MACAMNYA ALAM
Para ulama tasawuf yang kasyaf mengabarkan bahwa secara garis
besar alam terdiri dari
alam nasut (alam mulk / alam jasad)
alam malakut (alam mitsal)
alam jabarut (alam ruh)
alam lasut
alam malakut (alam mitsal)
alam jabarut (alam ruh)
alam lasut
Alam lasut adalah alam derajat/tingkatan/maqom nya di atas Alam
Jabarut
Alam Jabarut, adalah alam yang “paling dekat” dengan aspek-aspek
Ketuhanan, penghuni alam Jabarut adalah ‘sesuatu yang bukan Allah dalam aspek
Ahadiyyah’, melainkan derivasi (turunan) dari aspek Ahadiyyah yang tertinggi
selain apa pun yang ada. Misal penghuni alam ini adalah Nafakh Ruh (Tiupan Ruh
Allah) yang mampu manghidupkan jasad, Ruh Al-Quds.
Alam Malakut adalah suatu alam yang tingkat kedekatan dengan aspek
Allahnya lebih rendah dari Alam Jabarut, namun masih lebih tinggi dari Alam
Mulk. Baik Alam Jabarut maupun Alam Malakut, keduanya adalah realitas/wujud
yang tidak dapat ditangkap oleh indera jasadiah kita. Indera jasad biasanya
hanya bisa menangkap sesuatu yang terukur secara jasad, sedang Alam Jabarut dan
Alam Malakut memiliki ukuran melampui ukuran jasad. Misal penghuni Alam Malakut
adalah malaikat, An-nafs(jiwa).
Alam Mulk, adalah alam yang tingkat kedekatannya dengan aspek
Allah adalah yang paling rendah. Dalam wujudnya terbagi menjadi 2, yang
tertangkap oleh indera jasad dan yang gaib (dalam arti tidak
tertangkap/terukur) bagi indera jasad. Jadi karena keterbatasan indera jasad
kita, ada wujud yang sebetulnya bukan penghuni alam-alam yang lebih tinggi dari
alam Mulk, tetapi juga tidak tertangkap kemampuan indera jasad.
Yang terukur oleh indera jasad contohnya tubuh/jasad manusia,
jasad hewan, jasad tumbuhan. Penghuni alam Mulk yang tidak terukur oleh indera
jasad contohnya adalah jin dengan segala kehidupannya. Jin dengan segala
kehidupannya bisa dimengerti oleh indera-indera malakuti (indera-indera
an-nafs/jiwa)
Manusia hidup di dua alam sekaligus, tubuh (jasad) kita hidup di
alam fisik, terikat dalam ruang dan waktu. Para ulama menyebut alam fisik ini
sebagai alam nasut, alam yang bisa kita lihat dan kita raba, Kita dapat
menggunakan pancaindera kita untuk mencerapnya. Sementara itu, ruh kita hidup
di alam ghaib (metafisik), tidak terikat dalam ruang dan waktu. Para ulama
menyebut alam ini alam malakut. Bukan hanya manusia, segala sesuatu mempunyai
malakutnya.
Firman Allah ta’ala yang artinya,
“Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya malakut segala sesuatu.
Dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.’ (QS. Yaasiin [36]:83);
“Dan demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim, malakut langit
dan bumi.” (QS. Al-An’am [6]:75)
Ruh kita, karena berada di alam malakut, tidak dapat dilihat oleh
mata lahir kita. Ruh adalah bagian batiniah dari diri kita. Ia hanya dapat
dilihat oleh mata batin. Ada sebagian di antara manusia yang dapat melihat ruh
dirinya atau orang lain. Mereka dapat menengok ke alam malakut. Kemampuan itu
diperoleh karena mereka sudah melatih mata batinya dengan riyadhah kerohanian
atau karena anugrah Allah ta’ala (al-mawahib al-rabbaniyyah).
Para Nabi, para wali Allah (shiddiqin), dan orang-orang sholeh
seringkali mendapat kesempatan melihat ke alam malakut itu. Kesempatan ini yang
disebut dengan kasyaf (mukasyafah), terbukanya hijab atau tabir pemisah antara
hamba dan Tuhan. Allah Azza wa Jalla membukakan tabir bagi kekasih-Nya untuk
melihat, mendengar, merasakan, dan mengetahui hal-hal ghaib atau dapat memasuki
alam malakut.
Orang-orang yang telah meraih manzilah (maqom atau derajat) dekat
dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat membantu orang lain untuk dapat melihat
alam malakut dengan doa dan tentunya dengan izinNya seperti contoh riwayat
berikut ini
Pada suatu hari Abu Bashir berada di Masjid A-Haram. la terpesona
menyaksikan ribuan orang yang bergerak mengelilingi Kabah, mendengarkan gemuruh
tahlil, tasbih, dan takbir mereka. Ia membayangkan betapa beruntungnya
orang-orang itu. Mereka tentu akan mendapat pahala dan ampunan Tuhan.
Imam Ja’far Al-Shadiq ra, ulama besar dari keturunan cucu
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, menyuruh Abu Bashir menutup matanya.
Imam Ja’far mengusap wajahnya. Ketika ia membuka lagi matanya, ia terkejut. Di
sekitar Ka’bah ia melihat banyak sekali binatang dalam berbagai jenisnya-
mendengus, melolong, mengaum. Imam Ja’far berkata, “Betapa banyaknya lolongan
atau teriakan; betapa sedikitnya yang haji.”
Apa yang disaksikan Abu Bashir pada kali yang pertama (penglihatan
pertama) adalah bentuk tubuh-tubuh manusia. Apa yang dilihat kedua kalinya
(penglihatan kedua) adalah bentuk-bentuk ruh mereka.
Seperti tubuh, ruh mempunyai rupa yang bermacam-macam: buruk
atau indah; juga mempunyai bau yang berbeda: busuk atau harum. Rupa ruh jauh
lebih beragam dari rupa tubuh. Berkenaan dengan wajah lahiriah, kita dapat saja
menyebut wajahnya mirip binatang, tapi pasti ia bukan binatang. Ruh dapat
betul-betul berupa binatang -babi atau kera.
Firman Allah ta’ala yang artinya, “Katakanlah: apakah akan Aku
beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk kedudukannya di sisi
Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka ada
yang dijadikan kera dan babi dan penyembah Thagut? Mereka itu lebih buruk
tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus”. (QS Al-Maidah [5]: 60)
Al-Ghazali menulis: ‘Al-Khuluq dan Al-Khalq kedua-duanya
digunakan. Misalnya si Fulan mempunyai khuluq dan khalq yang indah -yakni indah
lahir dan batin. Yang dimaksud dengan khalq adalah bentuk lahir, yang dimaksud
dengan khuluq adalah bentuk batin. Karena manusia terdiri dari tubuh yang dapat
dilihat dengan mata lahir dan ruh yang dapat dilihat dengan mata batin.
Keduanya mempunyai rupa dan bentuk baik jelek maupun indah. Ruh yang dapat
dilihat dengan mata batin memiliki kemampuan yang lebih besar dari tubuh yang
dapat dilihat dengan mata lahir. Karena itulah Allah memuliakan ruh dengan menisbahkan
kepada diri-Nya.
Firman Allah ta’ala yang artinya
‘Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, Aku menjadikan
manusia dan’ tanah. Maka apabila telah kusempurna kan kejadiannya dan kutiupkan
kepadanya ruhku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.’
(QS. Shaad [38]:71-72).
Allah menunjukkan bahwa jasad berasal dari tanah dan ruh dari
Tuhan semesta alam. (Ihya Ulum Al-Din, 3:58).
Sumber:https://mutiarazuhud.wordpress.com
Jakarta 18/5/2016
SAYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA SEMUA ORANG BAHWA MUNKIN AKU ADALAH ORANG YANG PALING MISKIN DIDUNIA DAN SAYA HIDUP BERSAMA ISTRI DAN 3 BUAH HATI SAYA SELAMA 10 TAHUN DAN 10 TAHUN ITU KAMI TIDAK PERNAH MERASAKAN YANG NAMANYA KEMEWAHAN,,SETIAP HARI SAYA SELALU MEMBANTIN TULANG BERSAMA SUAMI SAYA UNTUK KELUARGA SAYA NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH CUKUP UNTUK KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA SAYA..AKHIRNYA AKU PILIH JALAN TOGEL INI DAN SUDAH BANYAK PARA NORMALYANG SAYA HUBUNGI NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH MEMBAWAKAN HASIL DAN DISITULAH AKU SEMPAT PUTUS ASA AKHIRNYA ADA SEORANG TEMAN YANG MEMBERIKAN NOMOR AKI SOLEH JAFFAR,,SAYA PIKIR TIDAK ADA SALAHNYA JUGA SAYA COBA LAGI UNTUK MENGHUBUNGI AKI SOLEH JAFFAR DAN AKHIRNYA AKI SOLEH JAFFAR MEMBERIKAN ANGKA GHOIBNYA DAN ALHAMDULILLAH BERHASIL..KINI SAYA SANGAT BERSYUKUR MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA,DAN TANDA TERIMAH KASIH SAYA KEPADA AKI SOLEH JAFFAR SETIAP SAYA DAPAT RUANGAN PASTI SAYA BERKOMENTAR TENTAN AKI SOLEH JAFFAR …BAGI ANDA YANG INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HUBUNGI AKI SOLEH JAFFAR: 0853---> 7778 ---> 3331, ATAU
BalasHapusKLIK DISINI 4d 5d 6d
Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
benar-benar merasakan yang namanya kemenangan dan alhamdulillah saya dpat Rp 257 juta dan semuaini
berkat bantuan angka dari AKI SOLEH JAFFAR]
karena cuma Beliaulah ang memberikan angka
goibnya yg di jamin 100% tembus awal saya
bergabung hanya memasang 100 ribu karna
saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
angkanya,,,,buat anda yg butuh angka yang dijamin tembus
hubungi AKI SOLEH JAFFAR] DI Nomor Ini 0853---> 7778 ---> 3331,,
insya allah beliu akan menbatu kesusahan
anda apalagi kalau anda terlilit hutang Aki Bisabantu Anda trima kasih.?