus
Tasawuf, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000, hlm. 224
[12] Amin Syukura, Menggugat Tasawuf,
pustaka pelajar, yogyakarta, 2002. Hal.40
[13] Ibid.,Hal. 127.
DAFTAR PUSTAKA
1.Fazlur
Rahman Islam Diterjemahkan Oleh Ahsin dengan judul IslamBandung.Pustaka,
1984.
2.Al-Iskandariah,
Ibnu Athaillah Syekh ahamd ibn. Pengubah Abu Jihaduddin Rifqi al-3.Hanif dengan judul Mempertajam
Mata Hati tt:. Bintang Pelajar, 1990.
4._______,
Ibnu Athaillah. Al-Hikam.Diterjemahkan Oleh Salim Bahreisy dengan judul Tarjamah
al-Hikmah. Cet. V; Surabaya: Balai Buku, 1984).
5.al-Jaeliy,
Al-Syekh Abd al-Karim bin Ibrahim. Insan al-Kamil fi Ma'rifat Awāliri wa al-6.Awā'il.
Jilid II. Mesir: syarikah Matba'ah Mustafa- Babil Halabi wa Alādih, 1375 H.
7.al-Manawi,
Mustafa Muhammad al-Allamah. Faedul Qadir. Jilid IV. Mesir: Sanabun
Maktabah, 1357 H.
8.Nicholson
The Mystic Islam London:.. Keqan Paul Ltd, 1966.
9.Permadi,
K. Pengantar Ilmu Tasawuf. Cet. SAYA; Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
10.Sahabuddin.
Metode Mempelajari Ilmu Tasawuf, * Menurut Ulama Sufi Cet. II; Surabaya:
Media Varia Ilmu, 1996.
11.Siregar,
HA Rivay. Tasawuf, Dari sufisme Klasik Ke Neo-sufisme. Cet. SAYA;
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999.
12.Al-Kalabadzi,
al-Ta'arruf li madzhab ahl al-Tashawuf (al-Maktabah al-Kulliyat al Azhariyyah,
Kairo, 1969) h. 28
13.Ibrahim
Basuni, Nasy'ah al-Tashawuf al-Islami, Juz III (Dar al-Maarif, Mesir, 1119), h.
9
14.Abuddin
Nata, Ilmu Kalam, filasafat Dan Tawawuf (Dirasah Islamiyah IV) (Jakarta:. PT
Raja Grafindo Persada, 2001), h. 153
15Abdul Mun'im Qandil, Figur Wanita
Sufi: Perjalanan Hidup Rabi'ah Al Adawiyah , Surabaya, 1933.
16.AJ.Siraaj, AH
Mahmoud, Perawan Suci Dari Basrah: Jenjang sufisme Rabi'ah Adawiyah,
Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2003.
17.Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi
Islam Jilid 4 , Cet. 4, Ichtiar Baru, Jakarta, 1997.
18.Dr Abu al-Wafa 'al-Ghanimi
al-Taftazami, Sufi Dari Zaman Ke Zaman: Suatu Pengantar TENTANG Tasawuf
, Pustaka, Bandung, 1985.
19.Dr. Javad Nurbaksh, Sufi Wanita,
Khaniqahi-Nimatullahi Publikasi, New York, 1983.
http://kumpulanmakalahkuliah.blogspot.co.id
tasawufakhlaqi.blogspot.com
https://kuliahpemikiran.wordpress.com
By. Abi Umar Fauzi
JAKARTA 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar