Muqaddimah
Syiah dikenal dengan sebutan Rafidhah karena mereka menolak
mengakui khilafah Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan 'Umar Radhiyallahu anhu bin
Khaththab dan penolakan mereka atas sanjungan Zaid bin 'Ali bin Husain terhadap
dua orang terbaik umat itu. Mereka menyikapi jawaban Zaid bin Ali bin Husain
dengan , "Rafadhnaka" yang artinya kami menolak jawabanmu. Akhirnya
mereka dikenal dengan nama Rafidhah.
Rafidhah adalah salah satu sekte Syiah, dan memiliki banyak nama diantaranya al-Itsna 'Asyariyah, Ja'fariyyah, Imamiyyah dan nama yang lainnya, akan tetapi hakikatnya sama. Apabila pada zaman ini disebutkan kata Syiah secara mutlak, maka tidak lain yang dimaksudkan adalah Rafidhah
Rafidhah adalah salah satu sekte Syiah, dan memiliki banyak nama diantaranya al-Itsna 'Asyariyah, Ja'fariyyah, Imamiyyah dan nama yang lainnya, akan tetapi hakikatnya sama. Apabila pada zaman ini disebutkan kata Syiah secara mutlak, maka tidak lain yang dimaksudkan adalah Rafidhah
Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Ahlussunnah
Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) dianggap sekedar
dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan antara NU dengan
Muhammadiyah, antara Madzhab Safi’i dengan Madzhab Maliki.
Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah,
mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu
dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan
Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah
Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan ?.
Aqidah Syi’ah
Rafidhah memiliki keyakinan-keyakinan yang sangat bertentangan dengan Islam yang mereka jadikan sebagai dasar agama mereka. Di antara kerusakan keyakinan mereka adalah:
1. Al-Qur`ân yang dijamin keutuhan dan keasliannya oleh Allâh Azza wa Jalla telah banyak berkurang dan mengalami banyak perubahan. Bahkan menurut mereka, al-Qur`ân hanya sepertiga dari al-Qur`ân yang dipegang 'Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu yang mereka sebut dengan Mushaf Fâthimah yang turun temurun dibawa oleh para imam dan sekarang dibawa oleh Imam al-Muntazhar (imam yang mereka tunggu kedatangannya)?!!
2. Al-Qur`ân tidak bisa dipahami kecuali dengan penafsiran para imam dua belas.
3. Mereka melakukan ta'thîl (meniadakan) nama-nama dan sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla sehingga dalam konteks ini mereka termasuk kaum Jahmiyyah.
4. Iman dalam pandangan mereka adalah mengenal dan mencintai para imam.
5. Mereka menafikan takdir sehingga mereka termasuk golongan Qadariyyah (kelompok yang tidak mengimani takdir).
6. Mereka meyakini Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada 'Ali untuk menggantikannya sebagai khalifah sepeninggalnya.
7. Pengkafiran terhadap para Sahabat Nabi dan keyakinan bahwa para Sahabat Nabi telah murtad kecuali hanya beberapa orang saja dari mereka.
Rafidhah memiliki keyakinan-keyakinan yang sangat bertentangan dengan Islam yang mereka jadikan sebagai dasar agama mereka. Di antara kerusakan keyakinan mereka adalah:
1. Al-Qur`ân yang dijamin keutuhan dan keasliannya oleh Allâh Azza wa Jalla telah banyak berkurang dan mengalami banyak perubahan. Bahkan menurut mereka, al-Qur`ân hanya sepertiga dari al-Qur`ân yang dipegang 'Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu yang mereka sebut dengan Mushaf Fâthimah yang turun temurun dibawa oleh para imam dan sekarang dibawa oleh Imam al-Muntazhar (imam yang mereka tunggu kedatangannya)?!!
2. Al-Qur`ân tidak bisa dipahami kecuali dengan penafsiran para imam dua belas.
3. Mereka melakukan ta'thîl (meniadakan) nama-nama dan sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla sehingga dalam konteks ini mereka termasuk kaum Jahmiyyah.
4. Iman dalam pandangan mereka adalah mengenal dan mencintai para imam.
5. Mereka menafikan takdir sehingga mereka termasuk golongan Qadariyyah (kelompok yang tidak mengimani takdir).
6. Mereka meyakini Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada 'Ali untuk menggantikannya sebagai khalifah sepeninggalnya.
7. Pengkafiran terhadap para Sahabat Nabi dan keyakinan bahwa para Sahabat Nabi telah murtad kecuali hanya beberapa orang saja dari mereka.
Akidah
Syi’ah Tentang Nama dan Sifat Allah
Di antara akidah
Syi’ah tentang nama dan sifat Allah adalah :
- Syi’ah menafikan (meniadakan) sifat nuzul (turun-Nya Allah) bagi Allah ke langit dunia dan menghukumi kafir bagi yang menetapkan hal tersebut. (Ushuulul Kaafi 1/103).
- Syi’ah menyifati imam-imam mereka dengan sifat-sifat Allah dan menamai mereka dengan nama-nama Allah Ta’ala. (Lihat Kitab Ushuulul Kaafi 1/103)
Akidah Syi’ah
Tentang Tauhid
Di antara akidah
Syi’ah berkenaan dengan tauhid adalah :
- Syi’ah meyakini bahwa planet-planet dan bintang-bintang mereka memiliki pengaruh bagi kebahagaiaan dan kesengsaraan serta nasib masuk surga dan neraka (Ar Raudhatu minal Kaafi 8/2103)
- Syi’ah meyakini bahwasanya syahadat Laa ilaaha illallah dan Muhammad Rasulullah harus disertai dengan persaksian bahwa Ali adalah wali Allah. Merka senantiasa mengulang-ulangnya dalam adzan mereka dan setiap setelah selesai shalat dan ketika mentalkin orang yang sudah meninggal. (Kitab Furuu’il Kaafi 3/82)
- Syi’ah meyakini bahwa Allah mengutus Jibril untuk membawa wahyu kepada Ali, namun Jibril keliru memberikan wahyu kepada Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam (Kitab Al Maniyatu wal Amal fii Syarhil Milal Wan Nahl 30)
Akidah Syi’ah
Tentang Al Qur’an
Di antara akidah
Syi’ah tentang Al Qur’an adalah :
- Syi’ah meyakini bahwa Al Qur’an yang sekarang ada bukanlah Al Qur’an yang diturunkan kepada Muhammad shalllahu ‘alaihi wa sallam, bahkan sudah diganti, diberi tambahan, dan dikurangi. Muhaddits Syi’ah meyakini bahwa sudah ada perubahan dalam Al Qur’an sebagaimana disebutkan oleh An Nauri At Tabrasi dalam kitab Faslul Khitab fii Tahrifi Kitabi Rabbil Arbaab.
- Syi’ah meyakini bahwa Al Qur’anul Karim ada yang kurang dan Al Qur’an yang sesungguhnya naik ke langit ketika para sahabat murtad. (Kitab At Tanbih war Radd 25)
Akidah Syi’ah
Tentang Ali dan Ahlul Bait
Di antara akidah
Syi’ah tentang Ali dan Ahlul Bait adalah :
- Menurut Syi’ah bahwa yang pertama kali akan ditanyalan pada mayit di kuburnya adalah tentang kecintaan terhadap Ahlul Bait (Kitab Baharul Anwar 27/79).
- Syi’ah mengatakan bahwa Ali dapat menghidupkan mayit (Lihat Kitab Ushuulul Kaafi 1/90-91)
- Para ulama Syi’ah mengatakan bahwa debu dan lumpur di kubur Al Husain adalah obat untuk segala penyakit (Kitab Al Amaliy 318)
Akidah Syiah
Tentang Sahabat Nabi
Di antara akidah
Syi’ah tentang sahabat Nabi adalah :
- Syi’ah meyakini bahwa barangsiapa yang melaknat Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, ‘Aisyah, Hafsah radhiyallahu ‘anhum setiap selesai shalat maka dia sungguh telah mendekatkan diri kepada Allah dengan pendekatan diri yang paling utama. (Kitab Furuu’il Kaafi 3/224)
- Syi’ah meyakini bahwa seluruh manusia murtad setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali empat orang : Salman Al Farisi, Abu Dzar Al Ghifari, Miqdad bin Aswad, dan ‘Ammar bin Yasir (Al Anwar An Ni’maaniyah 1:81)
- Syi’ah meyakini bahwa Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu menghabiskan banyak waktu hidupnya untuk menyembah berhala, dan iman beliau seperti imannya orang Yahudi dan Nasrani. Abu Bakar shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sementara berhala tergantung di lehernya dan Abu Bakar sujud kepadanya. (Lihat Baharul Anwar 25/172)
- Sesungguhnya Abu Bakar dan ‘Umar keduanya telah kafir.. dan orang yang mencintai keduanya maka dia juga kafir. (Haqqul Yaqin 522)
- Syi’ah mengatakan bahwa ‘Utsaman bin Affan di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk orang yang secara lahir menampakkan Islam namun menyembunyikan sifat munafik. (Kitab Al Anwar An Ni’maaniyah 1:81)
- Syi’ah meyakini bahwa barangsiapa berlepas diri dan meolak tiga khalifah -yakni Abu Bakar, ‘Umar, dan ‘Utsman- dalam setiap malam, apabila dia mati di malam tersebut maka dia masuk surga (Lihat Kitab Ushuulul Kaafi)
Akidah Syi’ah
Tentang Istri-Istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Syi’ah meyakini bahwa ‘Aisyah binti Abu Bakar dan Hafsah binti ‘Umar kafir (Kitab Tafsir Al Qumi 597)
- Syi’ah meyakini bahwa salah satu pintu neraka adalah untuk ‘Asiyah radhiyallahu ‘anha (Lihat Tafsir Al ‘Ayasyi 2/362)
- Syi’ah mengatakan bahwa ‘Aisyah adalah wanita pezina (Lihat Kitab ‘Ilalul Syaraa-i’ 2:565 dan Haqqul Yaqin 347)
Akidah Syi’ah
Tentang Imam-Imam Mereka
Di antara akidah
Syi’ah tentang imam-imam mereka adalah :
- Syi’ah menyakini bahwa imam-imam mereka adalah perantara antara Allah dan makhluk-Nya (Kitab Baharul Anwar 23/5-99)
- Syi’ah tidak membedakan antara Allah dan imam-imam mereka (Lihat Mashabihul Anwar 2/397)
- Syi;ah meyakini bahwa imam-imam mereka tidaklah berbicara keculai berdasarkan wahyu (Kitab Baharul Anwar 17/155)
- Syi’ah meyakini bahwa imam-imam mereka memiliki kedudukan yang tidak dapat dicapai oleh para nabi dan malaikat (Al Hukumah Al Islamiyah 52)
- Syi’ah meyakini bahwa perhitungan amal seluruh makhluk pada hari kiamat adalah kepada imam mereka (Kitab Al Fushuul Muhimmah fii Ushuulil Aimmah 1:446)
- Syi’ah meyakini bahwa menziarahi kuburan para imam dan wali mereka merupakan suatu kewajiban dan kafir bagi yang meninggalkannya ( Kitab Kamaluz Ziyaarat 183)
Akidah Taqiyyah
Yang dimaksud
taqiyyah menurut ulama Syi’ah adalah adalah
((
التقية أن
تقول أو
تفعل غير
ما تعتقد،
لتدفع الضرر
عن نفسك
أو مالك
او لتحفظ
بكرامتك))
Taqiyyah adalah
berkata atau berbuat yang tidak sesuai dengan apa yang diyakini, untuk menghindari
mudharat yang mengancam jiwa dan hartamu atau untuk menjaga kehormatanmu.
Di antara akidah
Syi’ah tentang taqiyyah adalah :
- Mereka mengatakan : “ Tidak ada iman bagi yang tidak melakukan taqiyyah” (Syarhu ‘Aqaaids Shudduuq 261)
- Menurut Syi’ah, barangsiapa yang meninggalkan taqiyyah seperti meninggalkan shalat dan meninggalkannya termasuk dosa besar.. Mereka bermualah bersama kita dan melaksanakan sunnah dengan taqiyyah. Bahkan mereka mengatakan : “ Barangsiapa yang meninggalkan taqiyyah maka dia kafir dari agama Allah. (Kitab Man Laa Yahdharahul Faqiih)
- Disebutkan dalam kitab Ushuulul Kaafi dari Abu ‘Abdillah, dia mengatakan : “Ber-taqiyyah-lah dalam agama kalian, dan berhujjahlah dengan taqiyyah, sesungguhnya tidak ada iman bagi yang tidak ber-taqiyyah”
Yang disebutkan
di atas hanyalah sebagian saja dari kesesatan akidah – akidah Syi’ah. Masih
banyak akidah-akidah lainnya yang menyimpang dari ajaran Islam
Aqidah
Ahlussunnah Dengan Syi’ah
1. Rukun Islam
Rukun Islam
Ahlussunnah kita ada 5:
- Syahadatain
- As-Sholah
- As-Shoum
- Az-Zakah
- Al-Haj
Rukun Islam Syiah
juga ada 5 tapi berbeda:
- As-Sholah
- As-Shoum
- Az-Zakah
- Al-Haj
- Al wilayah
2. Rukun Iman
Rukun Iman
Ahlussunnah ada enam:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
- Iman kepada Kitab-kitab Nya
- Iman kepada Rasul Nya
- Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
- Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Rukun Iman Syiah
ada 5 :
- At-Tauhid
- An Nubuwwah
- Al Imamah
- Al Adlu
- Al Ma’ad
3. Syahadat
Ahlussunnah
mempunyai Dua kalimat syahada, yakni: “Asyhadu An La Ilaha Illallah wa Asyhadu
Anna Muhammadan Rasulullah”.
Syiah mempunyai
tiga kalimat syahadat, disamping “Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu
anna Muhammadan Rasulullah”, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam
mereka.
4. Imamah
Ahlussunnah
meyakini bahwa para imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam
Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari
kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu,
tidak dibenarkan.
Syiah meyakini
dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang
tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni),
maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.
BERSAMBUNG…
JAKARTA 28/11/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar