12.Taushiyah Ramadhan
RAMADHAN DAN SYAFAAT
1.Ramadhan bulan penuh berkah,kewajiban puasa,al-Quran
diturunkan,pahala ibadah dilipat gandakan,ada lailatul qadar dan ampunan
dariNya.
ﺷَﻬْﺮُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁَﻥُ ﻫُﺪًﻯ
ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺑَﻴِّﻨَﺎﺕٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﺍﻟْﻔُﺮْﻗَﺎﻥِ ﻓَﻤَﻦْ ﺷَﻬِﺪَ
ﻣِﻨْﻜُﻢُ ﺍﻟﺸَّﻬْﺮَ ﻓَﻠْﻴَﺼُﻤْﻪُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena
itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena
itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)
Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala
memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena
bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya
Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula
pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan
kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ’alaihimus
salam.”
memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena
bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya
Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula
pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan
kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ’alaihimus
salam.”
2.Keutamaan puasa dan al-Quran dapat memberi syafaat bagi yang melakukannya dan pengamal al-Quran.
ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ
ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ
ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ
ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat
kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan
berkata : “Wahai Rabbku, aku akan
menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa’at karenaku”. Al-Qur’an pun
berkata : “Aku telah menghalanginya dari tidur di
malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
: Maka keduanya akan memberi syafa’at” [HR Ahmad]
kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan
berkata : “Wahai Rabbku, aku akan
menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa’at karenaku”. Al-Qur’an pun
berkata : “Aku telah menghalanginya dari tidur di
malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
: Maka keduanya akan memberi syafa’at” [HR Ahmad]
3.Syafaat rasulullah saw kepada umatnya yang mengucapkan tahlil metika maut menjemputnya atau mati dalam kadaan muslim.
ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﻌَﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑِﺸَﻔَﺎﻋَﺘِﻚَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
ﺃَﺳْﻌَﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑِﺸَﻔَﺎﻋَﺘِﻲ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺧَﺎﻟِﺼًﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺒِﻪِ ﺃَﻭْ ﻧَﻔْﺴِﻪِ
ﺃَﺳْﻌَﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑِﺸَﻔَﺎﻋَﺘِﻲ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺧَﺎﻟِﺼًﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺒِﻪِ ﺃَﻭْ ﻧَﻔْﺴِﻪِ
“Wahai Rasulullah, Siapakah orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa’atmu pada
hari kiamat?”
Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab :
hari kiamat?”
Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab :
ﺃَﺳْﻌَﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑِﺸَﻔَﺎﻋَﺘِﻲ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺧَﺎﻟِﺼًﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺒِﻪِ
ﺧَﺎﻟِﺼًﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺒِﻪِ
“Orang yang paling bahagia dengan mendapatkan
syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan laa Ilaaha Illallaah (tiada Ilah yang
berhak disembah dengan benar kecuali Allah)
secara ikhlas dari dalam hatinya”.(alhadits)
syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan laa Ilaaha Illallaah (tiada Ilah yang
berhak disembah dengan benar kecuali Allah)
secara ikhlas dari dalam hatinya”.(alhadits)
*Ragamnya Pemberi syafaat*
1. Syafa’at hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang beriman kepada para calon penghuni
neraka agar tidak jadi masuk ke dalam api
neraka. Hal ini berdasarkan sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
neraka agar tidak jadi masuk ke dalam api
neraka. Hal ini berdasarkan sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺭَﺟُﻞٍ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﻤُﻮﺕُ ﻓَﻴَﻘُﻮﻡُ ﻋَﻠَﻰ ﺟَﻨَﺎﺯَﺗِﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌُﻮﻥَ
ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻟَﺎ ﻳُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺷَﻔَّﻌَﻬُﻢْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻴﻪِ
ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻟَﺎ ﻳُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺷَﻔَّﻌَﻬُﻢْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻴﻪِ
“Tidaklah seorang muslim wafat, lalu empatpuluh
orang yang tidak menyekutukan Allah dengan
suatu apapun ikut menshalatkan jenazahnya,
kecuali akan berlaku syafa’at mereka
terhadapnya”.
