19.Kajian Syawal
Banyak orang bilang bahwa beribadah untuk meraih pahala atau mencari ridha Allah atau rahmatNya.
Ibadah dalam Islam banyak ragamnya,rukun Islam,rukun iman dan amal shalih lainnya ada yang wajib dan ada yang sunnah. Allah swt akan menerima ibadah seseorang bila didasari dengan iman,sesuai petunjuk rasulullah saw dan ikhlas.
Beribadah mencari pahala atau ridha Allah dengan ikhlas karenaNya boleh boleh aja,niat ibadah karena Allah swt lalu berdoa memintak apa yang diinginka dunia ataupun akhirat.
Ridha ilaahii dapat diraih jika kita beribadah dengan tulus hati,ikhlas karenaNya semata tidak ada yang lainNya.
Ibadah dalam Islam banyak ragamnya,rukun Islam,rukun iman dan amal shalih lainnya ada yang wajib dan ada yang sunnah. Allah swt akan menerima ibadah seseorang bila didasari dengan iman,sesuai petunjuk rasulullah saw dan ikhlas.
Beribadah mencari pahala atau ridha Allah dengan ikhlas karenaNya boleh boleh aja,niat ibadah karena Allah swt lalu berdoa memintak apa yang diinginka dunia ataupun akhirat.
Ridha ilaahii dapat diraih jika kita beribadah dengan tulus hati,ikhlas karenaNya semata tidak ada yang lainNya.
1.Balasan surga bagi orang beriman dan beramal shalih serta Allah swt meridhainya.
ﺟﺰﺁﺅﻫﻢ ﻋﻨﺪ ﺭﺑﻬﻢ ﺟﻨﺖُ ﻋﺪﻥٍ ﺗﺠﺮﻯ ﻣﻦ ﺗﺤﺘﻬﺎ ﺍﻷﻧﻬﺎﺭُ ﺧﻠﺪﻳﻦ ﻓﻴﻬﺂ ﺃﺑﺪﺍً , ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﺭﺿﻮﺍ ﻋﻨﻪ.
“ Balasan mereka di sisi Tuhan mereka
ialah surga’ Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka
dan meraka pun ridho kepadanya”.
(QS. Al-Bayyinah:8)
ialah surga’ Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka
dan meraka pun ridho kepadanya”.
(QS. Al-Bayyinah:8)
2.Pertanda orang yang mantap imannya.
(( ﺫَﺍﻕَ ﻃَﻌْﻢَ ﺍﻹِﻳﻤَﺎﻥِ ﻣَﻦْ ﺭَﺿِﻲَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺭَﺑًّﺎ ﻭَﺑِﺎﻹِﺳْﻼﻡِ ﺩِﻳﻨًﺎ ﻭَﺑِﻤُﺤَﻤَّﺪٍ ﺭَﺳُﻮْﻻً )
“ Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang
yang ridha kepada Allah sebagai Rabb nya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya”.
yang ridha kepada Allah sebagai Rabb nya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya”.
3.Keberuntungan orang yang mencari ridha Allah swt dalam beramal dan atau sebaliknya.
ﻣَﻦْ ﺍِﻟْﺘَﻤَﺲَ ﺭِﺿَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑِﺴَﺨَﻂِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ
ﻭَﺃَﺭْﺿَﻰ ﻋَﻨْﻪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ، ﻭَﻣَﻦْ ﺍِﻟْﺘَﻤَﺲَ ﺭِﺿَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
ﺑِﺴَﺨَﻂِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺳَﺨِﻂَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺃَﺳْﺨَﻂَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ
ﻭَﺃَﺭْﺿَﻰ ﻋَﻨْﻪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ، ﻭَﻣَﻦْ ﺍِﻟْﺘَﻤَﺲَ ﺭِﺿَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
ﺑِﺴَﺨَﻂِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺳَﺨِﻂَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺃَﺳْﺨَﻂَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ
“Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat
manusia tidak suka, maka Allah akan meridhoinya
dan Allah akan membuat manusia yang
meridhoinya. Barangsiapa yang mencari ridho
manusia dan membuat Allah murka, maka Allah
akan murka padanya dan membuat manusia pun ikut murka. ”
(HR Ibnu Hibban)
manusia tidak suka, maka Allah akan meridhoinya
dan Allah akan membuat manusia yang
meridhoinya. Barangsiapa yang mencari ridho
manusia dan membuat Allah murka, maka Allah
akan murka padanya dan membuat manusia pun ikut murka. ”
(HR Ibnu Hibban)
Ridha berasal dari kata radhiyah yang memiliki arti
“rela” dan “menerima dengan suci hati”. Sedangkan
menurut istilah, ridha berkaitan dengan perkara
keimanan yang terbagi menjadi dua macam, yaitu :
Ridha hamba terhadap hukum Allah . ORang yang
ridha terhadap hukum Allah akan senantiasa
menjalankan perintah Allah dengan ikhlas, selalu
bersyukur dan menjauhi segala yang dibenci Allah swt.
Ridha Allah terhadap hamba-Nya . Jika Allah swt.
meridhai hamba-Nya, Ia akan memberikan tambahan
kenikmatan, pahala dan meninggikan derajat hamba-
Nya tersebut.
Rida adalah puncak daripada kecintaan yang diperoleh
seorang sufi selepas
menjalani proses ‘ubudiyyah yang panjang kepada
Allah SWT.
“rela” dan “menerima dengan suci hati”. Sedangkan
menurut istilah, ridha berkaitan dengan perkara
keimanan yang terbagi menjadi dua macam, yaitu :
Ridha hamba terhadap hukum Allah . ORang yang
ridha terhadap hukum Allah akan senantiasa
menjalankan perintah Allah dengan ikhlas, selalu
bersyukur dan menjauhi segala yang dibenci Allah swt.
Ridha Allah terhadap hamba-Nya . Jika Allah swt.
meridhai hamba-Nya, Ia akan memberikan tambahan
kenikmatan, pahala dan meninggikan derajat hamba-
Nya tersebut.
Rida adalah puncak daripada kecintaan yang diperoleh
seorang sufi selepas
menjalani proses ‘ubudiyyah yang panjang kepada
Allah SWT.
1.Abdul wahid bin Zaid berkata, Ridha adalah pintu Allah yang terbesar, surga dunia dan tempat
istirahatnya para ahli ibadah.
istirahatnya para ahli ibadah.
3.Ridha dalam pandangan Ibn ‘Ata'illah adalah
penerimaan secara total terhadap ketentuan dan
kepastian Allah. Hal ini didasarkan pada QS. al-
Mā’idah ayat 119
(Allah ria terhadap mereka, dan mereka ridha kepada
Allah), dan juga sabda Rasulullah SAW.:
(Orang yang merasakan [manisnya] iman adalah orang yang ridha kepada Allah).
penerimaan secara total terhadap ketentuan dan
kepastian Allah. Hal ini didasarkan pada QS. al-
Mā’idah ayat 119
(Allah ria terhadap mereka, dan mereka ridha kepada
Allah), dan juga sabda Rasulullah SAW.:
(Orang yang merasakan [manisnya] iman adalah orang yang ridha kepada Allah).
4.Bagi al-Ghazali kelebihan rida Allah SWT merupakan
manifestasi daripada
keredhaan hamba.Rida terikat dengan nilai penyerahan
diri kepada
Tuhan yang bergantung kepada usaha manusia dalam berhubungan dengan
Tuhannya agar sentiasa dekat dengan Tuhannya.
manifestasi daripada
keredhaan hamba.Rida terikat dengan nilai penyerahan
diri kepada
Tuhan yang bergantung kepada usaha manusia dalam berhubungan dengan
Tuhannya agar sentiasa dekat dengan Tuhannya.
5.Ridha menurut sufi wanita Rabi'ah al-Adawiyah
mengatakan:''kapan seorang hamba menjadi orang yg
ridha? lalu Rabi'ah menjawab, ''Bila kegembiraanya
waktu ditimpa bencana sama dengan kegembiraanya
dikala mendapat karunia''.
mengatakan:''kapan seorang hamba menjadi orang yg
ridha? lalu Rabi'ah menjawab, ''Bila kegembiraanya
waktu ditimpa bencana sama dengan kegembiraanya
dikala mendapat karunia''.
6.Abu Al-Hasan Asy-Syadzili : Ada dua kebaikan yang tidak akan membawa madhorot bersamanya keburukan sebanyak apapun: Ridho
menerima Qodho’ ketetapan Allah dan
memaafkan hamba-hamba Allah.
menerima Qodho’ ketetapan Allah dan
memaafkan hamba-hamba Allah.
1.Ikhlas beribadah dan beramal shalih.
2.Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt dalam menjalani hidup dengan rajin beribadah.
3.Ridha diperintah,dilarang dan ridha menerima keputasan dariNya.
4.Perbanyak istighfar dan wirid hauqalah disamping dzikrullah lainnya.
5.Ridhallah tergantung ridha ibu bapak dan hamba-hambaNya yang terpilih karena keikhlasannya dalam beribadah.
*JIKA ALLAH SWT MEMBERI RIDHA KEPADA HAMBA YANG DIKEHENDAKI MAKA DIA AKAN RELA ATAS KEPUTUSANNYA TANPA MENGELUH BAHKAN BAHAGIA*
Wallah a`lamu bishawab
SEMOGA BERGUNA. AAMIIN
WASSALAM
ANAK BANGSA
🇮🇩
ANAK BANGSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar