MENGINGAT
KEMATIAN ?
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati.(Ali Imran:185)
surat
an-Nisa’ ayat 78
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ
كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Di mana saja kamu
berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang
tinggi lagi kokoh
al-Baqarah
ayat 197:
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي
الْأَلْبَابِ
Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan
bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
surat
ali-Imran ayat 102:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.
Muqaddimah
Kematian sebagai salah satu dari
fenomena kehidupan yang biasa terlihat di tengah-tengah kita, telah membuat
‘bingung’ para ahli biologi. Mereka dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi tingkat tinggi telah berusaha untuk menemukan hakikat dari kematian
ini.
Namun kematian tetap saja, sebagai sebuah misteri, sangat sulit untuk dipahami apalagi dihindari. Kemampuan manusia tidak akan dapat mengetahui hakikatnya, karena keterbatasan kemampuan, sesuai yang diberikan Allah.
Namun kematian tetap saja, sebagai sebuah misteri, sangat sulit untuk dipahami apalagi dihindari. Kemampuan manusia tidak akan dapat mengetahui hakikatnya, karena keterbatasan kemampuan, sesuai yang diberikan Allah.
Mayoritas para ilmuwan menegaskan bahwa masa
tua adalah cara terbaik untuk mengakhiri kehidupan manusia secara alamii, jika
tidak, maka setiap upaya untuk memperpanjang hidup di atas batas-batas tertentu
akan memberikan banyak afek samping minimal terserang penyakit kanker.
Para ilmuwan
mengatakan: “Setiap usaha untuk mencapai keabadian bertentangan dengan alam.”
Para ilmuwan telah menyimpulkan hasilnya, yaitu bahwa meskipun menghabiskan
miliaran dolar untuk mengobati masa tua dan berumur panjang, tetap saja tidak
akan membuahkan hasil dan manfaat.
Dan karena
itu, kita bisa mengagumi keakuratan Allah ketika menggambarkan secara jelas
kepada kita tentang kematian, Allah berfirman:
“Maka jika
datang waktu kematian mereka, tidak bisa mereka tunda dan dan mendahulukannya
sedetikpun” (An-Nahl: 61).
“Dialah
Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji siapa diantara
kalian yang terbaik amalnya”. (Al-Mulk:2)
Jadi
kematian adalah makhluk dan inilah yang ditegaskan oleh para ilmuwan dan ini
pula yang telah ditegaskan oleh Al-Quran. Pertanyaannya adalah dari mana Nabi
saw mendapatkan ilmu ini jika bukan dari sisi Allah?!
Inilah yang
pernah diisyaratkan oleh Nabi Muhammad saw, beliau bersabda:
“Berobatlah
wahai hamba-hamba Allah, karena Allah tidak pernah memberikan suatu penyakit
kecuali Allah berikan penawarnya kecuali satu masa tu” (Diriwayatkan oleh
Ahmad).
Demikianlah
fakta ilmu baru datang yang belum dikenal sebelumnya membuktikan dan
mengkonfirmasikan kebenaran sabda Nabi saw dan kebenaran risalah Islam.
Mengingat Kematian ?
[1] Mengingat
kematian adalah termasuk ibadah tersendiri, dengan mengingatnya saja seseorang
telah mendapatkan ganjaran karena inilah yang diperintahkan oleh suri tauladan
kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[2] Mengingat
kematian membantu kita dalam khusyu’ dalam shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اذكرِ
الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ
صلاتَه وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ
منه
“Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika
seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya.
Shalatlah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya
kesempatan melakukan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang
kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).”
(HR. Ad Dailami dalam musnad Al Firdaus. Hadits ini hasan sebagaimana kata
Syaikh Al Albani)
[3] Mengingat kematian menjadikan seseorang
semakin mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah. Karena barangsiapa
mengetahui bahwa ia akan menjadi mayit kelak, ia pasti akan berjumpa dengan
Allah. Jika tahu bahwa ia akan berjumpa Allah kelak padahal ia akan ditanya
tentang amalnya didunia, maka ia pasti akan mempersiapkan jawaban.
[4] Mengingat
kematian akan membuat seseorang memperbaiki hidupnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أكثروا
ذكر هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى
سعة إلا ضيقه عليه
“Perbanyaklah banyak mengingat pemutus
kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya
sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat
kehiupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai
akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan
oleh Syaikh Al Albani).
[5] Mengingat kematian membuat kita tidak
berlaku zholim. Allah Ta’ala
berfirman,
أَلَا
يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ
“Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan.” (QS. Al Muthoffifin: 4). Ayat ini
dimaksudkan untuk orang-orang yang berlaku zholim dengan berbuat curang ketika
menakar. Seandainya mereka tahu bahwa besok ada hari berbangkit dan akan
dihisab satu per satu, tentu mereka tidak akan berbuat zholim seperti itu.
Meraih Khusnul Khatimah ?
Maka
dari itu, semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang meninggal secara
khusnul khatimah, yaitu meninggal dengan salah satu cara yang menjadi tanda
orang khusnul khatimah.
1.
Meninggal dengan mengucapkan syahadat (HR. Abu Daud).
2.
Meninggal dalam keadaan sedang berkeringat (HR. Tirmidzi).
3.
Meninggal pada waktu siang/malam jumat (HR. Tirmidzi).
4.
Meninggal dalam keadaan mati syahid/terbunuh di medan perang di jalan Allah SWT
(QS. 3: 169-171).
5.
Mati di jalan Allah SWT (HR. Muslim).
6.
Meninggal karena penyakit radang selaput dada (HR. Ahmad).
7.
Meninggal karena penyakit tha’un (HR. Bukhari).
8.
Meninggal karena sakit perut (HR. Muslim).
9.
Meninggal karena tenggelam.
10.
Meninggal karena tertimpa reruntuhan (HR. Bukhari dan Muslim).
11.
Meninggal karena kehamilan disebabkan anak yang sedang dikandungnya (HR.
Ahmad).
12.
Meninggal karena membela agama/nyawa (HR. Bukhari).
13.
Meninggal karena membela harta (HR. Abu Daud).
14.
Meninggal karena terjangkit penyakit TBC (HR. Ath Thabrani).
15. Meninggal karena sedang berjaga di jalan Allah SWT.
16. Meninggal tatkala sedang beramal shaleh (HR. Ahmad).
17. Meninggal karena terbakar api (HR. Ahmad).
Doa Khusnul Khatimah ?
Sangat banyak doa yang diabadikan Al-Qur’an dan sunnah
Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam yang bermakna permintaan agar akhir
hayat husnul khatimah, di antaranya:
1.
Doa agar diwafatkan di atas Islam:
-
Doa Nabi Yusuf 'Alaihis Salam:
تَوَفَّنِي
مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
“Wafatkanlah
aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”
(QS. Yuusuf: 101)
-
Doa tukang sihir Fir’an yang telah bertaubat,
رَبَّنَا
أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
“Ya
Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)
2.
Doa diteguhkan di atas hidayah,
رَبَّنَا لَا
تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً
إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(QS. Ali Imran: 8)
Ikhtitam
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ
وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Ya Allah ampuni dosaku dan kedua orang tuaku(ibu Patuni dan bapak Kasmudik almh jumat15/1/2016) dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku diwaktu kecil.amin..
يَا مُقَلِّبَ
الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai
Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu."
(HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
Sumber:1.https://rumaysho.com
2.https://www.islampos.com
Jakarta 26/1/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar