Senin, 25 Juni 2018

PERADABAN ISLAM


*SYAWAL BULAN KEMENANGAN*
PERADABAN ISLAM
              (1)
   *Hablum minallah*
1. Iman kepada Allah swt dan cinta ilmu.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﻟَﻜُﻢْ ﺗَﻔَﺴَّﺤُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺠَﺎﻟِﺲِ
ﻓَﺎﻓْﺴَﺤُﻮﺍ ﻳَﻔْﺴَﺢِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ۖ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﺍﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻓَﺎﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻳَﺮْﻓَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ۚ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
dikatakan kepadamu: ‘Berilah kelapangan dalam majelis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
[Al-Mujaadilah : 11]
2.Takut kepada Allah swt.
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺨْﺸَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ
“… Di antara hamba-hamba Allah yang takut
kepada-Nya hanyalah para ulama.”
[Faathir: 28]
Ibnu Mas’ud
Radhiyallaahu ‘anhu berkata,
“Cukuplah rasa takut kepada Allah itu disebut
sebagai ilmu. Dan cukuplah tertipu dengan tidak mengingat Allah disebut sebagai suatu kebidohan "
Imam Ahmad rahimahullaah berkata, “Pokok ilmu adalah rasa takut kepada Allah.”
3.Memahami Agama.
ﻣَﻦْ ﻳُﺮِﺩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻪِ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻳُﻔَﻘِّﻬْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ
“Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah,
maka Dia akan memberikan pemahaman agama
kepadanya.”
[HR Ahmad]
4.Hanya ibadah kepada Allah swt semata.
ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ ﻣَﺎ ﺃُﺭِﻳﺪُ ﻣِﻨْﻬُﻢ ﻣِّﻦ
ﺭِّﺯْﻕٍ ﻭَﻣَﺎ ﺃُﺭِﻳﺪُ ﺃَﻥ ﻳُﻄْﻌِﻤُﻮﻥِ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺮَّﺯَّﺍﻕُ ﺫُﻭ ﺍﻟْﻘُﻮَّﺓِ
ﺍﻟْﻤَﺘِﻴﻦُ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari
mereka dan Aku tidak menghendaki supaya
mereka memberi makan kepada-Ku.
Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat
kokoh.”
[Adz-Dzaariyaat: 56-58]
5.Mencintai Allah swt.
ﻳُﺤِﺒُّﻬُﻢْ ﻭَﻳُﺤِﺒُّﻮﻧَﻪُ
“Dia mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.”
[Al-Maa-idah: 54]
6.Ikhlas ibadah.
ﻭﻣَﺎ ﺃُﻣِﺮُﻭْﺍ ﺇِﻻَّ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻣُﺨْﻠِﺼِﻴْﻦَ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ ﺣُﻨَﻔَﺎﺀَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…
[Al-Bayyinah: 5]
7.Mencontoh Nabi saw.
ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﻟَﻴْﺲَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻣْﺮُﻧَﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ .
“Barangsiapa yang beramal tanpa adanya
tuntunan dari kami, maka amalan tersebut
tertolak.” [HR Muslim]
*PELAJARAN AYAT DAN HADITS*
1.Allah swt menyuruh orang-orang beriman agar memberi kelonggaran dalam majlis bagi orang yang pantas menempatinya.
2.Bagi orang beriman yang menolong kepada saudaranya dalam kebaikan dengan ikhlas niscaya Allah swt akan membalas kebaikannya.
3.Sungguh Allah swt akan meninggikan derajat orang-orang beriman dan orang-orang berilmu yang bertaqwa.
4.Allah swt menegaskan bahwa hanya hamba berilmulah,ulama yang benar-benar takut kepadaNya,dalam ilmu syariatnya,mengenal thariqat,hakekat dan ma`rifatullah disamping ilmu pengetahuan lainnya.
5.Ulama akhirat mereka adalah hamba-hamba beriman yang menganalkan ilmunya dengan ikhlas,banyak beramal shalih,beramar ma`ruf-bernahi mungkar,tinggi derajat taqwanya kepada Allah swt serta mulia akhlaknya terhadap sesama.
6.Allah swt menjadikan seseorang patuh beragama dan ikhlas beribadah dengan kedalaman faham agama yang baik dan benar.
7.Peradapan Islam mendorong manusia menjadi ahli ibadah kepada Tuhan yang maha Esa tidak punya sekutu bagiNya,beramal shalih dan tidak mempersekutukanNya dalam beribadah dengan makhluk serta sesuai petunjuk nabi Muhammad saw.
8.Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar hanya beribadah kepada Allah swt semata berdasarkan ilmu,adab dan iman serta petunjuk rasulullah saw.
*ULAMA AKHIRAT*
Al-Ghazali membagi kriteria ulama kepada tiga kelompok:
Pertama:
ﺇﻣَّﺎ ﻣُﻬْﻠِﻚٌ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻭَﻏَﻴْﺮَﻩُ, ﻭَﻫُﻢْ ﺍَﻟْﻤُﺼَﺮِّﺣُﻮْﻥَ ﺑِﻄَﻠَﺐِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
ﺍَﻟْﻤُﻘْﺒِﻠُﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ .
“Ada ulama yang mencelakakan dirinya dan orang lain, yaitu ulama yang terang-terangan mencari dunia dengan ilmu dan jabatannya.”
Kedua:
ﻭَﺇﻣَّﺎ ﻣُﺴْﻌِﺪٌ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻭَﻏَﻴْﺮَﻩُ, ﻭَﻫُﻢْ ﺍَﻟﺪَّﺍﻋُﻮْﻥَ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻇَﺎﻫِﺮًﺍ ﻭَ ﺑَﺎﻃِﻨًﺎ .
“Ulama yang membahagiakan dirinya dan orang
lain, yaitu ulama yang mengajak ummat ke jalan Allah, baik lahir ataupun batin.”
Ketiga,:
ﻭَﺇﻣَّﺎ ﻣُﻬْﻠِﻚٌ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻣُﺴْﻌِﺪٌ ﻏَﻴْﺮَﻩُ , ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺪْﻋُﻮْ ﺇﻟَﻰ
ﺍﻷَﺧِﺮَﺓِ ﻭَﻗَﺪْ ﺭَﻓَﺾَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓِﻲ ﻇَﺎﻫِﺮِﻩِ ﻭَﻗَﺼْﺪُﻩُ ﻓِﻲ
ﺍﻟﺒَﺎﻃِﻦِ ﻗَﺒُﻮْﻝُ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻭَﺇﻗَﺎﻣَﺔُ ﺍﻟْﺠَﺎﻩِ .
“Ada ulama yang mencelakakan dirinya tetapi dapat membahagiakan yang lain, yaitu ulama
yang mengajak kepada akhirat dan pada
lahiriyahnya ia menolak dunia, tetapi tujuan
bathinnya adalah diterima oleh semua makhluk
(mendapatkan penghargaan dari mereka) dan
mendapatkan sanjungan dan kemuliaan di sisi
mereka.”
*BERIBADAH HANYA KEPADANYA MENAMBAH MENINGKAT KETAQWAAN DAN MULIA  SESEORANG DISISINYA*
*HANYA ULAMA AKHIRATLAH YANG BENAR-BENAR TAKUT KEPADANYA*
*Wassalam*
Anak bangsa
*SYAWAL BULAN KEMENANGAN*
PERADABAN ISLAM
            (2)
TIDAK MERUSAK ALAM
1.Agungnya akhlak rasulullah saw.
ﻭَﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﻌَﻠَﻰٰ ﺧُﻠُﻖٍ ﻋَﻈِﻴﻢٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar
mempunyai akhlak yang agung.” [Al-Qalam: 4]
2.Akhlak terbaik yang dicintai.
ﺇِﻥَّ ﻣِﻦْ ﺃَﺣَﺒِّﻜُﻢْ ﺍِﻟَﻲَّ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻜُﻢْ ﺃَﺧْﻼَﻗﺎً
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara
kalian adalah yang paling bagus akhlaqnya”.
(HR. Al-Bukhari).
3.Larangan berbuat kerusakan.
} ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﻟَﻬُﻢْ ﻻ ﺗُﻔْﺴِﺪُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻷﺭْﺽِ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧَّﻤَﺎ
ﻧَﺤْﻦُ ﻣُﺼْﻠِﺤُﻮﻥَ، ﺃَﻻ ﺇِﻧَّﻬُﻢْ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﺴِﺪُﻭﻥَ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻻ
ﻳَﺸْﻌُﺮُﻭﻥَ{
“ Dan bila dikatakan kepada mereka:
“Janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi,” mereka menjawab:
“Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan”. Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang
yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar ”
(QS al-Baqarah:11-12).
Maka kematian orang-orang pelaku maksiat
merupakan sebab utama berkurangnya
kerusakan di muka bumi, sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, “(Kematian) seorang hamba yang
fajir (banyak berbuat maksiat) akan
menjadikan manusia, negeri, pepohonan
dan binatang terlepas (terselamatkan dari
kerusakan karena perbuatan
maksiatnya)”
[HR ALBukhari-Muslim]
4.Kerusakan di muka bumi.
Imam Abu Bakar Ibnu
‘Ayyasy Al Kuufi ketika ditanya tentang
makna firman Allah Ta’ala ,
} ﻭَﻻ ﺗُﻔْﺴِﺪُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﺻْﻼﺣِﻬَﺎ{
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya…”.
Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah
mengutus Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada umat manusia,
(sewaktu) mereka dalam keadaan rusak,
maka Allah memperbaiki (keadaan) mereka
dengan (petunjuk yang dibawa) Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sehingga barangsiapa yang mengajak
(manusia) kepada selain petunjuk yang
dibawa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam maka dia termasuk orang-orang
yang berbuat kerusakan di muka bumi”
*PELAJARAN AYAT DAN HADITS*
1.Allah swt menyanjung keagungan akhlak rasulNya baginda nabi Muhammad saw.
2.Rasulullah saw sebagai uswatun hasanah bagi ummatnya beriman yang bertaqwa dan berakhlak mulia,sebagai hamba,pemimpin rumah tangga,masyarakat bahkan berbangsa.
3.Allah swt sangat mencintai orang-orang yang bagus akhlaknya diantara kalian.
4.Larangan berbuat kerusakan di muka bumi dengan perbuatan maksiat dan dosa khususnya mempersekutukan Tuhan disamping merusak lingkuangan dan semesta alam baik di daratan ataupun di laut.
5.Banyak ragamnya merusak alam di muka bumi seper ingkar dan kufur kepada Tuhan,mempersekutukan Tuhan, munafiq dan perusak alam serta isinya.
6.Termasuk perusak alam jika mengikuti aturan manusia yang bertentangan dengan aturan Tuhan yang maha Esa lagi maha Bijaksana.
7.Sungguh peradaban Islam sangat melarang dan mengecam perbuatan maksiat dan perusak alam.
*AKIBAT MERUSAK ALAM*
*Ibnul Qayyim* rahimahullah mengatakan, “Diantara
pengaruh buruk perbuatan maksiat terhadap bumi
adalah banyak terjadi gempa dan longsor di muka bumi serta terhapusnya berkah. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati
kampung kaum Tsamûd, beliau melarang mereka
(para sahabat) melewati kampung tersebut kecuali dengan menangis. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga melarang mereka meminum airnya,menimba sumur-sumurnya, hingga beliau
memerintahkan agar menggunakan air yang
mereka bawa untuk mengadon gandum. Karena
maksiat kaum Tsamûd ini telah mempengaruhi air di sana. Sebagaimana halnya pengaruh dosa yang
mengakibatkan berkurangnya hasil panen buah-
buahan.
*Imam Ahmad* telah menyebutkan dalam
Musnadnya, ia berkata, “Telah ditemukan dalam
gudang milik Bani Umayyah sebutir gandum yang
besarnya seperti sebutir kurma. Gandum itu
ditemukan dalam sebuah kantung yang
bertuliskan, “Biji gandum ini tumbuh pada masa
keadilan ditegakkan.”
Kebanyakan musibah-musibah yang Allâh Azza
wa Jalla timpakan atas manusia sekarang ini
disebabkan perbuatan dosa yang mereka lakukan.
IMAN DAN TAQWA MEMPERINDAH ALAM SEBALIKNYA KEKUFURAN DAN MAKSIAT PERUSAK ALAM
*Wassalam*
Anak bangsa
*SYAWAL BULAN KEMENANGAN*
PERADABAN ISLAM
             (3)
*HARMONIS DENGAN SESAMA*
1.Tidak sombong.
ﻭَﻋِﺒَﺎﺩُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻤْﺸُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺧَﺎﻃَﺒَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠُﻮﻥَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺳَﻠَﺎﻣًﺎ
“ Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih
adalah orang-orang yang berjalan di atas
muka bumi dengan rendah hati (tawadhu’) dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.”
(QS. Al Furqaan: 63)
2.Berbuat adi,ihsan dan memberi...
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝ
ﻭَﺍﻟْﺈِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀِ ﺫِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰٰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰٰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲِ ۚ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl: 90)
3.Haq muslim sesama muslim.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ : ﻗﺎﻝ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍَﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ : ﺣَﻖُّ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﺳِﺖٌّ. ﻗِﻴْﻞَ : ﻣَﺎ ﻫُﻦَّ
ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ؟ ﻗَﺎﻝَ: ﺇِﺫَﺍ ﻟَﻘِﻴْﺘَﻪُ ﻓَﺴَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻙَ
ﻓَﺄَﺟِﺒْﻪُ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺍﺳْﺘَﻨْﺼَﺤَﻚَ ﻓَﺎﻧْﺼَﺢْ ﻟَﻪُ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻋَﻄَﺲَ
ﻓَﺤَﻤِﺪَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓَﺸَﻤِّﺘْﻪُ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮِﺽَ ﻓَﻌُﺪْﻩُ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ
ﻓَﺎﺗْﺒَﻌْﻪُ
Dari Abu Hurairah , ia berkata, Rasūlullāh
bersabda, “Hak seorang muslim terhadap
sesama muslim itu ada enam: (1) Jika kamu
bertemu dengannya maka ucapkanlah salam,
(2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah
undangannya, (3) Jika ia meminta nasihat
kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) Jika ia
bersin dan mengucapkan ‘Alhamdulillah’
maka do‘akanlah ia dengan mengucapkan
‘Yarhamukallah’, (5) Jika ia sakit maka
jenguklah dan (6) Jika ia meninggal dunia
maka iringilah jenazahnya.”
(HR Muslim)
4.Sempurnya iman seseorang adalah bagus akhlaknya dan berakhlak terhadap istrinya.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻛْﻤَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻬُﻢْ ﺧُﻠُﻘًﺎ ﻭَﺧِﻴَﺎﺭُﻛُﻢْ ﺧِﻴَﺎﺭُﻛُﻢْ ﻟِﻨِﺴَﺎﺋِﻬِﻢْ ﺧُﻠُﻘًﺎ ‏(ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya
adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya
kepada pasangannya.”
( HR Tirmidzi)
*PELAJARAN AYAT DAN HADITS*
1.Pertanda hamba-hamba Tuhan yang maha Pengasih adalah beriman yang tidak sombong di muka bumi ini.
2.Jika orang-orang bodoh Agama menyapa dan berbuat tidak sopan biarkan jangan dihiraukan tapi ucapkan dengan perkataan yang baik.
3.Allah swt menyuruh kepada orang-orang beriman agar berbuat adil,berbuat baik,memberi kepada keluarga,memcegah keji dan mungkar serta permusuhan dengan sesama.
4.Haq muslim sesama muslim mengucapkan salam,menghadiri  dangan,memberi nasihat,menjenguk yang sakit dan nengantarkan jenazah.
5.Sempurnanya iman seserang tergantun kebagusan akhlak dan beiknya terhadap istri dan keluarga.
6.Peradaban Islam mendorong berakhlak mulia terhadap sesama.
7.Sungguh beruntunglah orang-orang beriman yang tidak sombong dengan hartanya,jabatannya,ilmunya,keterunannya dan ibadahnya.
*AKHLAK SESAMA*
*Ibnu Maskawaih* mendefinisikan,
Akhlak adalah sikap jiwa
seseorang yang       mendorongnya
untuk melakukan perbuatan-perbuatan
tanpa melalui       pertimbangan
(terlebih dahulu);
*Imam Al-Ghazali* mendefinisikan,
Akhlak adalah suatu sifat yang
tertanam dalam jiwa (manusia), yang dapat
melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama). Maka jika sifat
tersebut melahirkan suatu tindakan yang
terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.
*Abu Bakar Jabir Al-Jazairy*
mendefinisikan,
Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang
tertanam dalam diri manusia, yang
menimbulkan perbuatan baik dan buruk,
terpuji dan tercela dengan cara yang
disengaja;
*Imam Ibnul Qayyim*
rahimahullah mengatakan,
"Keluhuran akhlak itu terbagi dua. Pertama,
akhlak yang baik kepada Allah, yaitu
meyakini bahwa segala amalan yang anda
kerjakan mesti (mengandung kekurangan/
ketidaksempurnaan) sehingga membutuhkan
udzur (dari-Nya) dan segala sesuatu yang
berasal dari-Nya harus disyukuri. Dengan
demikian, anda senantiasa bersyukur
kepada-Nya dan meminta maaf kepada-Nya serta berjalan kepada-Nya sembari
memperhatikan dan mengakui kekurangan
diri dan amalan anda. Kedua, akhlak yang
baik terhadap sesama. kuncinya terdapat
dalam dua perkara, yaitu berbuat baik dan
tidak mengganggu sesama dalam bentuk
perkataan dan perbuatan"
*PERADABAN ISLAM MENGAJARKAN TIDAK SOMBONG TAPI BERAKHLAK MULIA TERHADAP SESAMA*
*Wassalam*
Anak bangsa
*SYAWAL BULAN KEMENANGAN*
PERADABAN ISLAM
              (4)
LEBIH ARIF MENYIKAPI   KEHIDUPAN
1.Kematian dan kehidupan merupakan ujian setiap manusia.
ﺍَﻟَّﺬِﻯ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻭَﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓَ
ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻋَﻤَﻼً ، ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳْﺰُ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮْﺭُ .
Dia menciptakan kematian dan kehidupan
agar Dia dapat menguji kamu sekalian,
siapakah di antara kamu sekalian yang lebih
baik amalnya. Dan Dia adalah Yang Maha
Mulia lagi Maha Mengampunkan.
(al-Mulk:2)
2.Adanya ujian tidak baik dan kebaikan bagi manusia.
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan
[al-Anbiyâ’/21 : 35]
3.Siapa yang bersungguh-sungguh dan siapa yang sabar.
ﻭَﻟَﻨَﺒْﻠُﻮَﻧَّﻜُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﻌْﻠَﻢَ ﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳﻦَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮَ ﺃَﺧْﺒَﺎﺭَﻛُﻢْ
Dan sesungguhnya kami benar-benar akan
menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang
yang berjihad dan yang bersabar di antara kamu,dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal
ihwalmu [Muhammad/47:31]
4.Ujian terberat adalah para Nabi dan orang-orang yang mengikuti jejaknya.
ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻯُّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺷَﺪُّ ﺑَﻼَﺀً ﻗَﺎﻝَ ﺍﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀُ ﺛُﻢَّ ﺍﻷَﻣْﺜَﻞُ
ﻓَﺎﻷَﻣْﺜَﻞُ ﻓَﻴُﺒْﺘَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺴَﺐِ ﺩِﻳﻨِﻪِ ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺩِﻳﻨُﻪُ
ﺻُﻠْﺒًﺎ ﺍﺷْﺘَﺪَّ ﺑَﻼَﺅُﻩُ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻰ ﺩِﻳﻨِﻪِ ﺭِﻗَّﺔٌ ﺍﺑْﺘُﻠِﻰَ ﻋَﻠَﻰ
ﺣَﺴَﺐِ ﺩِﻳﻨِﻪِ
“Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi
kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya”
[HR ATTirmidzi]
5.Semua urusan orang beriman menjadi baik.
ﻋَﺠَﺒًﺎ ﻟِﺄَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ !! ﺇِﻥَّ ﺃَﻣْﺮَﻩُ ﻛُﻠَّﻪُ ﺧَﻴْﺮٌ ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﺫَﺍﻙَ ﻟِﺄَﺣَﺪٍ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻦِ ؛ ﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻪُ ﺳَﺮَّﺍﺀُ ﺷَﻜَﺮَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻪُ ، ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻪُ ﺿَﺮَّﺍﺀُ ﺻَﺒَﺮَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻪُ
“ Sungguh menakjubkan perkaranya orang
mukmin. Segala sesuatu yang terjadi
padanya semua merupakan kebaikan. Ini
terjadi hanya pada orang mukmin. Jika
mendapat sesuatu yang menyenangkan dia
bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Jika
mendapat keburukan dia bersabar, maka
itu juga kebaikan baginya“ (H.R Muslim).
*PELAJARAN AYAT DAN HADITS*
1.Allah swt menguji dan memberi cobaan dalam kematian dan kehidupan sesuai iman dan amal perbuatannya masing-masing manusia.
2.Ujian dan cobaan yang datang dariNya agar diketahui siapa yang paling baik menyikapi kehidupan ini dengan rasa syukur atau sabar.
3.Ujian dan cobaan hidup manusia ada yang buruk dan ada yang baik dan semuanya itu akan dipertanggung jawabkan dan dikembalikan balasannya kepada Allah swt.
4.Ragam dan macamnya ujian dan cobaan bagi manusia diberikan agar diketahui siapa yang bersungguh-sungguh di jalan Allah swt dan siapa yang bersabar menghadapinya.
5.Ujian dan cobaan terberat adalah para Nabi dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka,ibadahnya,amal shalihnya,dakwahnya,jihadnya dan keikhlasannya.
6.Allah swt memberi ujian dan cobaan kepada hambaNya sesuai dengan kadar iman dan taqwanya.
7.Hamba yang mantab iman dan dalam ilmu agamanya semua urusannya menjadi baik,karena jika mendapat ujian yang menyenangkan dia bersyukur dan bila memperoleh kesulitan dia bersabar.
8.Peradaban Islam mengajarkan agar ummat Islam arif dan pandai menghadapi ujian dan cobaan hidup yang dialaminya.
*RAHASIA MUSIBAH*
ﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺏَ ﻣِﻦْ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٍ ﺇِﻻ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﺆْﻣِﻦْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻬْﺪِ ﻗَﻠْﺒَﻪُ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ‏( ١١ ‏)
Tidak ada sesuatu musibah pun yang
menimpa (seseorang) kecuali denga izin
Allâh; barang siapa yang beriman kepada
Allâh, niscaya Dia akan memberi petunjuk
ke (dalam) hatinya. Dan Allâh Maha
Mengetahui segala sesuatu
(Qs at-Taghâbun/64:11)
*Imam Ibnu Katsîr* rahimahullâh berkata:
“Maknanya: seseorang yang ditimpa
musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allâh Ta’ala, kemudian dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allâh Ta’ala), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allâh Ta’ala tersebut,maka Allâh Ta’ala akan memberikan
petunjuk ke (dalam) hatinya dan
menggantikan musibah dunia yang
menimpanya dengan petunjuk dan
keyakinan yang benar dalam hatinya,
bahkan bisa jadi Allâh Ta’ala akan
menggantikan apa yang hilang darinya
dengan sesuatu yang lebih baik
baginya.”
*UJIAN DAN COBAAN HIDUP YANG DATANG DARINYA AGAR MANUSIA ARIF DAN PANDAI MENYIKAPI PERSOALAN YANG DIHADAPINYA SEHINGGA KETAHUAN KADAR SYUKUR DAN KESABARANNYA*
*Wassalam*
Anak bangsa
SYAWAL BULAN KEMENANGAN
PERADABAN ISLAM
             (5)
*Bertanggung Jawab Atas Perbuatannya*
1.Menerima catatan amal dengan tangan kanan.
ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﻣَﻦْ ﺃُﻭﺗِﻲَ ﻛِﺘَﺎﺑَﻪُ ﺑِﻴَﻤِﻴﻨِﻪِ ﴿٧﴾ ﻓَﺴَﻮْﻑَ ﻳُﺤَﺎﺳَﺐُ ﺣِﺴَﺎﺑًﺎ
ﻳَﺴِﻴﺮًﺍ
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari
sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan
pemeriksaan yang mudah,
[al Insyiqaq / 84 : 7-8].
2.Menerima catatan amal dari belakang.
ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﻣَﻦْ ﺃُﻭﺗِﻲَ ﻛِﺘَﺎﺑَﻪُ ﻭَﺭَﺍﺀَ ﻇَﻬْﺮِﻩِ﴿١٠﴾ﻓَﺴَﻮْﻑَ ﻳَﺪْﻋُﻮ
ﺛُﺒُﻮﺭًﺍ﴿١١﴾ﻭَﻳَﺼْﻠَﻰٰ ﺳَﻌِﻴﺮًﺍ
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari
belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah
aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka). [al Insyiqaq / 84:10-12].
3.Setiap jiwa dapat balasan dari perbuatannya.
ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺗُﺠْﺰَﻯٰ ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺴَﺒَﺖْ ۚ ﻟَﺎ ﻇُﻠْﻢَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﺮِﻳﻊُ ﺍﻟْﺤِﺴَﺎﺏِ
Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat
cepat hisabnya.
[al Mu’min / 40 : 17].
4.Kebaikan dan keburukan akan diperlihatkan balasannya.
ﻓَﻤَﻦْ ﻳَﻌْﻤَﻞْ ﻣِﺜْﻘَﺎﻝَ ﺫَﺭَّﺓٍ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻳَﺮَﻩُ﴿٧﴾ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﻌْﻤَﻞْ ﻣِﺜْﻘَﺎﻝَ
ﺫَﺭَّﺓٍ ﺷَﺮًّﺍ ﻳَﺮَﻩُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
[al Zalzalah / 99:7-8].
5.Tangan dan kaki akan menjadi saksi perbuatan manusia.
ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻧَﺨْﺘِﻢُ ﻋَﻠَﻰٰ ﺃَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻭَﺗُﻜَﻠِّﻤُﻨَﺎ ﺃَﻳْﺪِﻳﻬِﻢْ ﻭَﺗَﺸْﻬَﺪُ ﺃَﺭْﺟُﻠُﻬُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻜْﺴِﺒُﻮﻥَ
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan
berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka usahakan.
[Yaasin / 36:65]
6.Doa mudah dihisab.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
sering berdoa di dalam sholat dengan
mengucapkan:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺣَﺎﺳِﺒْﻨِﻲْ ﺣِﺴَﺎﺑًﺎ ﻳَﺴِﻴْﺮَﺍ
Allohumma h aasibni h isaaban yasiiro (Ya
Allah, hisablah diriku dengan hisab yang
mudah.”
Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha
bertanya tentang apa itu hisab yang
mudah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab: “Allah memperlihatkan
kitab (hamba)-Nya kemudian Allah
memaafkannya begitu saja. Barangsiapa
yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan
binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48,
185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim
dalam Kitaabus Sunnah, no. 885. Hadits ini
dinilai shohih oleh
al-Hakim dan adz-
Dzahabi).
*PELAJARAN AYAT DAN HADITS*
1.Pada hari kiamat hari pembalasan hari perhitungan semua amal perbuatan manusia akan mendapat balasan dari Allah swt.
2.Diantara manusia ada yang menerima raport amal perbuatannya dari sebelah kanan tangannya,mereka itu adalah orang-orang beriman yang bertaqwa dengan hisab yang cepat dan juga kebanyak manusia menerima catatannya dari belakang mereka itu adalah orang-orang tidak beriman,orang-orang musyrikin dan orang-orang munafiqin dengan hisab yang
3.Tempat kembali orang-orang beriman yang bertaqwa adalah surga sedangkan orang-orang kafir neraka tempatnya.
4.Allah swt memberitahukan bahwa nanti pada hari pembalasan setiap jiwa akan mendapat balasan dariNya sesuai dengan amal perbuatannya,kebaikan dibalas dengan sebaik-baik balasan dan keburukan atau kemaksiatan akan dibalas dengan siksa dariNya. Hari itu tidak ada kezhaliman dan sungguh cepat hari perhitungan tsb.
5.Balasan Tuhan di dunia pasti diperlihatkan,sekecil apapun perbuatan kebaikan atau keburukan ada balasannya dan juga di akhirat nanti.
6.Di dunia lisan manusia yang berbicara tapi nanti di hari pembalasan yang berbicara adalah tangan dan kaki disamping sebagai saksi perbuatannya.
7.Kita sayogjanya istiqamah berlindung dan berdoa kepadaNya dengan perlindungan dan doa dari para nabi dan rasulNya khususnya doa dimudahkan hisab amal nanti di hari perhitungan amal sebagaimana doa tsb.
8.Peradaban Islam mengajarkan waspada dan bertanggung jawab atas perbuatannya,sekecil apapun Allah swt akan memperhitungkan dan membalasnya.
*KEPUTUSAN ALLAH SWT*
ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻳُﺪْﻧِﻲ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦَ ﻓَﻴَﻀَﻊُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻛَﻨَﻔَﻪُ ﻭَﻳَﺴْﺘُﺮُﻩُ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺃَﺗَﻌْﺮِﻑُ
ﺫَﻧْﺐَ ﻛَﺬَﺍ ﺃَﺗَﻌْﺮِﻑُ ﺫَﻧْﺐَ ﻛَﺬَﺍ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻧَﻌَﻢْ ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ
ﻗَﺮَّﺭَﻩُ ﺑِﺬُﻧُﻮﺑِﻪِ ﻭَﺭَﺃَﻯ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﺃَﻧَّﻪُ ﻫَﻠَﻚَ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﺘَﺮْﺗُﻬَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﻏْﻔِﺮُﻫَﺎ ﻟَﻚَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻓَﻴُﻌْﻄَﻰ ﻛِﺘَﺎﺏَ ﺣَﺴَﻨَﺎﺗِﻪِ
ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻘُﻮﻥَ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﺄَﺷْﻬَﺎﺩُ ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ
ﻛَﺬَﺑُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﺃَﻟَﺎ ﻟَﻌْﻨَﺔُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ
Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah
mendekati seorang mukmin, lalu meletakkan
padanya sitar dan menutupinya (dari pandangan
orang lain), lalu (Allah) berseru : ‘Tahukah engkau
dosa ini? Tahukah engkau dosa itu?’ Mukmin
tersebut menjawab,’Ya, wahai Rabb-ku,’ hingga
bila selesai meyampaikan semua dosa-dosanya
dan mukmin tersebut melihat dirinya telah binasa,
Allah berfirman,’Aku telah rahasiakan (menutupi)
dosa itu di dunia, dan Aku sekarang
mengampunimu,’ lalu ia diberi kitab kebaikannya.
Sedangkan orang kafir dan munafik, maka Allah
berfirman : ‘Orang-orang inilah yang telah
berdusta terhadap Rabb mereka’. Ingatlah,
kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang
zhalim”. [HR al Bukhari].
*SETIAP PERBUATAN MANUSIA AKAN DIHISAB DAN DIBALAS OLEHNYA PADA HARI KIAMAT*
*YA ALLAH HISABLAH DIRI KAMI DENGAN HISAB YANG MUDAH.AAMIIN*
*Wassalam*
Anak bangsa
SYAWAL BULAN KEMENANGAN
KAJIAN TAREKAT BAG 1
Thariqah atau tarekat adalah metode, jalan atau cara yang ditempuh manusia  dan jin dalam menjalani hidup berdasar suatu filosofi menurut iman dan disiplin ilmunya. Karena itu tarekat bisa benar bisa salah, tergantung dari keimanan dan disiplin ilmu yang menjadi filosofinya.  Bila iman mereka bercampur dengan kekafiran dan kezaliman maka tarekat mereka adalah sesat dan tidak akan mendapat ampunan Allah SWT sebagaimana FirmanNya :
إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَظَلَمُوْا لَمْ يَكُنِ اللهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَ لاَ لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيْقًا (168) إِلاَّ طَرِيْقَ جَهَنَّمَ خَالِدِيْنَ فِيْهَا أَبَدًا وَكَانَ ذَالِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا (169)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka.  Kecuali jalan ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Surat An Nisa 168-169)
Bila iman dan disiplin ilmu  mereka tidak bercampur dengan yang zhalim dan kekafiran maka tarekat itu adalah jalan yang benar dan lurus ( tarekat mustaqim), sebagaimana tersebut dalam surat Al Ahqaaf ayat 30:
قَالُوْا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوْسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِيْ إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيْقٍ مُسْتَقِيْمٍ (30)
Mereka berkata: “Hai kaum kami, Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
Ayat diatas adalah ucapan pemimpin jin yang benar, ketika mengajak kaumnya untuk menempuh jalan/tarekat yang lurus, sehingga Allah mengabadikan ucapannya yang benar itu menjadi bagian dari Al Quran.
Tarekat yang lurus melaksanakan amalan-amalan berdasarkan dalil yang nyata dan ilmunya dapat difahami bukan suatu hal yang  janggal atau menimbulkan pertentangan, karena semua amal itu akan dipertanggung  jawabkan di hari  kiamat di hadapan Allah SWT, sebagaimana FirmanNya :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ( Surat Al Isra : 36).
Tarekat yang lurus pada prinsipnya adalah menyempurnakan  ibadah dengan menjaga dan mengamalkan amalan sunnah secara intensif untuk mencapai maqam keimanan dan ketaqwaan yang lebih baik dan dekat kepada Allah SWT. Orang orang yang mampu menempuh tarekat yang lurus inilah yang disebut sebagai waliyullah, dimana Allah memberikan  jaminan perlindungan, pertolongan dan kedudukan yang mulia di sisiNya.
KAJIAN TAREKAT BAG 2
(WALIYULLAH/KEKASIH ALLAH)
Diriwayatkan oleh Ibrahim bin Muhammad bin Hamzah, dari Abu Ubaidah Muhammad bin Ahmad bin Raja’, dari Ibrahim bin Abdullah, dari Muhammad bin Ishaq As Siraj, dari Muhammad bin bin Ishaq bin Karamah, dari Khalid bin Mukhallid, dari Sulaiman bin Bilal, dari Syarik bin Abdullah bin Abi Namr, dari Abu Hurairah ra dia – mengatakan: Rasulullah – saw – telah bersabda:
إن الله عز وجل قال من آذى لي وليا فقد آذنته بالحرب ، وما تقرب إلي عبدي بشيء أفضل من أداء ما افترضت عليه ، وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه ، فإذا أحببته كنت سمعه ] ص: 5  [ الذي يسمع به ، وبصره الذي يبصر به ، ويده التي يبطش بها ، ورجله التي يمشي بها ، فلئن سألني عبدي أعطيته ، ولئن استعاذني لأعذته ، وما ترددت عن شيء أنا فاعله ترددي عن نفس المؤمن يكره الموت وأكره إساءته أو مساءته .
Sesungguhnya Allah ’Azza wa Jalla berfirman: Barangsiapa memusuhi wali-waliKu maka sungguh Aku nyatakan perang kepadanya, dan tidaklah hambaku mendekatkan diri kepadaKu dengan suatu amal yang terbaik yang telah ditentukan baginya dan ia selalu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnat hingga Aku mencintainya, maka bila Aku mencintainya Akulah yang menjadi pendengaran yang untuk mendengarnya, dan penglihatan yang untuk melihat, dan tangannya yang untuk memukul, dan kakinya yang untuk berjalan, bila hambaKu itu memintaKu maka Aku memberinya, bila minta perlindungan Aku melindunginya, bila ia menolak sesuatu yang dibenci oleh dirinya Akulah yang malakukannya dan seorang mukmin itu benci kematian yang jelek atau menjelekkannya, maka Akulah yang menghindarkannya. ( Hilyatul Auliya  hal 5 Syekh Imam Al-Hafiz Abu Naeem Ahmad bin Ahmad )
Dikatakan oleh Hakim Abu Ahmad Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim, mengatakan kepada kami Hasan bin Ali bin Nasr berkata: bercerita  Abu Muhammad bin Mutsanna, mengatakan kepada kami Hasan bin Salamah bin Abi Kabsyah dari Abu Amer Al ‘Aqidi: Dikisahkan oleh Abdul Wahid dari ‘Urwah dari Aisyah yang mengatakan : Rasulullah – saw – meriwayatkan dari Tuhannya, bahwa Yang Mahakuasa berkata:
من آذى لي وليا فقد استحل محاربتي
“Barang siapa menyakiti wali-Ku halal Aku memeranginya.”
Para waliyullah itu sangat menjaga kebersihan iman dari segala hal yang merusakkannya seperti syirik, nifak, riya, takabbur, ujub, hasad/dengki dan lain lainnya.
KAJIAN TAREKAT BAG 3
(Waliyullah/Kekasih Allah)
Diceritakan oleh Sulaiman bin Ahmad dari Yahya bin Ayyub dari Abi Said bin AbiMaryam dari Nafi bin Yazeed bin ‘Ayyasy bin ‘Ayyasy dari Is mya Bin Abdul Rahman, dari bin Zaid bin Aslam dari ayahnya, dari Ibnu Umar ia berkata:
وجد عمر بن الخطاب معاذ بن جبل – رضي الله عنه – قاعدا عند قبر رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يبكي ، فقال : ما يبكيك ؟ قال : يبكيني شيء سمعته من رسول الله – صلى الله عليه وسلم – سمعت رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يقول : إن يسير الرياء شرك ، وإن من عادى أولياء الله فقد بارز الله بالمحاربة
Diceritakan bahwa Umar bin Al-Khattab bertemu Muadz bin Jabal – ra  – duduk di makam Rasulullah – saw – sambil menangis, ia bertanya: “Apa yang membuatmu menangis? Dia menjawab:  karena Saya pernah mendengar Rasulullah – saw – bersabda: “sesungguhnya kemunafikan itu syirik dan sungguh siapa yang memusuhi  wali-Ku,  Allah menyatakan perang kepadanya.” ( Hilyatul Auliya hal 6)
Waliyullah itu menuntut kemulyaan derajad dihadapan Allah SWT dengan berlomba lomba memperbaharui dan memperteguh iman dan taqwanya  dimana maqam itu memungkinkan mereka capai karena maqam kenabian sudah tertutup dan tidak mungkin dapat dicapai, tetapi maqam waliyullah adalah maqam yang terbuka lebar bagi semua orang beriman yang memungkinkan untuk dicapai dengan harapan memperoleh kedudukan mulia di sisi Allah SWT .
Diceritakan oleh Muhammad bin Ja’far bin Ibrahim dari Ja’far bin Muhammad As Shaigh dari Malik bin Isma’il dan ‘Ashim bin ‘Aliy keduanya berkata, berkata Qais bin Ar Rabi’ dari ‘Imarah bin Qa’qa’ dari Abi Zar’ah dari ‘Amru bin Jarir dari  ‘Umar bin Khathab ra  bahwa Rasulullah saw      
إن من عباد الله لأناسا ما هم بأنبياء ولا شهداء ، يغبطهم الأنبياء والشهداء يوم القيامة بمكانهم من الله عز وجل . فقال رجل : من هم وما أعمالهم ؟ لعلنا نحبهم . قال : قوم يتحابون بروح الله عز وجل من غير أرحام بينهم ، ولا أموال يتعاطونها بينهم ، والله إن وجوههم لنور ، وإنهم لعلى منابر من نور ، لا يخافون إذا خاف الناس ، ولا يحزنون إذا حزن الناس . ثم قرأ): ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون(
“Sesungguhnya diantara hamba-hambaku itu ada manusia manusia yang bukan  termasuk golongan para Nabi, bukan pula syuhada tetapi pada hari kiamat Allah ‘Azza wa Jalla menempatkan maqam mereka itu adalah maqam  para Nabi dan syuhada.”Seorang laki-laki bertanya : “siapa mereka itu dan apa amalan mereka?”mudah-mudahan kami menyukainya. Nabi bersabda: “yaitu Kaum yang saling menyayangi karena Allah ‘Azza wa Jalla walaupun mereka tidak bertalian darah, dan mereka itu saling menyayangi bukan karena hartanya, dan demi Allah sungguh wajah mereka itu bercahaya, dan sungguh tempat mereka itu dari cahaya, dan mereka itu tidak takut seperti yang ditakuti manusia, dan tidak susah seperti yang disusahkan manusia,”kemudian beliau membaca ayat : (Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut dan mereka itu tidak bersedih hati). ( Jami’us Shaghir)
(by Habib alfaqiir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman