Kamis, 03 November 2016

...NAHI MUNKAR


164.Renungan Sore !!!
*AMAL MAKRUF NAHI MUNKAR*

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟْﻤُﺪَّﺛِّﺮُ , ﻗُﻢْ ﻓَﺄَﻧْﺬِﺭْ , ﻭَﺭَﺑَّﻚَ ﻓَﻜَﺒِّﺮْ ,
ﻭَﺛِﻴَﺎﺑَﻚَ ﻓَﻄَﻬِّﺮْ , ﻭَﺍﻟﺮُّﺟْﺰَ ﻓَﺎﻫْﺠُﺮْ ﻭَﻻ ﺗَﻤْﻨُﻦْ
ﺗَﺴْﺘَﻜْﺜِﺮُ , ﻭَﻟِﺮَﺑِّﻚَ ﻓَﺎﺻْﺒِﺮْ
“Hai orang yang berkemul (berselimut),
bangunlah, lalu berilah peringatan! dan
Rabbmu agungkanlah, dan pakaianmu
bersihkanlah, dan perbuatan dosa
(menyembah berhala) tinggalkanlah, dan
janganlah kamu memberi (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu,
bersabarlah.”
(QS. Al Mudatsir: 1-7)
*Luqman pernah mengatakan pada anaknya,*
ﻭَﺃْﻣُﺮْ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﺍﻧْﻪَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﺻْﺒِﺮْ ﻋَﻠَﻰ
ﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﺇِﻥَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﻋَﺰْﻡِ ﺍﻷﻣُﻮﺭِ
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan
yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah). ” (QS. Luqman: 17)
*Syaikhul Islam* mengatakan, “Orang yang
ingin beramar ma’ruf nahi mungkar semestinya memiliki tiga bekal yaitu:
[1] ilmu, [2] lemah lembut, dan [3] sabar. Ilmu
haruslah ada sebelum amar ma’ruf nahi
mungkar (di awal). Lemah lembut harus ada
ketika ingin beramar ma’ruf nahi mungkar (di tengah-tengah). Sikap sabar harus ada sesudah beramar ma’ruf nahi mungkar (di
akhir). ”
Pertama: Bekal Ilmu di Awal.
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz mengatakan,
ﻣَﻦْ ﻋَﺒَﺪَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﻳُﻔْﺴِﺪُ ﺃَﻛْﺜَﺮَ
ﻣِﻤَّﺎ ﻳُﺼْﻠُﺢُ
“Barangsiapa yang beribadah pada Allah
tanpa ilmu, maka ia akan membuat banyak
kerusakan dibanding mendatangkan banyak
kebaikan.”
Begitu pula Mu’adz bin Jabal pernah
mengatakan,
ﺍﻟﻌِﻠْﻢُ ﺇِﻣَﺎﻡُ ﺍﻟﻌَﻤَﻞِ ﻭَﺍﻟﻌَﻤَﻞُ ﺗَﺎﺑِﻌُﻪُ
”Ilmu adalah pemimpin amalan. Sedangkan
amalan itu berada di belakang ilmu. ”
Kedua: Lemah Lembut di Tengah-Tengah
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Dalam amar ma’ruf nahi mungkar hendaklah
ada sikap lemah lembut. Sebagaimana
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮِّﻓْﻖَ ﻻَ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻰ ﺷَﻰْﺀٍ ﺇِﻻَّ ﺯَﺍﻧَﻪُ ﻭَﻻَ
ﻳُﻨْﺰَﻉُ ﻣِﻦْ ﺷَﻰْﺀٍ ﺇِﻻَّ ﺷَﺎﻧَﻪُ
“Sesungguhnya jika lemah lembut itu ada
dalam sesuatu, maka ia akan senantiasa
menghiasanya. Jika kelembutan itu hilang,
maka pastilah hanya akan mendatangkan
kejelekan. ” [HR Muslim]
Begitu pula beliau bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺭَﻓِﻴﻖٌ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺮِّﻓْﻖَ ﻭَﻳُﻌْﻄِﻰ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟﺮِّﻓْﻖِ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳُﻌْﻄِﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌُﻨْﻒِ
“Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia
menyukai kelembutan dan Dia akan memberi
kepada kelembutan yang tidak diberikan jika
seseorang bersikap kasar. ” [HR Muslim]
Ketiga: Bersabar di Akhir
Setelah melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, haruslah ada sikap sabar terhadap setiap gangguan. Syaikhul Islam
mengatakan, “Setiap orang yang ingin
melakukan amar ma’ruf nahi mungkar
pastilah mendapat rintangan. Oleh karena
itu, jika seseorang tidak bersabar, maka
hanya akan membawa dampak kerusakan
daripada mendatangkan kebaikan .”
*Peran dan Fungsi Para Ulama*
Peran dan fungsi strategis ulama dapat diringkas sebagai berikut.
Pertama: pewaris
para nabi. Tentu, yang dimaksud dengan
pewaris nabi adalah pemelihara dan
menjaga warisan para nabi, yakni wahyu/ risalah, dalam konteks ini adalah al-Quran
dan Sunnah.
Kedua: pembimbing, pembina dan penjaga
umat. Pada dasarnya, ulama bertugas
membimbing umat agar selalu berjalan di atas jalan lurus.
Ketiga : pengontrol penguasa. Peran dan
fungsi ini hanya bisa berjalan jika ulama
mampu memahami konstelasi politik global
dan regional.
Keempat : sumber ilmu. Ulama adalah orang
yang fakih dalam masalah halal-haram. Ia adalah rujukan dan tempat menimba ilmu
sekaligus guru yang bertugas membina
umat agar selalu berjalan di atas tuntunan
Allah dan Rasul-Nya.
*Semoga bermanfaat... Aamiin.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman