*DA'WAH ILAL KHAIR*
Mengenal Rasulullah saw
1.Sabdanya adalah wahyu dari Allah swt.
ﻭَﻣَﺎ ﻳَﻨْﻄِﻖُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻬَﻮَﻯ ( 3 ) ﺇِﻥْ ﻫُﻮَ ﺇِﻻ ﻭَﺣْﻲٌ ﻳُﻮﺣَﻰ ( 4 ) {
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an)
menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).
(An-Najm:3-4)
Yakni apa yang diucapkannya itu bukanlah keluar dari hawa nafsunya dan bukan pula karena dilatarbelakangi tujuan.
Yaitu
sesungguhnya yang diucapkannya itu hanyalah semata-mata berdasarkan
wahyu yang diperintahkan kepadanya untuk ia sampaikan kepada manusia
dengan sempurna dan apa adanya tanpa penambahan atau pengurangan.
(tafsit ibnu katsir)
2.Agung akhlak Rasul.
} ﻭَﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﻌَﻠﻰ ﺧُﻠُﻖٍ ﻋَﻈِﻴﻢٍ {
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (Al-Qalam: 4)
Al-Aufi
telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya engkau Muhammad,
berada dalam agama yang hebat, yaitu agama Islam.
3.Alquran akhlak Nabi.
ﻛَﺎﻥَ ﺧُﻠُﻘُﻪُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ
Akhlak beliau adalah Al-Qur’an.
Yakni sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur'an.
4.Rasul tekadan terbaik.
ﻟَﻘَﺪْ
ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻟِﻤَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮ
ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari
kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21]
*Pelajaran darinya:*
1.Beriman atas kenabian kerasukan baginda Muhammad saw, utusan Allah swt terakhir.
2.Pertanda mengimani beliau berarti siap menghidupkan sunnah-sunnahnya.
3.Menerima hadits-hadits Nabi saw karena sabdanya termasuk wahyu yang datang dari Allah swt.
4.Akhkak Nabi tersurat dalam al-qur'anul karim,mulia dan beradab.
5.Allah swt menegaskan bahwa rasulullah saw membawa islam kaffatan,islam rahnatan dan berakhlak sangat agung disisiNya.
6.Rasulullah
saw sebagai uswah hasanah, teladan terbaik bagi orang-orang beriman
yang bertaqwa dan banyak berdzikir kepada Allah swt dalam beribadah,
beramal shalih, berda'wah, memimpinpin rumah tangga bahkan suatu bangsa.
7.Hamba-hamba
Allah yang sangat takut kepadaNya adalah para ulama waristatul anbiyaak
dan umanaaur rasul, mereka pewaris para nabj dan pembawa amanat para
rasul, berilmu, beramal dan berakhlak serta beradab dengan ikhlas bela
Agama dan Tauhid laa ilaaha illaAllah Muhammad rasulullah.
8.Rasulullah
saw tidak marah jika dihina oribadinya tetapi bila Agama yang dihina
beliau tegas menegakkan kebenaran karena Allah swt semata.
*Kata-Kata Hikmah :*
1.Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.
2.Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.
3.Barangsiapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya.
(Ali bin Abi Thalib)
Wallahu a'lam bisshawab
*Rasulullah saw panutan terbaik bagi para pemimpin disamping ummatnya beriman yang bertaqwa dan banyak mengingat Allah swt*
Wassalam
Anak bangsa
*Semoga bermanfaat*
*DA'WAH ILAL KHAIR*
Kemuliaan
Rasulullah saw.
1.Sebagai saksi...
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺇِﻧَّﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎﻙَ ﺷَﺎﻫِﺪًﺍ ﻭَﻣُﺒَﺸِّﺮًﺍ ﻭَﻧَﺬِﻳﺮًﺍ
( 45) Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan,
2.Penyeru Agama.
ﻭَﺩَﺍﻋِﻴًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ ﻭَﺳِﺮَﺍﺟًﺎ ﻣُﻨِﻴﺮًﺍ
(46) dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (A-Ahzaab: 45-46).
Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah
berkata,
“Sifat-sifat (dalam Ayat) ini, yang Allah sifati dengannya Rasul-Nya
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, inilah tujuan, inti dan perkara
yang pokok dari diutusnya beliau (menjadi seorang Rasul), yang menjadi
ciri khas beliau. Dan perkara tersebut yaitu lima sifat.”
3.Sebagai kekasih Allah.
ﺃَﻻَ
ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺣَﺒِﻴْﺐُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻻَ ﻓَﺨْﺮَ , ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺣَﺎﻣِﻞُ ﻟِﻮَﺍﺀِ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪِ
ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻻَ ﻓَﺨْﺮَ , ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﻭَّﻝُ ﺷَﺎﻓِﻊٍ ﻭَﺃَﻭَّﻝُ
ﻣُﺸَﻔَّﻊٍ ﻭَﻻَ ﻓَﺨْﺮَ , ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﻭَّﻝُ ﻣَﻦْ ﻳُﺤَﺮِّﻙُ ﺣَﻠَﻖَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ
ﻓَﻴَﻔْﺘَﺢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟِﻲْ ﻓَﻴُﺪْﺧِﻠُﻨِﻴْﻬَﺎ ﻭَﻣَﻌِﻲَ ﻓُﻘَﺮَﺍﺀُ
ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﻻَ ﻓَﺨْﺮَ , ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﻛْﺮَﻡُ ﺍﻟْﺄَﻭَّﻟِﻴْﻦَ
ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮِﻳْﻦَ ﻭَﻻَ ﻓَﺨْﺮَ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ
Ketahuilah
aku adalah kekasih Allah tetapi tidak bangga. Aku adalah pembawa
bendera pujian pada hari Kiamat tetapi tidak bangga. Aku adalah orang
yang pertama kali memberikan syafa'at tetapi tidak bangga. Aku adalah
orang yang pertama kali mengetuk pintu surga hingga Allah membuka
untukku dan memasukkanku ke dalamnya. Sedangkan ada orang-orang fakir
yang beriman bersamaku tetapi tidak bangga. Aku adalah orang paling
mulia dari awal sampai akhir tetapi tidak bangga".
(HR at-Tirmidzi)
4.Paling Dermawan.
ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺟْﻮَﺩَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺃَﺟْﻤَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺃَﺷْﺠَﻊَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
Beliau adalah orang yang paling dermawan, paling tampan dan paling pemberani [HR al-Bukhâri dan Muslim]
5.Akhlaknya alqur'an.
ﻛَﺎﻥَ ﺧُﻠُﻘُﻪُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ
Akhlaknya adalah al-Qur`ân [HR al-Bukhâri dan Muslim]
Pelajaran darinya:
1.Rasulullah
saw adalah uswatun hasanah, teladan terbaik bagi orang-orang beriman
yang bertaqwa dalam beribadah dan bermasyarakat bahkan bernegara.
2.Allah
swt dengan tegas bahwa nabi Muhammad saw memiliki akhlak yang mulia
dan agung serta paling ikhlas dan bertaqwa diantara hamba-hambaNya.
3.Beliau
sebagai saksi, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, penyeru
agama, menjadi cahaya yang menerangi dan rahmatan lil aalamiin.
4.Beliau
punya banyak keutamaan dan paling dermawan, paling tampan dan paling
pemberani bahkan paling berguna bagi keluarga dan ummatnya.
5.Ummat
Nabi Muhammad saw dijamin masuk surga semua kecuali yang tidak beriman,
mempersekutukan Tuhan dan orang-orang munaafiquun.
*Mencintai Ahlul Bait Rasulullah saw*
ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎﻙَ ﺇِﻟَّﺎ ﻛَﺎﻓَّﺔً ﻟِّﻠَّﻨﺎﺱِ . ( ﺳﺒﺄ : 28 )
"Tidaklah kami mengutusmu melainkan untuk semua manusia". (QS. Saba': 28)
Abu
Bakar Ash-Shiddiq RA berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, kerabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam lebih aku
cintai melebihi kerabatku sendiri.”
Abu Bakar juga berkata, “Muliakanlah Ahlul Bait Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.”
Bahkan Imam Asy-Syafi’i pernah bersyair;
Wahai Ahlul Bait Rasulullah, mencintai kalian…
Kewajiban dari Allah dalam Al-Qur`an yang Ia turunkan Siapa yang
tidak membaca doa shalawat untuk kalian, tidak ada shalat baginya
Itu sudah cukup menunjukkan agungnya kemuliaan kalian.
Sebuah hadits diriwayatkan oleh Iman Hakim.
ﻓﻠﻮ ﺃﻥ ﺭﺟﻼ ﺻﻔﻦ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺮﻛﻦ ﻭﺍﻟﻤﻘﺎﻡ ﻓﺼﻠﻰ ﺻﺎﻡ ﺛﻢ ﻟﻘﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻫﻮ ﻣﺒﻐﺾ ﻷﻫﻞ ﺑﻴﺖ ﻣﺤﻤﺪ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﻨﺎﺭ
ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﻁ ﻣﺴﻠﻢ
“Seandainya
seorang beribadah diantara rukun dan maqam (di depan Ka’bah) kemudian
dia bertemu Allah Subhanahu Wata’ala dalam keadaan dia benci pada
keluarga Muhammad, niscaya dia akan masuk neraka.”
ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠّٰﻪ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Wallahu a'lam bisshawab
*Bukti
cinta kepada Allah swt sanggup mengikuti sunnah-sunnah Nabi dan
memuliakan ahlul baitnya serta menjaga ukhwah imaaniyah, insaaniyah dan
wathaniyah.*
Wassalam
Anak bangsa
Rabiul Awal
*DA'WAH ILAL KHAIR*
Syukur dan Sabarnya Nabi Muhammad saw.
1.Perintah bersyukur.
ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﻛﻠﻮﺍ ﻣﻦ ﻃﻴﺒﺎﺕ ﻣﺎ ﺭﺯﻗﻨﺎﻛﻢ ﻭﺍﺷﻜﺮﻭﺍ ﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﻛﻨﺘﻢ ﺇﻳﺎﻩ ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ
“Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
hanya kepada-Nya kamu menyembah”
(QS. Al Baqarah: 172).
2.Beliau hamba Allah swt yang pandai bersyukur.
ﻛﺎﻥ
ﺭﺳﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠَّﻢَ ، ﺇﺫﺍ ﺻﻠَّﻰ ، ﻗﺎﻡ ﺣﺘﻰ ﺗﻔﻄَّﺮ ﺭﺟﻼﻩ .
ﻗﺎﻟﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔُ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ! ﺃﺗﺼﻨﻊُ ﻫﺬﺍ ، ﻭﻗﺪ ﻏُﻔِﺮ ﻟﻚ ﻣﺎ ﺗﻘﺪَّﻡ ﻣﻦ
ﺫﻧﺒﻚ ﻭﻣﺎ ﺗﺄﺧَّﺮَ ؟ ﻓﻘﺎﻝ ” ﻳﺎ ﻋﺎﺋﺸﺔُ ! ﺃﻓﻼ ﺃﻛﻮﻥُ ﻋﺒﺪًﺍ ﺷﻜﻮﺭًﺍ
“Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika beliau shalat, beliau berdiri
sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. ‘Aisyah bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian? Bukankan dosa-dosamu telah
diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah
besabda: ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang
bersyukur?’” (HR. Bukhari dan Muslim).
3.Rasulullah saw memuji orang beriman yang bersyukur dan sabar.
ﻋﺠﺒًﺎ
ﻷﻣﺮِ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦِ . ﺇﻥ ﺃﻣﺮَﻩ ﻛﻠَّﻪ ﺧﻴﺮٌ . ﻭﻟﻴﺲ ﺫﺍﻙ ﻷﺣﺪٍ ﺇﻻ lﻟﻠﻤﺆﻣﻦِ . ﺇﻥ
ﺃﺻﺎﺑﺘﻪ ﺳﺮﺍﺀُ ﺷﻜﺮَ . ﻓﻜﺎﻥ ﺧﻴﺮًﺍ ﻟﻪ . ﻭﺇﻥ ﺃﺻﺎﺑﺘﻪ ﺿﺮﺍﺀُ ﺻﺒﺮ . ﻓﻜﺎﻥ ﺧﻴﺮًﺍ ﻟﻪ
“
Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua
keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada
seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka
itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan
bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”
[HR Muslim].
Abdullah
bin Mas’ud berkata: “Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya
(adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah) syukur”
Imam
Ibnul Qayyim berkata: “(Hadits di atas menunjukkan bahwa)
tingkatan-tingkatan iman seluruhnya (berkisar) antara sabar dan syukur”
4.Mendapat cinta
Allah swt.
ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran : 146]
5.Mendapat pahala banyak.
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﻮَﻓَّﻰ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮُﻭﻥَ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣِﺴَﺎﺏٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya.”
(Az Zumar: 10)
*Pelajaran darinya:*
1.Allah swt menyuruh orang-orang beriman agar makan makanan yang halal dan bergizi dan juga mensyukuri nikmat dariNya.
2.Mensyukuri nikmat-nikmat Allah swt bagi orang beriman merupakan bentuk realisasi ibadah kepadaNya.
3.Rasulullah saw adalah hamba Allah swt yang paling bertaqwa, paling bersyukur dan paling sabar diantara hambaNya yang lainnya.
4.Rasulullah
saw menegaskan bahwa setiap urusan orang beriman itu mempunyai nilai
kebaikan dan nilai ibadah sebab jika mendapat kesenangan bersyukur dan
bila mendapat musibah bersabar.
5.Sungguh
Allah swt mencintai hamba-hambaNya beriman yang sabar menerima
ketetapan dariNya dan juga mendapat balasan yang lebih baik dari pada
perbuatannya, bighairi hisab.
6.Nabi
Muhammad saw adalah manusia yang paling sempurna ibadah dan amal
shalihnya, paling bersyukur dan paling sabar serta paling bertaqwa.
7.Semestinya ummat mengikuti jejak beliau syukur dan sabarnya.
*Keistimewaan Nabi Muhammad saw*
1.Sebagai rahmatan.
ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎﻙَ ﺇِﻟَّﺎ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﻟِﻠْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ
“Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
(QS. al-Anbiya, 21:107)
2.Banyak keutamaan beliau.
ﻓُﻀِّﻠْﺖُ
ﻋَﻠﻰَ ﺍْﻷَﻧْﺒِﻴﺎَﺀِ ﺑِﺴِﺖٍّ : ﺍُﻋْﻄِﻴْﺖُ ﺟَﻮَﺍﻣِﻊَ ﺍْﻟﻜَﻠِﻢَ ﻭَ
ﻧُﺼِﺮْﺕُ ﺑِﺎﻟﺮُّﻋْﺐِ، ﻭَﺍُﺣِّﻠْﺖُ ﻟِﻲَ ﺍْﻟﻐَﻨَﺎﺋِﻢُ ﻭَﺟُﻌِﻠْﺖُ ﻟِﻲَ
ﺍﻷَﺭْﺽُ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ ﻭَﻣَﺴْﺠِﺪًﺍ ﻭَﺃُﺭْﺳِﻠْﺖُ ﺍِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻛﺂﻓّﺔً
ﻭَﺧُﺘِﻢَ ﺑِﻲَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻴُّﻮﻥَ
“Aku
dilebihkan dari para nabi yang lain dengan enam keistimewaan berupa;
(1) diberikan kepadaku “jawami’ al-kalim (seseorang yang memiliki
kemampuan menyusun kalimat yang ringkas tetapi memiliki jangkauan makna
yang luas dan kalimatnya menarik)”, (2) aku diberikan pertolongan dalam
peperangan dengan tergetarnya hati musuh, (3) dihalalkan bagiku harta
rampasan perang, (4) dijadikan bagiku bumi untuk bersuci dan bersujud,
(5) aku diutus bagi semua makhluk, dan (6) aku sebagai Nabi yang
terakhir.” (HR. Muslim: 812, al-TirmidzI: 1474, dan Ahmad: 21130) .
3.Sebagai saksi ummat sebelumnya.
ﻳﺠﻲﺀ
ﻧﻮﺡ ﻭﺃﻣﺘﻪ ﻓﻴﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻫﻞ ﺑﻠﻐﺖ ﻓﻴﻘﻮﻝ : ﻧﻌﻢ ﺃﻱ ﺭﺏ، ﻓﻴﻘﻮﻝ : ﻷﻣﺘﻪ ﻫﻞ
ﺑﻠﻐﻜﻢ، ﻓﻴﻘﻮﻟﻮﻥ : ﻻ ﻣﺎ ﺟﺎﺀﻧﺎ ﻣﻦ ﻧﺒﻲ، ﻓﻴﻘﻮﻝ ﻟﻨﻮﺡ : ﻣﻦ ﻳﺸﻬﺪ ﻟﻚ، ﻓﻴﻘﻮﻝ :
ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺃﻣﺘﻪ ﻓﻨﺸﻬﺪ ﺃﻧﻪ ﻗﺪ ﺑﻠﻎ ﻭﻫﻮ ﻗﻮﻟﻪ ﺟﻞ ﺫﻛﺮﻩ :
ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻛُﻢْ ﺃُﻣَّﺔً ﻭَﺳَﻄًﺎ ﻟِّﺘَﻜُﻮﻧُﻮﺍْ ﺷُﻬَﺪَﺍﺀ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺷَﻬِﻴﺪًﺍ . ﻭﺍﻟﻮﺳﻂ ﺍﻟﻌﺪﻝ . ﺭﻭﺍﻩ
ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ
“Pada hari kiamat
datanglah Nuh dan umatnya. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya:
“Wahai Nuh, apakah engkau telah menyampaikan? “. Nabi Nuh Alaihis Salam
menjawab: “Sudah ya Rabb”. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala kembali
bertanya: “Siapa yang akan menjadi saksi bagimu? “. Lalu nabi Nuh
Alaihis Salam menjawab: “Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan
umatnya”. Lalu kita bersaksi bahwa beliau telah menyampaikan risalah
Allah. Inilah yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Dan
demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat
pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”.
(QS. Al Baqarah: 143).
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﺒﺪﻙ ﻭﺭﺳﻮﻟﻚ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺍﻷﻣﻲ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Wallahu a'lam bisshawab
Nabi Muhammad saw dan ummatnya akan menjadi saksi perbuatan ummat sebelumnya sebagai penghormatan dan kemulian disisiNya.
Wassalam
Anak bangsa
Rabiul Awal
DA'WAH ILAL KHAIR
*AKHLAK RASUL SAW*
1.Beliau berbudi luhur.
ﻭَﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﻌَﻠَﻰٰ ﺧُﻠُﻖٍ ﻋَﻈِﻴﻢٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. [Al-Qalam/68:4]
2.Pembawa rahmat.
ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎﻙَ ﺇِﻟَّﺎ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﻟِﻠْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. [al-Anbiya’/21:107]
3.Bertaqwa dan agung akhlaknya.
ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﻣَﺎ ﻳُﺪْﺧِﻞُ ﺍَﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺗَﻘْﻮﻯ ﺍَﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺣُﺴْﻦُ ﺍَﻟْﺨُﻠُﻖِ
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia” .(HR at-Tirmidzi)
4.Akhlaknya mulia.
Ada 3 poin akhlak mulia yang dijelaskan ulama, Hasan Al-Bashri menjelaskan,
ﻛﻒ ﺍﻷﺫﻯ ؛ ﻭﺑﺬﻝ ﺍﻟﻨﺪﻯ ؛ ﻭﻃﻼﻗﺔ ﺍﻟﻮﺟﻪ
“[1] Tidak menganggu,
[2] suka menolong dan
[3] berwajah ceria/optimis”
Pelajaran darinya:
1.Nabi Muhammad saw adalah hamba Allah swt yang paling bertaqwa, paling mulia akhlaknya disisiNya.
2.Allah
swt menegaskan bahwa rasulullah saw pembawa rahmat dan kasih-sayang
terhadap sesama umumnya dan khususnya terhadap orang-orang beriman.
3.Kebanyakan hamba-hamba Allah swt yang masuk surga adalah mereka yang bertaqwa dan berakhlak mulia.
4.Rasulullah saw tidak biasa mengganggu, suka menolong dan berwajah ceria.
5.Beliau saw adalah panutan terbaik baik bagi ummatnya beriman yang bertaqwa dan berdzikir kepada Allah swt.
6.Sebagai
ummatnya harud menteladani sunnah-sunnahnya yang wajib dan yang sunnah
agar hidup berkah dan dapat ridha dari Allah swt.
7.Sungguh
beruntunglah orang-orang beriman yang menghidupkan sunnah-sunnah Nabi
dengan ikhlas dan istiqamah serta Allah swt akan membalas dengan
sebaik-baik balasan, surga tempat kembali mereka.
*Keluhuran Akhlak Rasul*
Abu Bakar Radhiallâhu ‘anhu berkata:
“Orang yang terpercaya dan pilihan, mengajakan kebaikan, dan seperti cahaya bulan purnama yang mengusir kegelapan.”
Ali Radhiallâhu ‘anhu berkata:
“….Beliau
adalah pamungkas para nabi, orang yang paling dermawan, paling lapang
dada, paling benar tutur katanya, paling komitmen dengan janjinya,
paling lembut perangainya, paling mulia pergaulannya, siapapun yang
memandangnya dengan tiba-tiba pasti akan segan kepadanya, siapapun yang
bergaul dengannya secara dekat pastilah mencintainya. Aku belum pernah
melihat orang seperti beliau sebelum dan sesudahnya.”
(HR Tirmidzi)
Hindun bin Abu Halah Radhiallâhu ‘anhu berkata:
“Rasulullah
bisa mengontrol lisannya, menyatukan para sahabatnya dan tidak memecah
belah mereka, menghormati orang yang dimulikan dan diberi kekuasaan di
tengah kaumnya, memberi peringatan kepada manusia dan mawas diri
terhadap mereka tanpa menutup-nutupi kabar gembira yang mesti
disampaikan kepada mereka.
Beliau
menjauhi dirinya dari tiga hal: gila sanjungan (riya’ ), berlebihan
dalam bicara, membicarakan hal-hal yang tidak urgen. Beliau meninggalkan
tiga perkara dari orang lain: tidak mencela orang lain, tidak menghina,
tidak mencari-cari ‘aib orang lain.
Wallahu a'lam bisshawab
Akhlak
Nabi saw semestinya menjadi panutan bagi setiap orang beriman
lebih-lebih bagi ulama dan umara dalam bergaya hidup baik secara pribadi
maupun figur publik.
Wassalam
Anak bangsa
Rabiul Awal
*Semoga bermanfaat*
DA'WAH ILAL KHAIR
*Keagungan dan Adab Rasulullah saw*
1.Beliau menjadi uswatun hasanah/teladan terbaik.
ﻟَﻘَﺪْ
ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻟِﻤَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮ
ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21]
2.Akhlak beliau luhur budinya.
ﻭَﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﻌَﻠَﻰٰ ﺧُﻠُﻖٍ ﻋَﻈِﻴﻢٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. [Al-Qalam/68:4]
3.Tugas beliau menyempurnakan akhlak manusia.
ﺇﻧَّﻤﺎ ﺑﻌﺜﺖُ ﻷﺗﻤِّﻢَ ﻣَﻜﺎﺭِﻡَ ﺍﻷﺧﻼﻕِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR. Al Baihaqi)
Ibnu Hajar menyebutkan:
ﻭَﺍﻟْﺄَﺩَﺏُ ﺍﺳْﺘِﻌْﻤَﺎﻝُ ﻣَﺎ ﻳُﺤْﻤَﺪُ ﻗَﻮْﻟًﺎ ﻭَﻓِﻌْﻠًﺎ ﻭَﻋَﺒَّﺮَ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﻋَﻨْﻪُ ﺑِﺄَﻧَّﻪُ ﺍﻟْﺄَﺧْﺬُ ﺑِﻤَﻜَﺎﺭِﻡِ ﺍﻟْﺄَﺧْﻠَﺎﻕِ
“Al
adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa
perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab
adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400).
4.Paling sempurna iman brliau dan Moral beliau terbaik.
ﺃﻛﻤﻞُ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺇﻳﻤﺎﻧًﺎ ﺃﺣﺴﻨُﻬﻢ ﺧُﻠﻘًﺎ
“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi)
5. Tuhanlah yang mendidik adab beliau.
ﺃَﺩَّﺑَﻨِﻰ ﺭَﺑِّﻰ ﺍَﺣْﺴَﻦَ ﺗَﺄْﺩِﻳْـﺒِﻰ
“Tuhanku telah mendidikku, maka ia menjadikan pendidikanku menjadi baik”
(HR.Ibnu Hibban)
6.Mengajarkan pendidikan adab keluarga.
ﺃَﺩِّﺑُـﻮْﺍ
ﺃَﻭْﻻَﺩَﻛُﻢْ ﻋَـﻠَﻰ ﺛَﻼَﺙِ ﺣِﺼَـﺎﻝٍ : ﺣُﺐِّ ﻧَﺒِـﻴِّﻜُﻢْ ﻭَﺣُﺐِّ ﺁﻝِ
ﺑَﻴْـﺘِﻪِ , ﻭَﺗِـﻼَﻭَﺕِ ﺍْﻟﻘُـﺮْﺁﻥِ . ﻓَﺈِﻥَّ ﺣَﻤَـﺎﻟَﺔَ ﺍﻟْﻘُـﺮْﺁﻥِ ﻓِﻰ
ﻇِـﻞِّ ﻋَـﺮْﺵِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳَـﻮْﻡَ ﻻَ ﻇِـﻞَّ ﺇِﻻَّ ﻇِﻠُّـﻪُ ﻣَﻊَ
ﺃَﻧْﺒِـﻴَﺂﺋِـﻪِ ﻭَﺃَﺻْﻔِـﻴَﺂﺋِـﻪِ
“Didiklah
anak-anakmu dalam tiga hal: mencintai Nabimu, mencintai keluarga nabi,
dan membaca Al Qur’an. Maka sesungguhnya yang membaca Al Qur’an berada
dalam naungan Nya, bersama para Nabi dan orang-orang Suci”
(HR Ad-Dailami)
Pelajaran darinya:
1.Rasulullah saw dibimbing dan diajarkan Allah swt adab beribadah, beramal shalih, berumah tangga bahkan bernegara olehNya.
2.Nabi Muhammad saw mulia dan agung peranginya, sesempurnan iman dan terbauk perilakunya.
3.Orang-orang
beriman yang bertaqwa dan banyak mengingat Allah swt sungguh menjadikan
Nabi Muhammad saw sebagai uswatun hasanah, panutan figur terbaik dalam
berumah tangga, bermasyarakat bahkan berbangsa sehingga dapat meraih
kehidupan hasanah dunia-hasanah akhirat dan selamat dari siksa api
nereka.
4.Beliau
memerintahkan ummatnya agar mengajarkan dan mendidik keluarga tiga
perkara yaitu mencintai Nabi, mencintai keluarga Nabi dan membaca
al-Qur'anul karim disamping ilmu pengetahuan lainnya.
*Kema'shuman Rasulullah saw*
Kema’shuman
adalah terjemah dari kata ‘ish-mah dalam bahasa Arab, berasal dari kata
‘ashoma ( ﻋَﺼَﻢَ ). Imam Ibnu Qutaibah rahimahullah berkata, “’Ashama (
ﻋَﺼَﻢَ ) artinya mana’a, darinya muncul kata ‘ish-mah ( ﺍَﻟْﻌِﺼْﻤَﺔُ)
dalam agama, yaitu: terjaga dari kemaksiatan. [at-Taqrîb 1/324, karya
imam Ibnu Qutaibah; Dinukil dari Kitab Naskh Aqîdatil Imam Ma’shûm, hlm.
3]
1.Para Nabi dan Rasul selalu mendapat hidah dariNya.
ﺃُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫَﺪَﻯ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﺒِﻬُﺪَﻳﻬُﻢُ ﺍﻗْﺘَﺪِﻩْ
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.
(QS. al-An’am:90)
2.Allah swt menyesatkan dan memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki.
ﻣَﻦ ﻳُﻀْﻠِﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﻤَﺎ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﻫَﺎﺩٍ
ﻭَﻣَﻦ ﻳَﻬْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﻤَﺎ ﻟَﻪُ ﻣِﻦ ﻣُّﻀِﻞٍّ
Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk.
Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya.
(QS. az-Zumar:23 & 37)
3.Petunjuk mutlak ditangan Allah swt.
ﻣَﻦ ﻳَﻬْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﻬُﻮَ ﺍﻟْﻤُﻬْﺘَﺪِﻯ
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk.
(QS. al-A’raf:178)
4.Kewajiban ummatnya patuh kepada Allah swt dan rasulNya.
ﻭَﻣَﺎ
ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻤُﺆْﻣِﻦٍ ﻭَﻟَﺎ ﻣُﺆْﻣِﻨَﺔٍ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ
ﺃَﻣْﺮًﺍ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺨِﻴَﺮَﺓُ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِﻫِﻢْ ۗ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﻌْﺺِ
ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﺿَﻞَّ ﺿَﻠَﺎﻟًﺎ ﻣُﺒِﻴﻨًﺎ
Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allâh dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allâh dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.
[Al-Ahzab/33: 36)]
Imam
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ayat ini umum (mencakup) segala
perkara, yaitu jika Allâh dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu, maka
tidak ada hak bagi siapapun untuk menyelisihinya, dan di sini tidak ada
pilihan (yang lain) bagi siapapun, tidak ada juga pendapat dan
perkataan.”
[Tafsîr Ibnu Katsîr, surat al-Ahzâb/33:36]
Ahlus
Sunnah menetapkan sifat ma’shûm ini hanya untuk para Nabi, bukan untuk
manusia selainnya. Karena manusia selain Nabi sangat banyak berbuat
kesalahan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻛُﻞُّ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺧَﻄَّﺎﺀٌ ﻭَﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺋِﻴﻦَ ﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺑُﻮﻥَ
Setiap
anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang banyak
melakukan kesalahan adalah mereka yang banyak bertaubat. [HR. Ibnu
Mâjah, dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ; dihasankan oleh Syaikh
al-Albâni dalam al Misykah dan Shahîh Sunan Ibni Mâjah]
Wallahu a'lam bisshawab
Rasulullah
saw adalah hamba Allah swt yang paling bertaqwa dan sangat mencintai
ummatnya sehingga beliau optimis semua ummatnya yang mengimaninya masuk
surga kecuali orang-orang yang mangingkarinya, mempersekutukan Allah swt
dan orang-orang munaafiquun.
Nabi Muhammad saw paling luas dan dalam ilmunya serta paling beradab terhadap Tuhan dan terhadap sesama.
Wassalam
Anak bangsa
Rabiul Awal
15/11/2018