RAMADHAN
BULAN AMPUNAN
“Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa
Ramadhan dan saya menyunnahkan bagi kalian shalat malamnya. Maka barangsiapa
melaksanakan ibadah puasa dan shalat malamnya karena iman dan karena ingin
mendapatkan pahala, niscaya dia keluar dari dosadosanya sebagaimana saat dia
dilahirkan oleh ibundanya.[HR Nasa’i)
Muqaddimah
Dosa telah
ditakdirkan pada manusia dan pasti terjadi. Allah Azza wa Jalla telah
mensyariatkan faktor-faktor penyebab dosanya, agar hatinya selalu bergantung
kepada Rabbnya, selalu menganggap dirinya sarat dengan kekurangan, senantiasa
berintrospeksi diri, jauh dari sifat ‘ujub (mengagumi diri sendiri), ghurûr
(terperdaya dengan amalan pribadi) dan kesombongan.
Dosa-dosa banyak diampuni di bulan Ramadhan, karena bulan itu merupakan bulan rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan kesabaran yang pahalanya adalah surga. Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas. [az-Zumar/39:10]
Dosa-dosa banyak diampuni di bulan Ramadhan, karena bulan itu merupakan bulan rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan kesabaran yang pahalanya adalah surga. Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas. [az-Zumar/39:10]
Di antara nama
Allah Azza wa Jalla adalah al-Ghafûr (Yang Maha Pengampun), dan di antara
sifat-sifat-Nya adalah maghfirah (memberi ampunan). Sesungguhnya para hamba
sangat membutuhkan ampunan Allah Azza wa Jalla dari dosa-dosa mereka, dan
mereka rentan terjerumus dalam kubangan dosa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
لَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَذَهَبَ اللََّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُوْنَ فَيَسْتَغْفِرُوْنَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian, dan Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia akan mengampuni mereka. [HR. Muslim, no. 2749]
لَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَذَهَبَ اللََّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُوْنَ فَيَسْتَغْفِرُوْنَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian, dan Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia akan mengampuni mereka. [HR. Muslim, no. 2749]
Ramadhan Penuh Ampunan
“Berlalu
bulan Ramadhan sebelum diampuni baginya dosa-dosanya karena dia tidak bertaubat
dan tidak mengagungkan bulan Ramadhan dengan bersungguh-sungguh di dalam
ketaatan sehingga diampuni baginya dosa-dosanya”. (Lihat kitab Tuhfat Al
Ahwadzi, karya Muhammad Al Mubarakfury)
“Sungguh
terhina seseorang yang mengetahui bahwa, kalau dia menahan dirinya dari hawa
nafsu selama sebulan pada setiap tahun, dan mengerjakan apa yang diwajibkan
baginya yaitu berupa puasa dan shalat tarawih, maka akan diampuni dosanya yang
telah lalu, tetapi dia malah meremehkan dan tidak beribadah (sebagaimana
mestinya), sampai selesai dan berlalu bulan tersebut. Maka siapa yang mendapati
kesempatan yang sangat besar ini, yaitu dengan mengerjakannya karena iman dan
mengharapkan pahala, maka Allah akan memuliakannya, sedangkan yang tidak
mengagungkan-Nya maka Allah akan menghinakan dan merendahkannya”. (Lihat kitab
Faidh Al Qadir Syarh Al Jami’ Ash Shaghir, karya Al Munawi)
“Wahai bani
Adam, sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku
akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak akan peduli; Wahai
bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon
ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli; Wahai bani Adam,
seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seukuran bumi
kemudian engkau datang menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik atau
menyekutukanKu dengan apapun juga, maka sungguh Aku akan datang kepadamu dengan
membawa ampunan seukuran bumi juga. [HR. at-Tirmidzi]
Dalam bulan Ramadhan, banyak sekali sebab-sebab turunnya ampunan. Di
antara sebab-sebab itu adalah:
1.Melakukan puasa di bulan ini. Rasulullah r bersabda:
((مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) متفق عليه.
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan
mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq alaih).
2.Melakukan shalaat tarawih dan tahajjud di dalamnya. Rasulullah
r bersabda:
(( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ
إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) متفق عليه.
“Barangsiapa melakukan shalat malam pada
bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu .” (Muttafaq alaih).
3.Melakukan shalat dan ibadah di malam Lailatul Qadar. Yaitu
pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ia adalah malam yang penuh berkah,
yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’anul Karim. Dan pada malam itu pula
dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Rasulullah r bersabda:
((وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ
إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ )) متفق عليه.
“Barangsiapa melakukan shalat di malam
Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu .” (Muttafaq alaih).
4.Memberi ifthar (makanan untuk berbuka) kepada orang yang
berpuasa. Rasulullah r bersabda:
((وَمَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ
مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ)) رواه ابن خزيمة
والبيهقي وغيرهما.
“Barangsiapa yang di dalamnya (bulan Ramadhan)
memberi ifthar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi (sebab) ampunan
dari dosa-dosanya, dan pembebasan dirinya dari api neraka.” ( HR. Ibnu Khuzaimah ,Al-Baihaqi
dan lalinnya).
5.Beristighfar. Meminta ampunan serta berdoa ketika dalam
keadaan puasa, berbuka dan ketika makan sahur. Doa orang puasa adalah mustajab
(dikabulkan), baik ketika dalam keadaan puasa ataupun ketika berbuka. Allah
memerintahkan agar kita berdoa dan Dia menjamin mengabulkannya. Allah
berfirman:
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya
untukmu.” (Ghafir: 60).
Dan dalam sebuah hadits disebutkan:
(( ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ
دَعْوَتُهُمْ، -وَذَكَرَ مِنْهُمْ- الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ )) رواه الإمام
أحمد والترمذي والنسائي وابن ماجة.
“Ada tiga macam orang yang tidak ditolak doanya;
di antaranya disebutkan, “orang yang berpuasa hingga ia berbuka.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi,
Nasa’i dan Ibnu Majah).”
Karena itu hendaknya setiap muslim memperbanyak dzikir, do’a dan
istighfar di setiap waktu, terutama pada bulan Ramadhan. Ketika sedang
berpuasa, berbuka dan ketika sahur, di saat Allah turun di akhir malam. Nabi r
bersabda:
(( يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ
وَتَعَالَى فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى
ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرِ فَيَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِيْبُ لَهُ، مَنْ
يَسْأَلُنِيْ فَأُعْطِيهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِيْ فَأَغْفِر لَهُ )) رواه مسلم.
“Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada
setiap malam ke langit dunia, yaitu ketika masih berlangsung sepertiga malam
yang akhir seraya berfirman: “Barangsiapa berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan
untuknya, barangsiapa memohon kepada-Ku niscaya Aku memberinya dan barangsiapa
memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya.” (HR. Muslim).
6.Di antara sebab-sebab ampunan yaitu istighfar (permohonan
ampun) para malaikat untuk orang-orang berpuasa, sampai mereka berbuka.
Demikian seperti disebutkan dalam hadits Abu Hurairah di muka, yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Jika sebab-sebab ampunan di bulan Ramadhan demikian banyak, maka orang
yang tidak mendapatkan ampunan di dalamnya adalah orang yang memiliki
seburuk-buruk nasib. Kapan lagi ia mendapatkan ampunan jika ia tidak diampuni
pada bulan ini? Kapan dikabulkannya permohonan orang yang ditolak pada saat
Lailatul Qadar? Kapan akan baik orang yang tidak menjadi baik pada bulan
Ramadhan?
Dahulu, ketika datang bulan Ramadhan, umat islam senantiasa berdoa:
(( اللَّهُمَّ قَدْ أَظَلَّنَا
شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ فَسَلِّمْهُ لَنَا وَسَلِّمْنَا لَهُ، وَارْزُقْنَا
فِيْهِ الجِدَّ وَالاِجْتِهَادَ وَالقُوَّةَ وَالنَّشَاطَ وَأَعِذْنَا فِيْهِ مِنَ
الفِتَنِ ))
“Ya Allah, bulan Ramadhan telah menaungi kami dan
telah hadir maka serahkanlah ia kepada kami dan serahkanlah kami kepadanya.
Karuniailah kami kemampuan untuk berpuasa dan shalat di dalamnya, karunilah
kami di dalamnya kesungguhan, semangat, kekuatan dan sikap rajin. Lalu
lindungilah kami di dalamnya dari berbagai fitnah.”
Mereka berdoa kepada Allah selama enam bulan agar bisa mendapatkan bulan
Ramadhan, dan selama enam bulan berikutnya mereka berdoa agar puasanya
diterima. Di antara doa mereka itu adalah:
((اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ إِلَى
رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ لِيْ رَمَضَانَ وَتُسَلِّمُهُ مِنِّيْ مُتَقَبَّلاً))
“Ya Allah, serahkanlah aku kepada bulan Ramadhan,
dan serahkanlah Ramadhan kepadaku, dan Engkau menerimanya daripadaku dengan rel).”
JAKARTA 5/7/2013
Keren,
BalasHapusYa Rabb ampunilah dosa dosa kami
BalasHapus