[HR Muslim]
orang yang tidak menyekutukan Allah dengan
suatu apapun ikut menshalatkan jenazahnya,
kecuali akan berlaku syafa’at mereka
terhadapnya”.
[HR Muslim]
2. Syafa’at hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang beriman kepada para penghuni
neraka agar dikeluarkan dari neraka.
Hadits-hadits yang menjelaskan tentang syafa’at
ini derajatnya mutawatir. Seluruh ulama Islam
sepakat atasnya, serta tidak ada yang
menentangnya dari umat Islam, kecuali golongan
Mu’tazilah dan Khawarij. Mereka mengingkari
pemberian syafa’at kepada para pelaku dosa besar secara mutlak, karena mereka berkeyakinan
bahwa pelaku dosa besar kekal di dalam neraka untuk selamanya, dan tidak berlaku syafa’at
kepadanya. Aqidah Mu’tazilah dan Khawarij ini bertentangan dengan sabda Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam :
neraka agar dikeluarkan dari neraka.
Hadits-hadits yang menjelaskan tentang syafa’at
ini derajatnya mutawatir. Seluruh ulama Islam
sepakat atasnya, serta tidak ada yang
menentangnya dari umat Islam, kecuali golongan
Mu’tazilah dan Khawarij. Mereka mengingkari
pemberian syafa’at kepada para pelaku dosa besar secara mutlak, karena mereka berkeyakinan
bahwa pelaku dosa besar kekal di dalam neraka untuk selamanya, dan tidak berlaku syafa’at
kepadanya. Aqidah Mu’tazilah dan Khawarij ini bertentangan dengan sabda Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam :
ﺷَﻔَﺎﻋَﺘِﻲ ﻟِﺄَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻜَﺒَﺎﺋِﺮِ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَّﺘِﻲ
(Syafa’atku kelak bagi pelaku dosa besar dari
kalangan umatku)
[HR Abu dan atTirmidzi]
kalangan umatku)
[HR Abu dan atTirmidzi]
Dengan hadits ini saja, maka terbantahlah
keyakinan mereka (Mu’tazilah dan Khawarij) yang sesat lagi menyesatkan.
keyakinan mereka (Mu’tazilah dan Khawarij) yang sesat lagi menyesatkan.
3. Syafa’at hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang beriman kepada sesama orang-orang
yang beriman untuk mengangkat derajat-derajat
mereka di surga kelak. Yang demikian ini diambil
dari doa-doa orang-orang yang beriman kepada
sesama mereka, sebagaimana Rasul Shallallahu
‘alaihi wa sallam mendoakan sahabatnya, Abu Salamah Radhiyallahu ‘anhu :
yang beriman untuk mengangkat derajat-derajat
mereka di surga kelak. Yang demikian ini diambil
dari doa-doa orang-orang yang beriman kepada
sesama mereka, sebagaimana Rasul Shallallahu
‘alaihi wa sallam mendoakan sahabatnya, Abu Salamah Radhiyallahu ‘anhu :
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﺄَﺑِﻲ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﻭَﺍﺭْﻓَﻊْ ﺩَﺭَﺟَﺘَﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻳِّﻴﻦَ
ﻭَﺍﻓْﺴَﺢْ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﻗَﺒْﺮِﻩِ
ﻭَﺍﻓْﺴَﺢْ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﻗَﺒْﺮِﻩِ
“(Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, angkatlah
derajatnya kepada golongan orang-orang yang diberi petunjuk, lapangkanlah kuburannya…)”.
[HR Muslim]
derajatnya kepada golongan orang-orang yang diberi petunjuk, lapangkanlah kuburannya…)”.
[HR Muslim]
Do’a seperti ini merupakan syafa’at bagi si mayit
4.Umat muslim yang beriman yang bertaqwa dan banyak bershalawat untuk Nabi saw.
5.Syafaat puasa dan
al- Quran bagi pengamalnya dengan istiqamah dan ikhlas.
al- Quran bagi pengamalnya dengan istiqamah dan ikhlas.
Wallah a`lam bishawab
Semoga bermanfaat. Aamiin.
SELAMAT BERPUASA
WASSALAM
AKHIIKUM FILLAH
AKHIIKUM FILLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar